Anda di halaman 1dari 7

PENUGASAN INDIVIDU (BAB 1) KELAS XII

A. Tugas

Analisislah Hak dan Kewajiban Asasi Warga Negara Indonesia yang terdapat di dalam
Undang-Undang Dasar Negera Republik Indonesia Tahun 1945!
Nama : Ataurrahman Rafi H
No. Presensi : 05
Kelas : XII IPS 1

B. Jawaban.

Untuk tidak membingungkan dalam hierarki perundang-undangan Indonesia


sebagaimana diatur dalam UU No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan, maka seharusnya perlu dilakukan peninjauan kembali terhadap
UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM. Revisi terhadap undang-undang ini, susunan
materi HAM-nya harus disesuaikan dengan materi HAM yang diatur dalam UUD 1945.
Sedangkan materi lain sebagai pengaturan lebih lanjut dari UUD 1945, dapat
menyempurnakan materi yang sudah diatur sebelumnya dalam UU No. 39 Tahun 1999.
Dengan demikian maka tidak terjadi overlapping terhadap pengaturan substansi HAM,
tetapi sudah memenuhi hierarki aturan perundang-undangan, yaitu ;

1. Dimuat secara garis besarnya dalam Pancasila sebagaimana tertuang dalam alinea
keempat Pembukaan UUD 1945.

2. Dijabarkan lebih lanjut dalam konstitusi, yaitu dalam pasal 28-A s/d. 28-J UUD
1945.

3. Diatur dan dikembangkan lebih lanjut dalam undang-undang organik sebagai


pengganti UU No. 39 Tahun 1999.

4. Kemudian, apabila dianggap perlu dapat ditidaklanjuti dengan peraturan


perundangan lain, seperti Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, Keputusan
Presiden dll.

Rincian
No. Pasal dan Ayat
Hak Kewajiban
1. Pasal 28A hak untuk hidup serta berhak
mempertahankan hidup dan
kehidupannya.
Pasal 28B Ayat 1 hak membentuk keluarga dan
2. melanjutkan keturunan melalui
perkawinan yang sah.
Pasal 28B Ayat 2 hak atas kelangsungan hidup,
tumbuh, dan berkembang serta
3.
berhak atas perlindungan dari
kekerasan dan diskriminasi
Pasal 28C Ayat 1 Setiap orang berhak
dan Ayat 2 mengembangkan diri melalui
pemenuhan kebutuhan
dasarnya, berhak mendapat
pendidikan dan memperoleh
manfaat dari ilmu pengetahuan
dan teknologi, seni dan budaya,
4. demi meningkatkan kualitas
hidupnya dan demi
kesejahteraan umat manusia.
Serta berhak untuk memajukan
dirinya dalam memperjuangkan
haknya secara kolektif untuk
membangun masyarakat,
bangsa dan negaranya.
Pasal 28D Ayat 1, Berisi hak atas pengakuan,
2, 3, dan 4 jaminan, perlindungan, dan
kepastian hukum yang adil
serta perlakuan yang sama
5. dihadapan hukum. Hak untuk
bekerja serta mendapat imbalan
dan perlakuan yang adil dan
layak dalam hubungan kerja.
Memperoleh kesempatan yang
sama dalam pemerintahan, hak
atas status kewarganegaraan.
Pasal 28I Ayat 1, Hak untuk hidup, hak untuk
tidak disiksa, hak untuk
kemerdekaan pikiran dan hati
nurani, hak beragama, hak
untuk tidak diperbudak, hak
untuk diakui sebagai pribadi
6.
dihadapan hukum, dan hak
untuk tidak dituntut atas dasar
hukum yang berlaku surut
adalah hak asasi manusia yang
tidak dapat dikurangi dalam
keadaan apapun.
Pasal 28J Ayat 1 Setiap orang wajib
dan Ayat 2 menghormati hak asasi
manusia orang lain dalam
tertib kehidupan
bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara. Dalam
menjalankan hak dan
kebebasannya, setiap orang
wajib tunduk kepada
pembatasan yang ditetapkan
dengan undang-undang
dengan maksud semata-mata
untuk menjamin pengakuan
serta penghormatan atas hak
dan kebebasan orang lain dan
untuk memenuhi tuntutan
yang adil sesuai dengan
pertimbangan moral, nilai-
nilai agama, keamanan, dan
ketertiban umum dalam suatu
masyarakat demokratis.
Pasal 31 Ayat 1, 2, Setiap warga negara berhak Setiap warga negara wajib
dan 3 mendapat pendidikan. mengikuti pendidikan dasar
dan pemerintah wajib
membiayainya.

*Pemerintah mengusahakan
dan menyelenggarakan satu
sistem pendidikan nasional,
yang meningkatkan keimanan
dan ketakwaan serta akhlak
mulia dalam rangka
mencerdaskan kehidupan
bangsa, yang diatur dengan
undang-undang.
UU No, 39 th 1999 Hak wanita dalam undang-
Pasal 45-51 undang ini adalah hak asasi
Tentang Hak manusia. Pada Sistem
Wanita pemilihan umum, kepartaian,
pemilihan anggotan badan
legislatif, dan sistem
pengangkatan di bidang
eksekutif, yudikatif, harus
menjamin keterwakilan wanita
sesuai persyaratan yang
ditentukan. Seseorang wanita
yang menikah dengan seorang
pria berkewarganegaraan asing
tidak secara otomatis mengikuti
status kewarganegaraan
suaminya tetapi mempunyai
hak untuk mempertahankan,
mengganti, atau memperoleh
kembali status
kewarganegaraannya. Wanita
berhak untuk memperoleh
pendidikan dan pengajaran
dalam pekerjaan, jabatan, dan
profesi sesuai dengan
persyaratan yang telah
ditentukan. Wanita berhak
untuk mendapatkan
perlindungan khusus dalam
pelaksanaan pekerjaan atau
profesinya terhadap hal-hal
yang dapat mengancam
keselamatan dan atau
kesehatannya berkenaan
dengan fungsi reproduksi
wanita. Pasal 50 Wanita yang
telah dewasa dan atau telah
menikah berhak untuk
melakukan perbuatan hukum
sendiri, kecuali ditentukan lain
oleh hukum agamanya. Setelah
putusnya perkawinan,
seseorang wanita mempunyai
hak yang sama dengan mantan
suaminya atas semua hal yang
berkenaan dengan hartabersama
tanpa mengurangi hak anak,
sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
UU No. 39 th 1999 Setiap anak berhak atas
pasal 52-66 perlindungan oleh orang tua,
Tentang Hak Anak keluarga, masyarakat, dan
negara. Sejak kelahirannya,
berhak atas suatu nama dan
status kewarganegaraan. Setiap
anak berhak mencari,
menerima, dam memberikan
informasi sesuai dengan tingkat
intelektualitas dan usianya demi
pengembangan dirinya
sepanjang sesuai dengan nilai-
nilai kesusilaan dan kepattutan.
Hukuman mati atau hukuman
seumur hidup tidak dapat
dijatuhkan untuk pelaku tindak
pidana yang masih anak.
UU No.39 Setiap orang yang ada di
th 1999 Pasal 67 wilayah negara Republik
Indonesia wajib patuh pada
peraturan perundang-
undangan, hukum tak tertulis,
dan hukum internasional
mengenai hak asasi manusia
yang telah diterima oleh
negara Republik Indonesia

Kesimpulan

Sebagai negara hukum, Indonesia menjunjung tinggi HAM. Namun demikian


pengaturan HAM dalam konstruksi hukum Indonesia terjadi overlapping antara
undang-undang.dan UUD, penempatannya tidak sesuai dengan hierarki tata urut
perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Dinamika yang terjadi di Indonesia
ialah munculnya produk hukum baru yang pada intinya guna memperbaiki struktur
perundangan. Namun, ada kalanya munculnya regulasi tidak mampu mengatasi
masalah dan justru menghadirkan persoalan baru.

Menurut pendapat saya, agar penempatan substansi HAM sesuai dengan


hierarki tata urut perundang-undangan di Indonesia, seharusnya UU No. 39 Tahun
1999 dicabut dan digantikan dengan UU baru yang substansinya menjabarkan dan
menyesuaikan dengan substansi yang ada dalam UUD 1945.

Anda mungkin juga menyukai