OLEH :
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2021
BAB 1 PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
termasuk Indonesia, standar bentuk tubuh ideal adalah tubuh yang memiliki
keserasian antara berat dan tinggi badan. Tubuh ideal pada perempuan
digambarkan dengan tubuh yang cenderung kurus, berlekuk, kuat, dan sehat
sedangkan tubuh lelaki yang ideal adalah tubuh yang ramping, berotot, dan sehat
(Strandbu & Kvalem, 2012 : 629). Persepsi ini semakin berkembang dan kuat di
media yang memperlihatkan wanita maupun pria dengan sosok dan bentuk tubuh
idaman.
hanya bebas dari gangguan jiwa tetapi mengandung berbagai karakteristik yang
dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual & sosial sehingga individu
Kesehatan jiwa menurut Stuart (2013, hlm.162) dapat terjadi pada siapa saja
tanpa terkecuali yaitu ibu hamil, anak, dewasa, lansia dan remaja. Ciri-ciri orang
sehat jiwa adalah merasa senang terhadap dirinya sendiri, merasa nyaman
berhubungan dengan orang lain dan mampu memenuhi tuntutan hidup (Jati et al,
2016).
dan akan berdampak pada citra tubuh, obesitas dapat menyebabkan gangguan
dan persepsi (Sari & Permatasari, 2016). Obesitas biasa disebut dalam bahasa
awam sebagai kegemukan atau berat badan yang berlebih sebagai akibat
berlebihan sedikitnya 20% di atas berat badan rata-rata sesuai usia, jenis kelamin,
dan tinggi badan. Proporsi berat badan lebih dan obesitas pada dewasa >18 tahun
di Indonesia menurut RISKESDAS pada tahun 2018 yaitu 13.6% dan 21.8%,
30.2%.
berbagai macam penyakit yang serius, seperti tekanan darah tinggi, jantung,
diabetes melitus, dan penyakit pernapasan. Dampak lain yang sering diabaikan
adalah perasaan merasa dirinya berbeda atau dibedakan dari kelompoknya akan
Nilai Batas Pisah (Cut off Point) ≥ 6 prevalensi gangguan mental emosional pada
penduduk berumur > 15 tahun pada tahun 2018 yaitu sebanyak 19.8% terjadi di
Konsep diri adalah semua pikiran, ide, perasaan, kepercayaan serta pendirian
berhubungan dengan orang lain. Dalam kensep diri individu terdapat komponen-
komponen yang mempengaruhi satu sama lain yakni citra tubuh, ideal diri, harga
diri, peran dan identitas diri. Penampilan penderita obesitas juga kurang menarik,
gerakan tidak lincah dan cenderung lamban, mudah merasa tersisih atau
Citra tubuh atau body image adalah kumpulan sikap individu baik yang
disadari maupun tidak terhadap tubuhnya, termasuk persepsi masa lalu atau
sekarang mengenai ukuran, fungsi, keterbatasan, makna, dan objek yang kontak
secara terus menerus, baik masalalu maupun sekarang (Jati et al, 2016). Orang
dengan citra tubuh yang buruk akan mempersepsikan dirinya sebagai orang yang
tidak memiliki penampilan yang menarik atau buruk, sedangkan orang yang
memiliki citra tubuh yang baik akan bisa melihat bahwa dirinya menarik baik
bagi dirinya sendiri ataupun orang lain, atau setidak-tidaknya akan menerima
dirinya apa adanya. Persepsi mengenai citra tubuh bukan hal yang objektif atau
merupakan opini dari orang lain, seseorang dengan citra tubuh yang buruk bisa
saja secara fisik menurut orang lain cantik dan menarik, dan seseorang dengan
citra tubuh yang baik bisa saja merupakan orang yang dianggap tidak menarik
dalam Jati et al, 2016 yaitu harga diri rendah, isolasi sosial, keputuasaan, dan
risiko bunuh diri. Jika seseorang mengalami gangguan citra tubuh dan tidak
diatasi atau dibiarkan saja, akan berdampak buruk bagi diri seseorang tersebut.
Beberapa cara untuk mengatasi dampak tersebut yaitu dengan berpikir positif,
citra tubuh remaja perempuan. Cara lain untuk mengatasi dampak dari gangguan
citra tubuh menurut Keliat, et al., (2014, hlm.98) yaitu dengan menerapkan
yang dirasa terganggu, mengidentifikasi bagian tubuh yang berfungsi dan yang
dirasa terganggu, mengafirmasi bagian tubuh yang sehat dan tidak terganggu, dan
memotivasi untuk melatih bagian tubuh yang dirasa terganggu yang bertujuan
untuk membantu mengatasi akibat lanjut dari dampak gangguan citra tubuh.
generalis.
mengenai “Asuhan Keperawatan Jiwa dengan masalah gangguan citra tubuh pada
komperhensif pada pasien dengan gangguan citra tubuh yang mengalami obesitas
3. Mahasiswa mampu memahami tanda dan gejala dari gangguan citra tubuh
tubuh
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1. Definisi
penilaian atas apa yang dia rasakan terhadap ukuran dan bentuk tubuhnya, dan
atas bagaimana kira-kira penilaian orang lain terhadap dirinya (Keliat et al., 2015)
Gangguan citra tubuh (body image) adalah perubahan persepsi tubuh yang
dan objek seseorang. Gangguan ini biasa terjadi kapan saja seperti penurunan atau
kehilangan anggota tubuh, timbul jerawat dan sakit. Jika seseorang mengalami
gangguan citra tubuh dapat dilihat dari tanda dan gejalanya, yaitu menolak
melihat dan menyentuh bagian tubuh yang berubah, tidak menerima perubahan
yang telah terjadi atau yang akan terjadi, menolak menjelaskan perubahan tubuh
ketakutan. Citra tubuh dibagi menjadi dua yaitu citra tubuh positif dan citra tubuh
2.1.2. Etiologi
Stressor-stressor ini dapat berasal dari dalam, yakni dari diri seseorang tersebut,
yaitu adanya perubahan penampilan tubuh, perubahan struktur tubuh, dan
perubahan fungsi bagian tubuh. Selain itu, terdapat juga stressor-stressor dari luar
yakni, reaksi orang lain, perbandingan dengan orang lain, dan identifikasi
Citra tubuh dalam diri seseorang dapat muncul dikarenakan terdapat faktor
yang mempengaruhinya.
pemasangan.
dinamika-keluarga.
a. Remaja
Remaja adalah suatu usia di mana anak tidak merasa dirinya berada di
bawah tingkat orang yang lebih tua, melainkan merasa sama atau paling tidak
sejajar (Piaget dalam Hurlock, 1991). Citra tubuh pada remaja dipengaruhi antara
lain fisiknya yang berubah dan berkembang seperti kondisi kulit/jerawat, BB yang
tidak ideal dll. Khususnya pada remaja putri yang telah menikah dan memiliki
b. Dewasa Muda
banyak terjadi misalnya istri memiliki anak banyak mengalami perubahan bentuk
tubuh yang tidak lagi ideal (Sayidiah& Julianto, 2016), diakhir usia 30 jaringan
lemak tubuh akan terus bertambah seiring dengan menurunnya kekuatan otot
melakukan diet, berolah raga dengan keras dan bahkan mengalami gangguan
makan.
c. Dewasa Madya
kerutan dan kendur dari kulit, hilangnya tinggi badan dan redistribusi lemak tubuh
dari kaki dan tangan ke seluruh tubuh bersifat universal. Menurunnya kekuatan
fisik yang dipengaruhi oleh hilangnya kekuatan otot dan elastisitas otot. Adanya
perubahan suhu yang ekstrim (cash & Pruzinsky, 2002 dalam Sulistyorini, 2013).
d. Lansia
Faktor yang terkait dengan citra tubuh lansia aadalah perubahan fisik yang
berhubungan dengan usia pada umumnya seperti, rambut beruban, kulit keriput,
gigi ompong, mudah lelah, gerakan menjadi lamban, penurunan rasa dan
penciuman, penglihatan kabur dan pandangan berkurang (Nugroho & Rizal, 2017)
2) Menolak bercermin
6) Mengungkapkan keputusasaan
7) Mengungkapkan ketakutan
peran, identitas dan salah satunya body image. Rentang individu terhadap konsep
diri berflukuatsi sepanjang rentang respon konsep diri yaitu adaptif sampai
maladaptif, berikut rentang respon menurut struart dalam buku principles and
Keterangan:
a) Aktualisasi diri: pernyataan diri tentang konsep diri yang positif
diterima.
stresor yang dapat mengganggu integritas body image, stresor itu dapat berupa:
a. Operasi
mengakui atau asing terhadap bagian tubuh, sering berkaitan dengan fungsi syaraf
c. Perubahan tubuh
Berkaitan dengan tumbuh kembang dimana seseorang akan merasakan
perubahan pada dirinya seiring dengan bertambahnya usia. Tidak jarang seseorang
c. Isolasi Sosial
2.1.9. Penatalaksanaan
Penatalksanaan klien dengan gangguan citra tubuh yang pertama berupa
terapi berpikir poitif. Terapi berpikir positif mulai dikembangkan oleh para pakar
psikologi positif saat ini. Penelitian (Mukhlis, 2013) juga membuktikan adanya
diri sendiri dan lingkungan.Tekhnik ini juga memanfaatkan salah satu kualitas
khas manusia lainya yaitu humor (sense of humor), khususnya humor terhadap
diri sendiri. Dalam penerapanya tekhnik ini membantu pasien untuk menyadari
pola keluhanya, mengambil jarak atas keluhanya itu serta menanggapinya secara
mencekam, tetapi berubah menjadi sesuatu yang ringan dan bahkan lucu. Pada
tekhnik ini lansia di dorong untuk tidak memikirkan hal-hal yang membuatnya
takut akan tetapi lansia di dorong untuk menghargai citra tubuhnya (Umi
Faridaha, 2017).
Pada masalah yang terkait dengan citra tubuh, ACT terbukti cukup efektif,
seperti pada penelitian yang dilakukan oleh Pearson, Follette, dan Hayes (2012)
penelitian yang dilakukan oleh (Dwi Riztina, 2016) yang membuktikan bahwa
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Ny. K (L/P) Tanggal Pengkajian : 09 Juni 2021
Umur : 56 tahun RM No : xxx-xx-xxx
Informan : Ny. K dan suaminya
II. ALASAN MASUK
Klien merasa tidak terlalu menyukai tubuhnya yang besar karena membuat klien kesulitan untuk
berjalan dan juga membuat klien kadang kadang kurang percaya diri.
Jelaskan no 1,2,3 :Klien tidak mengalami gangguan jiwa sebelumnya, sehingga tidak menjalani
perawatan kesehatan jiwa apapun/pengobatan, Klien mengalami adanya kekerasan rumah tangga
yang dilakukan oleh mantan suaminya pada saat usai 25 tahun.
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa: Ya √ Tidak
Hubungan keluarga Gejala Riwayat pengobatan/perawatan
............................... ............................ ......................................................
............................... ............................ ......................................................
Jelaskan: Klien tidak memiliki anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan:
Klien sebelumnya pernah menikah dengan seorang laki-laki saat berusia 25 tahun akan
tetapi pernikahannya bertahan selama tiga tahun dikarenakan suaminya menikah lagi
dengan wanita lain dan adanya kekerasan rumah tangga yang dilakukan oleh mantan
suaminya, klien beranggapan bahwa pernikahannya tidak bertahan lama karena bentuk
tubuhnya yang semakin gemuk dan tidak secantik dulu lagi, Klien mengatakan bahwa hal
itu merupakan pengalaman yang sangat tidak menyenangkan dalam hidupnya.
Masalah Keperawatan: Risiko Harga Diri Rendah
IV. FISIK
1. Tanda vital: TD: 140/90 mmHg Nadi: 80 x/menit Suhu: 36,2 0C RR: 20 x/menit
2. Ukur : TB: 154 cm BB : 112 kg IMT : 47,2 (Obes 2)
3. Keluhan fisik: √ Ya Tidak
Jelaskan : Klien merasa tidak terlalu menyukai tubuhnya yang besar karena selain membuat
klien kesulitan dalam berjalan, juga membuat klien kadang kadang kurang percaya diri.
Keterangan
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: Meninggal
: Tinggal serumah
Jelaskan: Klien anak pertama dari 3 bersaudara. Klien tinggal bersama suaminya dari
pernikahannya yang ke 2. Keputusan dalam rumah tangga diambil oleh suaminya, Penghasilan
dalam rumah tangga di dapat oleh suaminya yang bekerja sebagai petani dengan penghasilan
10 juta/6 bulan.
Masalah keperawatan: Tidak Ada Masalah Keperawatan
2. Konsep diri
a. Gambaran diri : Klien merasa tidak terlalu menyukai tubuhnya yang besar karena merasa
malu
b. Identitas : Klien menyadari dia seorang perempuan, berusia 56 tahun, sudah menikah dan
memiliki tiga orang anak, Klien tidak puas terhadap bentuk tubuhnya karena mengganggu
klien untuk bersosialisasi
c. Peran : Klien mengatakan bahwa obesitas yang dialami mengganggu aktivitasnya dalam
bersosialisasi dilingkungan masyarakat sekitar rumah sehingga klien jarang untuk keluar
rumah
d. Ideal diri: Klien mengatakan kepada suaminya ingin obesitasnya dapat teratasi dan dapat
seharusnya menjadi istri yang dapat melakukan pekerjaan rumah dan bersosialisasi dengan
baik
e. Harga diri : Klien merasa malu dan menyesal memiliki tubuh yang gemuk
Masalah Keperawatan: Harga diri rendah situasional
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti : Keluarga. Klien sangat dekat dengan anak dan suaminya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat: Ny K merupakan perempuan yang
jarang aktif di kegiatan sosial, Ny K sesekali ikut berbagai kegiatan di luar rumah seperti
anggota PKK, anggota keagamaan, dan banyak lainnya.sebelum mengalami obesitas Ny. K
selalu aktif dalam melakukan kegiatan-kegiatas di lingkungan tempat tinggalnya.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain: Klien lebih suka berada di dalam rumah
daripada pergi kerumah tetangga karena kurang percaya diri dan keterbatasan kondisinya
Masalah Keperawatan: Risiko isolasi sosial : menarik diri
4. Spiritual:
a. Nilai dan keyakinan : Klien mengatakan agama yang dianutnya adalah agama Islam
b. Kegiatan ibadah : Klien mengatakan sering beribadah
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan
VI. STATUS MENTAL
1. Penampilan: Tidak rapi Penggunaan pakaian Cara berpakaian
Tidak sesuai tidak seperti
Biasanya
Jelaskan: Klien sangat menjaga kebersihan tubuhnya dan rajin mandi setiap hari
Masalah Keperawatan: Tidak Ada Masalah Keperawatan
2. Pembicaraan:
Cepat Keras Gagap Inkoheren
Apatis Lambat Membisu Tidak mampu
Memulai pembicaraan
Jelaskan: Klien kooperatif saat dikaji oleh perawat, Klien mampu memulai pembicaraan,
Bicara pelan ketika ditanya terkait masalah obesitas yang dialami
Masalah Keperawatan: Harga Diri Rendah
3. Aktivitas Motorik:
Lesu Tegang Gelisah Agitasi
TIK Grimasen Tremor Kompulsif
4. Alam Perasaan:
√√ Sedih Ketakutan Putus asa Khawatir Agitasi
Jelaskan : Pasien merasa malu dan sedih karena obesitas yang dialaminya
.............................................................................................................................
Masalah Keperawatan : Risiko isolasi sosial : menarik diri
5. Afek:
Datar Tumpul Labil Tidak sesuai
Waham:
Agama Somatik Kebesaran Curiga
Nihilistik Sisip Pikir Siar pikir Kontrol pikir
Jelaskan : Klien dapat melakuakan proses pikir yang baik
Masalah Keperawatan: Tidak Ada Masalah Keperawatan
10. Tingkat kesadaran
Bingung Sedasi Stupor Disorientasi
Waktu Tempat Orang
Jelaskan : Kesadaran klien baik, masih dapat mengetahui tempat, waktu dan ornag disekitarnya
Masalah keperawatan: Tidak Ada Masalah Keperawatan
11. Memori
Gg daya ingat jangka panja ng Gg daya ingat jangka pendek
Gg daya ingat saat ini Konfabulasi
Jelaskan : Tidak ada masalah, klien masih bisa mengingat kenangan-kenangan dimasa lalunya
Masalah keperawatan: Tidak Ada Masalah Keperawatan
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Mudah beralih Tidak mampu berkonsentrasi
Tidak mampu berhitung sederhana
Keamanan √ Transportasi √
Perawatan kesehatan √
Jelaskan: Tidak ada masalah, Klien dapat memenuhi dan menyediakan kebutuhan keluarganya
Masalah keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan
2. Kegiatan sehari-hari
d. Perawatan diri
Bantuan minimal Bantuan Total
Mandi
BAB/BAK
Kebersihan
Ganti Pakaian
Makan
Jelaskan: Tidak ada msalah, klien dapat memenuhi perawatan dirinya sendiri
Masalah keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan
e. Nutrisi
Apakah klien puas dengan pola makan klien √ Ya Tidak
Apakah klien memisahkan diri Ya Tidak
Effect
Effect
Core Problem
Obesitas
Gangguan citra tubuh
Gangguan citra 1) Menyapa klien dengan ramah S: Klien menjawab pertanyaan yang
tubuh / klien 2) Menjelaskan kepada klien tentang diajukan
dapat tujuan diadakan pertemuan O:
mengidentifikasi 3) Mendiskusikan persepsi pasien 1) Klien menjawab pertanyaan
citra tubuhnya, tentang citra tubuhnya, dulu dan saat perawat dengan suara pelan
Klien dapat ini. 2) Klien mau berjabat tangan
meningkatkan 4) Mendiskusikan perasaan tentang citra 3) Ada kontak mata
penerimaan 4) Klien nampak sedih saat ditanya
tubuhnya dan harapan tentang citra
terhadap citra 5) Klien dapat menceritakan proses
tubuhnya saat ini obesitas terjadi
tubuhnya / Kamis,
6) Klien dapat mengungkapkan
10 Juni 2021
perasaan yang dialami
A : SP 1 dan SP 2 tercapai
P : Pertahankan SP 1
Gangguan citra
tubuh / Klien S: Klien menjawab pertanyaan yang
dapat diajukan
mengidentifikasi 1) Menyapa klien dengan ramah O:
aspek positif diri / 2) Menjelaskan kepada klien tentang 1) Klien menjawab pertanyaan
Jumat, 11 Juni tujuan diadakan pertemuan perawat dengan baik
3) Mendiskusikan bahwa pasien masih 2) Ada kontak mata
2021 3) Klien dapat menceritakan
memiliki sejumlah aspek positif
seperti kegiatan pasien di rumah, kegiatan-kegiatan yang klien
serta adanya keluarga dan senangi
4) Klien mulai dapat menerima
lingkungan terdekat pasien.
keadaannya dan berusahan
4) Memberikan pujian yang memperbaikinya
realistik/nyata dan hindarkan setiap A : SP 3 tercapai
kali bertemu dengan pasien penilaian P : Pertahankan SP Individu
yang negatif.
Gangguan citra
tubuh / Klien dapat S: Klien menjawab pertanyaan yang
mengetahui cara-
diajukan
cara untuk 1) Menyapa klien dengan ramah O:
meningkatkan citra 2) Menjelaskan kepada klien tentang 1) Klien menjawab pertanyaan
tubuh, Klien dapat tujuan diadakan pertemuan perawat dengan baik
melakukan cara- 3) Membantu Pasien untuk 2) Ada kontak mata
cara untuk 3) Klien mulai dapat menerima
meningkatkan fungsi bagian tubuh
meningkatkan citra keadaannya dan berusahan
yang terganggu
tubuh / Senin, 14 memperbaikinya
4) Memberikan dukungan dan pujian
Juni 2021 4) Klien dapat menceritakan
yang nyata setiap kemajuan yang
program-program diet yang
diperlihatkan pasien.
pernah klien jalani
5) Mengajarkan Pasien meningkatkan 5) Klien dapat menentukan kegiatan
citra tubuhnya untuk meningkatkan citra
6) Memotivasi Pasien untuk melakukan tubuhnya
aktivitas yang mengarah pada A : SP 4 belum tercapai
pembentukkan tubuh yang ideal P : Ulangi SP 4
7) Memperagakan beberapa kegiatan
yang akan dilakukan pasien bersama
pasien dan keluarga
8) Memberikan dukungan dan pujian
yang nyata setiap kemajuan yang
diperlihatkan pasien
Gangguan citra
tubuh / Klien dapat S: Klien menjawab pertanyaan yang
mengetahui cara- diajukan
cara untuk O:
meningkatkan citra 1) Menyapa klien dengan ramah 1) Klien menjawab pertanyaan
tubuh, Klien dapat 2) Menjelaskan kepada klien tentang perawat dengan baik
melakukan cara- tujuan diadakan pertemuan 2) Ada kontak mata
cara untuk 3) Membantu Pasien untuk 3) Klien mulai dapat menerima
meningkatkan citra meningkatkan fungsi bagian tubuh keadaannya dan berusahan
tubuh / Selasa, 14 yang terganggu memperbaikinya
Juni 2021 4) Memberikan dukungan dan pujian 4) Klien tampak bersemangat dalam
yang nyata setiap kemajuan yang melakukan kegiatan untuk
diperlihatkan pasien. meningkatkan citra tubuhnya
5) Klien dapat melakukan kegiatan-
5) Mengajarkan Pasien meningkatkan
kegiatan untuk meningkatkan citra
citra tubuhnya tubuhnya bersama dengan
6) Memotivasi Pasien untuk melakukan suaminya
aktivitas yang mengarah pada A : SP 4 tercapai
pembentukkan tubuh yang ideal P : Pertahankan SP Individu
7) Memperagakan beberapa kegiatan
yang akan dilakukan pasien bersama
pasien dan keluarga
8) Memberikan dukungan dan pujian
yang nyata setiap kemajuan yang
diperlihatkan pasien
DAFTAR PUSTAKA