Anda di halaman 1dari 3

Weekly Economic and Market Update

13 September 2021
Grafik 1. IHSG dan ISS Grafik 2. Nilai Tukar IDR/USD – BI JISDOR
6600 680 14800

660
14600
6400
Suku 640
Produk 14400
Bunga 6200 620
14200
SMFP05ACN5 4,75 600
6000 580 14000
SMFP05BCN5 5,75 560 13800
5800
SMSMFP01CN3 4,75 540
13600
5600 520
SMFP10XXMS 5,25 13400
21

21

21

21

21

21

21

21

21
20

20

20

20

20

20

20

20

20

21

21

21

21

21

21

21

21

21
1/

2/

3/

4/

5/

6/

7/

8/

9/
4/

4/

4/

4/

4/

4/

4/

4/

4/

20

20

20

20

20

20

20

20

20
1/

2/

3/

4/

5/

6/

7/

8/

9/
4/

4/

4/

4/

4/

4/

4/

4/

4/
IHSG ISS

sumber: CEIC, diolah sumber: CEIC


Grafik 3. Ekspor dan Impor (USD Miliar) Grafik 4. Wisatawan Mancanegara (000 wisatawan)
20000 1600

18000 1400

1200
16000
1000
14000
800
12000
600
10000
400

8000
200
Jan-18

Oct-18

Jan-19

Oct-19

Jan-20

Oct-20

Jan-21
Apr-18

Jul-18

Apr-19

Jul-19

Apr-20

Jul-20

Apr-21

Jul-21

0
Jan-19
Mar-19
May-19
Jul-19
Sep-19
Nov-19
Jan-20
Mar-20
May-20
Jul-20
Sep-20
Nov-20
Jan-21
Mar-21
May-21
Jul-21
Ekspor (fob) Impor (cif)

sumber: CEIC sumber: CEIC

Grafik 5. Konsumsi Semen Domestik (Ribu Ton) Grafik 6. Rasio Utang Pemerintah terhadap PDB
7500 45

7000
40
6500
35
6000
30
5500

Hubungi kami: 5000 25

4500
PT Sarana Multigriya 4000
20

Finansial (Persero) 3500


15
Mar-11
Sep-11
Mar-12
Sep-12
Mar-13
Sep-13
Mar-14
Sep-14
Mar-15
Sep-15
Mar-16
Sep-16
Mar-17
Sep-17
Mar-18
Sep-18
Mar-19
Sep-19
Mar-20
Sep-20
Mar-21

Grha SMF 3000


Jan-18

Oct-18

Jan-19

Oct-19

Jan-20

Oct-20

Jan-21
Apr-18

Jul-18

Apr-19

Jul-19

Apr-20

Jul-20

Apr-21

Jul-21

World Bank DJPPR


Jl. Panglima Polim I No 1
sumber: CEIC sumber: CEIC
Jakarta 12160
Telp. + 62 21 2700400 INDIKATOR PASAR KEUANGAN
31 Agustus 2021 3 September 2021 10 September 2021
Fax. + 62 21 2701400 Suku bunga (%)
BI 7-day reverse repo 3,5 3,5 3,5
info@smf-indonesia.co.id IndONIA 2,79 2,79 2,79
Imbal hasil US-T Bills (%)
www.smf-indonesia.co.id 1 tahun 0,07 0,08 0,08
5 tahun 0,77 0,78 0,82
10 tahun 1,30 1,33 1,35
Imbal hasil Obligasi Pemerintah (%)
1 tahun 3,23 3,24 3,40
5 tahun 5,23 5,23 5,20
10 tahun 6,28 6,20 6,32
HASIL OBSERVASI SEMINGGU
1. Indeks harga saham gabungan (IHSG) dan indeks saham syariah (ISS) ditutup melemah
Suku seiring pelemahan mayoritas indeks bursa-bursa saham global. IHSG pada perdagangan
Produk di akhir pekan, Jumat 10 September 2021, ditutup melemah sebesar 0,5% menjadi 6.095
Bunga
SMFP05ACN5 4,75 dari 6127 di awal minggu, sedangkan ISS turun 0,8% menjadi 545 (Grafik 1. IHSG dan ISS).
Berdasarkan rilis berita dari Jakarta Stock Exchange (JSX) Beberapa saham pemicu
SMFP05BCN5 5,75
pelemahan IHSG antara lain BCA (-2%) dan Elang Mahkota Teknologi (-4,8%). Pergerakan
SMSMFP01CN3 4,75 pasar saham domestik masih berfluktuasi di tengah harapan akan perbaikan ekonomi
SMFP10XXMS 5,25 setelah adanya sinyal positif dalam keberhasilan penanganan kasus COVID-19 dan
akselerasi program vaksinasi untuk mencapai herd immunity akan mendorong optimisme
konsumen. Berdasarkan informasi yang dikumpulkan dari outlet berita bisnis, pelemahan
IHSG dan ISS ini sejalan dengan pelemahan indeks bursa-bursa saham Asia Pasifik dan
Eropa. Mayoritas indeks bursa-bursa saham Asia Pasifik juga mengalami koreksi, dimana
Straits Times dan Hang Seng melemah, masing-masing 1,3% dan 0,1% menjadi 3.068,9 dan
26.320,9. Dow Jones dan S&P500 melemah selama tiga hari berturut-turut kerena
kekhawatiran dampak ekonomi dari varian delta. Dow Jones dan S&P500 dalam
perdagangan saham kemarin kembali ditutup melemah untuk ketiga kalinya secara
berturut-turut, kali ini masing-masing sebesar 0,2% dan 0,1% menjadi 35.031,1 dan 4.514
seiring kekhawatiran dampak ekonomi dari peningkatan penyebaran varian Delta COVID-
19. Di Eropa, DAX Jerman, FT100 Inggris dan CAC Perancis juga melemah, masing-masing
1,5%, 0,8% dan 0,9% menjadi 15.610,3, 7.095,5, dan 6.668,9.
2. Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat terapresiasi pada penutupan
perdagangan di akhir minggu lalu. Pada penutupan perdagangan di awal minggu lalu,
Senin 6 September 2021, Rupiah ditutup pada angka IDR14.239 per USD dan kemudian
mengalami penguatan sekitar 0,1% pada penutupan perdagangan di akhir pekan menjadi
IDR14,225 per USD (Grafik 2. Nilai Tukar IDR/USD – BI JISDOR). Mengutip dari Kantor Berita
Bloomberg, pada perdagangan akhir minggu lalu, Rupiah menjadi mata uang dengan
penguatan terbesar di tengah mayoritas mata uang di kawasan Asia cenderung melemah.
Won Korea Selatan terdepresiasi hingga 1,04% terhadap Dolar AS, kemudian diikuti oleh
Bath Thailand dengan depresiasi sebesar 0,76%. Selain Rupiah, Ringgit Malaysia dan Yuan
Cina ada dua mata uang yang mengalami apresiasi terhadap Dolar AS.
3. Neraca perdagangan Indonesia Juli 2021 mengalami surplus USD2,59 miliar terutama
berasal dari sektor nonmigas USD3,38 miliar. Sementara di sektor migas terjadi defisit
USD0,79 miliar. Ekspor nonmigas Juli 2021 mencapai USD16,71 miliar, turun 3,5%
dibanding Juni 2021. Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari-Juli 2021 mencapai
USD120,57 miliar atau naik 33,9% dibanding periode yang sama tahun 2020, demikian juga
ekspor nonmigas mencapai USD113,77 miliar atau naik 33,2%. Berdasarkan sektor, ekspor
nonmigas hasil industri pengolahan Januari-Juli 2021 naik 31,4% dibanding periode yang
sama tahun 2020, demikian juga ekspor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan naik
Hubungi kami: 8,7% dan ekspor hasil tambang dan lainnya naik 49,1%. Tujuan ekspor nonmigas Juli 2021
terbesar adalah ke Tiongkok yaitu USD3,6 miliar, disusul Amerika Serikat USD2,0 miliar dan
PT Sarana Multigriya Jepang USD1,2 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 40,6%. Sementara ekspor ke
Finansial (Persero) ASEAN dan Uni Eropa (27 negara) masing-masing sebesar USD3,2 miliar dan USD1,6 miliar.
Grha SMF Nilai impor Indonesia Juli 2021 mencapai USD15,1 miliar, turun 12,2% dibandingkan Juni
2021. Penurunan impor ini terjadi untuk produk migas dan nonmigas. Impor migas Juli 2021
Jl. Panglima Polim I No 1 senilai USD1,8 miliar, turun 22,3% dibandingkan Juni 2021, sedangkan impor nonmigas Juli
Jakarta 12160 2021 senilai USD13,33 miliar, turun 10,7% dibandingkan Juni 2021. Tiga negara pemasok
barang impor nonmigas terbesar selama Januari-Juli 2021 adalah Tiongkok USD29,7 miliar
Telp. + 62 21 2700400 (32%), Jepang USD7,7 miliar (8,3%), dan Korea Selatan USD5,1 miliar (5,5%). Impor
Fax. + 62 21 2701400 nonmigas dari ASEAN USD16,6 miliar (17,9%) dan Uni Eropa USD5,8 miliar (6,3%).
4. Jumlah kunjungan wisman ke Indonesia pada bulan Juli 2021 mencapai 139 ribu
info@smf-indonesia.co.id
kunjungan. Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia pada bulan Juli 2021
www.smf-indonesia.co.id turun sebesar 10,8% dibandingkan dengan jumlah kunjungan bulan Juli tahun sebelumnya
(Grafik 4. Kunjungan Wisatawan Mancanegara). Sebaliknya, jika dibandingkan dengan
bulan Juni 2021, jumlah kunjungan wisman pada bulan Juli 2021 meningkat sebesar 1,3%.
Secara kumulatif (Januari - Juli 2021), jumlah kunjungan wisman mencapai 937,8 ribu
kunjungan atau turun sebesar 71,4% jika dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman
pada periode yang sama tahun 2020 yang berjumlah 3,3 juta kunjungan. Berdasarkan rilis
berita Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat penghunian kamar (TPK) hotel klasifikasi bintang
di Indonesia pada bulan Juli 2021 turun sebesar 22,4% dibandingkan dengan TPK bulan Juli
2020 yang tercatat sebesar 28,1%. Jika dibandingkan dengan Juni 2021, TPK pada bulan Juli
2021 juga mengalami penurunan sebesar 16,2%. Lebih lanjut, rata-rata lama menginap
Produk
Suku tamu asing dan Indonesia di hotel klasifikasi bintang selama bulan Juli 2021 mencapai 1,8
Bunga hari, atau meningkat sebesar 0,16% jika dibandingkan dengan bulan Juli 2020 yang tercatat
SMFP05ACN5 4,75 sebesar 1,7 hari.
SMFP05BCN5 5,75 5. Konsumsi semen per Juli 2021 tercatat mengalami sedikit penurunan secara bulanan,
akan tetapi realisasi konsumsi tersebut jauh lebih baik dibandingkan Juli 2020.
SMSMFP01CN3 4,75
Dibandingkan dengan bulan Juni 2021, konsumsi semen di bulan Juli 2021 mengalami
SMFP10XXMS 5,25 penurunan sebesar 1,8% atau setara dengan 98.000 ton, akan tetapi jika dilihat konsumsi
semen tahunan, maka pada bulan Juli 2021 ini terjadi peningkatan konsumsi sebesar 2,9%
atau setara dengan 152.000 ton semen dari bulan Juli 2020 (Grafik 5. Konsumsi Semen
Domestik). Kenaikan tahunan ini terjadi karena kebijakan PPKM yang tidak seketat
kebijakan PSBB dan pada saat yang sama sudah mulai kembali berjalannya proyek-proyek
infrastruktur yang dimiliki oleh Pemerintah. Berdasarkan letak geografis, konsumsi semen
terbanyak masih terjadi di pulau Jawa dan Sumatera dengan besar konsumsi mencapai
2.850 dan 1.160 ribu ton. Lebih lanjut, penurunan konsumsi semen bulanan yang terjadi
berlaku untuk seluruh pulau, kecuali konsumsi semen di pulau Sulawesi dan Bali-Nusa
Tenggara. Untuk pulau Sulawesi, terjadi kenaikan konsumsi semen dari 540.440 ton di
bulan Juni 2021 menjadi sebesar 578.000 ton di bulan Juli 2021. Hal serupa juga terjadi di
pulau Bali-Nusa Tenggara di periode yang sama, di mana konsumsi semen bertambah dari
325.000 ton menjadi 363.000 ton.
6. Besaran utang pemerintah terhadap PDB Indonesia naik dibandingkan Triwulan I-2020.
Ini adalah salah satu dampak dari pandemi Covid19 ini. Hingga Triwulan I-2021, rasio
utang pemerintah terhadap PDB sudah mencapai 42,1%. Besaran ini melampaui batas atas
rekomendasi IMF, yaitu 35%, walaupun masih dibawah plafon besaran utang yang diijinkan
oleh Undang-Undang (sebesar 60%). Kenaikan ini terjadi karena penurunan penerimaan
pajak di satu sisi dan akselerasi belanja disisi lain. Kenaikan indikator utang semakin tajam
di 2020 karena meningkatnya defisit anggaran. Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang
positif pada 2021, diharapkan penerimaan pajak kembali tumbuh. Sampai Juli 2021,
penerimaan pajak tumbuh 7,6 persen. Secara konseptual, rasio utang pemerintah terhadap
PDB akan ditentukan oleh defisit anggaran primer ditambah selisih antara pertumbuhan
pembayaran bunga utang dan pertumbuhan ekonomi. Artinya jika pertumbuhan bunga
utang yang harus dibayar pemerintah lebih kecil dari pertumbuhan ekonomi, maka rasio
utang pemerintah terhadap PDB akan turun. Stress test yang dilakukan IMF (2021)
menunjukkan bahwa dalam kondisi skenario paling buruk, ketika pertumbuhan ekonomi
menurun, nilai tukar terdepresiasi, dan tingkat bunga naik, maka rasio utang pemerintah
terhadap PDB akan naik dan stabil di kisaran 48,4%.

ANTISIPASI UNTUK MINGGU INI


Hubungi kami: Pemantauan untuk minggu ini akan mengantisipasi dinamika yang terjadi di pasar saham dan
obligasi dengan semakin dekatnya jadwal FOMC dan semakin gencarnya rencana Bank Sentral
PT Sarana Multigriya Amerika Serikat, The Fed, untuk mengurangi quantitative easing yang selama periode pandemi
Finansial (Persero) dilakukan dengan intensitas yang tinggi. Normalisasi kebijakan moneter The Fed akan dipengaruhi
Grha SMF oleh kinerja perekonomian Amerika Serikat, oleh sebab itu, pemantauan minggu depan juga akan
melihat tingkat inflasi dan pengangguran di Amerika Serikat.
Jl. Panglima Polim I No 1
Jakarta 12160 SMF Weekly Economic and Market Update disusun oleh:
Chief Economist – Martin Siyaranamual
Telp. + 62 21 2700400
Analyst – Awwalina Ristyati
Fax. + 62 21 2701400
info@smf-indonesia.co.id Disclaimer:
The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. However, none of any PT Sarana Multigriya
www.smf-indonesia.co.id Finansial (Persero) and/or their respective employees and/or agents make any representation or warranty (express or implied) or accepts any
responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to
any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly
disclaim any responsibility or liability (express or implied) of PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) employees and agents whatsoever and
howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be
brought against or suffered by any person as a result of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report. For further
information please contact our number +6221-2700 400.

Anda mungkin juga menyukai