Anda di halaman 1dari 3

Weekly Economic and Market Update

2 Agustus 2021
Grafik 1. IHSG dan Jakarta Islamic Index Grafik 2. Nilai Tukar IDR/USD
7000 750
17000
6500 700
16500
Suku 650
Produk 6000 16000
Bunga 600
5500 15500
SMFP05ACN5 4,75 5000
550
15000
500
SMFP05BCN5 5,75 4500
450
14500
14000
SMSMFP01CN3 4,75 4000 400
13500
3500 350
SMFP10XXMS 5,25 13000
2/ 20

2/ 20

2/ 20

2/ 20

2/ 020

2/ 21

2/ 21

2/ 21
21
2/ 20
0
20

20

20

20

20

20

20

20

1
20
2

/2

2
1/

3/

5/

7/

9/

1/

3/

5/

7/
11

0
20

20

20

20

20

20

20

20

20
2/

/2
1/

3/

5/

7/

9/

1/

3/

5/

7/
11
IHSG (lhs) Jakarta Islamic Index (rhs)

2/

2/

2/

2/

2/

2/

2/

2/

2/
2/
sumber: CEIC, diolah sumber: CEIC, diolah

Grafik 3. Tingkat Suku Bunga Grafik 4. Total Nilai Obligasi Pemerintah terhadap PDB

5.5 29 27.85

5 27
25
4.5
23
4
21
3.5
3.5 19

3 17
2.8
15
2.5
13
20
0

1
2

2
0
20

20

20

20

20

20

20

20

20

15 31
16 30
16 31
17 30
17 31
18 30
18 31
19 30
19 31
20 30
20 31
21 30
31
/2
1/

3/

5/

7/

9/

1/

3/

5/

7/

20 03-
20 09-
20 03-
20 09-
20 03-
20 09-
20 03-
20 09-
20 03-
20 09-
20 03-
20 09-

3-
11
2/

2/

2/

2/

2/

2/

2/

2/

2/

-0
2/

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
15
20

BI7DRR IndONIA

sumber: CEIC sumber: AsianBondsOnline


Grafik 5. Kepemilikan Asing di Obligasi Pemerintah Grafik 6. Volatilitas Imbal Hasil Obligasi Pemerintah
Tenor 10 tahun
45
40 0.5
0.45
35
0.4
30 0.35
25 22.82 0.3
0.25
Hubungi kami: 20
0.2
15 0.15
PT Sarana Multigriya 10 0.1
Finansial (Persero) 5
0.05
0
0
Grha SMF
2019-01-01
2019-02-15
2019-04-03
2019-05-20
2019-07-04
2019-08-20
2019-10-04
2019-11-20
2020-01-06
2020-02-20
2020-04-07
2020-05-28
2020-07-15
2020-08-31
2020-10-15
2020-12-03
2021-01-27
2021-03-15
2021-05-03
2021-06-18
15 31
16 30
16 31
17 30
17 31
18 30
18 31
19 30
19 31
20 30
20 31
21 30
31
20 03-
20 09-
20 03-
20 09-
20 03-
20 09-
20 03-
20 09-
20 03-
20 09-
20 03-
20 09-

3-

Jl. Panglima Polim I No 1


-0
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
15
20

sumber: AsianBondsOnline sumber: AsianBondsOnline


Jakarta 12160
Grafik 7. Pergerakan Imbal Hasil Obligasi Pemerintah
Telp. + 62 21 2700400
Fax. + 62 21 2701400
info@smf-indonesia.co.id
www.smf-indonesia.co.id
INDIKATOR PASAR KEUANGAN
30 Juni 2021 23 Juli 2021 30 Juli 2021
Suku bunga (%)
Suku BI 7-day reverse repo 3,5 3,5 3,5
Produk IndONIA 2,8 2,8 2,8
Bunga
Imbal hasil US-T Bills (%)
SMFP05ACN5 4,75 1 tahun 0,05 0,07 0,07
5 tahun 0,87 0,72 0,69
SMFP05BCN5 5,75
10 tahun 1,45 1,30 1,24
SMSMFP01CN3 4,75 Imbal hasil Obligasi Pemerintah (%)
1 tahun 3,69 3,45 3,38
SMFP10XXMS 5,25 5 tahun 5,58 5,39 5,32
10 tahun 6,65 6,48 6,45

HASIL OBSERVASI SEMINGGU


1. Investor cenderung pasif dan menunggu langkah pemerintah dalam mengendalikan
pandemi. Saat pemerintah memutuskan untuk memperpanjang PPKM hingga 2 Agustus
2021, pasar saham cenderung tidak bereaksi secara berlebihan. Selama seminggu yang
lalu, IHSG dan Jakarta Islamic Index cenderung bergerak sideways (Gambar 1, IHSG dan
Jakarta Islamic Index). Pada awal minggu (26 Juli 2021), IHSG ditutup pada 6.106,39 dan
terkoreksi sedikit pada penutupan di akhir minggu (30 Juli 2021) yaitu pada tingkat
6.070,04; sedangkan Jakarta Islamic Index, penutupan di awal minggu mencapai 540,43
dan di akhir minggu turun menjadi 532,79. Pasar valas juga cenderung sideways di
rentang 14.900-14.500. Rupiah mengalami sedikit apresiasi selama periode perdagangan
seminggu yang lalu, di awal minggu Rupiah diperdagangkan di Rp14.501/USD1 dan di
akhir minggu menjadi Rp14.491/USD1 (Gambar 2, Nilai Tukar IDR/USD). Pergerakan
sideways ini lebih dipengaruhi oleh minimnya sentimen di pasar asset dan peran Bank
Indonesia di pasar valas.
2. Bank Indonesia masih mempertahankan kebijakan moneter dan makroprudensial yang
akomodatif. Pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) Juli 2021 memutuskan
untuk terus melanjutkan kebijakan tingkat suku bunga rendah (0,00 – 0,25%). Bank
Sentral AS juga akan terus melakukan pembelian obligasi sebesar USD120 miliar setiap
bulannya, dengan rincian USD80 miliar pembelian obligasi Pemerintah AS dan USD40
pembelian agency mortgage-backed securities. Bank Sentral AS memastikan bahwa
dukungan kebijakan moneter tetap berlanjut hingga stabilitas harga dan lapangan kerja
maksimum tercapai. Terus berlanjutnya kebijakan Bank Sentral AS yang bersifat dovish,
laju inflasi yang rendah di Indonesia, defisit transaksi berjalan Indonesia yang
diperkirakan masih dibawah 1% dari PDB, dan kebutuhan pembiayaan defisit APBN,
memberikan ruang bagi Bank Indonesia untuk melanjutkan kebijakan moneter dan
makroprudensial yang akomodatif sepanjang 2021 (Gambar 3, Tingkat Suku Bunga).
Namun kebijakan moneter akomodatif nampaknya akan terpaksa disesuaikan dengan
prospek terjadinya quantitative tapering di AS agar imbal hasil instrumen keuangan
Indonesia tetap menarik sehingga mencegah keluarnya aliran modal asing, serta
Hubungi kami:
mendukung stabilitas nilai tukar Rupiah.
PT Sarana Multigriya 3. Kemenkeu melaporkan peningkatan utang pemerintah, di mana posisi utang tersebut
Finansial (Persero) hingga akhir Juni 2021 tercatat sebesar IDR6.554,56 triliun, meningkat sebesar 2,1% dari
Grha SMF posisi bulan Mei 2021 yang sebesar IDR6.418,15 triliun. Penambahan utang tersebut
membuat rasio utang terhadap PDB pada Juni 2021 juga kembali naik 41,35% dari bulan
Jl. Panglima Polim I No 1 Mei 2021 yang sebesar 40,49%. Dilihat dari komposisinya, utang Pemerintah bulan Juni
Jakarta 12160 2021 berasal dari penerbitan SBN sebesar IDR5.711,79 triliun (meliputi SBN domestik
sebesar IDR4.430,87 triliun dan SBN valas sebesar IDR1.280,92 triliun) dan pinjaman
Telp. + 62 21 2700400 pemerintah sebesar IDR842,76 triliun (terdiri dari pinjaman dalam negeri sebesar
Fax. + 62 21 2701400 IDR12,52 triliun dan pinjaman luar negeri sebesar IDR830,24 triliun). Tren utang dalam
negeri pemerintah sudah mulai tampak dari tahun lalu, di mana pada Kuartal I-2020 total
info@smf-indonesia.co.id nilai obligasi pemerintah terhadap PDB nominal hanya sebesar 19,02% dan pada
www.smf-indonesia.co.id kemudian naik sebesar 41,7% di Kuartal I-2021 menjadi 27,85% terhadap PDB nominal di
periode yang sama (Gambar 4, Total Nilai Obligasi Pemerintah terhadap PDB).
4. Kepemilikan asing terhadap obligasi pemerintah cenderung untuk turun. Di akhir
Kuartal II-2021, kepemilikan asing di pasar SBN tercatat sebesar IDR965,6 triliun (outflow
IDR11,7 triliun mtd atau IDR8,3 triliun ytd), atau sebesar 22,8% dari total kepemilikan SBN
yang dapat diperdagangkan (Gambar 5, Kepemilikan Asing di Obligasi Pemerintah). Pada
saat yang bersamaan, Bank Indonesia terus melanjutkan pembelian obligasi pemerintah
di pasar perdana, yang nilainya mencapai IDR123,1 triliun (sampai dengan 19 Juli 2021)
sebagai bagian dari sinergi kebijakan Bank Indonesia dan Pemerintah dalam pendanaan
APBN 2021. Selain tren penurunan kepemilikan asing, pergerakan imbal hasil obligasi
Produk
Suku pemerintah juga cenderung untuk menurun dipengaruhi oleh turunnya imbal hasil
Bunga obligasi Pemerintah AS. Terdapat indikasi di mana pasar obligasi mulai memprediksi
SMFP05ACN5 4,75 imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun berpotensi mengarah ke level 6,7% di akhir tahun
SMFP05BCN5 5,75 2021, bahkan dibawah asumsi BI-7DRRR sebesar 3,5% dan nilai tukar rupiah di kisaran
14.300 - 14.500 per USD.
SMSMFP01CN3 4,75
5. Rendahnya volatilitas imbal hasil obligasi pemerintah diharapkan dapat menjadi faktor
SMFP10XXMS 5,25 pendukung kinerja obligasi pemerintah dalam menghimpun dana dari masyarakat.
Imbal hasil obligasi pemerintah pernah mengalami volatilitas yang sangat tinggi, saat
diberlakukannya PSBB (sekitar pertengahan Maret 2020). Deviasi standar dari imbal hasil
obligasi pemerintah naik hingga ke angka 0,45 dari yang biasanya berkisar pada rentang
0,0-0,1 (Gambar 6, Volatilitas Imbal Hasil Obligasi Pemerintah Tenor 10 tahun). Kenaikan
volatilitas tersebut mengindikasikan bahwa sentimen negatif akan tercipta di pasar ketika
pemerintah menunjukkan ketidakpastian dalam penanganan pandemi. Ketika
pemerintah memastikan akan melakukan kebijakan pembatasan mobilitas untuk
mengatasi laju positif Covid19 melalui kebijakan PPKM, imbal hasil obligasi pemerintah
tetap stabil, tidak hanya untuk obligasi bertenor panjang, tetapi juga untuk obligasi
bertenor pendek seperti yang ditunjukkan pada Gambar 7 (Pergerakan Imbal Hasil
Obligasi Pemerintah).

ANTISIPASI UNTUK MINGGU INI


Hasil pertemuan FOMC Juli 2021, selain melanjutkan kebijakan moneter yang dovish, Bank Sentral
AS juga sudah memberikan sinyal bahwa dalam pertemuan FOMC di bulang Agustus akan kembali
mengukur sejauh mana pemulihan ekonomi tercapai dan menentukan waktu yang tepat untuk
mulai mengurangi pembelian obligasi (tapering). Pemantauan untuk minggu ini masih berfokus
risiko dan ketidakpastian yang dapat menghambat pemulihan ekonomi nasional, terutama sejak
kemunculan variasi baru virus Corona.

SMF Weekly Economic and Market Update disusun oleh:


Chief Economist – Martin Siyaranamual
Analyst – Awwalina Ristyati

Hubungi kami:
PT Sarana Multigriya
Finansial (Persero)
Grha SMF
Jl. Panglima Polim I No 1
Jakarta 12160
Telp. + 62 21 2700400
Disclaimer:
Fax. + 62 21 2701400 The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. However, none of any PT Sarana Multigriya
Finansial (Persero) and/or their respective employees and/or agents make any representation or warranty (express or implied) or accepts
info@smf-indonesia.co.id any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or
as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We
www.smf-indonesia.co.id expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied) of PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) employees and agents
whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or
costs) which may be brought against or suffered by any person as a result of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of
this report. For further information please contact our number +6221-2700 400.

Anda mungkin juga menyukai