Anda di halaman 1dari 1

Tujuan Pelaporan Keuangan

Tujuan adalah segala upaya, tindakan, dan pertimbangan yang diwujudkan. Tujuan pelaporan
keuangan menentukan konsep-konsep dan prinsip-prinsip relevan yang menentukan bentuk, isi, jenis,
dan susunan statemen keuangan. Dalam menentukan tujuan laporan keuangan karakteristik pemakai
statemen keuangan harus diperhatikan. Most menunjukan dua pendekatan dalam penentuan penyedia
informasi tujuan pelaporan keuangan yaitu: Pemakai harus melakukan analisis untuk menyerap
informasi semantik yang ada pada data akuntansi, dan pemakai meliputi pemakai internal dan
eksternal sehingga laporan tidak harus berupa statemen. Tujuan pelaporan keuangan harus
mempertimbangkan kegiatan sosial atau masyarakat dalam suatu negara. Bloom dan Elgers (1995)
mendeskripsi tiga macam tujuan sosial dalam implikasi penentuan tujuan pelaporan keuangan yaitu,
1). Tujuan Fungsional, tujuan keseluruhan organisasi tanpa memerhatikan tujuan individu anggota
organisasi. 2). Tujuan Bersama, persamaan tujuan dari seluruh anggota organisasi, dan 3). Tujuan
Kelompok Dominan, tujuan dari anggota organisasi yang berpengaruh besar terhadap tujuan
organisasi.

Tujuan versi ASOBAT, ASOBAT mendefinisikan tujuan pelaporan keuangan atas dasar tujuan
fungsional. Tujuan versi APB No. 4, APB mengembangkan tujuan atas dasar tujuan kelompok
dominan yang dimana kelompok dominan tersebut yaitu investor dan kreditor. Tujuan versi
Trueblood Committee, menjabarkan empat aspek yang melekat pada setiap tujuan yaitu: informasi
tentang apa, siapa yang dituju, untuk apa informasi digunakan, dan hubungan antar tujuan. Tujuan
pelaporan keuangan merupakan landasan penting dalam kerangka konseptual. Perekayasaan
pelaporan keuangan dimulai dari penetapan tujuan pelaporan. FASB membagi penusunan tujuan
pelaporan keuangan pada tiga aspek landasan yaitu: 1). Tujuan pelaporan keuangan ditentukan oleh
lingkungan ekonomi, hukum, politik, dan sosial tempat akuntansi diterapkan. 2). Tujuan pelaporan
dipengaruhi oleh karakteristik dan keterbatasan informasi, dan 3). Tujuan pelaporan memerlukan
suatu fokus untuk menghindari informasi umum.

Tujuan utama pelaporan keuangan dalam rangka konseptual FASB yaitu: 1). Pelaporan keuangan
harus menyediakan informasi yang bermanfaat bagi para investor, kreditor, dan pemakai lainnya. 2).
Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi untuk para investor, kreditor, dan pemakai lain
dalam menilai jumlah, saat terjadi, dan ketidakpastian aliran kas bersih, dan 3). Pelaporan keuangan
harus menyediakan informasi tentang sumber daya ekonomi suatu badan usaha. Aspek konteks
lingkungan, karakteristik, dan keterbatasan informasi, serta fokus pelaporan menjadi pertimbangan
dalam perumusan tujuan pelaporan. FASB menetapkan tujuan fungsional akuntansi dengan
mengidentifikasi tujuan kelompok dominan. Pemenuhan kebutuhan informasional kelompok dominan
diharapkan juga memenuhi tujuan fungsional akuntansi.

Tujuan pelaporan untuk organisasi nonbisnis berbeda dengan organisasi bisnis. Adapun tujuan
utama pelaporan keuangan nonbisnis yaitu pelaporan keuangan nonbisnis harus menyediakan
informasi yang bermanfaat bagi para penyedia dana dan pemakai lain, baik berjalan maupun
potensial, dalam membuat keputusan-keputusan rasional tentang alokasi dana ke organisasi tersebut.
FASB mempertimbangkan organisasi-organisasi berikut sebagai nonbisnis yaitu: 1). Unit-unit
pemerintahan, 2). Organisasi amal dan keagamaan, 3). Institusi sosial, dan 4). Organisasi swasta non
profit. FASB juga mengidentifikasi ciri-ciri nonbisnis yang menjadikan tujuan pelaporan keuangan
organisasi nonbisis berbeda dengan organisasi bisnis. Ciri-ciri tersebut adalah (SFAC No. 4, prg 6):
a). Penerima sumber ekonomi yang cukup besar dari penyedia dana yang tidak mengharapkan untuk
menerima imbalan atau manfaat yang proporsional dengan sumber ekonomi yang diserahkan, b).
Tujuan operasional selain menjual barang dan jasa untuk mendatangkan laba, dan c). Tidak terdapat
hak kepemilikan dengan proporsi tertentu atau pasti yang dapat dijual, dipindahtangankan, atau yang
mengandung hak yuridis bagian dari sisa kekayaan.

Daftar Pustaka

Suwardjono, 2005. Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Yogyakarta: BPFE [SWD]

Anda mungkin juga menyukai