BAHASA INDONESIA
I. Pengantar
1.1 Pentingnya Pengajaran Bahasa
Indonesia di Perguruan Tinggi
(1) Mengapa bahasa Indonesia perlu diajarkan di
perguruan tinggi?
(2) Adakah landasan hukumnya?
(3) Kapan bahasa Indonesia lahir?
(4) Mengapa bahasa Melayu diangkat sebagai
bahasa Indonesia?
(5) Peristiwa penting dalam pembinaan dan
pengembangan bahasa Indonesia
3.Anton M. Moeliono:
Baik: pemanfaatan ragam yang tepat
dan serasi menurut golongan penutur
dan jenis pemakaian bahasa.
Benar: berbahasa bukan hanya sebagai
alat komunikasi (asal mengerti),
tetapi perlu menaati norma
pemakaian bahasa (sesuai dengan
kaidah: lafal, ejaan, tata kata, tata
kalimat)
Berbahasa Berbahasa
Nonbaku
Berbahasa Tulis
Ejaan Kosakata Berbahasa
Tata Bahasa Tulis Baku
Wacana
Paragraf
Kalimat
Kata Ejaan
3) Sejarah Ejaan Bahasa Indonesia
Kongres BI I (1938)
Kongres BI II (1954)
Perjanjian Persahabatan
RI dan Malaysia (1959)
(2) …masing-ma
sing
(3) …kependidi
kan
(4) … a-
tau
(5) …me
ngadakan
B.
(1) Kebijakan Link and Match adalah …
(2) …perampingan program studi di
Perguruan Tinggi…
(3) …IPTEK…
(4) Dalam pandangan Hukum Adat
seseorang…
(5) …adanya beban kewajiban dalam
“ngayahang” bagi warga …
(6) … karena Hukum Adat maupun
Awig-Awig…
(7) …dibagi tiga, yaitu Darat, Pesisir, dan
Rantau.
(8) …dalam bukunya Function Grammar
of English.
(9) … atraksi budaya yang dipariwisata-
kan sebagai konsep …
(10) …Pertunjukan Tradisional adalah
produk seni …
C.
(1) ..(polemik antar bidang harus dipikir-
kan)…
(2) … Bagaimana tatacara pengenaan
sanksi …
(3)… Hanya ketidak tahuan ini …
(4) Disini bahasa sangat berperan …
(5) Disamping itu, nada/cara …
(6) … teknologi pasca panen …
(7) Untuk itu di dalam penyampaian …
(8) … tempat atma suci yang telah
dilinggihkan.
(9) …seniman dengan dilatar belakangi…
(10) …setiap daerah memiliki kekhasan
tersendiri.
D.
(2) …aktifitasnya sendiri…
(3) …secara teoritis…
(4) …kehilangan makna relijius dan…
(5) Hasil adaptasi makluk…
(6) Kebudayaan didifinisikan sebagai…
(7) Politheisme mengungkapkan…
(8) Secara subyektif dapat dikatakan…
(9) Pada jaman globalisasi ini…
(10) …sebuah esei yang membahas…
(11) …secara hirarkis memperlihatkan…
E.
(1) …
Oleh: Syahrial
(2) Bahkan, jauh sebelum Baker, …
(3) Dalam kebudayaan Eropa misalnya
periode Abad Pertengahan…
(4) Namun selalu ada keyakinan…
(5) Jadi perkembangan pariwisata …
(6) …khususnya Tanah Karangan Desa
dan Tanah Ayahan Desa.
(7) ...misalnya banyak dijadikan/didirikan
Home Stay, Café, Bar & Restourant,
Art Shop, Hotel, Butik, Tourist Deffice,
Tourist Information Centre dan lain-
lainnya.
(8) Berlangsung dari tanggal 9 s/d 14
Agustus 2002.
(9) Pembatasan demikian cukup
beralasan, karena kesusastraan
Indonesia pada masa ini, memasuki
satu lembaran baru.
(10) Kelompok non-sastra adalah
berbagai khasanah…
V. Pemakaian Kata dan Istilah
1. Tata Kata
Secara umum tata kata meliputi kata
dasar dan kata jadian. Kata jadian terdiri atas
kata berimbuhan, kata ulang, dan kata
majemuk.
Kriteria
Kata dalam bahasa Indonesia a.
b.
c.
Kata dalam bahasa serumpun d.
e.
b. Jalur Penerjemahan
expert pakar
edit sunting
event peristiwa
establish mapan
baby sister pramusiwi
ambiguous taksa, mendua
ambigu
appearance penampilan
accessory pelengkap
absurd aneh, ganjil
announcer pewara
expose singkap
list senarai
masterpiece adikarya
monitor pantau
monitoring pemantauan
pavilion anjungan
pub kedai
snack kudapan
supervisor penyelia
transliteration alih aksara
translation alih bahasa
transcription alih tulis
tissue selampai
after-salesservice layanan pascajual
arrearage tunggakan
basic rate tarif dasar
basic price harga dasar
branch office kantor cabang
capital market pasar modal
closing balance saldo akhir
credit risk risiko kredit
customer service layanan pelanggan
financial institution lembaga keuangan
foreign exchange valuta asing
go public masuk bursa
service cost biaya layanan
service fee uang jasa
working capital modal kerja
wholesale grosir
VIII. UTS
IX. Menulis Akademik (Lanjutan)
9.1 Pemakaian Kalimat
1. Pengertian
Kalimat adalah rangkaian kata yang
dapat dapat mengungkapkan gagasan, perasaan,
atau pikiran yang relatif lengkap. Kalimat
merupakan satuan bahasa terkecil yang
merupakan kesatuan pikiran. Dalam bahasa
lisan ditandai dengan kesenyapan dan diakhiri
oleh kesenyapan final, sedangkan dalam bahasa
tulis diawali dengan huruf kapital dan diakhiri
dengan tanda baca, seperti titik, tanda tanya,
atau tanda seru.
Contoh
(1) Rumah itu bagus.
(2) Rumah itu bagus?
(3) Rumah itu bagus!
(4) Rumah bagus itu dipugar oleh
pemiliknya.
Bandingkan dengan:
(1) Rumah bagus itu.
(2) Rumah yang bagus itu.
(3) Rumah bagus yang terletak di sudut jalan
yang pintu pagarnya sering terkunci itu.
(4) Rumah bagus yang sedang dipugar oleh
pemiliknya.
Ciri Predikat
*jawaban atas pertanyaan mengapa atau
bagaimana
*dapat didahului dengan keterangan
aspek: sudah, belum, sedang
*dapat diingkarkan dengan tidak/bukan
*tidak disertai pewatas keterangan yang
Ciri Objek
* kehadirannya tidak wajib
* berupa kata nomina
*berada di belakang predikat
*tidak didahului kata depan
*dapat menjadi subjek dalam kalimat
pasif
*terdapat dal;am kalimat yang
predikatnya berupa kata kerja transitif
Ciri Pelengkap
*kehadirannya bersifat wajib
*pelengkap tidak dapat menduduki subjek
karena kalimatnya tidak dapat dipasifkan
Ciri Keterangan
*kehadirannya tidak wajib
*posisinya dapat dipindah-pindahkan: di
awal, di tengah, dan di akhir kalimat
Singkatnya, pola dasar kalimat bahasa
Indonesia terdiri atas empat pola dasar,
yaitu:
(1) Subjek-Predikat
Contoh: Ayah pergi
(2) Subjek-Predikat-Objek
Contoh: Ibu membeli lauk-pauk
(3) Subjek Predikat-Pelengkap
Contoh: Indonesia berdasarkan
Pancasila
(4) Subjek-Predikat-Objek-Pelengkap
Contoh: Ibu membuatkan ayah
secangkir kopi
Unsur keterangan dapat ditambahkan pada
setiap pola dasar tersebut.
1) Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang
hanya terdiri atas satu pola dasar, yakni
kalimat yang berpola S-P, S-P-O, S-P-PEL
S-P-O-Pel. Betapapun panjangnya sebuah
kalimat—jika hanya mempunyai sebuah
pola dasar—tetap disebut sebagai kalimat
tunggal.
2) Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat yang
terdiri atas dua pola dasar atau lebih.
Kalimat majemuk dapat dipilah menjadi
dua, yaitu kalimat majemuk setara dan
kalimat majemuk bertingkat.
b) Kepaduan (Koherensi)
Syarat kepaduan ditandai oleh
keselarasan hubungan antarfungsi yang satu
dengan fungsi yang lain. Artinya, adanya
keselarasan antarfungsi akibat kepaduan
hubungan timbal balik yang baik dan jelas
antarfungsi kalimat, misalnya, keselarasan
hubungan antara subjek dan predikat,
keselarasan antara predikat dan objek, serta
keselarasan antara predikat dan pelengkap.
c) Kehematan
Syarat kehematan ditandai dengan
penggunaan unsur-unsur kalimat yang hemat
dan tidak berlebihan (mubazir). Kehematan
meliputi pemakaian kata yang hemat dan
tepat, baik dari pembentukannya maupun
pilihan kata yang digunakannya.
d) Kesejajaran
Syarat kesejajaran dalam kalimat
meliputi kesejajaran antara gagasan yang
diungkapkan (makna) dan bentuk bahasa
sebagai sarana pengungkap gagasan itu.
Adanya kesejajaran makna (gagasan yang
diungkapkan) dan kesejajaran bentuk
menyebabkan informasi yang diungkapkan
menjadi mudah dipahami.
e) Ketegasan (penekanan)
Syarat penekanan ditandai dengan
pemakaian partikel penekan, seperti lah, tah,
kah, pun dalam pemakaian kalimat.
f) Kevariasian
Syarat kevariasian ditandai dengan
pemakaian kalimat yang bervariasi,
misalnya, pemakaian kalimat aktif-pasif,
kalimat panjang dan kalimat pendek,
pemakaian kata yang bersinonim
1. Kelo
gisan
Syarat kelogisan ditandai dengan
penalaran (nalar, logika) yang mendasari
kalimat. Jika kalimat tidak didasari atas
penalaran yang baik, kalimat yang dibentuk
akan sulit dipahami.
3. Contoh Paragraf 1
Perbedaan kehidupan mahasiswa pada zaman
dahulu dan zaman sekarang. Pada zaman dahulu kehidupan
mahasiswa dikekang oleh penjajahan. Pada masa sekarang
mereka dapat merasakan kebebasan dan dapat hidup dalam
iklim pembangunan. Selain itu, syarat-syarat untuk
mengembangkan diri mereka cukup terbuka pada masa
sekarang ini, hanya bergantung kepeda mereka masing-
masing.
Contoh Paragraf 2
Menahan bola dengan dada dan kaki dapat ia lakukan
dengan sempurna. Tembakan kaki kanan dan kaki kirinya
terarah dan sangat keras. Sundulan kepalanya sering
memperdayakan kiper lawan. Pemain lawan sukar
mengambil bola dari kakinya. Larinya cepat bagai kijang.
Operan bolanya tepat dan terarah. Bambang Pamungkas,
pemain penyerang Persija benar-benar pemain bola yang
jempolan.
Contoh Paragraf 3
Bagi manusia, bahasa merupakan alat komunikasi
yang sangat penting. Dengan bahasa, manusia dapat
menyampaikan isi hatinya kepada sesamanya. Dengan bahasa
itu pula manusia dapat mewarisi dan mewariskan segala
pengalamannya kepada sesamanya. Jelaslah, bahasa
merupakan sarana yang paling penting dalam kehidupan
manusia.
Contoh Paragra 4
Tingkah lakunya menawan. Ia tidak pernah berbohong.
Dia Suka menolong sesama teman. Dia tidak pernah
mempercakapkan orang lain. Pantas Atiek gadis pujaan.
Tambahan lagi, wajahnya cantik. Ia cepat menyesuaikan diri
dengan lingkungannya. Ramah terhadap siapa pun. Padai
pula membawa diri.
Contoh Paragraf 5
Setiap hari Ahmad bangun pagi. Sesudah bersembahyang,
dia melakukan kegiatan olahraga. Pukul 07.00 pagi setelah
keringatnya kering, ia mandi dengan air hangat. Setelah
makan pagi, pada pukul 08.00 ia berangkat ke kantor hingga
pukul 17.00 petang baru tiba kembali di rumah. Sisa
waktunya digunakannya untuk bermain-main dengan si kecil,
anak tunggalnya yang baru berusia 2 tahun.
6. Jenis Paragraf
a. Paragraf Deduktif
b. Paragraf Induktif
c. Paragraf Deduktif--Induktif
d. Paragraf Induktif--Deduktif
e. Paragraf Deskriptif
f. Paragraf Ekspositoris
g. Paragraf Argumentatif
h. Paragraf Naratif
i. Paragraf Persuasif
Contoh Paragraf 6
Lain halnya dengan yang dialami oleh Ana. Ia
mempunyai pribadi yang menyenangkan. Dia bisa dijadikan
teman di kala senang dan susah. Ia selalu gembira, lucu, dan
bisa menyemarakkan suasana. Sudah tiga tahun dia bekerja
sebagai staf personalia dan dinilai cukup dinamis serta
pergaulan Ana memang tampak menonjol. Akan tetapi,
ketika atasannya memutuskan untuk mengangkat seorang
supervisor, beliau lebih senang memilih Atiek. Ana dan Atiek
teman satu sekolah. Setelah lulus, mereka sama-sama
merintis karier sebagain staf personalia di perusahaan yang
sama.
3. Penggolongan Karangan
(1) Menurut Bobot Isi
a. Karangan Ilmiah,
b. Semiilmiah
c. Nonilmiah
(2) Menurut Cara Penyajian
a. Deskripsi d. Persuasi
b. Eksposisi e. Narasi
c. Argumentasi