Anda di halaman 1dari 30

SELAMAT DATANG

DI

ATRO BALI
(AKADEMI TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN
RADIOTERAPI BALI)

Mata Kuliah Bahasa


:
Indonesia
(Tr-103)
2
SKS
DRS. A.A GEDE KARANG
MAYURA
Alamat :
Jln. Antosari No 18, Semarapura Tengah
Hp 087860137131, (0366) 22620
Pendidikan :
Tugas : SMK pariwisata
yapparindo
SDN 5
Klungkung 1974
Pengalaman
SMEP N Klungkung 1977
IKIP Saraswati
SMEA N Klungkung 1981
STKIP Klungkung
FKIP
Singaraja
1985
Univ Mahendradata
Pascasarjana Singaraja

Mata ajar ini membahas tentang ketrampilan


menggunakan MATA
bahasa Indonesia
DEKSRIPSI
AJAR sebagai bahasa Negara
dan bahasa nasional secara baik dan benar meliputi :
bentuk morfologis, bentuk-bentuk kalimat jenis dan gaya
bahasa, selain itu membahas kepustakaan dan prinsipprinsip penyusunan karya tulis. Mata ajar ini diberikan
dalam bentuk pengalaman belajar ceramah, praktek dan
diskusi.

1. Memahami dasar-dasar kemahiran berbahasa Indonesia agar

kemudian dapat digunakan dalam komunikasi dengan pasien dalam


tindakan radiografi, komunikasi dengan kerabat dan masyarakat
dalam menjalankan tugas pelayanan radiografi.
Memahami dasar-dasar kemahiran berbahasa Indonesia agar
kemudian dapat digunakan dalam keperluan dokumentasi dalam
kaitannya dalam pelayanan radiografi.
Memahami dasar-dasar kemahiran berbahasa Indonesia agar
kemudian dapat digunakan dalam menginterpretasikan literatureliteratur profesional, menganalisis secara kritis konsep-konsep
metode baru.
Memahami dasar-dasar kemahiran berbahasa Indonesia agar
kemudian dapat digunakan dalam mengemukakan pendapatpendapat dalam karya tulis ilmiah.
Memahami dasar-dasar kemahiran berbahasa Indonesia agar dapat
digunakan dalam prinsip-prinsip administrasi, organisasi, supervise
dan evaluasi pelayanan radiografi.

2.
TUJUAN
MATA AJAR
3.

4.

5.


1. Perkembangan dan Sejarah Bahasa Indonesia.
2. Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar

GARIS-GARIS
BESAR MATA AJAR
3. Kalimat Efektif
4. Paragraf
5. Penulisan Karya Tulis Ilmiah
6. Berbicara dan Menyimak

7. Cara menerjemahkan dan meringkas

terjemahan buku bahasa asing


8. Reproduksi Tulisan.

DAFTAR PUSTAKA

1. Abdul Khair Pembakuan Bahasa Indonesia


2. Amran Halim: Pembinaan Bahasa Nasional
3. E Zaenal Arifin : Cermat Berbahasa Indonesia
4. Gorys Keeraf (2000): Komposisi, Gramedia Jakarta
5. JS Badudu: Bahasa Indonesia yang Benar
6. Jalaludin Ramat: Retorica Modern
7. Jose D Parera: Mengemukakan Pendapat
8. Lamuddin Finosa: komposisi bahasa Indonesia
9. Mukayat Brotowidjojo: Penulisan Karangan Ilmiah
10. Pusat Bahasa : Pengindonesiaan Kata dan ungkapan asing
11. Pusat Bahasa : Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan.

Pentingnya Pengajaran bahasa Indonesia di


Perguruan Tinggi

Mengapa bahasa Indonesia


Amanat GBHN di
menyatakan
bahwa pembinaan
dan pengembangan
diajarkan
perguruan
tinggi?

bahasa Indonesia perlu terus ditingkatkan serta penggunaannya


secara baik, benar dan penuh kebanggaan perlu dimasyarakatkan
sehingga bahasa Indonesia menjadi wahana komunikasi yang mampu
memperkokoh persatuan dan persatuan bangsa serta mendukung
pembangunan bangsa
Bahasa Indonesia disamping mampu membantu media komunikasi,
juga harus mampu sebagai alat ekspresi diri, alat integrasi dan
adaptasi sosial, dan alat kontrol sosial.
Kenyataan dimasyarakat, masih ditemukan penyimpanganpenyimpangan dalam pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan
benar. Hal itu tampak dalam penulisan laporan, pidato, karangan
ilmiah, atau penyampaian informasi dalam media, baik elektronikan
maupun media cetak.

Adakah landasan hukumnya?


Landasan historis : Sumpah Pemuda 1928 teutama isi sumpah pemuda

yang menyatakan bahwa Kami putra dan putri Indonesia menjunjung


tinggi bahasa persatuan Bahasa Indonesia.
Landasan yuridis: UUD 1945 khususnya bab XV, pasal 36 yang
menyatakan bahwa bahasa Negara adalah Bahasa Indonesia.
Landasan Operasional: Tap II/MPR RI/1983: memberikan arahan bahwa
pembinaan dan pengembangan Bahasa Indonesia dilaksanakan dengan
mewajibkan penggunaannya secara baik dan benar; Tap II/MPR RI/1988:
menyatakan bahwa pembinaan dan pengembangan Bahasa Indonesia perlu
terus ditingkatkan serta penggunaannya secara baik dan benar dan penuh
kebanggaan perlu dimasyarakatkan sehingga Bahasa Indonesia menjadi
wahana komunikasi yang mampu memperkokoh persatuan dan kesatuan
serta mendukung pembangunan bangsa; dan tap II/MPR RI/1993:
menyatakan bahwa pembinaan dan pengembangan Bahasa Indonesia terus
ditingkatkan sehingga penggunaannya secara baik dan benar serta dengan
penuh rasa bangga makin menjangkau masyarakat dalam memperkokoh
persatuan dan kesatuan bangsa serta memantapkan kepribadian bangsa.

Kapan bahasa Indonesia lahir?


Drs.I Gusti Ngurah Putrawan: bahasa Indonesia lahir pada awal abad ke-20

karena pada awal abad ke-20 pergerakan bangsa Indonesia mulai bangkit
menentang penjajahan secara keselurahan. Dalam perjuangan itu bahasa
Indonesia memiliki peranan yang sangat penting.
Dr. Nugroho Notosusanto: bahasa Indonesia dan kebangsaan Indonesia
mulai tumbuh dan berkembang hampir di seluruh kawasan nusantara.
Drs. Umar Yunus: bahasa Indonesia lahir saat Sumpah Pemuda 1928 mulai
dikumandangkan. Pengakuan bangsa Indonesia yang menyatakan kami
putra-putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan bahasa Indonesia
jelas menunjukkan hal tersebut.
Prof.Dr.Slametmulyana: menyatakan bahwa bahasa Indonesia lahir sejak
dikumandangkan Proklamasikan Kemerdekan Indonesia pada 17 Agustus
1945 karena sejak itu Negara Indonesia lahir.
Drs. C.A. Mees,seorang sarjana Belanda yang menyatakan bahwa bahasa
Indonesia lahir pada 25 Juni 1918 karena pada tanggal, bulan, dan tahun
tersebut bahasa Melayu mendapat pengakuan secara resmi dalam Dewan
Rakyat Pemerintahan Belanda.

Mengapa bahasa Melayu diangkat sebagai


bahasa
Indonesia?
Bahasa Melayu merupakan bahasa lingua franca di Indonesia: sebagai
bahasa perhubungan dan bahasa perdagangan.
Bahasa Melayu memiliki sistem yang sangat sederhana sehingga dengan
mudah dan cepat dapat dipahami.
Adanya kesanggupan bahasa itu menjadi bahasa kebudayaan dalam arti
yang sangat luas.
Secara psikologis hampir, semua suku di Indonesia rela menerima
bahasa Melayu menjadi bahasa nasional.
Potensi lain yang dimiliki olah bahasa Melayu bersifat fleksibel dan
dinamis, strukturnya sangat sederhana, daerah sebarannya sangat luas,
berfungsi sebagai pemersatu, pemisah, pretise dan kerangka acuan serta
sikap pemakai bahasa yang setia, bangga dan sadar akan norma bahasa.

Bagaimanakah kedudukan dan fungsi bahasa


Sebagai bahasa nasional/persatuan yang berfungsi sebagai
Indonesia?
lambang kebangsaan, lambang identitas nasional, alat yang
menghubungkan berbagai suku dengan latar belakang sosial
budaya yang berbeda-beda, dan sebagai alat perhubungan
antardaerah dan antarbudaya.
Sebagai bahasa Negara/resmi yang berfungsi sebagai bahasa
resmi kenegaraan, bahasa pengatar di dalam dunia pendidikan,
alat perhubungan di tingkat nasional untuk kepentingan
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan nasional, sebagai
bahsa resmi dalam kebudayaan dan pemanfaatan iptek.

Peristiwa penting dalam pembinaan dan


Peristiwa tahun 1901:
ejaan resmi
bahasa Melayu yang dikenalkan
pengembangan
bahasa
Indonesia
dengan Ejaan Van Ophuysen dimuat dalam Kitab Logat Melayu.
Peristiwa 1908: pemerintahan Belanda mendirikan badan penerbit
buku-buku bacaan yang dikenal dengan nama Taman Bacaan
Rakyat yang kemudian pada tahun 1917 menjadi Balai Pustaka.
Peristiwa 28 Oktober 1928: merupakan tonggak sejarah yang
sangat penting dengan dikumandangkannya Sumpah Pemuda,
bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan/nasional.
Peristiwa tahun 1933: berdirinya angkatan sastrawan muda yang
bernama Pujangga Baru yang dipimpin oleh Sutan Takdir
Alisyahbana dengan menerbitkan majalah Pujangga Baru.
Peristiwa tahun 1938: Kongres Bahasa Indonesia I di Solo.

Lanjutan..
Peristiwa tahun 1942-1945: pemerintah Jepang memilih bahasa Indonesia

sebagai bahasa resmi antara pemerintah Jepang dan rakyat Indonesia.


Peristiwa tahun 1945 dengan terwujudnya UUD 1945 bahasa Indonesia
sebagai bahasa Negara/resmi.
Peristiwa 19 Maret 1947: diresmikannya penggunaan Ejaan Republik atau
Ejaan Soewandi.
Peristiwa tahun 1954: Kongres Bahasa Indonesia II di Medan
Peristiwa 16 Agustus 1972: ditetapkannya Ejaan Bahasa Indonesia yang
disempurnakan.
Peristiwa 31 Agustus 1972: ditetapkan Pedoman Umum Pembentukan
Istilah.
Peristiwa tahun 1978: Kongres Bahasa Indonesia III di Jakarta; Kongres
Bahasa Indonesia IV, V, VI masing-masing tahun 1983, 1998, 2003 di
Jakarta.

Om Shanti Shanti Shanti Om

MATERI
Aspek Bahasa
Analisis Bahasa (Panca Tata)
1.Tata Bunyi ( fonologi )
2.Tata Bentuk (Morfologi)
3.Tata Kalimat (Sintaksis)
4.Tata Makna (Semantik)
5.Paragraf (Wacana)

Tata Bunyi
Vokal
Fonem

Konsonan

Tata Bentuk

Imbuha
n Kata

1.Awalan
2.Sisipan
3.Akhiran
4.Kata
Dasar
5.Kata
Jadian

Tata Kalimat

Frasa
Klausa
Kalimat

Tata Makna
Sinonim

Protesis

Antonim

Epentesis

Meluas

Paragog

Menyempit
Homonim

Apokof

Homofun

Sinkof

Homograf

Aparesis

Polisemi

Paragraf
A.Narasi
B.Deskripsi
C.Persuasi
D.Eksposisi
E.Argumentasi

Pemasyarakatan
Konsep
Bahasa
Indonesia Yang Baik dan Benar Merujuk :
GBHN 93 98
Ikrar (ke-3) Sumpah Pemuda
Pasal 36 Bab XV UUD 45
Instruksi Dep Diknas
Imbauan Presiden 50 Tahun Indonesia
Merdeka
Era Repormasi dituangkan dalam
RPJP/RPJM

Pemakaian Bahasa Indonesia yang baik belum


tentu benar yang benar sudah pasti baik.
Bahasa Indonesia yang baik tergantung situasi
saat berbahasa.
Pemakaian Bahasa Indonesia yang benar
dituntut ketepatan pemakaian kaedah yang
berlaku.
Kesimpulan
Berbahasa Indonesia dituntut kehadiran kaidah
Bahasa Indonesia, sedangkan pada waktu
berbahasa lain seyogyanya menggunakan
bahasa lain. Sangat keliru jika waktu berbahasa
Indonesia menggunakan kaidah bahasa lain.
Masyarakat Indonesia tergolong Dwibahasawan
bahkan Multibahasawan Pembauran Unsur
Bahasa

Ingat
Konteks
Berbahasa
:

Lafal Fonem Bhs.


Indonesia
Ejaan Fonemis (Apa yang ditulis itu yang dibaca
sesuai dengan bunyi atau nama setiap
hurufnya)
Contoh:
1. Kecap ABC [dibaca: a be ce]
2. Radio BBC [dibaca: be be ce]
3. Rumus PQ [dibaca: pe ki]

Tanda Bentuk (Morfologi)


Imbuhan MeN-, ber-, di-, ter-, ke-, se- (Fonem awal
Kata Dasar)
Mem
p

Variasi
(alomorf)

b
Men
t
Meng
kh

d
k g h

Meny

Me
y

l n w

Menge
dasar

satu suku kata

Fonem awal kata dasar k p t s diluluhkan


(dihilangkan)

Bentuk Surat
(ada 11 bentuk)
Adalah susunan letak atau posisi bagianBentuk idented style (bentuk
bagian surat
lekuk)

Om Shanti Shanti Shanti Om

Anda mungkin juga menyukai