Tugas Kepala Ruang Dan Kasie Pelayanan
Tugas Kepala Ruang Dan Kasie Pelayanan
Dalam melaksanakan tugasnya kepala ruangan bertanggung jawab kepada kepala instalansi
terhadap hal-hal sebagai berikut:
PERAWAT PELAKSANA / ASSOSIATE
Dalam menjalankan tugasnya perawat pelaksana di rawat bertanggung jawab kepada kepala
ruangan/instalasi terhadap hal-hal sebagai berikut:
Dalam menjalankan tugasnya perawat pelaksana di ruang rawat mempunyai wewenang
sebagai berikut:
Melakukan tindakan keperawatan kepada pasien sesuai kebutuhan dan batas kemampuannya,
antara lain:
Sekian
ATAS PERHATIANNYA
TERIMAKASIH
YAAAA..........
DISAJIKAN
OLEH
dr. BUDI SUJONO
PERAN DAN FUNGSI KEPALA BIDANG KEPERAWATAN DALAM MANAGER
KEPERAWATAN
Disusun Oleh :
GOMBONG
2012
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pelayanan keperawatan di rumah sakit merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan dari pelayanan
kesehatan secara keseluruhan. Bahkan sebagai salah satu faktor penentu bagi mutu pelayanan dan
citra rumah sakit. Bidang keperawatan adalah salah satu organisasi struktural di dalam rumah sakit
yang bersifat administratif dan koordinatif, dibawah koordinasi dan bertanggung jawab kepada
Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan.
B. TUJUAN
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
Mahasiswa mengetahui peran dan fungsi kepala bidang keperawatan sebagai manager keperawatan
C. METODE
Metode Pustaka yaitu metode yang dilakukan dengan mempelajari dan mengumpulkan data
dari pustaka yang berhubungan dengan alat, baik berupa buku maupun informasi di internet.
BAB II
PENJELASAN MATERI
A. BIDANG KEPERAWATAN
b. Bidang Keperawatan dipimpin oleh seorang kepala dengan titelatur Kepala Bidang Keperawatan.
c. Kepala Bidang Keperawatan mempunyai tugas pokok membantu Wakil Direktur Pelayanan dalam
melaksanakan kegiatan bidang keperawatan.
1. Bidang Keperawatan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggung
jawab kepada Direktur.
3. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2), uraian tugas Kepala Bidang
Keperawatan adalah sebagai berikut :
a. mengendalikan penyusunan rencana program dan standaroperasional prosedur pelayanan
keperawatan;
d. mengendalikan perencanaan dan penyusunan petunjuk teknisasuhan keperawatan, etika dan mutu
keperawatan;
h. mengendalikan penyelenggaraan rekruitment dan orientasi bagiperawat baru yang akan bertugas di
rumah sakit;
4. Dalam melaksanakan tugas pokok dan uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dan ayat (3), Kepala Bidang Keperawatan dibantu oleh :
3. Struktur
2) Sub Bidang Bindal (Pembinaan dan Pengendalian) Asuhan dan Mutu Keperawatan.
b. Masing-masing Sub Bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh seorang Kepala Sub
Bidang yang bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Keperawatan.
4. Job Description
2) menyusun rencana dan menyiapkan bahan pembinaan tenaga keperawatan dalam rangka
melaksanakan asuhan keperawatan sesuai standar ;
3) melakukan kegiatan untuk pengembangan profesi tenaga keperawatan ;
4) melakukan pengawasan dan pengendalian tenaga keperawatan dalam pelaksanaan pendidikan dan
latihan ;
5) melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Keperawatan.
b) Kepala Sub Bidang Bindal (Pembinaan dan Pengendalian) Asuhan dan Mutu Keperawatan
mempunyai tugas :
2) menyiapkan bahan dan menyusun rencana kerja serta kebutuhan kegiatan peningkatan mutu, etika
dan asuhan keperawatan
4) melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Keperawatan .
5. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan Direktur sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi Bidang Keperawatan
1. Ketrampilan komunikasi
Salah satu kemampuan yang terpenting dari seorang pemimpin keperawatan adalah
melakukan komunikasi yang efektif baik secara tertulis maupun lisan
Berbagai teknik dapat digunakan dimana pimpinan keperawatan dapat berkomunikasi
dengan staf, misalnya : bimbingan, konseling, mengatasi masalah masalah kepegawaian.
Seorang pimpinan bertanggung jawab agar pekerjaan dapat diselesaikan secara efektif oleh
orang lain, untuk itu sangat perlu dimengerti oleh kedua belah pihak apa tujuannya/
keinginannya sehingga dia turut berusaha mencapai tujuan organisasi. Pimpinan harus
memiliki kemampuan untuk menjalankan kerjasama dan menyesuaikan antara kebutuhan
pegawainya dan tugas organisasi.
3. Ketrampilan kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan motor penggerak bagi sumber-sumber dan alat-alat manusia dan
alat-alat lainnya dalam suatu organisasi (Siagian, 1983).
Dikatakan bahwa “kesuksesan seorang pemimpin dalam melaksanakan kepemimpinannya
terutama ditentukan oleh keahliannya menggerakkan orang lain untuk bekerja dengan baik
(managerial skills)”. Untuk itu pimpinan tidak melaksanakan tindakan-tindakan yang bersifat
operasional, tetapi mengambil keputusan, menentukan kebijaksanaan dan menggerakkan
orang lain untuk melaksanakan keputusan yang telah diambil sesua dengan kebijaksanaan
yang telah digariskan.
Kepemimpinan seseorang harus diakui dan diterima oleh para bawahannya sehingga
wewenangnya untuk memimpin, keinginan-keinginannya yang hendak direalisasikan,
dimanifestasikan oleh kerelaan dan kemampuan bawahan untuk melaksanakannya sesuai
dengan keinginan pimpinan tersebut.
Menurut Siagian (1983) beberapa sifat kepemimpinan yang baik antara lain:
b. Berpengetahuan luas
c. Mempunyai keyakinan bahwa organisasi akan berhasil mencapai tujuan yang telah
ditentukan melalui dan berkat kepemimpinannya.
d. Mengetahui dengan jelas sifat hakiki dan komplesitas daripada tujuan yang hendak dicapai.
k. Dapat dan mampu bertindak sebagai penasehat, guru dan kepala terhadap bawahannya
tergantung atas situasi dan masalah yang dihadapi.
Waktu merupakan sumber yang tidak dapat ditawar oleh pimpinan keperawatan. Waktu
tidak dapat ditumpuk seperti uang atau material. Kita harus menggunakannya dengan masa
yang tepat yaitu 60 detik permenit. Jika satu jam atau satu menit terbuang maka akan
hutang seterusnya, oleh sebab itu seorang pimpinan keperawatan diharapkan dapat
mengatur waktu sehingga tidak banyak waktu yang terbuang dengan tanpa menghasilkan
sesuatu. Salah satu cara adalah dengan membuat prioritas, tergantung dari penting/ segera
tidaknya masalah yang harus ditangani tersebut. Dengan membuat prioritas, seorang
pimpinan diharapkan dapat mengatur waktu dengan baik. Pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan
Seorang pimpinan keperawatan harus berfikir dan bertindak untuk mengatasi masalah.
Mereka membuat keputusan berdasarkan tujuan untuk mengurangi kegagalan. Pada
hakikatnya pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan sistimatis terhadap sesuatu
masalah yang dihadapi (Siagian, 1983).
Dalam manajemen banyak aktifitas penting : Mengelola Asuhan keperawatan secara efektif
dan efisien untuk sejumlah pasien di RS dengan jumlah tenaga keperawatan dan fasilitas
yang ada.
Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Semarang merupakan Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD) milik Propinsi Jawa Tengah yang memberikan kontribusi penting dalam pelayanan
kesehatan di masyarakat. Dokumentasi keperawatan dalam bentuk dokumen asuhan
keperawatan merupakan salah satu alat pembuktian atas tindakan perawat selama
menjalankan tugas pelayanan keperawatan. Walaupun dokumen asuhan keperawatan
sangat diperlukan untuk kepentingan pasien maupun perawat akan tetapi pada
kenyataannya perlengkapan pengisian dokumen masih kurang perhatian sehingga masih
banyak dokumen asuhan keperawatan yang isinya belum lengkap. Berdasarkan studi
pendahuluan pada Instalasi Rekam Medik RSUD Tugurejo menunjukkan bahwa dari sampel
dokumen asuhan keperawatan pada pasien rawat inap menunjukkan hal yang tidak lengkap
terutama pada bagian pengkajian, diagnosa, dan evaluasi. Perawat banyak mengisi pada
kolom implementasi, hal ini sangat beralasan karena implementasi merupakan monitoring
kegiatan yang telah dilakukan pada pasien.Berdasarkan rumusan masalah, pertanyaan
penelitian ini adalah “Bagaimanakah pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan pada
pasien rawat inap di RSUD Tugurejo Semarang?” Adapun tujuan Penelitian ini adalah
menganalisa kelengkapan dokumentasi asuhan keperawatan dan manajemen keperawatan
di ruang rawat inap di RSUD Tugurejo Semarang. Jenis penelitian ini yaitu observasional,
kualitatif. Subjek penelitian yang digunakan adalah 15 perawat ruang Rawat Inap dan 9
orang Kepala Ruang. Objek Penelitian berupa dokumentasi askep pada bulan Juli 2006
sebanyak 290 dokumen.
PEMBAHASAN
Diyanto, Yahyo. 2007. Skripsi “Analisis Faktor – Faktor Pelaksanaan Dokumentasi Asuhan
Keperawatan Di Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Semarang. Diakses Tanggal 16
Oktober Pukul 09.00 WIB, http://eprints.undip.ac.id/15951/1/Yahyo_Diyanto.pdf.
Sullivan, E.J.et al. 1990 . Management and Leadership for Nurse Manager. Jones and
Barlett Publisher. Boston.