Tahapan Reaksi Siklus Urea
Tahapan Reaksi Siklus Urea
Diajukkan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Biologi Umum
DISUSUN OLEH :
Kelompok 5
Nama anggota:
Rezika (4213131040)
Puji syukur atas kehadirat Tuhan yang maha esa yang telah memberikan
kelancaran dalam menyusun laporan ini sehingga laporan ini dapat di selesaikan.
Penulis juga ingin mengucapkan terimakasih bagi seluruh pihak yang telah membantu
dalam pembuatan laporan ini dan berbagai sumber yang telah kami pakai sebagai data
dan fakta pada laporan ini.
Dalam penulisan ini penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan. Maka
dari itu penulis bersedia menerima kritik dan saran. Penulis akan menerima semua
keritik dan sara tersebut sebagai pembelajaran yang dapat memperbaiki laporan yang
akan mendatang.Sehingga laporan berikutnya dapat di selesaikan dengan hasil yang
lebih baik.
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
A.LATAR BELAKANG...........................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................5
A. Pengertian Siklus Urea...................................................................................................................5
B. Tahapan Siklus Urea......................................................................................................................5
C. Reaksi Siklus Urea..........................................................................................................................6
BAB III PENUTUP....................................................................................................................................7
KESIMPULAN.....................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Siklus urea merupakan suatu reaksi pengubahan amonia (NH3) menjadi urea
((NH2)2CO). Reaksi kimia ini sebagian besar berlangsung di hati dan sedikit terjadi di
ginjal. Hati menjadi pusat pengubahan amonia menjadi urea berhubungan dengan
fungsi hati sebagai tempat menetralkan racun.
Tahapan reaksi pengubahan amonia menjadi urea terdiri atas 5 tahapan reaksi (siklus
urea), 2 tahapan terjadi di mitokondria serta 3 tahapan terjadi di sitoplasma.
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN
adapun tujuan dari makalah ini adalah :
1. Pengertian siklus urea
2. Tahapan siklus urea
3. Reaksi siklus urea
BAB II
PEMBAHASAN
Tahapan reaksi pengubahan amonia menjadi urea terdiri atas 5 tahapan reaksi (siklus
urea), 2 tahapan terjadi di mitokondria serta 3 tahapan terjadi di sitoplasma.
Manfaat utama dari urea adalah sebagai pupuk kimia yang memasok unsur Nitrogen
yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. Berbentuk butiran putih curah (prill) yang
mudah larut dalam air dan mudah menyerap air (Higroskopis) maka dari itu butuh
peanganan khusu dalam penympananya. Urea mengandung 46% Nitrogen (N) Biuret
1% dan air 0,5% yang berarti setiap 100kg Urea terdapat 46Kg Nitrogen.
Reaksi sintetis karbamil fosfat yang merupakan tahap yang pertama dari siklus urea ini
yang berlangsung di matriks mitokondria hati. Ion ammonium, karbon dioksida, dan
fosfat (yang berasal dari ATP) sebagai bahan baku reaksi berkondensasi guna
membentuk karbamil fosfat dikatalisis oleh enzim karbamil fosfat sintase I, yaitu enzim
yang terdapat pada mitokondria hati organisme urotelik.
2 ATP yang dihidrolisis selama reaksi ini menyiapkan tenaga penggerak untuk sintesis 2
ikatan kovalen-ikatan amida dan ikatan campuran asam karboksilat-asam fosfat
anhidrida dari karbamil fosfat, dengan kata lain reaksi ini membutuhkan energi ditandai
dengan adanya perubahan ATP menjadi ADP (tampak pada skema reaksi). Selain Mg2+
suatu asam dikarboksilat, lebih disukai N-asetil glutamat dimana peranannya dalam
reaksi ini sebagai kofaktor. Kofaktor ini mengakibatkan banyak perubahan
konformasional (penyesuaian bentuk) dalam struktur karbamil fosfat sintase yang
membuka (expose) gugus sulfidril tertentu, menyembunyikan gugus lainnya, dan
mempengaruhi afinitas enzim untuk ATP.
Setelah reaksi sintetis karbamil fosfat kemudian ialah reaksi sintesis sitrulin dimana
reaksi ini berlangsung di matrik mitokondria hati pula sama seperti reaksi sintesis
karbamil fosfat. Pemindahan gugus karbamil dari karbamil fosfat ke ornitin membentuk
sitrulin + Pi (ortofosfat/ fosfat anorganik), dikatalisis oleh enzim L-ornitin
transkarbamoilase mitokondria hati. Reaksi sangat karakteristik untuk ornitin serta
keseimbangan cenderung kuat ke sintesis sitrulin.
Reaksi ini melengkapi siklus urea dan membentuk kembali (regenerasi ornitin),
substrat untuk reaksi 2. Pembelahan hidrolitik gugus guanidino dari arginin akan
dikatalisis dengan arginase, yang berada dalam hati semua organisme ureotelik. Dalam
jumlah yang lebih kecil, arginase juga berada dalam jaringan ginjal, otak, kelenjar
mamae, jaringan testikuler dan kulit. Arginase hati mamalia diaktifkan oleh CO 2+ atau
Mn2+ Ornitin dan lisin merupakan penghambat kuat yang bersaing dengan arginin.
2NH3+CO2+3ATP+2H2O ® Urea+2ADP+AMP+2Pi+Ppi
Oleh sebab pisofosfat yang terbentuk dalam reaksi (PPi) terhidrolisis lebih lanjut
menjadi fosfat, maka pembentukan satu molekul urea membentuk 4 ikatan fosfat
memiliki energi tinggi.
Pada eukariota, siklus urea merupakan bagian dari siklus nitrogen, yang mencakup
reaksi konversi amonia menjadi urea. Siklus ini ditemukan pertama kali pada tahun
1932 oleh Hans Krebs dan Kurt Henseleit.
Pada mamalia, siklus urea terjadi di dalam hati, produk urea lalu dikirimkan ke organ
ginjal untuk diekskresi. Dua jenjang reaksi pada siklus urea terjadi di dalam
mitokondria. Ringkasan reaksi siklus urea ialah:
Amonia
Amonia merupakan hasil dari reaksi deaminasi oksidatif yang bersifat toksik. Pada
manusia, kegagalan salah satu tahapan pada siklus urea dapat berakibat fatal, sebab
tidak terdapat lintasan alternatif untuk membebaskan sifat toksik tersebut selain
mengubahnya menjadi urea.
Urea
Urea ialah suatu zat diuretik higroskopik dengan menyerap air dari plasma darah
menjadi urin. Kadar urea dalam darah manusia dinamai BUN (Blood Urea Nitrogen).
Peningkatan nilai BUN terjadi pada simtoma uremia dalam keadaan gagal ginjal akut
dan kronis atau kondisi gagal jantung dengan konsekuensi tekanan darah menjadi
rendah dan penurunan laju filtrasi pada ginjal. Pada kasus yang lebih buruk,
hemodialisis dilewati untuk menghilangkan larutan urea dan produk akhir metabolisme
dari dalam darah.
Jenjang reaksi
Sarbamil fosfat sintetase, sebuah enzim, merupakan katalis pada reaksi dengan substrat
NH2, CO2dan ATP menjadi sarbamil fosfat, lalu diaktivasi oleh asam N-asetilglutamat
yang terbentuk dari asam glutamat dan asetil-KoA dengan enzim N-asetilglutamat
sintetase. N-asetilglutamat termasuk regulator yang penting dalam ureagenesis selain
arginina, kortikosteroid dan protein yang lain.
Reaksi sintetis karbamil fosfat yang merupakan tahap yang pertama dari siklus urea ini
yang berlangsung di matriks mitokondria hati. Ion ammonium, karbon dioksida, dan
fosfat sebagai bahan baku reaksi berkondensasi guna membentuk karbamil fosfat
dikatalisis oleh enzim karbamil fosfat sintase I, yaitu enzim yang terdapat pada
mitokondria hati organisme urotelik.
Sintesis Sitrulin
Setelah reaksi sintetis karbamil fosfat kemudian ialah reaksi sintesis sitrulin dimana
reaksi ini berlangsung di matrik mitokondria hati pula sama seperti reaksi sintesis
karbamil fosfat.
Reaksi ini melengkapi siklus urea dan membentuk kembali , substrat untuk reaksi 2.
Pembelahan hidrolitik gugus guanidino dari arginin akan dikatalisis dengan arginase,
yang berada dalam hati semua organisme ureotelik.
2NH3+CO2+ATP+2H2O Urea+2ADP+AMP+2Pi+Ppi
Oleh sebab pisofosfat yang terbentuk dalam reaksi terhidrolisis lebih lanjut menjadi
fosfat, maka pembentukan satu molekul urea membentuk 4 ikatan fosfat memiliki
energi tinggi.
Pada eukariota, siklus urea merupakan bagian dari siklus nitrogen, yang mencakup
reaksi konversi amonia menjadi urea.
•Amonia
Amonia merupakan hasil dari reaksi deaminasi oksidatif yang bersifat toksik.
•Urea
Urea ialah suatu zat diuretik higroskopik dengan menyerap air dari plasma darah
menjadi urin. Kadar urea dalam darah manusia dinamai BUN .
•Jenjang reaksi
Sarbamil fosfat sintetase, sebuah enzim, merupakan katalis pada reaksi dengan substrat
NH3, CO2 dan ATP menjadi sarbamil fosfat, lalu diaktivasi oleh asam N-asetilglutamat
yang terbentuk dari asam glutamat dan asetil-KoA dengan enzim N-asetilglutamat
sintetase. N-asetilglutamat termasuk regulator yang penting dalam ureagenesis selain
arginina, kortikosteroid dan protein yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Burris RH, Wilson PW (Juni 1945). "Fiksasi Nitrogen Biologis". Review Tahunan Biokimia .
14 (1): 685– 708. . ISSN 0066-415
Ferrier, D. R. (2014). Lippincontt's ilustrated reviews Biokimia edisi ke-6 jilid kedua
(kedua ed.). (e. yerizel, a. hartono, harliansyah, Penyunt., & w. Rudharso, Penerj.)
Tanggerang Selatan, Pamulang: Binarupa Aksara.
K. Murray, Robert, dkk. 2003. Biokimia Harper. Jakarta: Penerbit BukuKedokteran EGC.
Nelson DL, Cox MM.2005. Lehninger Principles of Biochemistry 4th edition.W.H. Freeman
and Company. New York.
Sapountzis P, de Verges J, Rousk K, Cilliers M, Vorster BJ, Poulsen M (2016). Potensi Fiksasi
Nitrogen dalam Simbiosis Rayap Tumbuh Jamur . Batasan dalam Mikrobiologi . 7 : 1993.
Slosson E (1919). Kimia Kreatif . New York, NY: The Century Co. hlm. 19 –37