MK. MANAJEMEN
BERBASIS SEKOLAH
PRODI S1 PGSD 2019
Skor Nilai :
DI SEKOLAH DASAR
MEDAN
SEPTEMBER 2021
EXCECUTIVE SUMMARY
ii
Oleh karena itu, untuk menciptakan prestasi oleh peserta didik yang maju maka
yang perlu diperhatikan terlebih dahulu adalah bagaimana mewujudkan pendidikan
yang bermutu yang pada akhirnya mencapai tujuan. Terwujudnya system pendidikan
sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga
Negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas.
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT. karena atas berkat
dan limpahan rahmat-Nya maka penulis bisa menyelesaikan tugas critical book Review
Manajemen Berbasis Sekolah dengan tepat waktu.
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah critical book Review
yang diharapkan semoga dapat memberikan manfaat bagi kita sebagai mahasiswa
dalam mempelajari Manajemen Berbasis Sekolah.
Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan oleh karena
itu penulis minta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan sangat diharapkan
kritik dan saran yang akan berguna dalam kesempurnaan tugas ini. Akhir kata penulis
ucapkan terima kasih semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan bagi
pembaca.
Yana Faudhani
(1193311063)
iv
DAFTAR ISI
LAMPIRAN .................................................................................................................................. 21
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
• Menambah wawasan tentang pendidikan Manajemen Berbasis Sekolah
• Memberikan suatu informasi yang faktual mengenai suatu buku yang telah
diriview mengenai isi buku
2
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU
1. Pengelolaan. Pengelolaan dimaknai dari dua sudut pandang yakni proses dan
komponen manajemen sekolah. Sebagai proses, manajemen sekolah
merupakan sistem yang komponennya meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan. Keempat komponen
3
manajemen ini seringkali dibahas dalam forum kerja sekolah dan gugus serta
secara piawai dipraktikkan dalam kehidupan persekolahan
2. Sumber daya. Sumber daya sekolah yang paling penting adalah sumber daya
manusia sebagai sosial kapital. Kepala sekolah dan para guru senantiasa
mampu menggali dan bekerjasama dengan berbagai sumber daya manusia
yang dianggap dapat membantu keberhasilan sekolah dalam melaksanakan
perannya sebagai lembaga pendidikan.
3. Strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran yang dilakukan hendaknya
berpusat pada peserta didik (student centre) dengan melaksanakan prinsip-
prinsip belajar yang menyenangkan, ramah otak, ramah lingkungan, yang biasa
juga dikenal dengan istilah PAKEM
4. Implementasi budaya dan lingkungan sekolah yang kondusif. Sekolah
memiliki tanggungjawab moral dalam mengintegrasikan pendidikan dengan
budaya yang ada di masyarakat. Oleh karena sekolah merupakan miniatur
masyarakat yang ada di sekitarnya, maka diharapkan budaya dan lingkungan
sekolah menjadi konteks pendidikan. Berbagai latar sosial dan budaya yang
5. Peran serta masyarakat. Melibatkan masyarakat yang ada di lingkungan
sekolah akan menguatkan kelembagaan, dan menjadikan sekolah itu milik
masyarakatnya. Jika sekolah menjadi milik masyarakat, maka apa pun
kepentingan sekolah akan dikuatkan oleh peran serta masyarakat yang
memiliki komitmen untuk kemajuan pendidikan di sekolah tersebut.
Masyarakat petani,
6. Pencapaian tujuan peningkatan mutu sekolah. Pencapaian tujuan
peningkatan mutu sekolah sangat ditentukan oleh visi, misi sebagai modal
sosial dari pihak terkait yang ada di sekolah. Jika kepala sekolah dan guru
memiliki mimpi
4
Penyerahan tanggung jawab dan sumber daya ke sekolah memberikan kesempatan
kepada mereka untuk mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhannya sendiri. Selain
itu, penyerahan tanggung jawab tersebut akan memotivasi sekolah dan masyarakat
untuk mengembangkan hal-hal yang dulu dianggap bukan urusan mereka.
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
A. Proses MBS
1. Perencanaan
Perencanaan adalah proses menetapkan tujuan, kegiatan, sumber daya, waktu,
tempat dan prosedur penyelenggaraan komponen manajemen berbasis
sekolah. Syarat-syarat perencanaan dalam manajemen sekolah meliputi:
didasarkan tujuan yang jelas, sederhana, realistis, praktis, terinci, fleksibel,
menyeluruh, efektif dan efisien
2. Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah proses kegiatan memilih, membentuk hubungan
kerja, menyusun deskripsi tugas dan wewenang orang-orang yang terlibat
dalam kegiatan komponen manajemen sekolah tertentu sehingga terbentuk
kesatuan susunan dan struktur organisasi yang jelas dalam upaya
pencapaian tujuan peningkatan mutu sekolah.
3. Pelaksanaan
Pelaksanaan berarti implementasi dari rencana yang telah disusun. Dalam
pelaksanaan juga dilakukan pemotivasian, pengarahan, supervisi, dan
pemantauan. Pemotivasian dimaksudkan sebagai pemberian dorongan kepada
pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah agar selalu meningkatkan mutu
kegiatan yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya
4. Pengawasan
Pengawasan diartikan sebagai proses kegiatan untuk membandingkan antara
standar yang telah ditetapkan dengan pelaksanaan kegiatan. Pengawasan
berguna untuk mengukur keberhasilan dan penyimpangan, memberikan
6
laporan dan menerapkan sistem umpan balik bagi keseluruhan kegiatan
komponen manajemen sekolah.
B. Komponen Manajemen Berbasis Sekolah
1. Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran Berbasis Sekolah
Manajemen kurikulum dan pembelajaran berbasis sekolah adalah pengaturan
kurikulum dan pembelajaran yang meliputi kegiatan merencanakan, mengorganisasi,
melaksanakan, dan mengevaluasi kurikulum dan pembelajaran di sekolah, dengan
berpedoman pada prinsip-prinsip implementasi manajemen berbasis sekolah.
Prinsip-prinsip implementasi pembelajaran yang dikembangkan dalam program
MBS ini diharapkan dapat mengembangkan model pembelajaran yang lebih
bervariasi, interaktif, dan praktis sehingga pembelajaran menjadi lebih menarik dan
relevan bagi peserta didik.Gaya pembelajaran seperti ini dikenal dengan Pembelajaran
Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan atau disingkat PAKEM.
7. Budaya Sekolah
Budaya sekolah merupakan sesuatu yang dipahami dan diyakini oleh pikiran
dan hati sehingga dapat dijadikan pedoman seseorang ketika berperilaku
(individu/kelompok) dalam satuan pendidikan pada khususnya dan lingkungan
sekolah pada umumnya. Budaya sekolah yang diharapkan dalam konteks ini lebih
merujuk pada “suatu sistem nilai, kepercayaan dan norma-norma yang diterima
secara bersama, serta dilaksanakan dengan penuh kesadaran sebagai perilaku alami
2. Peserta Didik
5. Pembiayaan
a. Sekolah memiliki Rencana Kerja Sekolah (RKS) secara terpadu yang disusun
berdasarkan analisis kebutuhan peningkatan mutu pendidikan dan dipetakan untuk
jangka waktu menengah (4 tahun).
b. Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah (RKAS) sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dari RKS untuk jangka waktu 1 tahun, dilaksanakan secara transparan,
terpadu, berdasarkan skala prioritas, partisiaptif dan akuntabel.
c. Transparansi dokumen RKAS dan penggunaannya melalui (dipajang, website
sekolah,laporan tertulis secara rutin).
d. Sekolah memiliki inisiatif mencari dana tambahan di luar dana BOS.
e. Minimal 70% dana sekolah dialokasikan untuk peningkatan mutu.
a. Sekolah memiliki nota kesepakatan (MOU) kerja sama dengan lembaga pendidikan
dan non pendidikan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan
b. Sekolah memiliki agenda kegiatan/rencana aksi untuk sosialisasi/promosi program
sekolah.
c. Sekolah mengadakan open house di akhir tahun pelajaran kepada masyarakat.
d. Sekolah memiliki pengurus komite sekolah
e. Sekolah memiliki agenda kegiatan bakti sosial di lingkungan sekitar sekolah
10
e. Sekolah memiliki program pembiasaan (berperilaku sopan, berbicara santun,
berperilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, amanah, menepati janji, empati kepada
sesame sesama) dan terpampang secara komunikatif.
11
BAB III
PEMBAHASAN
12
2. Peningkatan pembclajaran melalui PAKEM [pembelajaran yang aktif, krcatif,
efcktif dan menyenangkan), dan
3. Pcningkatan peranserta masyarakat melalui intensitas kcpcdulian masyarakat
terhadap sekolab
3.1.2 Pembahasan Bab II
Pada bab buku ini membahas mengenai unsur-unsur penting yang terkandung
dalam defenisi MBS, pentingnya manajemen berbasis sekolah, tujuan manajemen
berbasis sekolah serta prinsip-prinsip manajemen berbasis sekolah. Adapun tujuan
utama MBS Menurut E. Mulyasa, (2004) adalah meningkatkan efisiensi, mutu, dan
pemerataan pendidikan. Peningkatan efisiensi diperoleh melalui keleluasaan
mengelola sumber daya yang ada, partisipasi masyarakat, dan penyederhanaan
birokrasi. Peningkatan mutu diperoleh melalui partisipasi orang tua, kelenturan
pengelolaan sekolah, peningkatan profesionalisme guru, adanya hadiah dan
hukuman sebagai kontrol, serta hal lain yang dapat menumbuhkembangkan
suasana yang kondusif. Pemerataan pendidikan tampak pada tumbuhnya partisipasi
masyarakat terutama yang mampu dan perduli, sementara yang kurang mampu akan
menjadi tanggung jawab pemerintah.
13
3. Meningkatkan tanggungjawab sekolah kepada orangtua, masyarakat,
pemerintah tentang mutu sekolah
4. Meningkatkan kompetisi yang sehat antar sekolah tentang mutu sekolah yang
dicapai
1. Prinsip Transparansi
2. Prinsip Akuntabilitas
3. Prinsip Partisipasi Masyarakat
Kemudian pada bab buku ini berbeda dengan komponen yang dikemukakan
Menurut E. Mulyasa (2004) adalah sebagai berikut:
14
5. Manajemen sarana dan prasarana pendidikan;
6. Manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat;
7. Manajemen layanan khusus.
16
Kemudian isi teks bacaannya juga mudah dibaca. Pada buku ini terdapat skema-skema
serta gambar yang menarik dan berwarna juga dapat menunjang pembahasan pada
topik yang dibahas. Buku ini terlihat lebih monoton karena tidak ada penggunaan
warna pada cover nya. Karena sebaiknya buku tersebut disertai oleh gambar yang
menarik dan berwarna sehingga para pembaca tidak bosan. Berdasarkan tata bahasa
dan penggunaan tanda baca mudah dimengerti. Secara menyeluruh buku ini sudah
banyak mempunyai kelebihan, dan sudah bagus namun masih ada hal yang perlu
ditambahkan lagi seperti warna dan gambar yang jauh lebih menarik lagi agar dapat
memikat para pembaca. Kemudian, dapat menambahkan serta melengkapi materi
yang tidak ada seperti materi pada buku pembanding. Walaupun pada buku utama ini
materi nya sudah lumayan lengkap dan banyak akan tetapi masih ada materi yang
tidak ada meskipun itu penting. Apabila materi tersebut ditambahkan dan saling
melengkapi maka akan membentuk suatu kesempurnaan pada buku tersebut. Selain
itu harusnya buku ini menambahkan daftar pustaka agar para pembaca mudah
mencari referensi yang bersumber dari buku tersebut.
17
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Manajemen berbasis sekolah atau MBS merupakan pendekatan yang harus
digunakan oleh sekolah- sekolah termasuk sekolah dasar dalam pengelolaan sekolah.
Hal ini sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yaitu Undang- undang Nomor
20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor
19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.
Manajemen berbasis sekolah telah terbukti dan dinilai sebagai pendekatan
yang tepat digunakan dalam pengelolaan sekolah. Hal tersebut didasarkan pada hasil
evaluasi rintisan program MBS pada akhir tahun 2000 dan evaluasi pelaksanaan
program MBS tahun 2005. Hasil yang baik tersebut terutama tampak pada aspek
manajemen sekolah dan aspek pembelajaran. Manajemen sekolah menjadi lebih
transparan, demokratis, partisipatif, akuntabel, dan meningkatnya kemandirian
sekolah. Dalam aspek pembelajaran, peserta didik menjadi lebih aktif, berani
bertanya dan mengungkapkan pendapat, produktif dan kreatif dalam menyelesaikan
tugas-tugas. Kegiatan belajar diciptakan guru dan dialami peserta didik dalam suasana
yang menyenangkan dan demokratis.
Dengan demikian, MBS telah menjadi keharusan bagi setiap pengelola sekolah
untuk menggunakannya sebagai pendekatan dalam mengelola sekolahnya. MBS harus
diilaksanakan secara terus menerus secara berkesinambungan dan dapat ditingkatkan
kualitasnya dari waktu ke waktu dalam rangka upaya peningkatan mutu proses dan
hasil pendidikan
4.2 Rekomendasi
18
pedoman dalam menambah wawasan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,
sehingga bisa berguna bagi diri pribadi dan masyarakat,
19
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, Ara dan Machali, Imam, (2012), Pengelolaan Pendidikan: Konsep, Prinsip, dan
Aplikasi dalam Mengelola Sekolah dan Madrasah. Yogyakarta: Kaukaba
Kurniadin, Didin dan Machali, Imam. (2012). Manajemen Pendidikan: Konsep dan
Prinsip Pengelolaan Pendidikan. Yogyakarta: Ar-ruz Media,
Nur Aedi, (2015), Dasar-Dasar Manajemen Pendidikan, Cet. II; Yogyakarta: Gosyen
Publishing.
Nurkolis. (2003). Manajemen berbasis sekolah: Teori, model, Dan aplikasi. Jakarta:
Grasindo.
Usman, Husaini. (2013), Manajemen: Teori Praktik dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
20
LAMPIRAN
21