OLEH
OKTAFIANI SIHITE
2163111036
REGULER C
IDENTITAS BUKU
Edisi : 1
BAB 1
PENDAHULUAN
Manusia dengan kemampuan belajarnya, sudah tentu karena hasrat ingin tahunya.
Semenjak dahulu kala, manusia sudah menunjukkan hasrat yang besar untuk mengetahui rahasia
alam sekelilingnnya. Bukan itu saja. Manusia juga berikhtiar untuk menguasai alam
sekelilingnya.
2. Pendekatan Ilmiah
Pengetahuan yang diperoleh dengan pendekatan ilmiah diperoleh melalui penelitian
ilmiah dan dibangun atas teori tertentu. Dengan pendekatan ilmiah, orang berusaha untuk
memperoleh kebenaran ilmiah, yaitu pengetahuan benar yang kebenarannya terbuka untuk diuji
oleh siapa saja yang menghendaki untuk mengujinya.
Adapun tugas-tugas ilmu dan penelitian itu secara singkat adalah seperti yang disajikan di
bawah ini:
1. Tugas mencandra atau mengadakan deskripsi (memberikan).
2. Tugas menerangkan (eksplanasi)
3. Tugas menyusun teori.
4. Tugas prediksi.
5. Tugas pengendalian.
BAB II
SUATU KERANGKA UMUM PENELITIAN
B. Langkah-Langkah Penelitian
Adapun langkah-langkah yang penelitian itu pada umumnya adalah sebagai tersebut dibawah
ini:
B. Hipotesis
Perumusan hipotesis sebagai pernyataan yang menunjukkan pertautan antara dua variabel
atau lebih itu sebenarnya adalah perumusan menurut model matematis pula. Selanjutnya
perumusan hipotesis dalam hipotesis alternative dan hipotesis nol adalah konsep dalam statistika.
Tidak dapat diragukan pada langkah inilah statistika itu memegang peranan terpenting.
Dalam penelitian ilmiah pengolahan dan analisis data itu tidak lain adalah penerapan teknik-
teknik atau metode-metode statistika tertentu.
Statistika juga penting dalam mengembangkan berbagai metode untuk menguji hipotesis.
Di sinilah peranan terpenting statistika itu, karena tujuan utama penelitian pada umumnya ialah
menguji hipotesis.
BAB IV
SEKILAS FILSAFAT ILMU
Adapun langkah-langkah pokok dalam unsur-unsur peristiwa dalam struktur penelitian ilmiah
adalah:
a. Penempatan masalah
b. Menyusun kerangka pemikiran dan premis-premis
c. Perumusan hipotesis
d. Pengujian hipotesis
e. Penarikan kesimpulan
f. Siklus empiris metode ilmiah
g. Usulan penutup mengenai metode ilmiah
BAB V
RUANG LINGKUP METODE PENELITIAN
A. Hakikat Penelitian
Penelitian merupakan upaya untuk mendapatkan nilai kebenaran, tetapi bukan satu-satunya
cara untuk mendapatkannya. Beberapa teori tentang cara yang dapat ditempuh untuk mencapai
nilai kebenaran di antaranya:
1. Teori empirisme dikembangkan oleh John Lock dari Inggris (1632-1704). Teorinya
menyatakan bahwa nilai kebenaran yang diperoleh secara indrawi, pengalaman melalui
pengamatan.
2. Teori rasionalisme, dikembangkan antara lain Leibniz (1646- 1716) dari Jerman.
Teorinya menyatakan bahwa nilai kebenaran dapat dicapai melalui proses berpikir yang
menghasilkan kesimpulan rasional, yang berdasarkan pertimbangan akal.
3. Pragmatisme, dikembangkan oleh Charles Sander Peirce (1839- 1914) dari Amerika.
Teorinya menyatakan bahwa nilai kebenaran dapat dicapai melalui penyelidikan yang
berorientasi pada kepentingan masa kini dan masa datang.
Ada empat cara metode yang biasa digunakan untuk mencapai nilai kebenaran, yaitu:
a. Metode tenasitas (tenacity method). Dalam cara ini orang mencapai dan menerima
kebenaran berdasarkan pengalamannya sendiri yang dijumpai secara kebetulan,
kemudian sesuatu yang dianggap benar itu dipertahankan dengan teguh hati (keras
kepala), meskipun ternyata salah menurut pengalaman orang lain.
b. Metode otoritas (authority method). Dalam cara ini orang mencapai dan menerima
kebenaran berdasarkan informasi dari orang lain yang di pandang memiliki otoritas
(kewenangan) dalam bidang tertentu.
c. Metode intuitif (intuitive method). Orang dapat mencapai dan menerima kebenaran
berdasarkan intuisi, (bisikan nurani) yang di dapat melalui proses berpikir kritis.
d. Instrumentalisme dikembangkan oleh John Dewey pada tahun 1859- 1952 dari Amerika.
e. Teorinya menyatakan bahwa nilai kebenaran dapat dicapai melalui penyelidikan ilmiah,
penyelidikan yang menggunakan metode akal dan teknik rasional.
Berdasarkan pertimbangan akal, ada lima tahap yaitu:
B. Macam-macam Penelitian
Ditinjau dari segi tempat dilaksanakannya, penelitian dibedakan ke dalam tiga macam, yaitu:
1. Penelitian Dasar yaitu penelitian yang bermula dari kenyataan objektif yang diamati
untuk disusun sebagai laporan ditelaah melalui analisisuntuk disusun sebagagi laporan ilmiah.
2. Penelitian vertikal yaitu penelitian yang bermula dari teori yang ada, kemudian
dihubungkan dengan kenyataan objektif yang diamati secara empirik dan ditelaah melalui
analisis ilmiah sebagai koreksi atas kebenaran teori tersebut.
3. Penelitian survey, yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan mengadakan survey
terhadap gejala yang berlangsung di lokasi penelitian. Lazimnya dilakukan terhadap suatu unit
sampel bukan terhadap seluruh populasi sasaran.
Ditinjau dari segi jenisnya, penelitian dibedakan menjadi lima macam, yakni:
1. Penelitian murni yaitu suatu penelitian yang semata-mata digunakan untuk memelihara
kesinambungan dan integritas pemikiran ilmiah, guna menunjang perkembangan ilmu di bidang
tertentu.
2. Penelitian terapan yaitu suatu penelitian yang digunakan untuk kepentingan praktis,
baik untuk perkembangan atau perbaikan tata dan nilai sosial maupun tata nilai ekonomi.
D. Metode Penelitian
2. Eksperimen
Eksperimen artinya percobaan. Metode eksperimen berarti metode percobaan untuk
mempelajari pengaruh dari variabel tertentu terhadap variabel lain, melalui uji coba dalam
kondisi khusus yang sengaja diciptakan. Dalam metode ini ditetapkan sedikitnya tiga variabel
yang akan dihadapi, yakni: variabel tidak terikat, variabel eksperimen, dan variabel non-
eksperimen/ kontrol.
3. Survey
Survey artinya pemeriksaan/pengukuran. Metode survey berarti metode pemeriksaan dan
pengukuran metode penelitian yang dilakukan untuk mengadakan pemeriksaan dan pengukuran-
pengukuran terhadap gejala empirik yang berlangsung di lapangan atau lokasi penelitian.
Dalam penelitian ini dilakukan sedikitnya lima jenis survey, yakni;
1. Survey eksploratif
2. Survey deskriptif
3. Survey konfirmatif
4. Survey evaluatif
5. Survey prediktif
Sampel artinya contoh, tetapi yang dimaksud contoh disini bukan sekadar contoh dalam
arti teladan, melainkan contoh terpilih untuk dihadapi sebagai objek sasaran penelitian yang hasil
atau kesimpulanya dapat mewakili seluruh populasi sasaran representatif. Perlu diperhatikan
dalam pengambilannya ada tiga hal yang perlu, yaitu:
1. Dapat memberikan gambaran terpercaya tentang keadaan populasi sasaran.
2. Dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin dengan menggunakan tenaga, waktu
dan dana yang gerbatas.
3. Dapat menentukan presisi hasil penelitian dengan mengestimasi batas kesalahan
(standard error) dar taksiran hasil yang diperoleh.
Dalam suatu penelitian, khususnya penelitian survey, penelitian tidak perlu menghadapi
seluruh populasi sebagai sasaran penelitiannya, apalagi jika jumlah populasinya cukup besar,
tetapi cukup meneliti sebagi besar dari populasi tersebut agar sampel yang dihadapi itu dapat
menggambarkan karakteristik populasi yang diwakili secara representatif, pelimihannya harus
memperhatikan syarat-syarat yang harus dipenuhi secara metodologis.
Populasi adalah keseluruhan unit elementer yang parameternya akan diduga melalui
statistika hasil analisis yang dilakukan terhadap sampel penelitian. Populasi dibedakan menjadi
populasi sampling dan populasi sasaran.
BAB VI
METODE PENGUMPULAN DAN INVENTARISASI DATA
3. Angket
4. Studi Dokumentasi
B. Inventarisasi Data
Data hasil penelitian, baik yang diperoleh melalui wawancara dan observasi, maupun angket
dan studi dokumentasi pada umumnya masih berupa data mentah, bersifat argumentasi untuk
menjadi data-data tersebut sebagai data yang siap untuk disajikan dalam tabulasi data perli di
inventarisasi lebih dahulu, yakni:
1. Editing data ialah pemeriksaan kembali data hasil penelitian yang tercantum pada
kuesioner untuk mengetahui kelengkapan dan kejelasan isi jawaban, kesesuaian antara jawaban
yang satu dengan jawaban yang lain.
2. Koding data ialah mengklasifikasi data hasil penelitian yang tercantum pada kuesioner
dalam arti isian/jawaban yang maksudnya sama walaupun kalimatnya berbeda, diberi sandi-sandi
tertentu yang sama lazimnya dengan memberikan kategori jawaban yang dianggap sama.
3. Penyusunan data ialah menyusun data yang telah di edit dan diberi sandi-sandi itu dalam
suatu himpunan data yang tersusun secara sistematik.
BAB VII
METODE ANALISIS DATA
1. Hubungan Simetrik
Adalah pola hubungan antara dua variabel yang dipandang mempunyai posisi sama
secara fungsional.
2. Hubungan Respirokal
Adalah pola hubungan antara dua variabel yang saling mempengaruhi secara timbal balik
dalam arti saling bertukar fungsi
3. Hubungan Asimetrik
Ialah pola hubungan antara dua variabel yang dipandang berada pada posisi yang
berbeda secara fungsional, yang satu berpengaruh terhadap yang lain atau yang satu
merupakan ciri dari yang lain.
Dalam penelitian sosial, satuan-satuan analisis didasarkan atas pengukuran terhadap besaran
nilai variabel kuantitaif atau atribut variabel kualitatif pada umumnya lebih sulit dilakukan
daripada pengukuran terhadap besaran nilai variabel kuantitatif.
Kuesioner merupakan alat ukur dalam teknik pengumpulan data, dalam bentuk teknik
wawancara maupun angket. Agar data yang diperoleh mencapai derajat akurasi yang signifikan,
maka validitas dan reabilitasnya perlu diuji terlebih dahulu sebelum digunakan.
BAB VIII
TEKNIK PENYUSUNAN SKRIPSI
A. Hakikat Skripsi
Skripsi atau bentuk karya ilmiah yang lain merupakan bentuk laporan dari satu jenis evaluasi
terhadap pernyataan empirik, kenyataan objektif yang ditelusuri melalui penelitian
B. Bobot skripsi
Bobot skripsi akan ditentukan oleh derajat kecermatan penelitian dalam mengungkapkan
serta menganalisis data ketepatan penelitian dalam memilih metodologi yang digunakan dan
kemampuan penelitian untuk menggunakan bahasa yang efektif dan efisien dalam
menginformasikan hasil penelitiannya.
C. Sistematika Skripsi
Bentuk skripsi dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
1. Model A (tanpa hipotesis)
IV. Bagian Persiapan
1. Lembaran Judul
Judul merupakan identifikasi yang mencerminkan karakteristik penelitian dan isi skripsi
sebagai salah satu bentuk laporan ilmiah.
Judul berkaitan
a. Judul kausalita
b. Judul resiprokal
c. Judul asosiatif
d. Judul fungsional
e. Judul deskriptif
V. Teknik Pengetikan
VI. Pengetikan Judul
VII. Pengetikan Tabel
VIII. Pengetikan daftar Pustaka
KELEBIHAN BUKU 1
1. Sebagian besar penulisan sesuai dengan standard umum penulisan dalam bahasa Indonesia.
2. Penggunaan bahasa yang disampaikan dalam penyampaian materi mudah dimengerti.
3. Buku ini sudah disertakan dengan latihan.
4. Buku ini juga disertai dengan contoh yang memang menyangkut pada penjelasannya
sehingga dapat membuat para pembacanya lebih tertarik lagi untuk membaca buku ini.
KELEMAHAN BUKU 1
KOMENTAR :
Buku ini juga sudah baik namun akan lebih baik lagi apabila penulis lebih berhati-hati
dalam menulis kata per kata agar tidak ditemukan lagi kesalahan penulisan dan lebih baik jika
kalimatnya juga dipilih mana yang dengan cepat ditangkap oleh pembaca dan mana yang sulit,
sehingga para pembaca akan lebih mudah lagi dalam menemukan makna dari buku ini.
BUKU 2
IDENTITAS BUKU
Edisi : 1
BAB 1
KONSEP-KONSEP DASAR PENELITIAN
A. Kebenaran
Pengetahuan (knowledge) dan ilmu (science) berawal dari kekaguman manusia akan
alam yang dihadapinya, baik alam besar (macro cosmos) maupun alam kecil (micro cosmos).
Kekaguman tersebut kemudian menyebabkan timbulnya rasa ingin tahu (curiousity). Rasa ingin
tahu manusia akan terpuaskan bila dirinya mendapatkan penjelasan menge nai apa yang
dipertanyakan. Untuk itu manusia menempuh berbagai upaya agar memperoleh pengetahuan
yang benar (kebenaran), yang secara garis besar dibedakan menjadi dua: secara tradisional
(pendekatan non ilmiah) dan secara modern (pendekatan ilmiah).
1. Pendekatan Non ilmiah
B. Pengertian Penelitian
Pengertian Penelitian adalah suatu penyelidikan terorganisasi, atau penyelidikan yang
hati-hati dan kritis dalam mencari fakta untuk menentukan sesuatu. Kata penelitian adalah
terjemahan dari kata research yang berasal dari bahasa Inggris. Kata Research terdiri dari dua
kata yaitu re yang berarti kembali dan to search yang berarti mencari. Jadi dapat disimpulkan
bahwa pengertian research (penelitian) adalah mencari kembali suatu pengetahuan. Tujuan
penelitian adalah untuk mengubah kesimpulan yang telah diterima secara umum, maupun
mengubah pendapat-pendapat dengan adanya aplikasi baru pada pendapat tersebut. Suatu
penelitian dengan menggunakan metode ilmiah dinamakan sebagai penelitian ilmiah.
C. Sikap dan Cara Berpikir Peneliti
Seorang peneliti harus memiliki sikap yang khas dan kuat dalam penguasan prosedur dan
prinsip-prinsip dalam penelitian. Sika-sikap yang harus dikembangkan seorang peneliti adalah
sebagai berikut.
1. Sikap-Sikap Seorang Penelliti
a) Objektif
Seorang peneliti harus dapat memisahkan antara pendapat pribadi dan fakta yang ada. Untuk
menghasilkan penelitian yang baik, seorang peneliti harus bekerja sesuai atas apa yang ada di
data yang diperoleh di lapangan dan tidak memasukkan pendapat pribadi yang dapat mengurangi
dari keabsahan hasil penelitiannya
(tidak boleh subjektif).
b) Kompeten
Seorang peneliti yang baik memiliki kemampuan untuk menyelenggarakan penelitian dengan
menggunakan metode dan teknik penelitian tertentu
c) Faktual
Seorang peneliti harus bekerja berdasarkan fakta yang diperoleh, bukan berdasarkan
observasi, harapan, atau anggapan yang bersifat abstrak. Selain itu, seorang peneliti juga
diharapkan memiliki pola pikir yang mendukung tugas-tugas mereka. Cara berpikir yang
diharapkan dari seorang peneliti adalah sebagai berikut.
a) Berpikir Skeptis
Seorang peneliti harus selalu mempertanyakan bukti atau fakta yang dapat mendukung suatu
pernyataan (tidak mudah percaya)
b) Berpikir analisis
Peneliti harus selalu menganalisi setiap pernyataan
atau persoalan yang dihadapi
c) Berpikir kritis
Mulai dari awal hingga akhir kegiatan, penelitian dilakukan berdasarkan cara-cara yang
sudah ditentukan, yaitu prinsip memperoleh ilmu pengetahuan.
D. Tujuan Penelitian
Dalam beberapa penelitian dimana permasalahannya sangat sederhana terlihat bahwa tujuan
sepertinya merupakan pengulangan dari rumusan masalah, hanya saja rumusan masalah
dinyatakan dengan pertanyaan, sedangkan tujuan dituangkan dalam bentuk pernyataan yang
biasanya diawali dengan kata ingin mengetahui. Tetapi bila permasalahannya relatif komplek,
permasalahan ini menjadi lebih jelas terjawab bila disusun sebuah tujuan penelitian yang lebih
tegas yang memberikan arah bagi pelaksanaan penelitian. Misalnya, bila rumusan masalah
mempertanyakan bagaimanakah penerapan model pembelajaran kontekstual pada pokok bahasan
pecahan, maka jelas akan banyak penafsiran tentang jawaban yang diinginkan dari pertanyaan
ini, sehingga perumusan tujuannya harus lebih tegas, misalnya ingin mengetahui langkah-
langkah dalam menerapkan model pembelajaran kontekstual pada pokok bahasan pemecahan,
atau ingin mengetahui bagaimanakah efek penerapan model pembelajaran kontekstual pada
pokok bahasan pemecahan terhadap hasil belajar.
Tujuan penelitian berkaitan erat dengan rumusan masalah yang ditetapkan dan jawabannya
terletak pada kesimpulan penelitian. Beberapa sifat yang harus dipenuhi sehingga tujuan
penelitian dikatakan baik yaitu: spesifik, terbatas, dapat diukur, dan dapat diperiksa dengan
melihat hasil penelitian.
BAB 2
PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF
Dalam metode penelitian kuantitatif, masalah yang diteliti lebih umum memiliki wilayah
yang luas, tingkat variasi yang kompleks. Penelitian kuantitatif lebih sistematis, terencana,
terstruktur, jelas dari awal hingga akhir penelitian. Akan tetapi masalah-masalah pada metode
penelitian kualitatif berwilayah pada ruang yang sempit dengan tingkat variasi yang rendah,
namun dari penelitian tersebut nantinya dapat berkembangkan secara luas sesuai dengan keadaan
di lapangan. Pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang
berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia.
Pada pendekatan ini, prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
tertulis atau lisan dari orang-orang yang diamati dan perilaku yang diamati. Penelitian kualitatif
dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat penemuan.
A. Penelitian Kuantitatif
Metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya
adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain
penelitiannya. Definisi lain menyebutkan penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak
menuntut penggunaan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut,
serta penampilan dari hasilnya. Demikian pula pada tahap kesimpulan penelitian akan lebih baik
bila disertai dengan gambar, table, grafik, atau tampilan lainnya.
B. Penelitian Kualitatif
Sedangkan metode penelitian kualitatif merupakan metode baru karena popularitasnya belum
lama, metode ini juga dinamakan postpositivistik karena berlandaskan pada filsafat post
positifisme, serta sebagai metode artistic karena proses penelitian lebih bersifat seni (kurang
terpola), dan disebut metode interpretive karena data hasil peneletian lebih berkenaan dengan
interprestasi terhadap data yang di temukan di lapangan.metode penelitian kuantitatif dapat di
artikan sebagai metode penelitian yang di gunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel
tertentu,pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistic, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang teleh di tetapkan. Metode
penelitian kualitatif sering di sebut metode penelitian naturalistik karena penelitianya di lakukan
pada kondisi yang alamiah (natural setting), di sebut juga metode etnographi, karena pada
awalnya metode ini lebih banyak di gunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya.
A. Permasalahan
Seperti yang telah dikemukakan di atas bahwa penelitian dilakukan untuk menyelesaikan
masalah yang dimulai dengan adanya penyimpangan. Stonner (1998) mengemukakan bahwa
masalah-masalah dapat diketahui atau dicari apabila terdapat penyimpangan antara pengalaman
dengan kenyataan, antara apa yang direncanakan dengan kenyataan, adanya pengaduan, dan
kompetisi. Menurut Suryabrata (2008) masalah merupakan kesenjangan antara harapan (das
sollen) dengan kenyataan (das sein), antara kebutuhan dengan yang tersedia, antara yang
seharusnya (what should be) dengan yang ada (what it is) (Suryabrata, 2008). Penelitian
dimaksudkan untuk menutup kesenjangan (what can be).
Pernyataan masalah yang baik (Kerlinger, 2006), yaitu:
1. Masalah harus mengungkapkan suatu hubungan antara dua variabel atau lebih. Dengan
demikian, masalah-masalah itu mengajukan pernyataan-pernyataan seperti :
a. Apakah A terkait dengan B?
b. Apakah motivasi belajar mempengaruhi hasil belajar?
2. Masalah harus dinyatakan secara jelas dan tidak ambigu dalam bentuk pertanyaan.
3. Masalah dan pernyataan masalah harus dirumuskan dengan cara tertentu yang menyiratkan
adanya pengujian yang empiris.
B. Teori Ilmiah
Penelitian pada hakekatnya adalah suatu kegiatan ilmiah untuk memperoleh pengetahuan
yang benar tentang suatu masalah. Pengetahuan yang diperoleh dari penelitian terdiri dari fakta,
konsep, generalisasi, dan teori yang memungkinkan manusia dapat memahami fenomena an
memecahkan masalah yang dihadapinya. Masalah penelitian dapat timbul karena adanya
kesulitan yang mengganggu kehidupan manusia atausemata-mata karena dorongan ingin tahu
sebagai sifat naluri manusia.
C. Variabel
Penelitian adalah suatu proses mencari tahu sesuatu secara sistematis dalam waktu yang
relatif lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku. Supaya proses
penelitian akan berjalan lancar, dan dapat berhasil dengan baik maka peneliti ditekankan untuk
membuat rancangan penelitian. Dalam menentukan rancangan penelitian, hal yang perlu untuk
diingat adalah seluruh komponen penelitian itu harus terjalin secara serasi dan tertib. Salah satu
komponen penelitian yang mempunyai arti penting dalam kaitannya dengan proses studi secara
komprehensif adalah variabel penelitian.
D. Hipotesis
Hipotesis atau hipotesa adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat
praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya. (Gay & Diehl, 1992). Hipotesis ilmiah
mencoba mengutarakan jawaban sementara terhadap masalah yang kan diteliti. Hipotesis
menjadi teruji apabila semua gejala yang timbul tidak bertentangan dengan hipotesis tersebut.
Dalam upaya pembuktian hipotesis, peneliti dapat saja dengan sengaja menimbulkan atau
menciptakan suatu gejala. Kesengajaan ini disebut percobaan atau eksperimen. Hipotesis yang
telah teruji kebenarannya disebut teori (Uma, 1992).
Populasi adalah merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek/subyek yang
memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Itulah definisi populasi dalam penelitian.
2. Pengertian Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut,
ataupun bagian kecil dari anggota populasi yang diambil menurut prosedur tertentu sehingga
dapat mewakili populasinya. Jika populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari seluruh
yang ada di populasi, hal seperti ini dikarenakan adanya keterbatasan dana atau biaya, tenaga dan
waktu, maka oleh sebab itu peneliti dapat memakai sampel yang diambil dari populasi. Sampel
yang akan diambil dari populasi tersebut harus betul-betul representatif atau dapat mewakili.
3. Teknik Sampling
Teknik Sampling yaitu merupakan teknik pengambilan sampel. Terdapat berbagai macam
teknik sampling untuk menentukan sampel yang akan dipakai dalam penelitian. Teknik sampling
pada dasarnya bisa dikelompokkan menjadi 2 (dua) maca yaitu probability sampling dan non-
probability sampling.
F. Data
Aktivitas penelitian tidak akan terlepas dari keberadaan data yang merupakan bahan baku
informasi untuk memberikan gambaran spesifik mengenai obyek penelitian. Data adalah fakta
empirik yang dikumpulkan oleh peneliti untuk kepentingan memecahkan masalah atau
menjawab perta- nyaan penelitian. Data penelitian dapat berasal dari berbagai sumber yang
dikumpulkan dengan menggunakan berbagai teknik selama kegiatan penelitian berlangsung.
Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan
adanya suatu pengolahan. Data bisa berujut suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka,
matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk
melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep.
BAB 4
INSTRUMEN PENELITIAN
B. Instrumen Penelitian
Menyusun instrumen merupakan langkah penting dalam pola prosedur penelitian. Instrumen
berfungsi sebagai alat bantu dalam mengumpulkan data yang diperlukan. Bentuk instrumen
berkaitan dengan metode pengumpulan data, misal metode wawancara yang instrumennya
pedoman wawancara. Metode angket atau kuesioner, instrumennya berupa angket atau kuesioner.
Metode tes, instrumennya adalah soal tes, tetapi metode observasi, instrumennya bernama chek-
list (Black, 2006).
C. Validitas Instrumen
Persoalan alat ukur yang digunakan evaluator ketika melakukan kegiatan evaluasi sering
dihadapkan pada persoalan akurasi, konsisten dan stabilitas sehingga hasil pengukuran yang
diperoleh bisa mengukur dengan akurat sesuatu yang sedang diukur. Instrumen ini memang
harus memiliki akurasi ketika digunakan. Konsisten dan stabil dalam arti tidak mengalami
perubahan dari waktu pengukuran satu ke pengukuran yang lain (Ali, 1993; Anggoro, 2008).
D. Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata reliability yang mempunyai asal kata rely
yang artinya percaya dan reliabel yang artinya dapat dipercaya. Keterpercayaan berhubungan
dengan ketepatan dan konsistensi. Test hasil belajar dikatakan dapat dipercaya apabila
memberikan hasil pengukuran hasil belajar yang relatif tetap secara konsisten. Beberapa ahli
memberikan batasan reliabilitas. Menurut Azwar (2012), reliabilitas berhubungan dengan akurasi
instrumen dalam mengukur apa yang diukur, kecermatan hasil ukur dan seberapa akurat
seandainya dilakukan pengukuran ulang.
BAB 5
DESAIN PENELITIAN
Dalam melakukan penelitian, terlebih lagi untuk penelitian kuantitatif, salah satu langkah
yang penting ialah membuat desain penelitian. Desain penelitian pada hakikatnya merupakan
suatu strategi untuk mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai
pedoman atau penuntun peneliti pada seluruh proses penelitian (Alsa, 2003). Hal senada juga
dinyatakan oleh Arikunto. Menurut Arikunto (2010) desain penelitian bagaikan sebuah peta jalan
bagi peneliti yang menuntun serta menentukan arah berlangsungnya proses penelitian secara
benar dan tepat sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, tanpa desain yang benar seorang
peneliti tidak akan dapat melakukan penelitian dengan baik karena yang bersangkutan tidak
mempunyai pedoman arah yang jelas.
A. Tipe-tipe Desain Penelitian
Ada beberapa terminologi antara metode penelitian dengan metodologi penelitian yang
hingga saat ini masih banyak orang rancu memahaminya. Metode adalah bagian dari metodologi
baik berupa metode, teknik, prosedur, dan berbagai macam alat (tools), dengan tahap-tahap
tertentu dalam suatu penelitian disebut dengan metodologi. Metode penelitian atau yang bisa
juga disebut dengan desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ada beberapa macam.
Cara mengkatagorisasikan penelitian bisa dilakukan dengan melihat metode penelitian ataupun
dengan melihat riset desainnya atau ada juga yang membaginya berdasarkan dikotonomi
penelitian dasar dan penelitian aplikatif.
BAB 6
RANCANGAN ANALISIS DATA
A. Penelitian Kuantitatif
1. Pengertian Analisis Data
Kata analysis berasal dari bahasa Greek (Yunani), terdiri dari kata “ana” dan “lysis“. Ana
artinya atas (above), lysis artinya memecahkan atau menghancurkan. Agar data bisa dianalisis
maka data tersebut harus dipecah dahulu menjadi bagian-bagian kecil (menurut element atau
struktur), kemudian menggabungkannya bersama untuk memperoleh pemahaman yang baru.
Analisa data merupakan proses paling vital dalam sebuah penelitian. Hal ini berdasarkan
argumentasi bahwa dalam analisa inilah data yang diperoleh peneliti bisa diterjemahkan menjadi
hasil yang sesuai dengan kaidah ilmiah. Maka dari itu, perlu kerja keras, daya kreatifitas dan
kemampuan intelektual yang tinggi agar mendapat hasil yang memuaskan.
2. Tujuan Analisis Data Kuantitatif
Analisis data dimaksudkan untuk memahami apa yang terdapat di balik semua data tersebut,
mengelompokannya, meringkasnya menjadi suatu yang kompak dan mudah dimengerti, serta
menemukan pola umum yang timbul dari data tersebut.
Analisa data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola, kategori
dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja
seperti yang disarankan oleh data. Pekerjaan analisis data dalam hal ini ialah mengatur,
mengurutkan, mengelompokkan, memberikan kode dan mengkategorikannya. Pengorganisasian
dan pengelolaan data tersebut bertujuan menemukan tema dan hipotesis kerja yang akhirnya
diangkat menjadi teori substantif.
KELEMAHAN BUKU 2
KOMENTAR:
Buku ini sudah baik, tetapi alangkah baiknya jika isi dari buku ini diperiksa kembali agar
tidak ditemukan lagi kesalahan-kesalahan yang sama dan juga akan lebih baik lagi jika
kalimatnya disortir lagi agar mudah dipahami oleh para pembaca. Kemudian akan sangat baik
lagi jika sampul buku ini juga dapat lebih diberi kreatifitas atau gambar-gambar tambahan.
Karena pembaca akan sangat lebih tertarik minatnya untuk membaca buku tersebut apabila
sampul bukunya sudah terlihat menarik.