Anda di halaman 1dari 10

TUGAS

Mata Kuliah : Kimia Anorganik Dan Organik


Dosen Pengampu :Iswahyudi

Ringkasan Materi

“ALKENA”

Disusun Oleh :
Ivana Carissa Aqilah (2005025045 )
1B

PROGRAM STUDI ILMU GIZI


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. Dr. HAMKA
2020
Alkena

1. Pengertian

Alkena merupakan senyawa hidrokarbon dengan dengan ikatan atom c rangkap. Ia juga
merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh karena ada atom C yang belum penuh mengikat
atom C atau gugus alkil yang lain sehingga membentuk ikatan rangkap. Ikatan Rangkap
Kovalen bisa digambarkan dalam bentuk Orbital Atom yang saling tumpah tindih, tidak
seperti ikatan tunggal yang terdiri dari ikatan rangkap karbon karena untuk Ikatan Rangkap
Karbon ini mempunyai tingkat kuat yang lebih besar jika dibandingkan dengan Ikatan
Kovalen Rangkap dan disetiap karbon pada ikatan rangkap memakai tiga orbital hidrida
untuk membentuk suatu ikatan sigma satu karbon lainnya dan dua atom hidrogen.
Kemudian untuk Tata Nama Alkena ini memiliki ciri khas, sama seperti yang ada didalam
Tata Nama Senyawa Kimia Alkana karena jika didalam Senyawa Alkana memiliki akhiran
-ana maka didalam Senyawa Kimia Alkena ini mempunyai akhiran ena. Sebagai contohnya
jika didalam Senyawa Alkana C4H10 dinamakan dengan Butana maka didalam Senyawa
Alkena untuk C4H8 dinamakan Butena sehingga bisa disimpulkan bahwa perbedaan Tata
Nama Senyawa Kimia Alkena dan Alkana ini hanya terdapat pada Akhirannya saja
yakni ena dan ana.

2. Tata Nama

 Senyawa Alkena ini mempunyai ikatan rangkap sehingga penomorannya tidak


dimulai dari yang dekat dengan cabang, tetapi yang dekat dg ikatan atom C rangkap.
Namun khusus didalam ikatan yang lurus bisa diawali dengan angka yg menunjukkan
letak ikatan C rangkap dari senyawa itu sendiri.
 Untuk Rantai yg bercabang maka penamaan-nya dpt menentukan rantai C utama
(terpanjang) yg akan menjadi suatu dasar penamaan yg pokok dan atom – atom C yg
tak terletak didalam rantai. Dan Alkil Alkil yang tak sejenis dapat ditulis dengan cara
diurutkan berdasarkan susunan abjad.
 Lalu alkil alkil yg sejenis tersebut digaungkan dg awalan di, jika jumlahnya 2, awalan
tri jika jumlahnya mencapai 3 dan awalan tetra jika jumlahnya mencapai 4. Dan jika
dalam sebuah atom C pada Rantai Utama dapat mengikat beberapa gugus yang
berbeda maka penulisan nomornya bisa diulangi.
 Jika dalam suatu Senyawa Alkena terdapat lebih dari Satu pilihan Rantai Utama maka
bisa dipilih Rantai Utama mana yang akan memiliki lebih banyak gugus alkilnya. Dan
jika terdapat lebih dari 1 ikatan rangkap maka letak ikatan rangkat tersebut disebut
satu dan diberikan awalan di = 2, tri = 3 dan tetra = 4 yang didepannya diberikan
akhiran ena.

3. Sifat

 Sifat Senyawa Kimia Alkena Yang Pertama adalah semakin banyak Atom c maka
didalam Massa Molekul Relatif akan semakin tinggi dan titik didih nya kana bisa
semakin tinggi pula. Dan untuk yang mempunyai isomer maka akan semakin panjang
rantai Atom C nya maka akan semakin tinggi titik didihnya tersebut.

 Sifat Alkena Yang Kedua adalah mempunyai sifat yang fisis yang hampir sama
dengan sifat alkana seperti kerapatan didalamnya yang kecil dan tidak akan larut
didalam pelarut polar seperti didalam Air. Namun didalam Suhu Kamar, Senyawa
Alkena dengan nama Atom C1 – C4 mempunyai wujud Gas dan Atom C5 – C17
mempunyai wujud cair dan Atom C lebih dari 17 memiliki wujud Padat.

 Sifat Senyawa Alkena Yang Ketiga adalah Senyawa Hidrokarbon yang mempunyai
ikatan rangkap seperti Alkena bisa mengalami rekasi pemutusan ikatan rangkap atau
sering yang dinamakan reaksi adisi yg mampu mengubah ikatan tak jenuh menjadi
ikatan yang jenuh. Dan biasanya Zat – Zat yg bisa ditangkap merupakan Gas
Hidrogen (H2), Senyawa Asam Asam Halida (HF, HBr, HI, HCI) dan Golongan
Halogen seperti F2, Br2 dan CI2.

 Sifat Senyawa Alkena Kimia Yang Keempat adalah mempu mengalami proses rekasi
Polimerisasi karena mempunyai ikatan yang tak jenuh dan pengertian Polimerisasi ini
adalah penggabungan dari molekul – molekul yang sejenis menjadi molekul raksasa
sehingga mampu mempunyai rantai karbon yg sangat panjang. Molekul – Molekul
Tunggal tersebut disebut juga dengan Monomer dan Molekul – Molekul yang telah
digabungkan menjadi molekul yang besar disebut juga Polimer.
4. Reaksi Alkena
Alkena merupakan senyawa hidrokarbon tidak jenuh yang memiliki ikatan rangkap dua.
Ikatan rangkap dua (—C=C—) pada alkena ini membuat senyawa tersebut lebih reaktif
dibanding alkana yang hanya memiliki ikatan tunggal atau jenuh. Alkena dapat
mengalami beberapa reaksi di antaranya oksidasi, adisi, hidrasi dan polimerisasi.
Seperti senyawa karbon pada umumnya bahwa sifat alkena juga dapat terbakar sehingga
dapat bereaksi oksidasi. Jika pembakaran berlangsung sempurna maka akan
menghasilkan CO2 dan H2O. Namun, jika pembakaran tidak sempurna maka akan
menghasilkan gas CO atau padatan karbon dalam bentuk arang atau jelaga.
Reaksi: CH2=CH2 + 3O2 → 2CO2 + 2H2O

 Reaksi Adisi Alkena

A. Adisi dengan H2
Reaksi alkena dengan gas hidrogen akan menghasilkan produk berupa senyawa alkana.
Reaksi: CH2=CH—CH3 + H2 → CH3—CH2—CH3
Propena propane

B. Adisi dengan Halogen (F2, Cl2, Br2, I2)


Reaksi adisi dengan halogen juga akan memutus ikatan rangkap pada alkena dan
membentuk produk berupa senyawa alkana terlebih dahulu yang kemudian halogen
tersebut menjadi substituen atau cabang dari senyawa alkana yang terbentuk.
Reaksi: CH2=CH—CH3 + Cl2 → CH2Cl—CHCl—CH3
Propena 1,2-dikloro-propana
C. Adisi dengan Asam Halida (H—X)

Reaksi adisi pada alkena simetris akan menghasilkan satu haloalkana.

• Contoh: CH2=CH2 + HCl → CH3—CH2Cl


• Etena + asam klorida → kloroetana

Kesimetrisan ini dapat dilihat pada ikatan rangkap yang membagi sama banyak
atom karbon. Pada senyawa etena, 1 atom karbon di sebelah kiri ikatan rangkap
dan 1 atom karbon yang lain di sebelah kanan ikatan rangkap. Sehingga pada HCl,
H maupun Cl dapat masuk ke atom karbon pada alkena yang manapun
mengakibatkan hanya satu produk yang diperoleh.
Untuk reaksi adisi pada alkena asimetris (tidak simetris) dengan asam halida
menghasilkan dua produk alkana, produk utamanya dikenal dapat diprediksi
mengikuti aturan Markovnikov. “Jika suatu HX bereaksi dengan ikatan rangkap
asimetris, maka produk utama reaksi ialah molekul dengan atom H yang
ditambahkan ke atom C dalam ikatan rangkap yang terikat dengan lebih banyak
atom H.”

• CH3—CH=CH2 +HI → CH3—CHI—CH3 + CH3—CH2—CH2I


• Propana + asam iodida → 2-iodopropane (produk utama) + 1-iodopropane

Atom H dari asam halida akan terikat pada atom karbon dari alkena tidak simetris
yang memiliki atom H lebih banyak. Jika atom C yang berikatan rangkap
memiliki jumlah H yang sama, halida akan terikat pada atom C yang paling
panjang. CH3CH=CH2 ikatan rangkap tidak membagi sama banyak atom C dan
H.
Produk utama dari reaksi ini adalah 2-iodopropana, sesuai dengan aturan
Markovnikov bahwa atom H dari HI akan masuk pada C yang mengikat lebih
banyak atom H lain, yaitu pada C yang ujung karena mengikat 2 atom H lain,
sedangkan C kedua hanya mengikat satu atom H lain yang mengakibatkan
masuknya atom I. Sehingga akan banyak dihasilkan produk 2-iodopropana namun
tetap dihasilkan 1-iodopropana dengan persentase yang sedikit
D. Reaksi Hidrasi

Ketika alkena bereaksi dengan air maka akan terbentuk alkohol.


• Reaksi:
• CH2 = CH2 (g) + H2O → CH3 – CH2 – OH (l)
Ini dilakukan pada kondisi dengan katalis H2SO4, pada suhu 300°C, dan tekanan
70 atm.

E. Reaksi Polimerisasi

Reaksi polimerisasi adalah reaksi penggabungan molekul-molekul kecil (monomer) menjadi


molekul besar (polimer). Contoh: Polimerisasi etena menjadi polietena.
• n CH2 = CH2 → —CH2–CH2— → [—CH2–CH2—]n
Polietena (polietilena dengan simbol PET) digunakan untuk pembungkus bahan makanan.

5. Sintesis Senyawa Alkena


Reaksi Dehidrohalogensi yang berarti pelepasan hydrogen atau bisa disebut juga reaksi
eliminasi. Pada reaksi ini senyawa yang berikatan tunggal (ikatan jenuh) menjadi
senyawa berikatan ranglap (ikatan tak jenuh) dengan melepaskan molekul yang kecil dan
berikatan dengan atom c dan berubah menjadi ikatan rangkap, atau secara singkatnya
reaksi ini merupakan reaksi terbentunya ikatan rangkap.

 Mekanisme reaksi dehidrohalogensi


 Reaksi dehidrohalogensi

Bila suatu alkil halida diolah dengan suatu basa kuat, dapat terjadi suatu reaksi
eleminasi. Dalam reaksi ini sebuah molekul kehilangan atom – atom atau ion – ion
dari struktur-strukturnya. Produk organic suatu reaksi eleminasi suatu alkil halida
adalah suatu alkena. Dalam suatu tioa reaksi eleminasi ini, unsur H dan X keluar
dari dalam alkil halida

 Reaksi dehidrasi

Biasanya didefinisikan sebagai reaksi yang melibatkan pelepasan air dari molekul
yang bereaksi. Reaksi dehidrasi merupakan subset dari reaksi eleminasi. Karena
gugus hidroksi;
(-OH) adalah gugus lepas yang buruk, pemberian katalis asam Bronsted sering
kali membantu protonasi gugus hidroksil menjadikannya gugus lepas yang baik,
-OH2 +
6. Konversi Alkohol Menjadi Alkena

Cara ini merupakan sebuah cara yang sederhana untuk membuat alkena berwujud gas
seperti etena. Jika uap etanol dilewatkan di atas bubuk aluminium oksida yang
dipanaskan maka etanol akan terpecah menghasilkan etena dan alcohol juga dapat
mengalami reaksi dehidrasai menjadi alkena dengan katalis asam sulfat (H2SO4)

7. Dehidrasi alkohol meggunakan asam

Sikloheksanol dipanaskan dengan asam fosfat (v) pekat dan sikloheksana cair
disaring dan bisa dikumpulkan serta dimurnikan. Asam fosfat (v) cendrung diginakan
menggantikan asam sulfat karena lebih aman dan menghasilkan lebih sedikit reaksi
sampingan

8. Reaksi Dehaligensi dengan Vicinil Dihalida

Vicinil dihalide adalah suatu alkyl halide yang mempunyai 2 atom halogen yang
terikat pada molekul atom karbon yang berbatasan. Reaksi ini juga merupakan reaksi
bimolekuler (E2) sntara alkyl halide sekunder dalam basa yang kuat
9. Hidrogensi Alkena

Hidrogensi alkena merupakan reduksi ikatan phi dan adisi atom terhadap molekul.
Ada 2 kemungkinan adisi atom tersebut yaitu: adsis sin (cis) dan anti (trans). Jika
atom ditambahkan pada sisi yang sama dari molekul , adisi tersebut disebut dengan
adsi sin. Sedangkan apabila adisi tersebut ditambahkan pada sisi yang berlawanan,
maka terjadi adisi anti

10. Manfaat Alkena

• Etena digunakan sebagai bahan baku pembuatan polietena


• Etena juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan senyawa organik intermediet
seperti kloroetena dan stirena
• Propena digunakan sebagai bahan baku pembuatan polipropena. Polipropena
merupakan polimer untuk membuat serat sintetis, materi pengepakan, dan peralatan
masak.
• Butadiena digunakan sebagai bahan baku pembuatan polibutadiena (karet sintetis)
• Alkena suku rendah (etena, propena, dan butena) digunakan sebagai bahan baku
pembuatan alkohol.
Daftar Pustaka

Anis Khairunnisa . 2020 . “ Mengenal Reaksi Senyawa Alkena, Kimia Kelas 12 “

https://greatedu.co.id/greatpedia/reaksi-senyawa-alkena

https://slideplayer.info/slide/13735815/

https://materikimia.com/5-kegunaan-alkena-dalam-industri-secara-umum/

http://eprints.walisongo.ac.id/1603/6/093711010_Bab3.pdf

https://slideplayer.info/slide/15549238/

Farida ida . 2020 .” Memahami tata nama dan sifat-sifat alkana “

https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/memahami-tata-nama-beserta-sifat-sifat-alkana-6496/

Anda mungkin juga menyukai