Anda di halaman 1dari 5

Nama :I PUTU DIPA HARIESTA

NIM : 1902013558
Kelas :VA MANAJEMEN PAGI

Tugas mengkaji tentang uu omnibuslaw(cipta kerja) dan umkm dan terkait


undangan yg diperbaharui sesuai dgn topik yg dibahas

Jawaban :

KAJIAN UU OMNIBUS LAW TENTANG KOPERASI DAN UMKM

Berdasarkan Undang-
undang (UU) Nomor 25 Tahun1992 tentang Perkoperasian,
pada Pasal 1 dijelaskan, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-
seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskankegiatannya berdasar prin
sip koperasi, sekaligus sebagaigerakan ekonomi rakyat atas asas kekeluargaan. Sed
angkanperkoperasian adalah segala sesuatu yang menyangkutkehidupan koperasi.
Koperasi Indonesia yang sudah berusia 73 tahun saat inimemiliki format baru.
Omnibus Law Undang-
Undang CiptaKerja mengubah beberapa ketentuan dalam Undang-UndangNo.
25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.

A.Dasar Hukum Pembentukan Koperasi


Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakanorang-
seorang atau badan hukum koperasi denganmelandaskan kegiatannya berdasar
kan prinsip koperasisekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar
atas asas kekeluargaan. (Pasal 1 angka 1 UU 25/1992).
Adapun asas koperasi berupa asas kekeluargaanyang
mana tujuan dari didirikannya suatu koperasiadalah untuk memajukan kesejah
teraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikutmem
bangun tatanan perekonomian nasional dalamrangka mewujudkan masyarakat
yang maju, adil, dan makmur.
UU Perkoperasian mengatur dua bentukkoperasi berdasarkan pendiriannya, y
aitu:
◻◻Koperasi primer.
◻◻Koperasi sekunder.
Setelah berlakunya UU Cipta Kerja terjadiperubahan ketentuan jumlah min
imal orang untukmendirikan koperasi. Sebelumnya jumlah minimal
orang pendirian koperasi sekurang-kurangnya, sebagaiberikut:
◻◻Koperasi primer didirikan paling sedikit oleh 20 orang.
◻◻Koperasi sekunder didirikan paling sedikit oleh 3 koperasi.
Berlakunya UU Cipta Kerja jumlah minimal
orang pendirian koperasi menjadi, sebagai berikut:
◻◻Koperasi Primer didirikan paling sedikit oleh 9orang.
◻◻Koperasi Sekunder didirikan paling sedikit oleh 3 koperasi.
Dalam pasal 1 angka 24 Peraturan Menteri Koperasidan Usaha Kecil
dan Menengah Nomor 9 tahun 2018 tentang Penyelenggaraan dan
Pembinaan Perkoperasian(Permen KUKM
9/2018) mengatur yang dimaksudpendiri adalah orang-
orang atau beberapa koperasiyang memenuhi persyaratan keanggotaan dan m
enyatakan diri menjadi anggota serta hadir dalamrapat pembentukan koperasi.
Jadi, dapat disimpulkanyang dapat mendirikan koperasi adalah orang peroran
gan atau beberapa koperasi. Tergantung apakahyang akan didirikan adalah ko
perasi primer ataukoperasi sekunder.

B. Syarat dan Tata Cara Pembentukan Koperasi


Syarat minimal jumlah pendiri dalam KoperasiPrimer. Ketentuan Pasal 6 U
ndang-UndangPerkoperasian diubah sehingga berbunyi:
(1) Koperasi Primer dibentuk paling sedikit 3 (tiga) orang;
(2) Koperasi Sekunder dibentuk oleh paling sedikit 3 (tiga) Koperasi.
Sebelumnya, Koperasi Primer dalam Undang-
Undang PerKoperasian adalah Koperasi yang didirikanoleh
dan beranggotakan orang-seorang dan minimal dibentuk sekurang-
kurangnya oleh 20 (dua puluh) orang. Namun, dalam Omnibus Law
Undang- UndangCipta Kerja minimal 3 (tiga)
orang untuk mendirikanKoperasi. Sedangkan Koperasi Sekunder baik di dala
mUndang-Undang PerKoperasian maupun dalamOmnibus
Law tetap sama yaitu minimal
3 Koperasi. Perubahan tersebut merupakan konseptualisasi asaskemudahan be
rusaha dalam norma perkoperasian. Untuk mendirikan Koperasi dipermudah
minimal 3 orang.
Hal itu dilakukan dengan tujuan untukmemudahkan pendirian Koperasi di
Indonesia denganharapan lahirnya Koperasi-
Koperasi baru penggerakekonomi dan menciptakan lapangan kerja.

C.Tingkatan Koperasi dan Daerah Kerja Koperasi


Jenis-jenis koperasi di
Indonesia didasarkan pada beberapa pendekatan, antara lain:
1. Berdasarkan bidang usahanya
Penggolongan ini didasarkan pada jenis jasa yang ditawarkan koperasi kepa
da pelanggannya, yaitu:
a. Koperasi produksi
Koperasi yang berfungsi membantu kegiatanproses produksi yang dilaku
kananggotanya. Proses produksi ini mencakupmenyediakan bahan baku
untuk proses produksi, membantu menyediakan berbagai macam alatyan
g digunakan dalam proses produksi dan
juga membantu produksi berbagai macam jenis barangtertentu.
Contoh, koperasi membantu mempersiapkan bibitdan pupuk untuk mena
nam padi. Contoh lainnya, koperasi membantu menyiapkan bahan baku u
ntukdibuat kerajinan.
b. Koperasi konsumsi
Koperasi yang menjual barang-barang kebutuhansehari-
hari anggotanya. Kelebihannya adalah jikaanggota yang berbelanja kebut
uhan maka hargayang ditawarkan lebih murah dibandingkandengan harg
a di toko lain.
Karena tujuan utamadari koperasi ini adalah mensejahterakan para angg
otanya.
Contohnya, koperasi menjual beras, telur, gula, tepung, kopi, dan
lain sebagainya.
c. Koperasi pemasaran
Koperasi yang dibentuk untuk membantu anggotamendistribusikan baran
g atau jasa yang dihasilkanhingga sampai di tangan konsumen.
d. Koperasi simpan pinjam
Koperasi dapat menyediakan pinjaman uang sekaligus tempat menyimp
an uang. Uang pinjaman diperoleh dari dana
yang dikumpulkansecara bersama-sama oleh para anggotanya
e. Koperasi serba usaha
Koperasi yang didalamnya terdapat lebih dari satuusaha. Bentuk usaha y
ang dilakukan bisa berupagabungan antara koperasi produksi dan kopera
sikonsumsi atau antara koperasi produksi dan koperasi simpan pinjam.
1. Berdasarkan jenis komoditinya
Penggolongan yang satu ini didasarkan pada jenisbarang dan jasa yang menja
di obyek usaha koperasi, antara lain :
a. Koperasi pertambangan
Koperasi yang melakukan usaha dengan menggaliatau memanfaatkan su
mber-sumber alam.
b. Koperasi pertanian
Koperasi yang melakukan usaha dengan komiditipertanian tertentu.
c.Koperasi peternakan
Koperasi yang usahanya berhubungan dengankomoditi peternakan terten
tu.
d. Koperasi industri dan kerajinan
Koperasi yang melakukan usaha dalam bidangindustri atau kerajinan tert
entu.
e.Koperasi jasa
Koperasi yang mengkhususkan kegiatannya dalammemproduksi dan me
masarkan kegiatan jasatertentu.
2. Berdasarkan jenis anggotanya
Penggolongan koperasi berdasarkan anggotanyanya, yaitu :
a. Koperasi karyawan (kopkar)
b. Koperasi pedagang pasar (koppas)
c.Koperasi angkatan darat (primkopad)
d. Koperasi mahasiswa (kopma)
e.Koperasi pondok pesantren (koppontren)
f.Koperasi peran serta wanita (koperwan)
g. Koperasi pramuka (kopram)
h. Koperasi pegawai negeri (KPN)
Koperasi berdasarkan tingkatannya. Maksud daritingkatan disini adalah berdas
arkan pada luas sempitnyawilayah jangkauan dari koperasi tersebut.
➢ Berdasarkan tingkatannya koperasi dibagi menjadi4 macam
-Koperasi primer
Wilayahnya biasanya terdapat di tingkat kecamatanatau desa ataupun lemb
aga pemerintah dan sekolah-sekolah. Contoh koperasi primer adalah KUD.
-Koperasi pusat
Biasanya berkedudukan di ibukota kabupaten/kota.
-Koperasi gabungan
Merupakan koperasi yang beranggotakan paling sedikit 3 koperasi pusat ya
ng berbadan hukummeliputi satu daerah tingkat provinsi. Contohkoperasi g
abungan adalah Gabungan Koperasi Batik Indonesia.
-Koperasi Induk
Merupakan gabungan dari paling sedikit 3 koperasigabungan berbadan huk
um dan biasanyaberkedudukan di ibukota negara. Contoh koperasiInduk ad
alah Pusat Koperasi Unit Desa (Puskud).

D. Struktur Intern dan Ekstern Organisasi Koperasi


Penegasan mengenai sistem perwakilan dalam RapatAnggota Koperasi.
Pada dasarnya, sistem perwakilandalam Rapat Anggota sudah diatur dalam Pe
raturanMenteri Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah No.
19/PER/M.KUKM/IX/2015 tentang PenyelenggaraanRapat Anggota Koperasi
. Namun, hal itu dipertegasdalam Omnibus Law Undang-
Undang Cipta Kerja yang menyebutkan bahwaketentuan Pasal 22 Undang-
Undang Perkoperasian diubah sehingga berbunyi :
(1) Rapat Anggota merupakan pemegang kekuasaantertinggi dalam Koperasi;
(2) Rapat Anggota dihadiri oleh anggota;
(3) Kehadiran anggota sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat dilakukan
melalui sistem perwakilan: dan
(4) Ketentuan mengenai rapat anggota diatur dalamAnggaran Dasar/Rumah T
angga.
Sampai dengan saat ini, masih sedikit Koperasi yang menggelar Rapat Ang
gota Tahunan (RAT).
Hal inilantaran minimnya partisipasi anggota dalam RAT. Disatu sisi,
RAT adalah media pengawasan dan pengendalian Koperasi secara internal
oleh anggota. Misalkan ketika terjadi penyimpangan, anggota dapatmengetah
ui sehingga pengurus Koperasi bisa segeramempertanggungjawabkan hal ters
ebut.
Selain itu,
RAT adalah unsur penentu keberhasilanKoperasi. Melalui RAT, partisipasi an
ggota dalampengambilan keputusan strategis Koperasi dapatdilakukan secara
demokratis. Menyikapi kondisitersebut, dalam Omnibus Law Undang-
Undang CiptaKerja diatur mengenai sistem perwakilan dalam RAT.
Hal itu dilakukan agar prinsip demokrasi dalamKoperasi tetap berjalan. Karak
teristik Koperasi adalahanggota sebagai pemilik sekaligus pengguna jasaKope
rasi. Sebagai anggota, mereka wajib berpartisipasidalam pengambilan keputus
an dengan ikut serta dalamRAT walaupun melalui perwakilan. Setidaknya, m
elalui sistem perwakilan dalam RAT itulah partisipasianggota sebagai pemilik
dan pengguna jasa Koperasidapat dimaksimalkan. Dalam Omnibus
Law Undang-
Undang Cipta Kerja, Pemerintah mendorong kualitasRAT untuk ditingkatkan
melalui sistem perwakilan. Kualitas pelaksanaannya pun harus meningkat seb
agaifungsi kontrol dan pengawasan internal anggota kepadaKoperasi.
Struktur eksternal koperasi adalah struktur koperasiberdasarkan jenjang kop
erasi itu sendiri, yang
di dalamnya meliputi koperasi induk, koperasi gabungan, koperasi pusat, kope
rasi primer, dan anggota koperasiprimer sendiri.
1. Koperasi induk atau induk koperasi, adalah koperasiyang
minimum anggotanya terdiri atas 3 koperasigabungan yang berkedudukan d
i ibukota negara.
2. Koperasi gabungan, merupakan koperasi yang
minimum anggotanya terdiri atas 3 koperasi pusatdan berkedudukan di ibuk
ota provinsi.
3. Koperasi pusat, merupakan koperasi yang beranggotan minimal
5 koperasi primer dan berkedudukan di ibukota kabupaten.
4. Koperasi primer, merupakan koperasi yang
minimal anggotanya memiliki 3 anggota perseorangan yang bergabung den
gan tujuan yang sama.
5. Koperasi sekunder, merupakan koperasi yang terdiridari gabungan badan-
badan koperasi serta memilikicakupan daerah kerja yang luas dibandingkan
dengankondisi primer.

Anda mungkin juga menyukai