Anda di halaman 1dari 21

UAS PRAKTIKUM KONSER

KEGIATAN 1
Jenis Bahan Instrumen Konservasi Gigi Straight hand piece
 Carbon steel: logam yang mengandung 0,5%- Contra angle hand piece
1,5%. Lebih keras dan lebih tajam dari stainles - Menurut kecepatan putar:
steel tapi cenderung korosi dan rawan patah Low speed hand piece (500-15.000
 Stainless steel: rpm)
- Pure stainless steel: logam yang terdiri High speed hand piece (100.000-
dari 70-85% besi, 15-25% kromium dan 1- 300.000 rpm)
2% karbon. Bahan yang paling umum Ultra speed hand piece (lebih dari
digunakan untuk instrumen gigi. 300.000 rpm)
Cenderung menumpul akibat pemakaian  Cutting Instrument Manual
berulang - Hatchet
- Stainless steel with teflon/titanium nitride - Chisel
coating: instrumen yang secara khusus - Hoe
digunakan untuk penumpatan karena - Gingival margin trimer
komposit tidak mudah melekat pada - Angle former
instrumen Condensing Instrument
 Carbide insers: penambahan bahan karbida  Amalgam stopper dan semen stopper:
agar ketajaman tepi pemotongan pada memampatkan bahan tumpatan atau semen
instrumen menjadi lebih tahan lama ke dalam kavitas hasil preparasi
 Logam lain: nikel, kobalt atau kromium
Filling Instrument
Macam Instrumen Konservasi Gigi  Amalgam pistol dan plastis filling
 Cutting Instrument instrument: meletakkan bahan tumpatan
 Condensing instrument atau semen ke dalam kavitas hasil
 Plastis/carving instrument preparasi

 Hands instrument Carving Instrumen

 Phrophylactic instrument  Burnisher dan carver: membentuk bahan

 Curreter scalpel/lancet tumpatan, menyesuaikan anatomi normal


gigi
 Bur, gates glidden drill, paeso reamer

Matriks
Cutting Instrument
Guna:
 Cutting Instrument
 Membuat dinding yang berhadapan dengan
- Menurut bentuk:
dinding aksial sehingga dapat bahan
restorasi dapat dimampatkan dengan baik
kedalam kavitas
 Mengembalikan kontur dengan baik ke Phrophylactic Instrument
dalam kavitas  Terdapat manual dan ultrasonic
 Melindungi gigi tetangga selama preparasi  Untuk membuang karang gigi dan stain
kavitas Curreter
Jenis:  Mirip Ekskavator tetapi lebih besar
 Toffelmire: untuk tumpatan amalgam kls II  Untuk mengambil jaringan yang tidak
MOD normal, misalnya pada pocket, maupun
 Ivory: Untuk tumpatan amalgam kelas II granuloma
DO/MO Scalpel/Lancet
 Celluloid Strip/Mylar: untuk tumpatan RK  Pisau bedah
dan GIC kls III dan IV  Untuk insisi (menyobek jaringan) maupun
 Sectional: untuk tumpatan RK kls II eksisi (memotong dan membuang jaringan),
memotong kelebihan tumpatan komposit
Hands Instrument Burs
 Kaca mulut: terdapat beberapa ukuran  Bentuk bur: round, fissure, pear shaped, egg-
kaca (no. 4 dan 5), untuk membantu shaped, inverted, tapered, flame, longthin,
melihat ke dalam mulut, memantulkan disk, wheel
sinar unit agar rongga mulut terlihat lebih  Untuk:
terang, membantu menyingkap mukosa - Diamond bur  preparasi kavitas,
pipi, bibir, lidah meratakan dan menghaluskan tumpatan
 Sonde: medical sonde dengan ujung komposit dan GIC
tumpul dan dental sonde dengan ujung - Steel burs  membuang jaringan
lancip. Berbentuk halfmoon (bengkok), karies, menghaluskan kavitas
berkait atau lurus. Guna mendeteksi kavitas - Carbide/tungsten burs preparasi
 Pinset: pinset anatomis pinset endo dan kavitas, membuat retensi, menembus
pinset lurus. Guna menjepit kapas, crown
paperpoint, gutta percha, mukosa - Stone bur meratakan tumpatan
 Ekskavator: spoon discoid ekskavator. amalgam
Untuk mengambil jaringan dentin yang - Karet abrasive bur  menghaluskan
mengalami karies, membuka tumpatan dan mengkilapkan tumpatan
sementara, membuang jaringan pulpa
 Ball Pointes/Dycal Applicator: Cara Mememgang Alat
meletakkan bahan pelapis dentin atau liner  Modified Pen Graps
ke dasar kavitas terdalam - Paling sesuai untuk tujuan sentuhan
halus
- Mirip, tetapi tidak identik dengan cara
memegang pena (pen grasps
- Cara: seperti memegang pena posisi ibu jari dan telunjuk, namin posisi jari
tengah berada di dekat “sisi teratas” bentuk spora
instrumen, untuk kontrol yang baik dan  Steam under pressure sterilization
tekanan yang cukup pada saat - Menggunakan tekanan, biasanya disebut
pemotongan. Telapak tangan autoclave
membelakangi operator. Sebagai  Dry heat sterilization (hot air)
tumpuan, ujung jari manis atau jari  Glass beads
manis dan kelingking diletakkan pada - Alat-alat endodontik
gigi tetangga di regio yang sama
 Ozone
 Inverted Pen Grasp - untuk hand piece
- Cara: posisi mirip seperti pada modified Posisi Duduk
pen grasps, namun tangan diputar,  Upright (Tegak)
sehingga telapak tangan menghadap
- Posisi ini digunakan pada saat konsultas
operator
dan posisi duduk pasien diakhir
 Palm and Thumb Grasp kunjungan
- Cara: seperti memgang pisau ketika
 Semi Sitting (setengah Tegak)
mengupas apel. Alat dipegang diantara
- Kursi ditinggikan beberapa derajat di
telapak tangan dengan ibu jari. Sebagai
atas posisi awal
tumpuan, ujung ibu jari diletakkan
- Posisi untuk instrumentasi gigi rahang
pada gigi atau gigi tetangga di regio
bawah
yang sama
- Kursi dimiringkan sampai kira-kira 20o
 Modified Palm and Thumb Grasps terhadap lantai
- Cara: handle instrumen dipegang oleh - Posisi dagu pasien agak menunduk ke
keempat jari, menekan hendle ke arah bawah
distal telapak tangan dan ibu jari. Jari
 Supine (Terlentang)
manis dan jari kelingking ikut serta - Posisi pasien datar, dengan kepala dan
menekan hendle untuk memberikan kaki pada tingkat yang sama
stabilisasi - Posisi untuk instrumentasi gigi rahang
Cara Sterilisasi Hand instrument atas
 Cold sterilization - Pasien harus memiliki posisi dagu
- Menggunakan xairan germicide, seperti pasien agak menengadah ke atas
formaldehid, fenol, glutaraldehid  Trendelenburg
 Boiling water streilization - Pasien diposisikan dengan kepala di
o
- Menggunakan panas dengan suhu 100 c bawah kaki untuk memungkinkan
- Cairan yang digunakan awuadest perfusi darah ke kepala dan organ vital,
- Dapat mematikan kuman kecuali dalam selama kondisi darurat gigi (Shock)
Posisi Duduk Operator
 Operator harus berada dalam posisi yang
nyaman degan tinggi jok diposisikan cukup  Kaki operator harus dibuka lebar sehingga
rendah sehingga kedua kaki rata ke lantai kaku dan kursi kursi membentuk formasi
tripod untuk stabilitas d. Belakang atas kiri dan bawah kanan.
 Operator harus terduduk hingga ke bagian Kepala pasien dimiringkan ke kanan
paling belakang dari kursi, sehingga kursi b. Posisi jam 11 untuk tindakan pada regio
menopang paha sejajar denagn lantai e. Belakang atas kanan dan bawah kiri.
 Punggung operator harus lurus Kepala pasien dimiringkan ke kiri
 Baik kepala dan leher operator harus c. Posisi jam 12-1 untuk tindakan pada
tegak lurus dan mengikuti kontur regio f. Depan atas dan bawah. Kepala
punggung pasien ditengadahkan ke atas
 Mata diarahkan ke bawah untuk
mencegah distorsi postur
 Siku harus dekat dengan badan dan
terletak seringgi mulut pasien (occlusal
plane)
 Saat bekerja, lengan depan harus sejajar Posisi Lampu Dental Unit
dengan lantai  Lampu dental unit harus berada sejauh
Rentan Posisi Operator Terhadap PasienMengacu mungin di atas kepala pasien, namun dapat
pada posisi arah jarung jam dijangkau dengan mudah oleh dokter
 Untuk klinis penggunaan tangan kanan,  Untuk tindakan regio rahang atas  lampu
posisi kerja di antara jam 8 dan 1 dental unit diposisia di atas dada pasien,
 Untuk klinis pengguna tangan kiri, posisi dimiringkan, sehingga sinar masuk ke area
kerja di antara jam 11 dan 4 kerja, membentuk sudut
a. Posisi jam 8 untuk tindakan pada regio  Untuk tindakan pada regio bawah  lampu
dental unti ditempatkan di atas kepala
pasien, sehingga sinar masuk langsung
tegak lurus ke area kerja
KEGIATAN 2 PIT DAN FISSURE SEALANT
Pit dan Fissure Sealant Definisi Pit dan fissure sealant
 Pit: titik lekukan kecil yang terletak di Bahan pelapis dengan viskositas rendah (cair dan
pertemuan atau pusat develomental mengalir bahannya) yang dialirkan ke dalam pit dan
grooves fissure yang belum dirawat ( pada permukaan
 Fissure: garis celah dalam yang terletak oklusal, bukal dan palatal), yang digunakan sebagai
di antara cusps yang berdampingan perawatan preventif untuk karies pit dan fissure.
Karien pada Fissure Mekanisme Kerja
1. Karies awal pada fissure terbatas pada  Mengisi pit dan fissure decara mekanis
email sehingga pit dan fissure secara fisik tertutup
2. Karies awal pada fissure menyebar pada dari lingkungan mulut
email  Mengeliminasi lingkungan yang kondusif
3. Karies pada fissure menyebar ke DEJ untuk bakteri kariogenik
4. Karies pada fissure dengan melibatkan  Membaut pit dan fissure lebih mudah
dentin “tanpa kavitas” dibersihkan dengan menyikat gigi dan
pengunyahan
Terdapat 2 tipe fissure:
1. Fissure dangkal, lebar berbentuk V dan U Persyaratan Bahan Sealant
2. Fissure dalam, sempit, berbentuk I dan 1. Viskositas memungkinkan penetrasi kedalam
leher botol  Beresiko karies fissure yang sempit dan dalam, bahkan pada
gigi rahang atas
Manajemen karies awal pada pit dan fissure 2. Waktu kerja yang mamadai, cepat mengeras
atau karies yang meragukan 3. Adhesi yang baik dan berkepanjangan pada
 Mengobservasi permukaan gigi selama email
periode waktu tertentu bersamaan dengan 4. Penyerapan dan kelarutan rendah
tindakan pencegahan karies lainnya 5. Tahan terhadap pemakaian
 Membuka fissure secara mekanis dengan 6. Iritasi minimum pada jaringan
dental scaler/air abrasion dan periksa 7. Kariostatik menghambat karies
apakah pasti terjadi karies
 Melapisi pit dan fissure dengan “pit dan Indikasi Pit dan Fissure Sealant
fissure sealant”  Pit dan fissure yang sempit dan dalam (tidak
bisa self cleansing)\
Kesulitan dalam Mendiagnosis PFS  Pasien dengan risiko karies tinggi
1. Tidak ada karies  Pada anak, remaja dan dewasa muda
2. Karies sudah terjadi  Gigi molar dan premolar permanen maupun
3. Karies yang meragukan molar sulung tanpa kavitas/karies awal

 Gigi yang sudah erupsi penuh (2-4 tahun pasca erupsi)


 Gigi dapat diisolasi dengan baik 2. Glass Ionomer Cement (GIC)
Kontraindikasi Pit dan Fissure Sealant  Melekat secara kimia
 Pit dan fissure yang dangkal dan lebar  Melepas fluor  baik untuk mencegah
 Pasien dengan risiko karies rendah atau karies
dapat diabaikan  Hidrofiliki  toleran terhadap
 Gigi yang erupsi sebagian sehingga pit dan kelembapan
fissure tersembunyi  tunda sampai benar  Hanya ada satu jenis fuji triage:
benar erupsi dan terlihat jelas PFnya - Pelepasan fluore 6x lebih tinggi
 Gigi tidak dapat diisolasi daripada GIC restorative lainnya
 Gigi dengan kavitas atau telah terjadi karies - Mengalir dengan baik ke pit dan
dentin fissure
 Karies proksimal  hanya oklusal, bukal - Memiliki lapisan yang melekat
dan palatal kuat dan tahan asam, serta tetap
 Pasien yang tidak kooperatif sulit diatur melindungi permukaan gigi bahan
seperti pasien anak-anak yang melekat kuat dan tahan asam,
Waktu Erupsi Gigi Molar serta melindungi permukaan gigi
 3-4 tahun: molar sulung bahkan Ketika bahan ini tampak
 6-7 tahun: molar satu permanen “secara visual” hilang karena aus
 11-13 tahun: molar dua permanen - Tersedia dalam dua warna: pink
Bahan Pit dan Fissure Sealant dan putih
1. Resin Komposit:
- Melekat secara mikromekanis Alat- Alat yang Digunakan
- Mengandung resin BIS-GMA  Alat diagnostik (kaca mulut, sonde
- Terdiri dari beberapa jenis bengkok pinset, ekskavator)
- Unfilled/partially filled resins dengan  Plastic filling instrument
viskositas rendah  Burnisher/curver
- Self/light cured  Spatula cemen plastik
- Clear/opaque sealants  Mixing pad
- Hidrofobik  teknik sensitive (tidak  Microbrush bur bulate 0,9 mm
toleran terhadap kelembapan)
 Prophy cup/brush
- Retensi pada pit dan fissure sangat baik,
 Saliva ejector dan suction tip
tetapi bila terlepas, dapat menyebabkan
 High speed dan low speed contra angel
proses karies berlanjut
hand piece

Bahan-Bahan yang Diperlukan


 GIC Fuji 7
 Dentin/cavity conditioner  Varnish/cocoa butter/vaseline
 Phrophy paste/pumice - Rasio bubuk dan cairan 1:1
 Articulating paper - Diaduk dengan gerakan melipat hingga
 Dental floss konsistensi kental (flow)
 Cotton roll 5. Aplikasi GIC
 Cotton pellet - GIC diaplikasikan menggunakan plastic
 Rubber dam filling instrument paa pit dan fissure,
ditekan dan diratakan ke seluruh fissure
Prosedur Pit dan Fissure Sealant (bukal dan palatal) dengan bantuan
1. Pembersihan (profilaksis) dan preparasi gigi microbrush, sonde bengkok atau ditekan
- Dental dibersihkan dengan dental jari dengan sarung tangan basah
scaler/ air abrasion/prophy cup or brush - Pembentukan anatomi dapat dirapihkan
dengan plain pumice dengan burnisher sebelum GIC
- Gigi dipreparasi menggunakan eound mengeras
ukuran penampang 0,9 mm daerah pit 6. Aplikasi varnish/cocoa butter/vaseline
dan fissure yang dalam (bila diaplikasikan dengan brush atau cotten pellet
diperlukan) setelah GIC setting
- Gigi dibilas dan dikeringkan - GIC mixing time 25-30 detik
2. Isolasi daerah kerja - GIC working time 1 menit 15 detik
Daerah kerja diisolasi dengan rubber dam - GIC setting time 2 menit 30 detik
atau cotton roll di daerah bukal da lingual 7. Evaluasi hasil dan instruksi pasca perawatan
3. Aplikasi dentin/cavity conditioner - Pemeriksaan bahan sealant yang
- Dentin conditioner (asam poliakrilat berlebih atai kurang dengan sonde
10%)/ cavityconditioner (asam bengkok
poliakrilat 20%) diaplikasikan dengan - Pemeriksaan oklusi dengan articulating
menggunakan microbrush selama 10 paper
detik, dibilas dengan air dan keringkan - Pemeriksaan kontak proksimal dengan
dengan semprotan angin tekanan ringan dental floss (harus bebas dari bahan
(lembab). sealant)
- Cotton roll basah diganti dengan yang - Instruksi diet makanan lunak selama
kering dan bersih dua hari
4. Pengadukan GIC - Kontrol 6-12 bulan
KEGIATAN 3 PREPARASI KELAS I

Anatomi Gigi  Titik sudut/point angle adalah titik yang


dibentuk oleh pertemuan tiga dinding
kavitas dan disebut sesuai nama ketiga
dinding tersebut. Misalnya: titik sudut
mesio buko pulpal, titik sudut mesiolinguo
pulpal, titik sudut axio gingival
 Cavo surface angle adalah sudut yang
dibentuk oleh dinding kavitas dengan
permukaan gigi dan menyebutkan sebagian
dari cavo surface angle menurut dinding
kavitas yang bersangkutan, misalnya lingual
cavo surface angle
Struktur Gigi dan Nomenklatur  Cavo surface margin adalah garis
pertemuan antara dinding kavitas dengan
permukaan luar gigi
Prinsip-Prinsip Dasar Preparasi Kavitas
1. Bentuk Outline
2. Bentuk resistensi
3. Bentuk retensi
4. Bentuk konvenin

Nomenklatur Preparasi Kavitas 5. Pembuangan karies

 Permukaan labial disebut dinding labial 6. Penyelesaian dinding email

 Permukaan bukal disebut dinding bukal dan 7. Pembersihan preparasi kavitas

seterusnya
 Dinding pulpal adalh dinding diatas pulpa Tahap Awal Preparasi Kavitas

pada dasar kavitas , tegak lurus tekanan 1. Menentukan Bentuk Outline dan kedalaman

kunyah awal

 Dinding axial adalah dinding kavitas yang 2. Menentukan bentuk resistensi primer

sejajar sumbu gigi dan menutupi pulpa 3. Menentukan bentuk retensi primer
4. Menentukan bentuk konvenin
 Garis sudut/line angle adalah garis sudut
yang dibentuk oleh pertemuan dua
dinding kavitas dan dinamakan kedua Tahap Akhir Preparasi Kavitas

dinding tersebut. Misalnya: mesio bukal 1. Setiap email menggaung pada pit dan fisur

line angle tersisa dibuang dan atau dentin terinfeksi dan

atau restorasi lama bila diindikasikan 2. Perlindungan pulpa


3. Bentuk resistensi dan retensi diamond burs)
4. Prosedur menghaluskan dan 2. High speed contra angle hand piece
menyelesaikan dinding kavitas Preparasi Kelas I Oklusal Gigi 35/45
5. Prosedur akhir, pembersihan, pengontrolan, Preparasi Kavitas:
pelapisan varnish, pemberian kondisioner 1. Membersihkan jaringan karies
menggunakan ekskavator
Klasifikasi menurut G.V. Black 2. Membuat regangan kavitas menggunakan
 Kelas I: kavitas pada permukaan oklusal pensil atau pulpen
dari premolar dan molar yakni pada pit dan 3. Akses dibuat melalui pit dan fisur
fisur menggunakan bur intan bulat ukuran 1,2
 Kelas II: kavitas pada permukaan proksimal mm  arah bur tegak lurus dengan bidang
dan okluso proksimal premolar dan molar oklusal. Bidang oklusal bidang yang
 Kelas III: Kavitas pada permukaan melalui puncak tonjol bukal dan lingual dan
proksimal gigi insisif dan kaninus tetapi bidang yang melalui ridge tepi distal dan
tidak mengenai sudut insisal mesial
 Kelas IV: kavitas pada permukaan 4. Setelah membuat jejas menggunakan bur
proksimal gigi insisif dan kaninus, sudut bulat, kavitas dilebrkan sesuai regangan
insisal terkena kavitas menggunakan pear-shaped bur
 Kelas V: kavitas pada 1/3 gingival pada 5. Pastikan kedalaman kavitas 1,5 mm atau
permukaan labial, bukal, lingual dari semua setengah dari panjang pear-shaper bur.
gigi Berawal dari mesial lalu diarahkan lateral
 Kelas VI: kavitas pada tepi insisal dan kearah distal
puncak tonjol gigi dan permukaan halus 6. Cek kavitas menggunakan probe (cek
diatas kontur terbesar gigi kedalaman kavitas) dan sonde halfmoon
(dinding dan dasar kavitas)

Alat yang Digunakan


1. Bur preparasi (round 1,2mm; pear-shaped
KEGIATAN 4 TUMPATAN GIC KELAS I

GIC Tipe II.2 Restorative Reinforced tekanan ringan (moist)


- Restorasi yang memerlukan tekanan kunyah 3. Ganti isolasi cotton roll dengan yang baru
namun tidak untuk estetik didaerah bukal dan lingual
- Setting time: cepat mengeras 4. Pengadukan GIC
- Tahan terhadap kelembapan mulut, restorasi 5. Tahap 1: ambil powder 1 sendok takar &
kelas I insipien letakkan diatas paper pad. Botol liquid
- Rasio powder: liquid 1: 1, radioopak dipegang horizontal dan tahan beberapa saat
agar viskositas cairan masuk ke tip dan
Alat dan Bahan yang Diperlukan gelembung udara hilang
Alat: 6. Tahap 2: botol ditegakkan bertikal.
- Alat diagnostik (kaca mulut, sonde bengkok, Teteskan liquid disebelah powder
pinset, ekskavator) 7. Tahap 3: membagi bubuk menjadi 2 bagian
- Plastic filling instrument sama besar dengan spatula. Cairan
- Burnisher/carver diletakkan di pad da diaduk dengan
- Spatula semen plastik sebagian bubuk
- Mixing pad 8. Tahap 4: bagian pertama sudah teraduk
- Saliva ejektor dan suction tip semua selama 10 detik. Kemudian sebagian
- High speen dan low speed contra angle hand kedua diaduk. Cara pengadukan dengan
piece cara melipat/menggulung
Bahan yang Dibutuhkan: 9. Tahap 5: adukan kedua selesai dalam waktu
- GIC fuji 9 restorative 15 detik. Jangan menghabiskan waktu
- Dentin/ cavity conditioner dengan mencoba karena campuran sudah
- Varnish/ cocoa butter/ vaseline mulai set. Segera tumpatkan GIC pada saat
- Articulating paper adukan masih mengkilap (glossy) dan
- Dental floss lengket (slump)
- Cotton roll 10. Aplikasi GIC menggunakan plastic filling
- Cotton pellet instrument kedalam kavitas menggunakan
- Rubber dam pembentukan anatomi dengan burnisher
Prosedur Penumpatan GIC Kelas I (selama 3 menit)
1. Isolasi gigi dengan cotton roll didaerah 11. Aplikasi coco butter dengan cotton pellet
bukal dan lingual/rubber dam pda permukaan tumpatan setelah tahap
2. Aplikasi dentin conditioner 10 detik dengan finishing
cotton pellet kemudian dibilasi air sampai 12. Pemolesan 24 jam kemudian agar GIC
bersih & keringkan dengan semprotan setting sempurna
\

KEGIATAN 5 PREPARASI KAVITAS KELAS III BOKS 5. Untuk menghaluskan kavitas dan
Alat yang Digunakan
membentuk undercut di bidang incisal dan
1. Bur round diamond
gingival menggunakan pear-
2. Bur pear-shaped diamond
shaped/inverted cone with rounded corners
3. Pensil/pulpen/spidol warna hitam
bur
4. High speed contra angle hand piece

Notes:
Preparasi Kelas III
a. Bur bulat unutk penyelesaian daerah
1. pembetukan outline kavitas menggunakan
incisal sudut incisal tetap ada
pensil pada gigi di bagian proksimal 2
b. Bentuk awal preparasi di selesaikan
mm dibawah titik kontak. Kedalaman
dengan bur bulat
bagian proksimal 1,5-2 mm
2. penetrasi bur round pada bagian tengah
Preparasi retensi gingival:
outline dengan sudut 90 derajat
1. Letak bur no. ¼ di titik sudut
3. preparasi akses kavitas menggunakan
aksiofacialgingival
round bur/carbide 1,2 mm
2. Bur ditarik ke lingual untuk preparasi
4. Dinding kavitas dihaluskan dan dibentuk,
groove sepanjang garis lurus sudut
pembuatan undercut dengan pear-
aksiogingival
shaoed/inverted cone with rounded corners
3. Retensi groove gingival selesai
bur
KEGIATAN 6 TUMPATAN GIC KELAS III
Alat dan Bahan yang Diperlukan - Utnuk penumpatan GIC: working time
- Alat diagnostik (kaca mulut, sonde bengkok, 1.15 menit, net setting penumpatan 2
pinset, ekskavator) menit 30 detik
- Plastic filling instrument 7. Finishing
- Cotton roll dan cotton pellet Setting time 6 menit, selama itu terjadi
- Semen spatel plastik pengerasan awal dan dapat dilakukan perbaikan
- Dentin conditioner kontur tumpatan. Setelah 6 menit tumpatan gic
- Powder dan liquid GIC diaplikasi vaseline/varnish/ coco butter
- Paper pad 8. Pemolesan tumpatan GIC setelah 24 jam
- Coco butter
- Matriks mylar, wedge

Prosedur Restorasi GIC Kelas III Box


1. Pembersihan / profilaksis
- Plak dan kalkulus
- Pumis
2. Isolasi gigi
- Rubber dam
- cotton roll
3. Preparasi gigi
Kedalaman: 1,5-2 mm
4. Aplikasi dentin conditioner
- Asam poliakrilat 10 %
- 10 detik
- Microbrush/cotton pellet
- Bilar
- Keringkan
5. Matriks
- Matriks mylar
- Baji
6. Pengadukan GIC
- Mixing time 25-30 detik, rasio powder
dan liquid GIC tipe II restorasi 1:1 atau
lebih
URAIAN MATERI
KEGIATAN 7: PROSEDUR PREPARASI KAVITAS KELAS V

CRITERIA OF THE CAVITY:


 Shape:
oval or kidney shaped (bentuknya oval atau Prosedur preparasi:
seperti ginjal) 1. Gambar outline kavitas menggunakan
- Margin incisal lebih lebar dari margin pulpen/ spidol dengan kriteria sebagai
serviks berikut:
- Tidak ada yang melampaui sudut garis Width: 3 mm, Length: 2 mm, Depth: 1.5 – 2
mesial & distal mm.
 Width: 3 mm 2. Mata bur round dan pear shaped diberi tanda
 Length: 2 mm kedalaman 1,5mm menggunakan spidol.
 Depth: 1.5 – 2 mm Preparasi akses kavitas menggunakan round
 Bevel: 0.5 mm (on the incisal margin) bur sedalam 1,5mm. Kavitas diperluas sesuai
 The cavity should have smooth walls dan gambar acuan kemudian kemudian dinding
floor and round internal line angels kavitas dihaluskan dan dibentuk, pembuatan
undercut menggunakan pear-shaped bur.
Macam-macam bentuk preparasi kelas V: 3. Bentuk outline kavitas seperti ginjal. Untuk
Peralatan yang diperlukan: menghaluskan kavitas dan membentuk
1. Rubber dam set, spidol hitam undercut di bidang incisal dan gingival
2. alat standar: kaca mulut, sonde, escavator, pinset, menggunakan pear-shaped.
probe periodontal. 4. Pembentukan bevel dengan sudut 45
3. high speed contra angle hand piece menggunakan bur tapered
4. bur: round dan pear shaped, fissure tappered flat Beveling at 45 angle width of 0.5 - 2mm. Using
end, fissure tapered diamond Fame shape / Avoid to bevel gingivally.
5. Bentuk akhir preparasi kavitas.
URAIAN MATERI 1. Bersihkan kavitas memakai
KEGIATAN 8: TUMPATAN GIC KELAS V dentin conditioner
7. Pemolesan tumpatan GIC dilakukan setelah 24
jam
Alat dan bahan yang diperlukan
Alat standar (kaca mulut, sonde, pinset, escavator,
cotton roll dan cotton pellet, spatula semen plastik,
plastic filling instrument, dentin conditioner, powder
dan liquid GIC, paperpad, mikrobrush, coco butter,
burnisher).

Proses penumpatan GIC


2. Bersihkan kavitas dari dentin conditioner
3. Pengadukan GIC
Bagi 2, pengadukan 1 selama 10s pengadukan 2 selama
15s
4. Aplikasi GIC menggunakan plastis filling
instrumen
Adapt the GIC & reform the contour
5. Pembentukan countur gigi menggunakan
burnisher, tunggu sampai setting (3menit)
6. Aplikasi coco butter menggunakan cotton pellet
URAIAN MATERI
KEGIATAN 9: PEMOLESAN GIC KELAS I, KELAS III BOKS, dan KELAS V
Tumpatan GIC harus dipoles karena :
(pengecekan oklusi) menggunakan
1. Permukaan tumpatan yang kasar dapat
articulating paper.
menyebabkan retensi plak dan makanan
 Mengambil bagian restorasi yang berlebihan
2. Untuk meningkatkan nilai estetika
yang belum sesuai bentuk anatomi dengan
3. Agar tumpatan tahan lama / tidak mudah lepas
superfine diamond burs
4. Tumpatan yang berlebih dapat menyebabkan
 Melakukan pemolesan (menghaluskan
iritasi gingiva pada restorasi kelas V
permukaan restorasi dengan silicone rubber
5. Tumpatan tidak mudah berubah warna
burs)

Alat dan bahan yang diperlukan


1. Artikulating paper:
Alat diagnostik yang digunakan untuk melihat
kontak oklusal dan distribusi tekanan oklusal. Untuk
PEMOLESAN KELAS III
menandai titik-titik pada gigi pada saat gigi- gigi
 Memeriksa kontak prematur (pengecekan
saling kontak selama menggigit. Kertas artikulasi
oklusi) menggunakan articulating paper dan
tipis terbuat dari kertas strip non perekat tertutup,
menghilangkannya menggunakan super fine
tinta Fluorecent atau pewarna mengandung wax.
diamond burs dan silicone rubber burs.
Selembar strip kertas ditempatkan di antara gigi
 Melakukan penyelesaian (mengambil bagian
yang dinginkan sementara gerakan rahang bawah
restorasi yang berlebihan yang belum sesuai
menggigit kertas tersebut.
bentuk anatomi dengan super fine diamond
2. low speed contra angle handpiece: alat untuk
burs).
memutar mata bur poles yang disambungkan ke
 Melakukan pemolesan (menghaluskan
dental unit.
permukaan restorasi dengan silicone rubber
3. Superfine bur: mata bur dengan kekasaran yang
burs).
paling halus untuk finishing tumpatan
 Pemolesan bagian proksimal kelas III boks
4. Rubber silicon: digunakan untuk pemolesan
menggunakan finishing strip
tumpatan GIC dan resin komposit, membuat
tumpatan glossy tanpa tambahan pasta polish PEMOLESAN KELAS V
5. Polishing strip: terbuat dari metal atau plastic,
 Pemolesan dilakukan setelah 24 jam.
berupa strip tipis yang memiliki sisi abrasive untuk
Melakukan penyelesaian (mengambil bagian
reduksi interproksimal, contoring, finishing
restorasi yang berlebihan yang belum sesuai
restorasi.
bentuk anatomi dengan super fine diamond
burs)
PEMOLESAN KELAS I
 Pemolesan dilakukan 24 jam setelah
penumpatan. Memeriksa kontak prematur
 Melakukan pemolesan /menghaluskan permukaan restorasi dengan silicone rubber burs).
URAIAN MATERI
KEGIATAN 10: DIREK PULP CAPPING Ca(OH)2 + ZnPO4 + FLETCHER
preparasi kavitas dan mahkota
Perawatan direk pulp capping dengan bahan sub
4. Terjadinya perdarahan, tetap tidak banyak dapat
base: kalsium hidroksida, base: Zinc phosphat
dikontrol dengan cotton pellet
cement, tumpatan sementara kalsium sulfat
5. Tes vitalitas normal, tanpa rasa sakit pada saat
perkusi.
Definisi pulp capping:
6. Tidak ada gambaran pathologi periradikular
 Penutupan jaringan pulpa yang tertutup 7. Pasien usia muda
selapis dentin/ terbuka karena tidak sengaja,
dengan obat-obatan misalnya kalsium
Kontra indikasi direk pulp capping:
hidroksida yang akan merangsang
1. Ada riwayat sakit spontan terutama malam hari
pembentukan dentin reparatif (Harty dan
2. Adanya kegoyangan gigi yang besar
Oston 1993)
3. Adanya pelebaran ligament periodontal.
 Tujuannya agar pulpa tetap vital, sehat serta
4. Radiolusensi periradikular
dapat berfungsi normal
5. Perdarahan yang banyak pada daerah yang terbuka
6. Purulent, serous exudate pada daerah yang terbuka
Direk Pulp capping:
7. Adanya ekternal dan internal resorbsi
 Pulpa terbuka secara tidak sengaja karena
8. Adanya pembengkakan dan fistula yang
ekskavasi tidak hati-hati, pengeboran, fraktur
berhubungan dengan gigi
karena trauma.
 Pulpa terbuka karena trauma tetapi tidak Bahan pulp capping harus memiliki persyaratan:
karena karies
 Bakteriostatik / bakterisid
 Pulpa terbuka tidak sengaja, pada perawatan
 Tidak mengiritasi pulpa/biokompatibel
yang asepsis dan segera dilakukan
 Harus mudah dimanipulasi, mudah
perlindungan pada daerah yang terbuka agar
diletakkan diatas pulpa terbuka tanpa tekanan
tidak terjadi kontaminasi kuman, tetapi bila
 Merangsang pertumbuhan jaringan dengan
karena proses karies, kontaminasi kuman
membentuk reparatif dentin
sudah mengenai pulpa

Alat dan bahan yang diperlukan


Indikasi direk pulp capping:
 Alat standar (kaca mulut, sonde, eskavator,
1. Kecelakaan, terbukanya pulpa pin point pada saat
pinset)
eskavasi karies yang dalam, < 1mm2, yang
 Contra angle high speed, round bur diamond
dikelilingi dentin yang bersih < 24 jam
 Cotton roll, cotton pellet dan rubber dam
2. Traumatic fraktur pada gigi < 24 jam dengan
 Paper pad, base dan katalis kalsium
terbukanya pin point
hidroksida, ball aplikator
3. Terbukanya pulpa karena iatrogenic pada saat

 Powder dan liquid Zinc phosphat Cement, kaca pengaduk, spatula semen, semen stopper,
deppen dish, alkohol 70% gerakan memutar membentuk
 Powder dan liquid kalsium sulfat angka 8
- Untuk basis, konsistensi seperti dempul dan seperti
Prosedur perawatan pulp capping: krim, diletakkan disudut slab.
1. Pasien dengan karies oklusal, Pembuangan - Semen dimasukkan kedalam kavitas dengan semen
jaringan karies dengan round bur atau eskavator stopper yang sebelumnya dicelup dalam alkohol agar
tajam semen tidak lengket ke semen stopper
2. Pada saat ekskavasi dan preparasi terdapat pulpa 6. Aplikasi semen kedalam kavitas dengan semen
sedikit terbuka stopper yang sebelumnya dicelup dalam alkohol
3. Isolasi daerah kerja dengan rubber dam/ 70% agar semen tidak lengket ke semen stopper.
cotton roll di daerah bukal dan lingual Kedalamannya 1 mm
4. Manipulasi kalsium hidroksida 7. Mengisi Cotton Pellet selapis
- Base & catalyst paper padsonde ball point tip / ball 8. Manipulasi kalsium sulfat (Flecther) / Tumpatan
aplikator Sementara (Caviton)
- campurkan base dan catalyst dengan menggunakan
ball point tip / ball aplikator
Masukan campuran base dan catalyst kedalam dasar Peralatan yang diperlukan:
kavitas menggunakan ball point tip / ball aplikator - Powder dan liquid kalsium sulfat
5. Manipulasi Zinc phospat cemen sebagai - Glass slab dan spatula logam
base Peralatan yang digunakan: - Plastis filling instrument
- Glass slab dan spatula yang bersih serta dingin - Cotton pellet dan pinset kapas
- Powder dan liquid Zinc Phosphat
- Alkohol 95% dalam deppen dish (agar semen tidak Keterangan gambar:
lengket ke instrumen) a) Powder dan liquid kalsium sulfat diletakkan pada
- Plastis filling instrumen, Spatula stainless logam, kertas pad / glass slab
Semen stopper
b) Powder dan liquid dicampur pada kertas pad/glass
slab
Prosedur pengadukan :
c) Untuk basis/tumpatan sementara semen diaduk
- Letakkan powder liquid diatas glass slab.
sampai konsistensi seperti pasta
- Bubuk dibagi menjadi 3 bagian kemudian setiap
kental dan dapat dipegang tanpa melekat pada jari.
bagian dibagi 2 (6 bagian).
- Masukan 1/6 bagian bubuk kedalam liquid dan 9.Aplikasi kalsium sulfat kedalam kavitas sebagai
masukan 1/6 bagian bubuk ke dalam tumpatan sementara menggunakan plastis filling
liquid dstnya menggunakan spatula stainless dengan instrument.
URAIAN MATERI
KEGIATAN 11: INDIREK PULP CALPPING: RMGIC + CAVIT
 Adanya fistula pada daerah akar gigi
Indirek Pulp Capping: RMGIC + CAVIT
 Radiografi: terdapat radiolusensi di daerah
Indirek pulp capping:
apical dan furkasi, pelebaran ligament
 Perawatan yang dilakukan pada gigi dengan
periodontal, lamina dura terputus, lesi karies
karies yang dalam dengan meninggalkan
yang besar dengan pulpa terbuka.
lapisan dentin tipis yang terdalam untuk
menghindari terjadinya perforasi bila seluruh
INDIRECT PULP CAPPING → dilakukan
dentin yang mengalami demineralisasi
pembuangan jaringan karies (Ingle 2015)
diangkat.
Step wise Carious removal (two step)
 Pada dentin yang mengalami demineralisasi
1. Pembuangan karies email, menyisakan karies
diletakkan obat- obatan pulp capping dengan
dentin yang dekat dengan pulpa
harapan akan terbentuk lapisan dentin
(discolored but firm), penempatan medikamen,
reparatif
restorasi sementara
2. Pembuangan restorasi sementara, karies yang
Indikasi Indirek pulp capping:
tersisa, restorasi definitive
 Rasa tidak nyaman ringan karena rangsangan Single visit escavation (two step)
kimia dan suhu
Pembuangan karies sebanyak mungkin tanpa
 Tidak ada nyeri spontan menyebabkan terbukanya pulpa,
 Lesi karies besar penempatanmedikamen pada bagian terdalam,
 Warna gigi dan Gingiva normal restorasi definitive.
 Radiografi: lesi karies luas dekat pulpa,
Lamina dura dan ligament periodontal
normal
 Tidak ada radiolusen di periapikal dan
iterradicular

Kontra indikasi indirek pulp capping


 Rasa sakit tajam, penetrasi sakit tetap ada
meskipun rangsangan dihilangkan
 Rasa sakit spontan terutama malam hari
 Adanya kegoyangan gigi
 Tidak ada respon pada saat tes vitalitas
 Gigi tidak dapat direstorasi
 Gigi berubah warna
5. IMMEDIATE SETTING DAN
PERLEKATAN YANG BAIK DENGAN
KOMPOSIT

INDIKASI
 LESI DENGAN MARGIN TERLETAK
PADA SERVIKAL (CLASS V ATAU
NCCL)
 RESTORASI KELAS II
Keuntungan RMGIC  LESI DENGAN MARGIN RESTORASI
1. Kekuatan lebih baik > gic, walau < komposit YANG MELUAS KE CEJ DAN TIDAK
2. Resistensi absrasi dan fraktur > GIC MEMILIKI CAVO-SURVACE ENAMEL
3. Pelepasan fluor
4. Kelarutan lebih baik > GIC PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
5. Mudah di aduk dan di gunakan  ALAT STANDAR (KACA MULUT,
6. Sensitifitas pasca tindakan minimal (no etching) SONDE, ESKAVATOR, PINSET)
7. berikatan dengan komposit  GLASS PLATE
8. Perlekatan Baik dengan dentin moist  SEMEN STOPPER
 SPATULA SEMEN PLASTIK
Kerugian RMGIC  PLASTIS FILLING INSTRUMENT
1. Ada sedikit kecenderungan hidrofilik  COTTON ROLL
2. Lebih opaque  COTTON PELLET
3. Sedikit sulit membuang kelebihan kalua sudah  GIC LIGH CURED
setting
 CAVIT
4. Harga relatif tinggi
5.Adanya freemonomer yang mempengaruhi
Prosedur perawatan indirek pulp capping: RMGIC +
biokompabitiasnya
Resin Komposit
6. Respon alergi ketika pengadukan (rare)
1. Isolasi daerah kerja dengan rubber dam
2. Preparasi dan eskavasi jaringan karies gigi 13
RMGI SEBAGAI PULP PROTECTOR
menggunakan pear shape bur
5. BERIKATAN DENGAN STRUKTUR GIGI
3. Aplikasi dentin conditioner asam poliakrilat 10%
MENINGKATKAN RETENSI, DAN
selama 10 detik, bilas air sampai bersih dan semprot
MEMBERIKAN SEAL YANG LEBIH
angin tekanan ringan sampai lembab
BAIK KETIKA DIGUNAKAN PADA
4. Pengadukan RMGIC
NON- ENAMEL MARGIN
Bagi 2, pengadukan 1 selama 10s pengadukan 2
5. RELEASE FLOUR UNTUK MENCEGAH
selama 15s.
REKURENSI KARIES
5. Aplikasi RMGIC untuk menutupi selapis tipis filling instrument, articulating paper, escavator.
dentin dan digunakan sebagai pelindung pulpa Aplikasi: masukkan zinc oksid pasta kedalam kavitas
menggunakan semen stopper, kemudian disinar menggunakan plastis filling instrument. Buang
selama 20 detik kelebihan zinc oksid pasta menggunakan escavator.
6. Tumpatan sementara dengan zinc oksid pasta Cek oklusi dan dengan articulating paper.
Peralatan yang diperlukan: Zinc oksid pasta, plastis

Anda mungkin juga menyukai