PROFIL TOKOH
Tokoh yang menjadi inspirasi bagi saya dalam menggelorakan semangat
antikorupsi adalah Mohammad Hatta. Beliau merupakan pahlawan proklamasi
bersama Ir. Sukarno. Selain berjasa besar bagi kemerdekaan Indonesia, Bung
Hatta (sapaan akrabnya) juga memiliki rekam jejak sebagai seorang sosok
yang sangat anti terhadap korupsi.
Salah satu kisahnya ada pada 1970, ketika Bung Hatta dan rombongan
mengunjungi Tanah Merah, Irian Jaya, tempat Beliau sempat dibuang oleh
kolonial Belanda. Di Irian Jaya, Bung Hatta disodori amplop berisi uang. Uang
tersebut sebenarnya bagian dari biaya perjalanan Bung Hatta yang ditanggung
pemerintah. Namun, Bung Hatta menolaknya. "Uang apa lagi? Bukankah
semua ongkos perjalanan saya sudah ditanggung pemerintah? Dapat
mengunjungi daerah Irian ini saja saya sudah bersyukur. Saya benar-benar
tidak mengerti uang apa lagi ini?" kata Bung Hatta. Bung Hatta juga
mengatakan bahwa uang pemerintah pun sebenarnya adalah uang rakyat.
"Tidak, itu uang rakyat, saya tidak mau terima.. Kembalikan," tegas Bung Hatta
seperti dikutip dari buku berjudul Mengenang Bung Hatta (2002).
Ketegasan Bung Hatta perihal korupsi juga tecermin pada hal yang
sederhana. Pada suatu ketika, Hatta menegur sekretarisnya karena
menggunakan tiga lembar kertas kantor Sekretariat Wakil Presiden untuk
mengirim surat pribadi. Menurut Hatta, kertas itu adalah aset negara yang
merupakan uang rakyat. Hatta pun mengganti kertas tersebut dengan uang
pribadinya. Demikian teladan Bung Hatta dalam menggelorakan semangat
antikorupsi.
B. PENERAPAN
Penerapan budaya antikorupsi yang dapat saya lakukan sebagai
pendidik di instansi tempat saya bekerja diantaranya:
1. Mengkondisikan pembelajaran dengan suasana yang berintegritas
Sebagai seorang saya akan fokus pada ruang belajar anak. Saya akan
mengkondisikan pembelajaran sebagai wahana membangun perilaku
antikorupsi secara konsisten dengan memulai menjadi pribadi utuh yang
antikorupsi.
2. Senantiasa menjadi pribadi yang jujur dan senantiasa mengingatkan
kepada siswa misalnya menuliskan “kejujuran itu mennetramkan” pada
kertas soal serta mendorong siswa menulis kata motivasi pada lembar
kegiatan
3. Menerapkan disiplin dengan tidak pernah terlambat datang terlambat dan
tidak pernah terlambat masuk ke kelas serta menginspirasi siswa agar
tidak datang terlambat dan melakukan pendekatan pribadi kepada siswa
yang datang terlambat
4. Menunjukkan kepedulian kepada siswa yang mengalami kesulitan
belajar dan mendorong agar siswa yang sudah bisa untuk peduli
terhadap temannya yang mengalami kesulitan
5. Menjaga konsistensi penerapan dalam setiap aktivitas dengan tidak
diskriminatif baik itu pelanggaran kecil maupun besar
6. Mendorong siswa untukmelakukan kegiatan nyata terkait antikorupsi
misalnya membuat komitmen pada kegiatan pembelajaran untuk tidak
menyontek, berperilaku jujur, tidak curang ketika bermain, bertanggung
jawab dan taat pada aturan.
7. Menyebarkan sosialisasi antikorupsi misalnya melalui kegiatan
sosialisasi oleh OSIS serta pembuatan deklarasi anti korupsi
8. Menyelenggarakan manajemen berbasis sekolah yang transparan,
akuntabel dan profesional