LAPORAN PENDAHULUAN
DI SUSUN OLEH:
NIM : 72020040090
2021
BAB I
PENDAHULAUAN
2. Struktur Keluarga
Struktur keluarga menurut Jhonson L & Leny R (2010), adalah:
a. Patrilineal
Patrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak
saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu
dihubung melalui jalur garis bapak.
b. Matrilineal
Matrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak
saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu
dihubung melalui jalur garis ibu.
c. Matrilokal
Matrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama
saudara istri.
d. Patrilokal
Patrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama
saudara suami.
e. Keluarga kawinan
Keluarga kawinan adalah suami istri sebagai dasar bagi
pembinaan keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi
bagian keluarga karena danya hubungan- hubungan dengan suami
istri.
3. Karakteristik Keluarga
Menurut Mubarak (2012) karakteristik keluarga adalah :
a. Terdiri atas dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan
darah , perkawinan, atau adopsi.
b. Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah tetap
memperhatikan satu sama lain.
c. Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing- masing
mempunyai peran sosial, sebagai suami, istri, anak, kakak, dan adik.
d. Mempunyai tujuan menciptakan, mempertahankan budaaya,
meningkatkan perkembangan fisik, psikologis dan sosial anggota.
4. Tipe keluarga
Friedman ( 2010), Pembagian tipe keluarga bergantung pada
konteks keilmuan dan orang yang mengelompokan. Secara tradisional
keluarga dikelompokan menjadi 2 yaitu :
a. Keluarga Inti ( nuclear family ) adalah keluarga yang hanya terdiri
dari Ayah, Ibu,dan anak yang diperoleh dari keturunannyaatau adopsi
atau keduanya.
b. Keluarga besar ( ektended family ) adalah keluarga inti ditambah
anggota keluarga yang lain yang masih mempunyai hubungan darah
(kakek – nenek, paman – bibi)
Namun dengan berkembangnya peran individu dan meningkatnya
rasa individualisme, pengelompokan tipe keluarga selain kedua diatas
berkembang menjadi :
a. Keluarga bentukan kembali (dyadic family) adalah keluarga baru
yang terbentuk dari pasangan yang telah cerai atau kehilangan
pasangannya. Keadaan ini di Indonesia juga menjadi tren karena
adanya pengaruh gaya hidup barat yang pada zaman dahulu jarang
sekali ditemui sehingga orang yang cerai atau ditinggal mati
pasangannya cenderung hidup sendiri untuk membesarkan anak –
anaknya.
b. Orang tua tunggal (single parent family) adalah keluarga yang terdiri
dari salah satu orang tua dengan anak – anak akibat perceraian atau
ditinggal pasangannya.
c. Ibu dengan anak tanpa perkawinan (the unmarried tenage mother)
d. Orang dewasa laki – laki atau perempuan yang tinggal sendiri tanpa
pernah menikah (the single adult living alone). Kecenderungan di
Indonesia juga meningkat dengan dalih tidak mau direpotkan oleh
yang memegang kekuasaan dalam keluarga adalah ayah dan ibu, tak
ada dominasi.
6. Fungsi Keluarga
Jhonson L & Leny R (2010), ada beberapa fungsi keluarga yang dapat
dijalankan keluarga yaitu sebagai berikut:
a. Fungsi afektif
Adalah fungsi keluarga yang utama untuk mengajarkan segala
sesuatunya untuk mempersiapkan anggota keluarga berhubungan
dengan orang lain.
b. Fungsi sosialisasi dan temat bersosialisasi
Fungsi mengembangkan dan tempat melatih anak untuk
berkehidupan sosial sebelum meninggalkan rumah untuk
berhubungan dengan orang lain di luar rumah.
c. Fungsi reproduksi
Fungsi untuk mempertahankan generasi dan manjaga kelangsungan
keluarga.
d. Fungsi ekonomi
Keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara
ekonomi dan tempat untuk mengembangkan kemampuan individu
meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
e. Fungsi perawatan
Fungsi untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga
agar tetap memiliki produktifitas tinggi dan kebutuhan fisik, pangan,
papan dan pemenuhan kesehatan.
2. Etiologi
Hipertensi merupakan penyebab utama gagal jantung, stroke dan
gagal ginjal. Disebut juga sebagai “pembunuh diam-diam” karena orang
dengan hipertensi sering tidak menampakkan gejala, penyakit ini lebih
banyak menyerang wanita dari pada pria Penyebab hipertensi yaitu
gangguan emosi, obesitas, konsumsi alkohol yang berlebihan dan
rangsangan kopi serta obat-obatan yang merangsang dapat berperan
disini, tetapi penyakit ini sangat dipengaruhi faktor keturunan.
3. Patofisiologi
Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh
darah terletak dipusat vasomotor, pada medulla di otak. Dari pusat
vasomotor ini bermula dari saraf simpatis, yang berkelanjutan ke bawah
ke korda spinalis dan keluar dari kolumna medulla spinalis ke ganglia
simpatis di toraks dan abdomen. Rangsangan pusat vasomotor
dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak ke bawah melalui
system saraf simpatis ke ganglia simpatis yang mengakibatkan konstriksi
pembuluh darah.
Bebagai factor seperti kecemasan dan ketakutan dapat
mempengaruhi respons pembuluh darah terhadap rangsang
vasokonstriktor. Individu dangan hipertensi sangat sensitive terhadap
norepinefrin, meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut
bisa terjadi.
4. Manifestasi klinis
Individu yang menderita hipertensi kadang tidak menampakkan
gejala sampai bertahun-tahun. Gejala, bila ada biasanya menunjukkan
kerusakan vaskuler, dengan manifestasi yang khas sesuai system organ
yang divaskularisasi oleh pembuluh darah yang bersangkutan. penyakit
arteri koroner dengan angina adalah gejala yang paling menyertai
hipertensi. Hipertofi ventrikel kiri terjadi sebagai respons peningkatan
beban kerja ventrikel saat dipaksa berkontraksi melawan tekanan
sistemik yang meningkat. Apabila jantung tidak mampu lagi menahan
peningkatan beban kerja maka terjadi gagal jantung kiri. Perubahan
patologis pada ginjal dapat bermanifestasi sebagai nokturia (peningkatan
urinasi pada malam hari) dan azotemia (peningkatan nitrogen urea darah
dan kretinin). Keterlibatan pembuluh darah otak dapat menimbulkan
stroke atau serangan iskemik trasien yang termanifestasi sebagai
paralysis sementara pada satu sisi (hemiplegia) atau gangguan ketajaman
penglihatan.
5. Pathway
Retina
vasokontriksi
Sapsme artriole
Peningkatan tekanan darah
Diplopia
Gangguan sirkulasi
Resiko injuri
Ginjal
Otak
Rancang aldosteron
7. Pemeriksaan Diagnostik
Jenis pemeriksaan diagnostik pada penyakit Hipertensi menurut Corwin
(2009) antara lain :
a. Pengukuran diagnostik pada tekanan darah menggunakan
sfigmomanometer akan memperlihatkan peningkatan tekanan sistolik
dan diastolik diatas batas normal.
Pada dasarnya proses keperawatan merupakan suatu proses pemecahan masalah yang
sistematis, yang digunakan ketika bekerja pada individu, keluarga, kelompok dan
sebagai konteks dimana fokus dan proses perawatannya berorientasi pada anggota
Dalam praktiknya kebanyakan perawat keluarga bekerja pada keduanya yaitu pada
keluarga dan pada individu dalam keluarga. Ini berarti bahwa perawat keluarga akan
menggunakan proses keperawatan pada dua tingkatan yaitu tingkat individu dan keluarga.
Sasaran asuhan keperawatan keluarga adalah keluarga-keluarga yang rawan kesehatan, yaitu
keluarga yang mempunyai masalah kesehatan atau beresiko timbulnya masalah kesehatan.
Sasaran keluarga yang dimaksud adalah individu sebagai anggota keluarga dan keluarga itu
sendiri.
Dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga, beberapa poin yang perlu dilakukan
1. Pengkajian
Pengkajian adalah suatu tahapan dimana seorang perawat mengambil informasi secara
pengkajian yang akurat dan sesuai dengan keadaan keluarga, perawat diharapkan
menggunakan bahasa ibu (bahasa yang digunakan setiap hari), lugas dan sederhana.
a. Data umum
2) Usia
3) Pendidikan
4) Pekerjaan
5) Alamat
N Status
Nama L/K Usia Hubungan Pendidikan Pekerjaan
o kesehatan
1
2
3
b. Genogram
Dengan adanya genogram dapat diketahui faktor genetik atau faktor bawaan yang
1) Pendapatan keluarga
Pada pengkajian status sosial ekonomi berpengaruh pada tingkat kesehatan seseorang.
keturunan).
e. Karakteristik lingkungan
1) Karakteristik rumah
3) Geografis keluarga
f. Fungsi keluarga
1) Fungsi afektif
Hal yang perlu dikaji yaitu gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki dan
dan kelangsungan unit keluarga. Fungsi ini berhubungan dengan persepsi keluarga
terhadap kebutuhan emosional para anggota keluarga. Apabila kebutuhan ini tidak
2) Fungsi keperawatan
pengertian, faktor penyebab tanda dan gejala serta yang mempengaruhi keluarga
makanan dan gaya hidup. Jadi disini keluarga perlu tau bagaimana cara
pengaturan makanan yang benar serta gaya hidup yang baik untuk penderita
Hipertensi.
kesehatan yang tepat. Yang perlu dikaji adalah bagaimana keluarga mengambil
sakit. Yang perlu dikaji sejauh mana keluarga mengetahui keadaan penyakitnya
rumah yang sehat. Yang perlu dikaji bagaimana keluarga mengetahui keuntungan
atau manfaat pemeliharaan lingkungan kemampuan keluarga untuk memodifikasi
g. Fungsi sosialisasi
Pada kasus penderita Hipertensi yang sudah mengalami komplikasi stroke, dapat
mengalami gangguan fungsi sosial baik di dalam keluarga maupun didalam komunitas
sekitar keluarga.
h. Fungsi reproduksi
Pada penderita Hipertensi perlu dikaji riwayat kehamilan (untuk mengetahui adanya
i. Fungsi ekonomi
karena faktor ekonomi rendah individu segan untuk mencari pertolongan dokter
k. Pemeriksaan fisik
Perlu dikaji bagaimana harapan keluarga terhadap perawat (petugas kesehatan) untuk
2. Diagnosa keperawatan
masyarakat yang diperoleh dari suatu proses pengumpulan data dan analisis cermat dan
Perumusan diagnosis keperawatan keluarga dapat diarahkan pada sasaran individu atau
dan atau tanda (sign). Sedangkan etiologi mengacu pada 5 tugas keluarga yaitu :
2) Pengertian
4) Faktor penyebab
Setelah data dianalisis dan ditetapkan masalah keperawatan keluarga, selanjutnya masalah
kesehatan keluarga yang ada, perlu diprioritaskan bersama keluarga dengan memperhatikan
sumber daya dan sumber dana yang dimiliki keluarga. Prioritas masalah asuhan keperawatan
BOBO
KRITERIA SKOR
T
Aktual = 3
Sifat masalah 1 Resiko = 2
Potensial = 1
Rudah = 2
Kemungkinan masalah untuk
2 Sebagian = 1
dipecahkan
Tidak dapat = 0
Segera diatasi = 2
Tidak segera diatasi = 1
Renonjolnya masalah 1
Tidak dirasakan adanya masalah
=0
Skoring :
b. Skor dibagi dengan angka tertinggi dan kalikan dengan nilai bobot
SKOR
x NILAI BOBOT
ANGKA TERTINGGI
c. Jumlahkan skor untuk semua kriteria, skor tertinggi 5 sama dengan seluruh bobot
b. Kurangnya pengetahuan
c. Resiko jatuh
d. Intoleransi aktivitas.
Sedangkan Friedman (2013) menyatakan ada beberapa tingkat tujuan. Tingkat pertama
meliputi tujuan-tujuan jangka pendek yang sifatnya dapat diukur, langsung dan spesiflk.
Sedangkan tingkat kedua adalah tujuan jangka panjang yang merupakan tingkatan terakhir
yang menyatakan maksud-maksud luas yang yang diharapkan oleh perawat maupun keluarga
Dalam menyusun kriteria evaluasi dan standar evaluasi, disesuaikan dengan sumber daya
yang mendasar dalam keluarga pada umumnya yaitu biaya, pengetahuan, dan sikap dari
keiuarga, sehingga dapat diangkat tiga respon yaitu respon verbal, kognitif, afektif atau
perilaku, dan respon psikomotor untuk mangatasi masalahnya. Tujuan asuhan keperawatan
keluarga dengan masalah Hipertensi dapat dibedakan menjadi dua yaitu tujuan jangka pendek
Tujuan jangka pendek pada penderita Hipertensi antara lain : setelah diberikan informasi
melakukan tindakan yang tepat untuk anggota keluarga yang menderita Hipertensi dengan
respon verbal keluarga mampu menyebutkan pengertian, tanda dan gejala, penyebab serta
perawatan Hipertensi. Respon afektif, keluarga mampu menentukan cara penanganan atau
perawatan bagi anggotanya yang menderita Hipertensi secara tepat. Sedangkan respon
lingkungan yang sehat dan nyaman bagi penderita Hipertensi. Standar evaluasi yang
digunakan adalah pengertian, tanda dan gejala, penyebab, perawatan, komplikasi dan
Tujuan jangka panjang yang ingin dicapai dalam perawatan Hipertensi adalah masalah
dalam keluarga dapat teratasi atau dikurangi setelah dilakukan tindakan keperawatan. Tahap