OLEH :
NAMA : FITRI
NIM : A201801031
KELAS : D1 TLM
KENDARI
2021
KATA PENGANTAR
Indonesia khususnya.
bimbingan dan saran dari berbagai pihak untuk itu rasa terima kasih yang
kami sampaikan kepada Bapak Dosen selaku dosen mata kuliah “Sistem
Fitri
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.....................................................................................................i
Daftar Isi...............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................4
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Limbah cair merupakan limbah yang paling berdampak terhadap
lingkungan karena masih mengandung bahan organik dan senyawa asam
yang berbahaya Kandungan organik dalam limbah cair tepung
tapioka ini berkisar 7000 -30000 ppm apabila limbah cair ini langsung
dibuang ke lingkungan maka akan sangat potensial menurunkan kandungan
oksigen terlarut di perairan umum.
Pada umumnya air lingkungan atau air alam mengandung mikroorganisme
yang dapat memakan, memecah, menguraikan (mendegradasi) bahan buangan
organic.Jumlah mikroorganisme di dalam air lingkungan tergantung pada tingkat
kebersihan air.Air yang bersih (jernih) biasanya mengandung mikroorganisme
yang relative lebih sedikit dibandingkan dengan air yang telah tercemar oleh
bahan buangan yang bersifat anti septic atau bersifat racun, seperti phenol,
kreolin, deterjen, asam sianida, insektisida dan sebagainya jumlah mikroorganis
me juga relative sedikit.Untuk keadaaan seperti ini perlu penambahan
mikroorganisme yang telah menyesuaikan (beradaptasi) dengan bahan buangan
tersebut.Mikroorganisme yang memerlukan oksigen untuk memecah bahan
buangan organic sering disebut dengan bakteri aerobic.Sedangkan
mikroorganisme yang tidak memerlukan oksigen tersebut dengan bakteri
anaerobic.
Air limbah banyak mengandung senyawa organic yang dapat diuraikan
oleh beberapa organisme terutama organisme yang terdapat di
lingkungan.Organisme pengurai aerobic, umumnya terdiri dari mikroorganisme
seperti bakteri yang bekerja dalam air mengurai senyawa organik menjadi
karbondioksida dan air.Proses-proses ini membutuhkan oksigen.Jika jumlah
bahan organic dalam air sangat sedikit, maka bakteri aerob mudah memecahkan
tanpa mengganggu keseimbangan oksigen dalam air.Semakin banyak zat organic
yang terkandung dalam air limbah, maka kebutuhan oksigen oleh bakteri untuk
menguraikan akan semakin tinggi pula, sehingga oksigen terlarut dalam air akan
menurun bahkan mungkin akan habis.
Jika tingkat oksigen terlarut rendah, maka organisme yang hidupnya
menggunakan oksigen seperti ikan dan bakteri aerob akan mati. Jika bakteri
aerob mati, maka organisme aerob akan menguraikan bahan organic dan
menghasilkan bahan seperti methane dan H2S yang dapat menimbulkan bau
busuk pada air.
Oleh karena itu, pengolahan yang tepat bagi limbah cair sangat
diutamakan agar tidak mencemari lingkungan.Ada banyak parameter yang dapat
digunakan untuk mengukur apakah suatu limbah cair telah layak dibuang ke
lingkungan, yaitu parameter fisik, parameter kimiawi dan parameter biologi.
Parameter fisik dalam limbah cair meliputi padatan total, kekeruhan, warna,
suhu, bau dan rasa.Parameter kimiawi ditentukan oleh kandungan bahan/unsur
yang membentuk sifat-sifat kimia dari air yang meliputi : tingkat keasaman
(pH), alkalinitas, kadar besi, mangan, klorida, fosfor, sulfur, nitrogen, logam
berat, fenol, BOD, COD, lemak dan minyak, karbohidrat dan protein.
Parameter biologi ditentu kan oleh kandungan organisme seperti bakteri dan
organisme lainnya
Dengan adanya permasalahan terhadap kualitas limbah cair, maka dengan
hal yang melatar belakangi inilah penulis tertarik dalam melakukan penulisan
makalah dengan judul “Pengamatan BOD, TSS, pH, Suhu, Kekeruhan Limbah
Cair”.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini yaitu :
1. Apa pengertian dan bagaimana metode pengukuran BOD pada limbah cair?
2. Bagaimana metode pengukuran TSS pada limbah cair ?
3. Bagaimana Analisa dan pengukuran pH pada kualitas limbah cair ?
4. Bagaimana Pengaruh suhu pada pengukuran limbah cair ?
5. Bagaimana cara mengurangi kekeruhan pada limbah cair ?
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian dan metode pengukuran BOD pada limbah cair
2. Untuk mengetahui metode pengukuran TSS pada limbah cair
3. Untuk menganalisa dan mengetahuipengukuran pH pada kualitas limbah cair
4. Untuk memahami Pengaruh suhu pada pengukuran limbah cair
5. Untuk mengetahui cara mengurangi kekeruhan pada limbah cair
BAB II
PEMBAHASAN
Kemudian pada bak outlet sama seperti pada bak aerob-anaerob dengan
panjang 48 cm, lebar 33 cm dan tinggi 24 cm yang diberi tambahan tanaman
eceng gondok sebagai media untuk mengurangi kekeruhan air. Pada semua bak
dilengkapi dengan pipa penyambung dengan ukuran 1.5 cm.
Gambar 1. Skema pengurangan kekeruhan pada limbah cair
BAB III
PENUTUP
3. 1 Kesimpulan
3.2 Saran
Arifelia, Destri, Gusti Dianysah, and Heron Surbakti. “Analisis Kondisi Perairan
Ditinjau Dari Konsentrasi Total Suspended Solid (Tss) Dan Sebaran
Klorofil-a Di Muara Sungai Lumpur, Sumatera Selatan.” Maspari
Journal 9, no. 2 (2017): 95–104.
Atima, Wa. “Jurnal Biology Science & Education 2015 SURATI.” Jurnal
Biology Science & Education 4, no. 1 (2015): 99–111.
Gede Ratna Juliasih, Ni Luh, and Rian Fadlya Amha. “Analisis Cod, Do,
Kandungan Posfat Dan Nitrogen Limbah Cair Tapioka.” Analit:
Analytical and Environmental Chemistry 4, no. 01 (2019): 66.
Weliyadi, Lia Fitriana ; Enrick. “Uji Efektifitas Pengolahan Air Limbah Rumah
Sakit Pertamedika Menggunakan Sistem Biofilter Aerob-Anaerob.”
Harpodon Borneo 9, no. 2 (2016): 111–22.