NAMA
Aktivitas gunung tertinggi di Jateng itu paling besar terjadi pada 1963,
Saat itu terjadi letusan yang mengeluarkan material dan lahar dari dalam gunung.
Ratusan tahun lalu Gunung Slamet memang pernah meletus. Saat itu gunung itu
masih bernama Gunung Dwipa. Setelah meletus warga sekitar gunung lalu
mengganti nama gunung itu menjadi Gunung Slamet.
Gunung Slamet meletus terakhir pada 12-13 Juli 1988. Fase tidur gunung
sudah cukup lama yakni 21 tahun, sementara kenaikan status terakhir tahun 2014.
Saat itu terjadi letusan yang mengeluarkan material dan lahar dari dalam gunung.
a. Persediaan air harus cukup untuk memberi sedikit–dikitnya 15 liter per orang
per hari
b. Volume aliran air ditiap sumber sedikitnya 0,125 liter perdetik.
c. 1 (satu) kran air untuk 80 – 100 orang
d. Waktu antri disebuah sumber air tidak lebih dari 15 menit.
e. Untuk mengisi wadah 20 liter tidak lebih dari 3 menit
Tabel 1.1 Kebutuhan Sarana Sanitasi Dasar di Lokasi Pengungsian Bencana Erupsi Gunung Slamet
No. Kegiatan Standar Jumlah Jumlah Kebutuhan Sarana Keterangan Metode
Minimal Pengungsi Kebutuhan
1. Air bersih 15 L/Org/Hr Lokasi 1 : 150.000 Tandon Air Perbandingan 1. Teknologi : Rapid Sand
10.000 Jiwa liter/hari Bersih Volume kontainer Air Filter dan Karbon Filter dan
500 liter sebanyak bersih dengan Pompa Hidram
300 kontainer. pengungsi 1 : 34 2. Sumber Air Baku : PMA
Lokasi 2 : 102.000 Tandon Air Perbandingan Kotayasa dan PMA
6.800 Jiwa liter/hari Bersih Volume kontainer Air Ketenger
500 liter sebanyak bersih dengan 3. Distribusi : Sistem
204 Kontainer. pengungsi 1 : 34 Plumbing PVC, dan stop
kran di masing-masing
tenda pengungsian.
4. Kualitas Air Secara
Mikrobiologis di penuhi
dengan cara treatment
menggunakan gas chlor
atau pembubuhan chlorine
dengan metode batch
2. Air minum 2 L/Org/Hr Lokasi 1 : 20.000 Kontainer Air Perbandingan 1. Teknologi : Karbon Filter
10.000 Jiwa liter/hari Minum dengan kontainer Air & Reverse Osmosis dan
kapasitas Volume minum dengan Pompa Hidram.
500 liter sebanyak pengungsi 1 : 250 2. Sumber Air Baku : PMA
40 kontainer. Kotayasa dan PMA
Lokasi 2 : 13.600 Kontainer Air Perbandingan Ketenger
6.800 Jiwa liter/hari Minum dengan kontainer Air 3. Distribusi : Sistem
No. Kegiatan Standar Jumlah Jumlah Kebutuhan Sarana Keterangan Metode
Minimal Pengungsi Kebutuhan
kapasitas Volume Minum dengan Plumbing PVC, dan stop
500 liter sebanyak pengungsi 1 : 242 kran di masing-masing
28 kontainer. tenda pengungsian.
4. PIC : Jur Kesling
Purwokerto
3. Jamban 20 Lokasi 1 : 500 jamban Kebutuhan Perbandingan Toilet mobile dan Toilet yang
darurat Org/Jamban 10.000 Jiwa jamban 500 Jamban dan ada di lokasi pengungsian
jamban darurat pengungsi 1 : 20 (harus diidentifikasi jumlah
Lokasi 2 : 340 jamban Kebutuhan Perbandingan toilet existing yang telah ada
6.800 Jiwa jamban 340 Jamban dan di lokasi pengungsian)
jamban darurat pengungsi 1 : 20 PIC : Dinas PU & Jur Kesling
Pwt
4. Timbulan 2 L/Org/Hr Lokasi 1 : Volume Tempat sampah Perbandingan 1. Pewadahan : Tempat
sampah 10.000 Jiwa timbulan volume 100 lt Jumlah Kontainer sampah tertutup volume
padat sampah : sejumlah 200. Tempat Sampah 100 liter
20.000 TPS dengan dengan pengungsi 2. Pewadahan TPS :
sampah per kapasitas Vol 1 : 50 Kontainer Dump
hari 6000 lt sejumlah 4 Truck khusus sampah.
kontainer 3. Frekuensi pembuangan : 1
dump kali sehari ke TPS
truck. 4. Frekuensi pembuangan
Lokasi 2 : Volume Tempat sampah Perbandingan sampah dari TPS ke TPA :
6.800 Jiwa timbulan 100 lt sejumlah Jumlah Kontainer 1 kali sehari
sampah : 136. Tempat Sampah 5. PIC : Dinas Cipta Karya
13.600 liter TPS dengan dengan pengungsi
sampah per kapasitas Vol 1 : 50
No. Kegiatan Standar Jumlah Jumlah Kebutuhan Sarana Keterangan Metode
Minimal Pengungsi Kebutuhan
hari 6000 lt sejumlah 3
kontainer
dump
truck.
5. Pengendalian Reppelent - Reppelent Tenaga 1. Pencegahan gigitan
Vektor dan Nyamuk : 7 Nyamuk pengendalian nyamuk dengan
Binatang hr x 10.000 - Spray Can vektor penyakit menggunakan reppelent
Pengganggu org = 70.000 - Fogger yang dibutuhkan untuk masing-masing
sachet - Life trap tikus untuk lokasi pengungsi.
reppelent. - Sticky Tapes pertama : 5 2. Mengurangi kepadatan
lalat Orang lalat dengan melakukan
Spray Can spray di TPS lokasi
untuk satu pengungsian oleh
lokasi petugas
membutuhkan 3. Mengurangi kepadatan
2 Spray can. nyamuk dengan
perbaikan sanitasi dan
Fogger untuk melakukan Fogging (jika
satu lokasi diperlukan)
membutuhkan 4. Memasang sticky tapes
4 mesin pada setiap tenda
swing fog pengungsi atau di dapur
umum sebagai sentra
Life trap tikus pengolahan makanan
5. Life trap tikus dipasang
Sticky Tapes di beberapa titik rawan
lalat manifestasi tikus seperti
No. Kegiatan Standar Jumlah Jumlah Kebutuhan Sarana Keterangan Metode
Minimal Pengungsi Kebutuhan
Cockroach camp dekat dengan TPS,
trap gudang logistik makanan
di Lokasi pengungsian
dan tempat yang
dianggap perlu setelah
dilaksanakan survey.
F. Penutup
Demikian Perencanaan ini dibuat sebagai acuan untuk pelaksanaan penyediaan sarana sanitasi darurat di daerah bencana
erupsi Gunung Slamet, semoga bermanfaat.