Statistik Kesejahteran Rakyat Kabupaten Boyolali 2019
Statistik Kesejahteran Rakyat Kabupaten Boyolali 2019
tp
s:
//b
oy
ol
al
ik
ab
.b
ps.
go
.id
id
o.
.g
b ps
a b.
ik
Halaman kosong
al
y ol
//bo
s:
tp
ht
ISBN:
Nomor Publikasi:
Katalog: 4101002.xxxx
id
o.
.g
Naskah:
ps
Badan Pusat Statistik Kabupaten Boyolali b
a b.
Penyunting:
ik
Penerbit:
ht
Pencetak:
©Badan Pusat Statistik Kabupaten Boyolali
Sumber Ilustrasi:
©Badan Pusat Statistik Kabupaten Boyolali
Penanggung jawab:
Drs. Sugita, MM
Penyunting:
Sri Setyardjo, SE
Penulis:
Wulan Fitriyanti, S.ST
id
o.
Pengolah data:
.g
BPS-RI
Pembuat Infografis:
b ps
b.
Riszty Budi Deviana, S.ST
a
ik
al
yol
// bo
s:
tp
ht
o.
.g
b ps
a b.
ik
al
y ol
//bo
s:
tp
ht
id
sebelumnya, publikasi ini dirilis sesuai antara tahun berjalan dengan sumber
o.
data (Susenas Maret 2019).
.g
Penyusunan publikasi ini terutama bertujuan untuk menggambarkan
ps
kondisi sosial, kependudukan dan kesejahteraan masyarakat secara umum di
b
Kabupaten Boyolali. Kondisi ini meliputi beberapa hal diantaranya pendidikan,
b.
kesehatan, perumahan, fertilitas, keluarga berencana, konsumsi dan
a
ik
Kami sadar bahwa publikasi ini masih ada kekurangan, maka saran
ol
harapkan.
//
s:
tp
ht
DRS. SUGITA, MM
Halaman kosong
al
y ol
//bo
s:
tp
ht
id
o.
Bab 5. Perumahan ………………………………………………………………………………….. 41
.g
Bab 6. Lain-lain 53
ps
………………………………………………………………………………………..
Bab 7. Konsumsi dan Pengeluaran ………………………………………………………….. b 61
b.
Bab 8. Ulasan Topik Khusus 69
a
……………………………………………………………………..
ik
al
ol
Tabel 2.1 Persentase Penduduk menurut Kelompok Umur (10 Tahunan) dan Jenis
Kelamin, 2019 .............................................................................................11
Tabel 2.2 Persentase Penduduk menurut Karakteristik dan Kelompok
Umur, 2019 .................................................................................................12
Tabel 2.3 Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas menurut Karakteristik
dan Status Perkawinan, 2019 .....................................................................13
Tabel 2.4 Persentase Penduduk Berumur 15-49 Tahun ke Atas menurut Karakteristik
dan Status Perkawinan, 2019 .....................................................................14
id
Tabel 2.5 Persentase Penduduk yang Memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK)
o.
menurut Karakteristik dan Kelompok Umur, 2019 .....................................15
.g
ps
Tabel 3.1 Persentase Penduduk 15 Tahun ke Atas menurut Karakteristik dan
b
Kemampuan Membaca dan Menulis, 2019 ................................................21
b.
Tabel 3.2 Persentase Penduduk Berumur 5 Tahun ke Atas menurut Karakteristik dan
a
Tabel 3.3 Persentase Penduduk Berumur 7-24 Tahun menurut Karakteristik dan
ol
id
Tabel 6.1 Persentase Anggota Rumah Tangga Berusia 5 Tahun ke Atas menurut
o.
Karakteristik dan Penggunaan Teknologi Informasi selama Tiga Bulan
.g
Terakhir, 2019 ............................................................................................. 51
ps
Tabel 6.2 Persentase Rumah Tangga menurut Jenis Program Perlindungan Sosial
b
yang Diterima , 2019 ................................................................................... 52
b.
Tabel 6.3 Persentase Rumah Tangga menurut Jenis Jaminan Sosial, 2019 ................ 53
a
ik
Tabel 6.4 Persentase Rumah Tangga menurut Jenis Aset, 2019 ................................ 54
al
ol
Tabel 7.1 Rata-Rata Pengeluaran per Kapita Sebulan menurut Kelompok Komoditas
y
Tabel 7.2 Rata-Rata Konsumsi Kalori per Kapita Sehari menurut Kelompok
//
s:
Tabel 7.3 Rata-Rata Konsumsi Protein per Kapita Sehari menurut Kelompok
ht
Halaman kosong
y
//bo
s:
tp
ht
SD : Sekolah Dasar
SMP : Sekolah Menengah Pertama
id
SMA : Sekolah Menengah Atas
o.
SMK : Sekolah Menengah Kejuruan
.g
ps
BAB IV. KESEHATAN
b
b.
Balita : Bawah Lima Tahun
a
ik
KB : Keluarga Berencana
al
ol
BAB V. PERUMAHAN
y
bo
Halaman kosong
//
s:
tp
ht
1.1 PENDAHULUAN
1.1.1 Umum
id
o.
Otonomi daerah melahirkan kebutuhan data hingga level Kabupaten/Kota.
.g
Data-data tersebut diperlukan oleh pemerintah kabupaten/kota sebagai dasar
ps
perumusan kebijakan maupun evaluasi program pembangunan. Menjawab kebutuhan
b
tersebut, mulai tahun 2015, pengumpulan data Susenas dilaksanakan pada Bulan
b.
Maret dengan sampel sebanyak 300.000 rumah tangga sehingga memungkinkan
a
ik
estimasi hingga level kabupaten/kota. Selain itu pada tahun 2019, jumlah sampel
al
sekolah dan kemampuan membaca dan menulis untuk bidang pendidikan; gangguan
//
baduta, dan imunisasi pada balita untuk bidang kesehatan; penolong persalinan, umur
tp
perkawinan pertama, partisipasi KB, dan rata-rata jumlah anak yang dilahirkan untuk
ht
bidang fertilitas dan KB; kondisi tempat tinggal, sumber air untuk minum, memasak,
mandi dan mencuci untuk bidang perumahan; kepemilikan HP, akses internet dalam
pemanfaatan teknologi informasi, serta bantuan/program pemerintah untuk
kesejahteraan masyarakat.
Publikasi ini terbagi atas delapan bab yang terdiri atas penjelasan dan tabel.
Bagian pendahuluan memberikan penjelasan mengenai gambaran umum, metode
survei yang meliputi ruang lingkup, kerangka sampel, rancangan penarikan sampel,
metode pengumpulan data, dan pengolahan data. Tabel pada publikasi ini terdiri dari
tabel data kependudukan, pendidikan, kesehatan, fertilitas dan keluarga berencana,
perumahan, teknologi informasi dan komunikasi, perlindungan sosial, jaminan sosial,
serta konsumsi dan pengeluaran. Bab terakhir berisi ulasan mengenai topik mengenai
perkembangan terkini masyarakat di masing-masing kota/kabupaten.
Data-data yang disajikan dalam publikasi ini disajikan menurut karakteristik
individu maupun rumah tangga. Secara umum disagregasi data dalam publikasi ini
meliputi:
id
a. Daerah tempat tinggal yaitu perkotaan dan perdesaan.
o.
b. Jenis kelamin
.g
ps
c. Pengelompokan penduduk berdasarkan berdasarkan kriteria Bank Dunia. Bank
Dunia mengelompokkan penduduk ke dalam tiga kelompok sesuai dengan
b
b.
besarnya pendapatan yang dapat didekati dengan besar pengeluaran, yaitu: 40%
a
d. Pendidikan tertinggi kepala rumah tangga (KRT) adalah pendidikan tertingi yang
y
ditamatkan oleh KRT yang dinyatakan dengan ijazah tertinggi yang dimiliki oleh
bo
sekolah dan KRT yang pernah sekolah hingga jenjang Sekolah Dasar
(SD)/sederajat tetapi tidak tamat/lulus.
- SD dan sederajat adalah KRT yang pernah bersekolah dan memiliki ijazah
tertinggi SD/MI/SDLB/Paket A.
ii. SMP ke atas, yang terdiri dari:
- SMP dan sederajat adalah KRT yang pernah bersekolah dan memiliki
ijazah tertinggi SMP/MTs/SMPLB/Paket B.
- SMA ke atas adalah KRT yang pernah bersekolah dan memiliki ijazah
tertinggi SMA/SMK/MA/SMAK/SMLB/Paket C, Diploma, S1, S2 atau S3.
e. Pendidikan tertinggi adalah pendidikan tertinggi yang ditamatkan oleh penduduk.
Pendidikan tertinggi penduduk dikelompokkan menjadi:
i. SD ke bawah, yang terdiri dari:
- Tidak Pernah Sekolah/Tidak Tamat SD adalah KRT yang tidak pernah
sekolah dan KRT yang pernah sekolah hingga jenjang Sekolah Dasar
(SD)/sederajat tetapi tidak tamat/lulus.
- SD dan sederajat adalah KRT yang pernah bersekolah dan memiliki ijazah
tertinggi SD/MI/SDLB/Paket A.
id
b. RSE >25% tetapi ≤50% perlu hati-hati jika ingin digunakan
o.
c. RSE > 50%, maka nilai estimasi tersebut dianggap sangat tidak akurat dan
.g
seharusnya digabungkan dengan estimasi yang lain untuk memberikan nilai
ps
estimasi dengan RSE ≤25%.
b
Penyajian data dalam tabel-tabel pada publikasi ini menggunakan tanda-tanda
b.
sebagai berikut:
a
ik
secara nasional sebesar 320.000 rumah tangga yang tersebar di 514 kabupaten/kota.
ht
Sampel susenas hanya mencakup rumah tangga biasa, tidak termasuk rumah tangga
khusus seperti barak militer, asrama, penjara, dan sejenisnya.
Sampel Susenas Maret 2019 untuk Kabupaten Boyolali sebesar 800 rumah
tangga yang tersebar di 19 kecamatan. Data yang dihasilkan cukup representatif untuk
menghasilkan estimasi sampai dengan tingkat kabupaten/kota namun tidak dapat
dibedakan menurut daerah tempat tinggal (perkotaan/perdesaan).
Kerangka sampel induk atau sampling frame induk kegiatan Susenas, adalah 40
persen (sekitar 720.000 blok sensus) dari master frame blok sensus hasil Sensus
Penduduk (SP) 2010 yang ditarik secara Probability Proportional to Size (PPS) dengan
ukuran rumah tangga hasil SP2010.
Tahapan pembentukan kerangka sampel Susenas adalah sebagai berikut:
1. Kerangka sampel tahap pertama adalah daftar blok sensus biasa SP2010.
Sampel dipilih dengan metode two stages one phase stratified sampling:
Tahap 1: Memilih 40 persen blok sensus populasi secara Probability Proportional to
Size (PPS), dengan size jumlah rumah tangga hasil SP2010 di setiap strata.
Tahap 2: Memilih sejumlah n blok sensus sesuai alokasi secara systematic di setiap
strata urban/rural per kabupaten/kota per strata kesejahteraan.
id
Tahap 3: Memilih 10 rumah tangga hasil pemutakhiran secara systematic sampling
o.
dengan implicit stratification menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan
.g
KRT.
kuesioner yang ditujukan kepada individu diusahakan agar individu yang bersangkutan
s:
kepala rumah tangga atau anggota rumah tangga lain yang mengetahui karakteristik
yang ditanyakan.
Halaman kosong
y ol
//bo
s:
tp
ht
PENJELASAN TEKNIS
1. Penduduk adalah semua orang yang telah berdomisili selama 6 bulan atau lebih
dan/atau mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan menetap.
2. Belum kawin adalah status dari mereka yang pada saat pencacahan belum terikat
dalam perkawinan.
3. Kawin adalah status dari mereka yang terikat perkawinan pada saat pencacahan,
baik tinggal bersama maupun terpisah. Dalam hal ini yang dicakup adalah yang
kawin secara sah menurut hukum (adat, agama, negara, dan sebagainya) dan
id
mereka yang hidup bersama dan oleh masyarakat sekelilingnya dianggap sebagai
o.
suami isteri.
.g
4. Cerai adalah status dari mereka yang berpisah sebagai suami isteri karena bercerai
ps
baik yang masih hidup maupun yang ditinggal mati oleh suami/isterinya dan belum
b
kawin lagi. Dalam hal ini termasuk mereka yang mengaku cerai walaupun belum
b.
resmi secara hukum. Sebaliknya, tidak termasuk mereka yang hanya hidup terpisah
a
ik
ke tempat lain karena sekolah, bekerja, mencari pekerjaan, atau untuk keperluan
ol
lain. Wanita yang mengaku belum pernah kawin tetapi pernah hamil, dianggap
y
bo
cerai hidup.
5. Nomor Induk Kependudukan (NIK) adalah nomor identitas penduduk yang bersifat
//
s:
unik atau khas, tunggal dan melekat pada seseorang yang terdaftar sebagai
tp
penduduk Indonesia.
ht
Jenis Kelamin
Kelompok Umur Laki-laki +
Laki-laki Perempuan
Perempuan
(1) (2) (3) (4)
0-9 15.73 14.41 15.06
id
30 - 39 13.12 13.31 13.21
o.
40 - 49 13.63 14.14 13.89
.g
ps
50 - 59 12.51 13.15 12.83
b
15.25 17.32 16.30
b.
60 +
a
ik
Kelompok Umur
Karakteristik Jumlah
0-14 15-64 65+
(1) (2) (3) (4) (5)
Jenis Kelamin
id
Kelompok Pengeluaran
o.
.g
40 Persen Terbawah 24.38 60.53 15.09 100.00
ps
40 Persen Tengah 22.34 68.66
b 9.00 100.00
b.
20 Persen Teratas 20.29 72.40 7.30 100.00
a
ik
Status Perkawinan
Karakteristik Jumlah
Belum Kawin Kawin Cerai
Jenis Kelamin
id
Perempuan 21.23 62.36 16.41 100.00
o.
.g
Kelompok Pengeluaran
ps
40 Persen Terbawah 23.36 b 66.02 10.62 100.00
b.
40 Persen Tengah 25.31 63.66 11.04 100.00
a
ik
Pendidikan Tertinggi
y
bo
Status Perkawinan
Karakteristik Jumlah
Belum Kawin Kawin Cerai
Jenis Kelamin
id
Perempuan 22.14 71.81 6.05 100.00
o.
.g
Kelompok Pengeluaran
ps
40 Persen Terbawah 27.09 69.77
b 3.14 100.00
b.
40 Persen Tengah 26.77 68.86 4.37 100.00
a
ik
Pendidikan Tertinggi
y
bo
SMP ke atas
ht
Kelompok Umur
Karakteristik
5 Tahun ke Atas 17 Tahun ke Atas
Jenis Kelamin
id
o.
Kelompok Pengeluaran
.g
ps
40 Persen Terbawah 99.38 0.62
98.96
b 1.04
40 Persen Tengah
a b.
PENJELASAN TEKNIS
1. Dapat membaca dan menulis artinya dapat membaca dan menulis kata-
kata/kalimat sederhana dalam huruf latin/alfabet (a-z), huruf arab/hijaiyah, atau
huruf lainnya (contoh huruf jawa, kanji, dll).
2. Angka Melek Huruf adalah proporsi penduduk kelompok umur tertentu yang
dapat membaca dan menulis.
3. Tidak/belum pernah bersekolah adalah anggota ruta berumur lima tahun ke
atas yang tidak pernah atau belum pernah terdaftar dan tidak pernah/belum
id
pernah aktif mengikuti pendidikan baik di suatu jenjang pendidikan formal
o.
maupun nonformal (Paket A/B/C), termasuk juga yang tamat/belum tamat
.g
taman kanak-kanak tetapi tidak melanjutkan ke sekolah dasar.
ps
4. Masih bersekolah adalah anggota ruta berumur lima tahun ke atas yang
b
terdaftar dan aktif mengikuti pendidikan baik di suatu jenjang pendidikan formal
a b.
maupun nonformal (Paket A/B/C). Termasuk bagi mahasiswa yang sedang cuti
ik
5. Tidak bersekolah lagi adalah anggota ruta berumur lima tahun ke atas yang
y ol
formal maupun nonformal (Paket A/B/C), tetapi pada saat pencacahan tidak
//
7. Tamat sekolah adalah menyelesaikan pelajaran yang ditandai dengan lulus ujian
akhir pada kelas atau tingkat terakhir suatu jenjang pendidikan formal dan
nonformal (Paket A/B/C) di sekolah negeri maupun swasta dengan mendapatkan
tanda tamat belajar/ijazah. Seseorang yang belum mengikuti pelajaran pada
kelas tertinggi tetapi sudah mengikuti ujian akhir dan lulus, dianggap tamat
sekolah.
Jenis Kelamin
id
Perempuan 87.54 54.83
o.
.g
Kelompok Pengeluaran
Jenis Kelamin
id
Laki-laki
o.
Perempuan 13.22 9.54 4.88 5.69 66.67 100.00
.g
ps
Kelompok Pengeluaran b
b.
40 PersenTerbawah 14.88 10.86 4.67 3.79 65.80 100.00
a
ik
Kabupaten
9.56 10.89 4.75 5.47 69.34 100.00
//
Boyolali
s:
tp
ht
Jenis Kelamin
id
Laki-laki 0.00 38.11 15.03 15.52 31.34 100.00
o.
.g
Perempuan 1.40* 33.13 18.02 21.00 26.45 100.00
Kelompok Pengeluaran b ps
b.
a
20 PersenTeratas
bo
Kabupaten
0.67 35.73 16.46 18.15 29.00 100.00
//
Boyolali
s:
tp
*) RSE diatas 50 %
ht
Jenis Kelamin
id
Kelompok Pengeluaran
o.
.g
40 PersenTerbawah 31.62 28.03 23.10 17.25
40 PersenTengah 15.89
b
27.19 ps 26.07 30.86
a b.
20 PersenTeratas 9.62 18.05 18.63 53.69
ik
al
p
.b
ab
ik
al
ol
oy
//b
s:
tp
ht
PENJELASAN TEKNIS
.id
secara normal seperti bekerja, sekolah, atau kegiatan sehari-hari sebagaimana
biasanya).
go
3. Berobat jalan adalah upaya anggota ruta yang mempunyai keluhan kesehatan
s.
untuk memeriksakan diri dan mendapatkan pengobatan dengan mendatangi
p
.b
tempat-tempat pelayanan kesehatan modern atau tradisional tanpa menginap,
ab
Menurut UU No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, jaminan
ol
dasar kesehatan.
s:
asapnya baik menggunakan rokok maupun pipa pada sebulan terakhir sampai
ht
saat pencacahan. Terdapat dua cara merokok yang umum dilakukan, yaitu
pertama menghisap lalu menelan asap rokok ke dalam paru-paru dan
dihembuskan; kedua hanya menghisap sampai mulut lalu dihembuskan melalui
mulut atau hidung.
6. Imunisasi didefinisikan sebagai suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan
kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila suatu
saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami
sakit ringan. Vaksin adalah antigen berupa mikroorganisme yang sudah mati,
masih hidup tapi dilemahkan, masih utuh atau bagiannya, yang telah diolah,
berupa toksin mikroorganisme yang telah diolah menjadi toksoid, protein
rekombinan yang bila diberikan kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan
spesifik secara aktif terhadap penyakit infeksi tertentu.
7. Imunisasi Lengkap adalah pemberian imunisasi BCG sebanyak 1 kali, Polio
sebanyak 3 kali, DPT sebanyak 3 kali, Campak sebanyak 1 kali, dan Hepatitis B
sebanyak 3 kali.
(1) (2)
Jenis Kelamin
Laki-laki 18.12
Perempuan 17.53
.id
go
Kelompok Pengeluaran
s.
40 Persen Terbawah 17.96
p
40 Persen Tengah
.b 15.91
ab
(1) (2)
.id
go
Jenis Kelamin
s.
Laki-laki 22.60
Perempuan
p 29.11
.b
ab
Kelompok Pengeluaran
ik
Kelompok Pengeluaran
.id
40 Persen Terbawah 24.06 62
go
s.
40 Persen Tengah 26.59 92
p
.b
20 Persen Teratas 26.36 89
ab
ik
Pendidikan Tertinggi
al
ol
SD ke bawah 23.36 71
oy
Jenis Kelamin
.id
Laki-laki 95.04 77.44
go
Perempuan 94.45 71.20
p s.
Kelompok Pengeluaran
.b
ab
Jenis Imunisasi
Karakteristik
Campak/ Hepatitis
BCG DPT Polio
Morbili B
Jenis Kelamin
.id
Laki-laki 96.74 93.65 95.61 86.64 96.62
go
97.08 92.16 92.79 83.86 89.57
s.
Perempuan
p
.b
Kelompok Pengeluaran
ab
40 Persen Terbawah
al
40 Persen Tengah
oy
SD ke bawah
Rata-rata Lama
Persentase Baduta
Karakteristik Pemberian ASI
Pernah diberi ASI
(Bulan)
(1) (2) (3)
.id
Jenis Kelamin
go
s.
Laki-laki 100.00 11
p
.b
Perempuan 92.63 12
ab
ik
Kelompok Pengeluaran
al
95.44 12
ol
40 Persen Terbawah
oy
SD ke bawah 91.22 12
Tidak
Ditimbang
Karakteristik < 2, 5 kg ≥ 2,5 kg Jumlah
/Tidak
Tahu
(1) (2) (3) (4) (5)
.id
Jenis Kelamin KRT
go
Laki-laki 7.73 92.27 0.00 100.00
p s.
Perempuan 0.00 .b 100.00 0.00 100.00
ab
Kelompok Pengeluaran
ik
al
Pendidikan Tertinggi
tp
*) RSE diatas 50 %
Halaman kosong
ik
al
y ol
// bo
s:
tp
ht
PENJELASAN TEKNIS
id
o.
.g
b ps
a b.
ik
al
y ol
//bo
s:
tp
ht
id
o.
Perempuan 88.93 11.07 100.00
.g
ps
Kelompok Pengeluaran
b
40 Persen Terbawah 91.91 8.09 100.00
a b.
id
Laki-laki 79.08 20.92 100.00
o.
Perempuan 75.77 24.23 100.00
.g
ps
Kelompok Pengeluaran b
b.
40 Persen Terbawah 77.01 22.99 100.00
a
ik
SD ke bawah
tp
*Lainnya termasuk fasilitas bersama, MCK Umum, dan tidak ada/tidak menggunakan
fasilitas buang air besar.
Jenis Kloset
Karakteristik Jumlah
Leher Angsa Lainnya
id
o.
Kelompok Pengeluaran
.g
ps
40 Persen Terbawah 97.42 2.58 100.00
40 Persen Tengah 98.55 b 1.45 100.00
b.
20 Persen Teratas 100.00 0.00 100.00
a
ik
* Rumah tangga yang memiliki fasilitas tempat buang air besar dengan penggunaan
ht
id
Kelompok Pengeluaran
o.
40 Persen Terbawah 78.21 21.79 100.00
.g
ps
40 Persen Tengah 83.30 16.70 100.00
20 Persen Teratas 87.68 b 12.32 100.00
b.
Pendidikan Tertinggi KRT
a
ik
* Rumah tangga yang memiliki fasilitas tempat buang air besar dengan penggunaan
//
s:
id
Perempuan 0.00 20.60 17.10 51.85 8.95 1.50 100.00
o.
.g
Kuintil Pengeluaran
ps
0.00 14.38 22.56 50.34 7.53 5.19 100.00
40 PersenTerbawah b
b.
0.00* 22.38 23.56 48.61 5.15 0.31 100.00
40 PersenTengah
a
ik
Boyolali
*) RSE diatas 50 %
**Lainnya termasuk air permukaan (sungai, danau, waduk, kolam, irigasi), air hujan,
dll.
PENJELASAN TEKNIS
id
sistem jaringan telepon bergerak seluler yaitu Global System for Mobile
o.
Telecommunications (GSM) dan Code Division Multiple Access (CDMA).
.g
2. Komputer mengacu pada komputer desktop, laptop (portable) atau tablet (atau
ps
komputer genggam yang serupa).
b
a. Personal Computer (PC)/Desktop adalah komputer yang biasanya tetap di
b.
satu tempat,biasanya pengguna ditempatkan di depannya, di belakang
a
ik
keyboard.
al
b. Laptop (Portable) adalah komputer yang cukup kecil untuk dibawa dan
ol
juga mencakup notebook dan netbook tetapi tidak termasuk tablet dan
sejenisnya komputer genggam.
//
s:
id
7. Kartu Perlindungan Sosial (KPS)/Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) adalah adalah
o.
kartu yang diterbitkan oleh pemerintah dalam rangka pelaksanaan Program
.g
Percepatan dan Perluasan Perlindungan Sosial (P4S) dan BLSM di tahun 2013.
ps
8. Program Keluarga Harapan (PKH) merupakan upaya memberi perlindungan
b
sosial bagi Keluarga Miskin (KM). Sasaran Program Keluarga Harapan (PKH) adalah
b.
Keluarga Miskin (KM) berdasarkan Basis Data Terpadu. Peserta PKH harus
a
ik
terdaftar dan hadir pada fasilitas kesehatan dan pendidikan terdekat. Kewajiban
al
peserta PKH di bidang kesehatan meliputi pemeriksaan kandungan bagi ibu hamil,
ol
pemberian asupan gizi dan imunisasi serta timbang badan anak balita dan anak
y
bo
jenjang sekolah dasar dan menengah. Khusus anggota keluarga peserta PKH
tp
id
o.
Jenis Kelamin KRT
.g
ps
Laki-laki 74.42 53.98
Perempuan 63.04
b 44.15
a b.
Kuintil Pengeluaran
ik
al
(1) (2)
Raskin/Rastra/BPNT 21.82
id
Program Indonesia Pintar (PIP)
o.
8.71
.g
Kartu Perlindungan Sosial (KPS)/Kartu Keluarga
ps
Sejahtera (KKS) 9.82
Program Keluarga Harapan (PKH) b 11.04
a b.
ik
al
y ol
// bo
s:
tp
ht
(1) (2)
Asuransi/PHK**
id
7.00
o.
* Jaminan pensiun/hari tua terdiri dari: Jaminan pensiun dan Jaminan hari tua
.g
** Asuransi/PHK terdiri dari: Asuransi kematian, Jaminan kecelakaan kerja, & Pesangon PHK
b ps
a b.
ik
al
y ol
// bo
s:
tp
ht
(1) (2)
Aset Transportasi**
81.33
id
*Aset Fasilitas Rumah Tangga terdiri dari: Lemari es/ kulkas, AC, Pemanas air, Televisi layar datar
o.
(minimal 30 inci), Tabung Gas, dan Telepon Rumah.
.g
**Aset Transportasi terdiri dari: Sepeda motor, Perahu, Perahu motor, dan Mobil.
b ps
a b.
ik
al
y ol
// bo
s:
tp
ht
PENJELASAN TEKNIS
1. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan adalah biaya yang dikeluarkan untuk
konsumsi semua anggota rumah tangga selama sebulan dibagi dengan banyaknya
anggota rumah tangga. Pengeluaran untuk konsumsi makanan dihitung selama
seminggu terakhir sedangkan konsumsi bukan makanan dihitung sebulan dan
setahun terakhir. Baik konsumsi makanan maupun bukan makanan selanjutnya
dikonversikan ke dalam pengeluaran rata-rata sebulan. Angka
konsumsi/pengeluaran rata-rata per kapita yang disajikan dalam publikasi ini
id
diperoleh dari hasil bagi jumlah konsumsi seluruh rumah tangga (baik
o.
mengonsumsi makanan maupun tidak) terhadap jumlah penduduk.
.g
2. Konsumsi kalori dan protein dihitung dengan mengalikan kuantitas setiap
ps
makanan yang dikonsumsi dengan nilai kandungan kalori dan protein setiap jenis
b
makanan berdasarkan daftar konversi zat gizi.
ab.
ik
al
y ol
//bo
s:
tp
ht
Kelompok Pengeluaran
Kelompok Komoditas
40 Persen Terbawah 40 Persen Tengah 20 Persen Teratas
(1) (2) (3) (4)
1. Padi-padian 43 138 49 166 49 911
2. Umbi-umbian 1 670 2 562 3 173
Ikan/udang/
3. 7 921 17 149 22 242
cumi/kerang
id
4. Daging 7 761 18 709 28 464
o.
.g
5. Telur dan susu 16 435 32 245 55 029
ps
6. Sayur-sayuran 23 555 32 404 34 293
7. Kacang-kacangan 10 682 b 15 177 15 630
b.
8. Buah-buahan 8 320 21 427 40 247
a
ik
jadi
tp
Jumlah Pengeluaran
426 930 853 936 1 904 314
Kabupaten Boyolali
Kelompok Pengeluaran
Kelompok Komoditas
Makanan
40 Persen Terbawah 40 Persen Tengah 20 Persen Teratas
(1) (2) (3) (4)
1. Padi-padian 684.87 668.74 588.30
2. Umbi-umbian 26.85 24.45 23.85
Ikan/udang/cumi/
3. 17.76 28.89 34.97
kerang
id
4. Daging 36.96 62.21 73.52
o.
5. Telur dan susu 49.74 65.86 80.79
.g
ps
6. Sayur-sayuran 42.16 44.86 41.76
7. Kacang-kacangan 70.03 b 74.05 67.32
b.
8. Buah-buahan 25.78 43.47 61.96
a
ik
jadi
tp
Kelompok Pengeluaran
Kelompok Komoditas
Makanan
40 Persen Terbawah 40 Persen Tengah 20 Persen Teratas
(1) (2) (3) (4)
1. Padi-padian 16.16 15.77 13.84
2. Umbi-umbian .22 .21 .23
Ikan/udang/cumi/ 2.25 3.69 4.45
3.
kerang
id
4. Daging 2.37 3.91 4.79
o.
5. Telur dan susu 2.96 3.77 4.47
.g
2.60 2.70
ps
6. Sayur-sayuran 2.39
7. Kacang-kacangan 7.24 b 7.61 6.86
b.
8. Buah-buahan .27 .46 .68
a
13. 31.96
s:
jadi
0.00 0.00 0.00
tp
id
pemiliknya.
o.
.g
Kondisi perumahan (karakteristik perumahan) dapat menjadi cerminan
ps
kondisi kesehatan penghuninya sekaligus sebagai ukuran kesejahteraan bagi suatu
b
rumah tangga. Selain itu kondisi rumah juga dapat menjadi cerminan keberhasilan
b.
pembangunan perumahan serta memberi gambaran perkembangan pembangunan
a
ik
tangga dapat dilihat dari status kepemilikan tempat tinggal, kualitas rumah tempat
ol
dalam pemenuhan kebutuhan tersebut tidak dapat dilakukan dengan mudah, karena
tp
untuk mendapatkan rumah yang layak huni dana yang dibutuhkan tidaklah sedikit.
ht
Menurut hasil Susenas Maret 2019, tercatat sebanyak 92,80 persen rumah tangga
menempati rumah milik sendiri. Sisanya sebesar 7,20 persen menempati bukan rumah
sendiri (mencakup kontrak/sewa, bebas sewa, dinas maupun lainnya).
Tempat tinggal yang layak huni dalam hal ini dilihat dari segi kesehatan adalah
tempat tingal dengan sanitasi yang baik. Beberapa faktor pendukung sanitasi yang baik
bagi tempat tinggal adalah penggunaan fasilitas buang air besar, jenis kloset yang
digunakan dan tempat pembuangan akhir tinja. Sebanyak delapan dari sepuluh rumah
tangga di kabupaten boyolali sudah memiliki tempat buang air besar sendiri. Sisanya
yang tidak memiliki fasilitas sendiri, mereka menggunakan fasilitas bersama-sama
dengan rumah tangga lain, MCK umum dan tanpa fasilitas (di kebun/sungai/tanah
lapang). Ada tidaknya fasilitas buang air besar di setiap rumah tangga biasanya bukan
semata karena faktor ekonomi, tetapi juga karena faktor kebiasaan dan kesadaran
masyarakat untuk menerapkan hidup sehat.
100
90
80
70
60
50 98,53
78,59 82,34 TIDAk
40
30 YA
20
id
10
o.
0
.g
Tempat BAB Milik Kloset Leher Tempat
ps
Sendiri Angsa pembuangan
Akhir Tinja Tangki
b
b.
Saptik/IPAL
a
ik
Salah satu jenis kloset yang saat ini banyak digunakan oleh masyarakat adalah
y
kloset leher angsa. Kloset leher angsa seringkali kita temukan di pemukiman
bo
penduduk, tempat-tempat umum, sekolah, dan lain-lain. Namun, terkadang kita juga
//
menjumpai kloset dari jenis lain semisal plengsengan dan cubluk, terutama di tempat
s:
pinggiran aliran sungai atau di saluran irigasi. Kloset leher angsa adalah kloset leher
tp
lubang closet berbentuk lengkungan, dengan demikian air akan terisi gunanya sebagai
ht
sumbat sehingga dapat mencegah bau busuk serta masuknya binatang-binatang kecil.
Kloset model ini adalah model terbaik yang dianjurkan dalam kesehatan lingkungan
(Warsito, 1996). Dari seluruh rumah tangga yang mengakses tempat buang air besar
sendiri ada sebanyak 78,59 persen, sisanya mengakses secara bersama-sama dengan
rumah tangga lain, MCK Umum dan ada pula yang dan tidak ada/tidak menggunakan
fasilitas buang air besar. Hampir semua rumah tangga yang mengakses faasilitas BAB,
menggunakan kloset leher angsa. Sedangkan sisanya sebanyak 1,47 persen
menggunakan plengsengan dan cubluk.
Tempat pembuangan akhir tinja yang tidak tepat dapat berdampak
negatif terhadap kesehatan dan estetika lingkungan. Rumah tangga dengan sumber air
minum dan memasak berupa sumur, pompa dan mata air, harus memperhatikan jarak
sumber air tersebut dengan penampungan tinja. Jarak 10 meter antara tempat
pembuangan akhir tinja/kotoraan dan sumber air minum menjadi pengetahuan umum
dan populer di masyarakat. Alasannya, agar air sumur tidak terkontaminasi dengan air
tangki septic oleh bakteri patogen yang dapat mengganggu kesehatan. Selain jarak,
jenis tempat pembuangan air tinja juga dapat mempengaruhi kesehatan.
Grafik 2. Persentase Rumah Tangga menurut Sumber Air Utama yang Digunakan
id
Rumah Tangga Untuk Memasak/Mandi/Cuci/dll, 2018
o.
.g
ps
2,11 Air kemasan/Isi ulang
b
b.
7,06
18,84 Leding
a
0,08
ik
al
Sumur bor/Pompa
y ol
bo
22 terlindung
s:
terlindung
ht
Lainnya**
Sumber air umur terlindung bisa diartikan sebagai air yang berasal dari
dalam tanah yang digali dimana lingkar sumur/perigi tersebut dilindungi oleh tembok
paling sedikit 0.8 meter di atas tanah dan 3 meter ke bawah tanah, serta ada lantai
semen sejauh 1 meter melingkari lingkar sumur atau perigi. untuk mata air terlindung
id
o.
penyediaan PAM Simas dan pengadaan rumah tinggal layak huni masih perlu dilakukan
.g
sebagai upaya jalan cepat pembangunan perumahan secara umum.
b ps
a b.
ik
al
y ol
//bo
s:
tp
ht
Halaman kosong
ik
al
y ol
//bo
s:
tp
ht
id
o.
.g
b ps
ab.
ik
al
y ol
//bo
s:
tp
ht
Halaman kosong
ik
al
y ol
//bo
s:
tp
ht
Jenis Kelamin
Kelompok Umur Laki-laki +
Laki-laki Perempuan
Perempuan
(1) (2) (3) (4)
0-9 5.37 7.34 4.01
10 -19 7.03 6.55 4.41
20 -29 7.31 6.54 5.82
id
30 - 39 7.18 6.58 5.47
o.
40 - 49
.g
5.93 5.30 4.57
ps
50 - 59 5.81 7.51 5.27
b
b.
60 + 7.07 6.64 5.48
a
Kabupaten
ik
Kelompok Umur
Karakteristik
0-14 15-64 65+
(1) (2) (3) (4)
Jenis Kelamin
id
Perempuan 5.11 1.86 8.11
o.
Kelompok Pengeluaran
.g
ps
40 Persen Terbawah 4.77 b2.27 11.98
b.
40 Persen Tengah 8.39 2.05 20.16
a
20 Persen Teratas
ik
Kabupaten Boyolali
4.52 1.37 8.54
y
bo
//
s:
tp
ht
Status Perkawinan
Karakteristik
Belum Kawin Kawin Cerai
Jenis Kelamin
id
Laki-laki 4.67 2.32 16.36
o.
Perempuan 6.18 2.33 6.58
.g
ps
Kelompok Pengeluaran
b
b.
40 Persen Terbawah 5.35 2.60 10.06
a
40 Persen Tengah
ik
Pendidikan Tertinggi
bo
SD ke bawah
s:
Status Perkawinan
Karakteristik
Belum Kawin Kawin Cerai
Jenis Kelamin
id
Perempuan 8.65 2.66 17.67
o.
.g
Kelompok Pengeluaran
ps
40 Persen Terbawah 8.01 b3.51 21.69
b.
40 Persen Tengah 6.86 4.37 34.76
a
ik
Pendidikan Tertinggi
5.50 2.58 19.77
y
bo
Kabupaten Boyolali
Kelompok Umur
Karakteristik
5 Tahun ke Atas 17 Tahun ke Atas
Jenis Kelamin
id
o.
Kelompok Pengeluaran
.g
ps
40 Persen Terbawah 0.44 0.52
0.48
b 0.47
40 Persen Tengah
a b.
Jenis Kelamin
id
Perempuan 1.51 5.04
o.
.g
Kelompok Pengeluaran 2.38 7.62
Jenis Kelamin
id
Laki-laki
o.
Perempuan 13.22 10.30 11.18 15.88 1.62
.g
ps
Kelompok Pengeluaran
b
b.
40 PersenTerbawah 14.88 8.96 16.87 16.94 2.22
a
ik
Kabupaten
9.56 6.62 15.81 15.09 1.39
//
Boyolali
s:
tp
ht
Jenis Kelamin
id
- 6.74 14.92 15.08 9.57
Laki-laki
o.
.g
63.74 9.56 11.76 14.35 7.05
Perempuan
Kelompok Pengeluaran b ps
ab.
100.21 8.68 16.64 16.67 10.05
40 PersenTerbawah
ik
al
20 PersenTeratas
//
Boyolali
tp
ht
id
o.
Kelompok Pengeluaran
.g
7.10 7.63 7.11 6.98
ps
40 PersenTerbawah
10.93
b
10.27 11.86 6.43
b.
40 PersenTengah
a
20 PersenTeratas
al
ol
(1) (2)
Jenis Kelamin
8.55
Laki-laki
id
9.16
o.
Perempuan
.g
ps
Kelompok Pengeluaran
b 12.60
b.
40 Persen Terbawah
a
ik
9.85
40 Persen Tengah
al
ol
13.25
20 Persen Teratas
y
bo
8.17
Kabupaten Boyolali
//
s:
tp
ht
id
(1) (2)
o.
Jenis Kelamin
.g
ps
Laki-laki 12.98
Perempuan
b 11.44
ab.
Kelompok Pengeluaran
ik
al
Kelompok Pengeluaran
id
o.
40 Persen Terbawah 6.08 7.63
.g
ps
40 Persen Tengah 4.86 8.94
b
20 Persen Teratas 9.89 7.16
a b.
ik
Pendidikan Tertinggi
al
ol
Jenis Kelamin
id
o.
Laki-laki 2.26 6.08
.g
Perempuan 2.58 7.88
Kabupaten Boyolali
2.58 7.88
Jenis Imunisasi
Karakteristik
Campak/ Hepatitis
BCG DPT Polio
Morbili B
Jenis Kelamin
id
o.
Laki-laki 1.62 2.56 2.01 4.12 1.62
.g
Perempuan 2.03 3.34 2.91 4.74 4.05
Rata-rata Lama
Persentase Baduta
Karakteristik Pemberian ASI
Pernah diberi ASI
(Bulan)
(1) (2) (3)
Jenis Kelamin
Laki-laki
id
0.00 13.00
o.
Perempuan 5.27 7.92
.g
ps
Kelompok Pengeluaran
b
b.
40 Persen Terbawah 4.67 8.30
a
ik
SD ke bawah
s:
6.56 7.08
tp
Kabupaten Boyolali
3.12 7.92
Tidak
Karakteristik < 2, 5 kg ≥ 2,5 kg Ditimbang/Tidak
Tahu
id
Perempuan - 0.00 -
o.
.g
Kelompok Pengeluaran
Pendidikan Tertinggi
y
bo
Kabupaten Boyolali
- 0.00 -
id
Laki-laki 1.38 19.79
o.
.g
Perempuan 4.32 34.73
Kelompok Pengeluaran b ps
b.
40 Persen Terbawah 1.49 24.59
a
ik
id
Laki-laki 2.74 10.36
o.
Perempuan 6.20 19.38
.g
ps
Kelompok Pengeluaran b
b.
40 Persen Terbawah 3.93 13.72
a
ik
*Lainnya termasuk fasilitas bersama, MCK Umum, dan tidak ada/tidak menggunakan
fasilitas buang air besar.
Jenis Kloset
Karakteristik
Leher Angsa Lainnya
id
o.
Kelompok Pengeluaran
.g
ps
40 Persen Terbawah 1.78 28.13
40 Persen Tengah 1.48 b 40.86
b.
20 Persen Teratas 1.16 72.51
a
ik
* Rumah tangga yang memiliki fasilitas tempat buang air besar dengan penggunaan
ht
id
Kelompok Pengeluaran
o.
40 Persen Terbawah 6.89 24.04
.g
ps
40 Persen Tengah 4.82 37.54
20 Persen Teratas 5.28 b 19.42
b.
Pendidikan Tertinggi KRT
a
ik
* Rumah tangga yang memiliki fasilitas tempat buang air besar dengan penggunaan
//
s:
id
Perempuan - 26.80 28.76 13.57 39.80 68.47
o.
Kuintil Pengeluaran
.g
ps
40 PersenTerbawah - 22.46 20.07 b 11.89 39.80 98.71
99.46 25.27 25.59 13.41 44.51 -
b.
40 PersenTengah
a
SMP ke atas
Kabupaten
//
Boyolali
tp
*Lainnya termasuk air permukaan (sungai, danau, waduk, kolam, irigasi), air hujan, dll.
ht
id
o.
Jenis Kelamin KRT
.g
ps
Laki-laki 2.28 1.66
Perempuan 3.28
b 1.71
a b.
Kuintil Pengeluaran
ik
al
(1) (2)
Raskin/Rastra/BPNT 10.95
id
Program Indonesia Pintar (PIP) 15.32
o.
.g
Kartu Perlindungan Sosial (KPS)/Kartu Keluarga
14.40
ps
Sejahtera (KKS)
Program Keluarga Harapan (PKH) b 11.76
a b.
ik
al
ol
y
// bo
s:
tp
ht
(1) (2)
Asuransi/PHK** 21.88
id
o.
* Jaminan pensiun/hari tua terdiri dari: Jaminan pensiun dan Jaminan hari tua
.g
** Asuransi/PHK terdiri dari: Asuransi kematian, Jaminan kecelakaan kerja, & Pesangon PHK
b ps
a b.
ik
al
y ol
bo
//
s:
tp
ht
(1) (2)
id
*Aset Fasilitas Rumah Tangga terdiri dari: Lemari es/ kulkas, AC, Pemanas air, Televisi layar datar
o.
(minimal 30 inci), Tabung Gas, dan Telepon Rumah.
.g
**Aset Transportasi terdiri dari: Sepeda motor, Perahu, Perahu motor, dan Mobil.
b ps
a b.
ik
al
y ol
// bo
s:
tp
ht
Kelompok Pengeluaran
Kelompok Komoditas
40 Persen Terbawah 40 Persen Tengah 20 Persen Teratas
(1) (2) (3) (4)
1. Padi-padian 0.27 0.26 0.45
2. Umbi-umbian 1.13 1.31 1.39
Ikan/udang/
3. 1.00 1.22 1.12
cumi/kerang
id
4. Daging 0.99 1.43 0.83
o.
.g
5. Telur dan susu 0.69 0.87 1.46
ps
6. Sayur-sayuran 0.39 0.55 0.44
7. Kacang-kacangan 0.49 b 0.55 0.77
b.
8. Buah-buahan 0.86 0.69 1.03
a
ik
jadi
tp
Jumlah Makanan
0.24 0.22 0.43
Perumahan dan fasilitas
15. 0.31 0.34 0.67
rumah tangga
16. Aneka barang dan jasa 0.56 0.55 1.41
Pakaian alas kaki dan
17. 0.55 0.48 1.28
tutup kepala
18. Barang tahan lama 1.95 1.25 1.87
Pajak pungutan dan
19. 0.46 0.47 0.68
asuransi
Keperluan pesta dan
20. 3.66 2.75 2.94
upacara/kenduri
Jumlah Bukan Makanan 0.26 0.23 0.70
Jumlah Pengeluaran
0.18 0.14 0.84
Kabupaten Boyolali
Kelompok Pengeluaran
Kelompok Komoditas
Makanan
40 Persen Terbawah 40 Persen Tengah 20 Persen Teratas
(1) (2) (3) (4)
1. Padi-padian 2.53 1.41 4.70
2. Umbi-umbian 13.74 2.13 13.66
Ikan/udang/cumi/
3. 9.10 13.82 11.02
kerang
id
4. Daging 9.25 9.59 6.04
o.
5. Telur dan susu 6.69 8.52 9.77
.g
4.73 5.54 4.10
ps
6. Sayur-sayuran
7. Kacang-kacangan 4.98 b 4.87 6.65
b.
8. Buah-buahan 11.30 6.01 8.05
a
jadi
- 4.86 -
tp
Kelompok Pengeluaran
Kelompok Komoditas
Makanan
40 Persen Terbawah 40 Persen Tengah 20 Persen Teratas
(1) (2) (3) (4)
1. Padi-padian 2.54 2.14 2.02
2. Umbi-umbian 12.26 12.40 4.69
Ikan/udang/cumi/
3. 9.19 9.35 12.77
kerang
id
4. Daging 8.64 8.84 10.29
o.
5. Telur dan susu 6.58 4.88 6.13
.g
ps
6. Sayur-sayuran 5.00 4.85 8.08
7. Kacang-kacangan 4.92 b 5.86 4.48
b.
8. Buah-buahan 10.39 7.57 6.92
a
jadi
tp
VSEN19.K
a
ik
al
ol
y
DAN
//bo
s:
tp
VSEN19.KP
ht
id
o.
.g
b ps
ab.
ik
al
y ol
//bo
s:
tp
ht