Anda di halaman 1dari 7

A.

Stres  dan Coping


     A. Pengertian Stres
                              Stres adalah kemampuan diri dan penyesuaian diri yang memerlukan respons.
Selain itu, stress disebut juga ketegangan dalam perilaku dan bentuk perasaan yang
bergejolak yang menekan berupa ketegangan.
Stres  juga bisa disebut sebagai suatu kondisi atau keadaan tubuh yang terganggu
karena tekanan psikologi.
Proses terjadinya proses adalah sebagai berikut :
Stimulus  à reseptor indra à otak, pusat saraf
                              Reaksi terhadap stres bervariasi antara orang yang satu dengan yang lain dari
waktu ke waktu pada orang yang sama. Perbedaan ini sering disebabkan faktor
psikologis dan sosial yang kelihatannya dapat mengubah dampak stressor bagi individu.
Sumber stress itu sendiri dapat berasal dari dalam diri sendiri, keluarga, maupun
komunitas dan lingkungan. Adapun gejala stress adalah gangguan perhatian dan
konsentrasi, perubahan emosi, menurunnya rasa percaya diri, timbul obsesi dan tidak
ada motivasi.
         1. Macam-macam stres
1. Stres ringan : Merusak aspek fisiologis, biasanya di rasakan  oleh setiap orang
dan biasanya berakhir dalam beberapa menit/jam.
2. Stres sedang : Terjadi lebih lama
3. Stres berat : Stres kronis yang terjadi beberapa minggu atau sampai beberapa
tahun. Gejala yang bisa di amati seperti : Rasa cemas yang berlebihan, Marah,
Menangis, Tertawa sendiri, Teriak, Memukul dan menyepak,dsb.

          2. Faktor-faktor yang mempengaruhi stres


1. Variable dalam kondisi individu: umur, tahap kehidupan, jenis kelamin,
temperamen, genetic,intelegensi, pendidikan, suku, kebudayaan, status
ekonomi, dan kondisi fisik.
2. Karateristik kepribadian: introvert-eksovert, stabilitas emosi secara umum,
kepribadian, kekebalan, dan sebagainya.
3. Variabel social-kognitif: dukungan social yang dirasakan, jaringan social,
control pribadi yang dirasakan.
4. Hubungan dengan lingkungan social, dukungan social yang diterima, integrasi

dalam jaringan social.


5. Strategi coping.                                

           3.  Manajemen dalam mengatasi stres

1. Hasil belajar otomatis (menyanyi, berkumpul, tertawa, dan sebagainya).


2. Membicarakan, diskusi, memikirkan bersama orang lain.
3. berolah raga dengan teratur
4. Mengembangkan teori
5. Belajar mengenal dan membahas stres dengan menarik diri, kompromi
6. Koping strategi/meningkatkan tolenransi.
1. 7.Kaitannya dengan kesehatan mental: mengenal sumber, meningkatkan
tolenransi,dan sebagainya.
           4. Hubungan  stres terhadap kesehatan

Taylor (1991) menjelaskan beberapa jalan bagaimana stres mempengaruhi

kesehatan, yaitu:

1. The direct route


2. Stres menghasilkan perubahan fisiologis/psikologis ynag mengakibatkan
berkembangnya suatu penyakit.
3. Contoh:
4. Stres → hormon catecholamines + corticosteroids meningkat → jantung
berdebar → sakit jantung → kematian mendadak.
2. The personality route
5. Predisposisi kepribadian mempengaruhi individu untuk mengalami stres yang
kemudian mempengaruhi kesakitan.
6. Contoh: gaya (kepribadian) → psimistis
3. The interactive route
7. Stres dapat mengarah kesakitan kepada kesakitan hanya bagi orang yang
mempunyai sifat mudah kambuh. Pendekatan ini menekankan ketidakkebalan
yang ada sebelumnya baik fisik maupun psikologis.
4. The health behavior route
8. Stres secara tidak langsung dapat mempengaruhi kesakitan dengan cara
merubah prilaku individu.
9. Contoh: peningkatan konsumsi alkohol dan merokok selama ada kejadian
yang penuh dengan stres.
5. The illness behavior route
10. Stres dapat secara langsung mempengaruhi prilaku kesakitan tanpa
menyebabkan penyakit.

B.   Coping
    1. Pengertian Coping
                              Coping adalah proses yang di lalui oleh individu dalam menyelesaikan situasi
stressfull merupakan respon individu terhalang situasi yang mengancam dirinya baik
fisik maupun psikologoik. Coping juga biasa disebut juga sebagai pengelolaan stres yaitu
suatu proses dimana individu mencoba untuk mengelola jarak yang ada antara tuntutan-
tuntutan (baik yang berasal dari individu maupun tuntutan yang berasal dari lingkungan)
dengan sumber-sumber daya mereka gunakan dalam menghadapi situasi stres.
   2. Fungsi dan jenis coping
1.Emotion – focused coping
a.Digunakan untuk mengatur respons emosional terhadap stres.
b.Pengaturan ini melalui perilaku individu, seperti pengguna alcohol, bagaimana
meniadakan fakta-fakta yang tidak menyenangkan, melaluin strategi kognitif.
c.Bila individu tidak mampu mengubah kondisi stres, individu akan cenderung
mengatur emosinya.
2. Problem – focused coping

a. Untuk mengurangi stressor, individu akan mengatasi dengan mempelajari cara-


cara atau keterampilan-keterampilan yang baru, individu akan cenderung
menggunakan strategi ini, bila dirinya yakin akan dapat mengubah situasi.
b. Metode atau fungsi masalah ini lebih sering digunakan oleh orang dewasa.
   3. Strategi coping

                              Strategi coping adalah cara yang dilakukan untuk merubah lingkungan dan situasi
atau menyelesaikan masalah yang sedang atau dihadapi.
       Delapan strategi koping menurut Taylor (1991) adalah sebagai berikut:
1. Konfrontasi
2. Mencari dukungan social
3. Merencanakan pemecahan masalah dikaitan dengan problem focused coping
4. Kontrol diri
5. Membuat jarak.
6. Penilaian kembali secara positif.
7. Menerima tanggung jawab
8. Lari/menghindar (escape/avoidance)

Model transaksional dari stress dan coping adalah suatu kerangka kerja  untuk
mengevaluasi proses mengatasi peristiwa stress. pengalaman stress ditafsirkan sebagai
transaksi orang dengan lingkungannya. transaksi ini bergantung pada dampak dari stressor
eksternal. hal ini dimediasi oleh penilaian pertama orang tentang stressor dan penilaian kedua
pada sumber daya sosial atau budaya sekitarnya.
         ketika berhadapan dengan stressor, seseorang mengevaluasi potensi ancaman atau
disebut dengan penilaian primer, yaitu penilaian seseorang tentang makna dari suatu
peristiwa sebagai stress, positif, terkendali,menantang, atau tidak relevan. penilaian kedua
menghadapi stressor adalah evaluasi pengendalian stressor dan sumber daya  yang dimiliki
untuk menghadapinya. contoh,penilaian sumber daya masyarakat dalam mengatasi dan
membuat sebuah pilihan seperti apa yang dapat dilakukan tentang situasi yang terjadi.
        sumber daya koping adalah suatu evaluasi terhadap pilihan koping dan strategi seserang,
sumber-sumber koping antara lain :
1. kemampuan personal
2.dukungan social
3.aset materi
4.keyakinan positif
konstruksi dan aplikasi Model Transaksi Stress and Coping(Glanz,dkk,2002)

       Glenz, dkk. (2002) melakukan survei, eksperimen, dan kuesieksperimen terhadap teknik
terapi biofeedback, relaksasi, dan citra visual untuk memperkuat teorinya yang
mengembangkan kesadaran dan kontrol tanggapan pada stress. biofeedback adalah salah satu
teknik menguragi stress dan ketegangan dalam menanggapi situasi sehari-hari.
         Teknik relaksasi mengunakan stimulus mental yang konstan, sikap pasif, dan
lingkungan yang tenang.  teknik relaksasi yang umum digunakan adalah relaksasi pelatihan,
hipnotis, dan yoga. visual citra adalah teknik yang di gunakan untuk meningkatkan suasana
hati seseoang.
        Aplikasi ini berguna unt promosi kesehatan dan pencegahan penyakit. pengaruh stres
pada oran tidak semua sama. stres dapat menyebabkan penyakit pengalaman negatif. faktor
penting dalam mengatasi stress adalah, apakah hal itu mempengaruhi dan bagaimana orang
mencari perawatan medis atau dukungan sosial pada orang profesional. untuk mengatai stres,
strategi masalah berfokus koping, emosi yang berfokus koping
,dan makna berbasis koping dapat digunakan sebab penelitian yang memfasilitasi atau
menghambat     praktik-praktik gaya hidup. (Glanz,dkk,2002)

pengertian stress and coping


stress adalah suatu kondisi atau keadaan tubuh yang terganggu karena tekanan psikologi.
bisanya stres dikaitkan bukan karena penyakit fisik tetapi lebih mengenai kejiwaan. banyak
hal yang memicu stress, seperti : rasa khawatir, kesal, keletihan, frustasi, perasaan tertekan,
kesedihan, pekerjaan yang berlebihan, fokus yang berlebihan pada suatu hal, perasaan
bingung, berduka cita dan rasa takut. 
Macam-macam stress 

 stress ringan : biasanya merusak aspek fisiologis, stress ringan bisanya dirasakan oleh
setiap orang yang bisanya berakhir dalam beberapa menit atau beberapa jam.
 stress sedang  : terjadi lebih lama.
 stress berat : stress kronis yang terjadi beberap minggu sampai beberapa tahun.  

Ada dua cara menghadapi stress. cara pertama adalah respon berfokus pada masalah
yaitu, respon diarahkan pada peristiwa eksternal, stres dihilangkan atau dikurangi dengan
memecahkan atau mengedalikan masalah. Cara kedua adalah respon berfokus pada emosi
yaitu respon diarahkan pada reaksi emosional dari peristiwa dan cenderung digunakan untuk
menangani masalah-masalah yang tidak terkendali.

COPING
Coping (kemahiran bertahan) adalah mestabilkan faktor yang dapat membantu individu
memperthankan adaptasi psikososial selama periode menegangkan. coping yang efektif
menghasilkan adaptasi yang merupakan perbaikan dari situasi yang lama, sedangkan coping
yang tidak efektif akan berakhir dengan hal adaptif.

Metode coping ada 2 antara lain:

1. Metode coping jangka panjang: cara ini adalah konstruktif dan merupakan cara yang
efektif dan realisasi dalam menangani psikologis untuk kurung waktu yang lama.

(a) Berbicara dengan orang lain "curhat" (curah pendapat dari hati ke hati) dengan temang,
keluarga atau profesi tentang masalah yang sedang dihadapi.
(b) Mencoba mencari informasi lebih banyak tentang masalah yang sedang dihadapi.
(c) Menghubungkan situasi atau masalah yang sedang dihadapi dengan kekuatan
supranatural.
(d) Melakukan latihan fisik untuk mengurangi ketegangan atau masalah.
(e) Membuat berbagai alternatif tindakan untuk mengurangi situasi.
(f) Mengambil pelajaran dari peristiwa atau pengalaman masa lalu.

2. Metode coping jangka pendek : cara ini digunakan untuk mengurangi stress atau
ketegangan psikologis dan cukup efektif untuk waktu sementara. contohnya adalah:
(a) Menggunakan alkohol atau obat-obatan
(b) Melamun atau fantasi
(c) Mencoba melihat aspek humor dari situasi yang tidak menyenangkan
(d) Tidak ragu dan merasa yakin bahwa semua akan kembali stabil
(e) Banyak tidur
(f) Banyak merokok 
(g) Menangis 
(h) Beralih pada aktifitas lain agar dapat melupakan masalah.
DAFTAR PUSTAKA

Maulana, Herry.( 2007 ). Promosi Kesehatan. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai