Anda di halaman 1dari 1

(1) Judul kasus : Satu dari Tiga Bayi Indonesia Terdiagnosa Stunting

Kasus Menurut data 2019, jumlah kasus stunting di Indonesia mencapai 29,67%, lebih tinggi dari dari

angka standar WHO yaitu 20%. Data terkini juga menunjukkan bahwa sekitar sembilan juta

balita Indonesia saat ini mengalami stunting, yang artinya satu dari tiga bayi yang dilahirkan

terdiagnosa stunting.

(2) Faktor penyebab masalah/kasus :

Kondisi pandemi Covid-19 yang terjadi pada tahun lalu hingga kini, diyakini memperburuk jumlah
angka stunting, dimana seluruh aspek pasti terpengaruh terutama perekonomian, yang tentu saja
berdampak pada tumbuh kembang anak. Sebanyak 60% posyandu tidak menjalankan fungsinya, dan
lebih dari 86% program stunting berhenti akibat pandemi.

(3) Dampak dari masalah jika tidak ditanggulangi :

Mereka tumbuh dengan ancaman pneumonia dan diare, dan sering sakit, otak dan sistem imunitas
mereka tidak tumbuh dengan seharusnya sehingga mereka tidak bisa berkontribusi pada
pembangunan dan kesejahteraan Indonesia,"

(4) Upaya intervensi pencegahan/penanggulangan yang sebaiknya dilakukan

- Pemberian PMT : Susu,Biskuit

- Sosialisasi Pemberian ASI Eksklusif sampai 6 bulan saat kelas balita, ibu hamil dan pas Konseling Gizi

- Sosialisasi tentang Sanitasi Dasar kepada

- Pemberian Zinc pada balita dengan kasus stunting dan Gizi Buruk

- Pemberian Obat Cacing pada anak usia 12 bulan s.d 59 bulan pada bulan Pemberian Obat Cacing
(April dan Oktober)

Dosis

Suspensi 12 bulan s.d 23 bulan ½ botol (5ml), > 24 bulan – 59 bulan1 botol (10ml) setahun 2 (dua)
kali

Tablet ½ tablet 12 s.d 23 bulan, > 24 bulan – 59 bulan 1 tablet.

- Pemberian Vitamin A Biru (100.000 iu) 6 -11 bulan,Vit A Merah (200.000 iu) 12-59 bulan.

(5) Faktor yang mempengaruhi keberhasilan upaya pencegahan / penanggulangan masalah

Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai