Anda di halaman 1dari 3

Covid pada anak

Infeksi virus Corona, atau yang dikenal juga dengan sebutan COVID-19, merupakan penyakit yang
menyerang sistem pernapasan. Penderita COVID-19 sejauh ini kebanyakan adalah orang dewasa.
Namun, kasus pada anak-anak juga telah dilaporkan, termasuk pada balita.

Virus Corona atau SARS-Cov-2 kian bermutasi dan membentuk varian virus baru. Berbeda dengan jenis
Virus Corona sebelumnya, varian virus Corona baru, seperti varian Delta, diketahui lebih cepat menular
dan menyebar. Tak hanya pada orang dewasa, virus ini juga cepat menular pada anak-anak.

Kenali Gejala Infeksi Virus Corona pada Anak

Pasalnya, gejala COVID-19 pada anak cenderung ringan seperti pilek biasa, atau bahkan bisa tanpa
gejala. Hal ini diduga karena pada anak-anak, kelenjar timus yang terlibat dalam sistem imun tubuh
masih bekerja secara maksimal.

 Gejala infeksi virus Corona yang bisa muncul pada anak meliputi:
 Demam
 Pilek
 Radang tenggorokan atau tenggorokan kering
 Batuk-batuk
 Sesak napas

Selain itu, gejala gangguan pencernaan, seperti muntah dan diare, juga bisa terjadi meskipun sangat
jarang. Walaupun umumnya ringan, gejala pada anak-anak juga bisa berkembang menjadi syok sepsis
dan acute respiratory distress syndrome atau gagal napas akut yang sangat berbahaya. Setelah sembuh,
anak-anak juga berisiko mengalami kondisi long-haul COVID-19 pada anak.

Cara Mencegah Infeksi Virus Corona pada Anak

Virus Corona (SARS-CoV-2) telah menyerang puluhan ribu orang di berbagai negara dan memakan
ribuan korban jiwa. Saat ini pun telah terkonfirmasi ada 2 warga negara Indonesia yang positif terjangkit
COVID-19.

Berikut ini adalah cara pencegahan infeksi virus Corona atau COVID-19 yang bisa diterapkan orang tua
pada anak:

1. Ajari anak mencuci tangan dengan benar

Ajarkan Si Kecil untuk mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, setidaknya selama 20 detik.
Pastikan ia membasuh seluruh bagian tangan, termasuk punggung tangan, sela-sela jari, dan ujung
kuku.Biasakan anak untuk mencuci tangannya secara teratur, terutama sebelum dan setelah makan,
setelah menyentuh hewan, serta setelah batuk atau bersin. Anda juga bisa menyediakan hand sanitizer
dengan kandungan alkohol minimal 60% di dalam tas sekolahnya untuk digunakan bila tidak ada air dan
sabun saat perlu mencuci tangan.
2. Biasakan anak menggunakan masker

Penggunaan masker juga dapat mencegah penularan virus Corona pada anak, meskipun tidak seefektif
penggunaan masker pada orang yang sakit untuk mencegah penyebaran penyakit ke orang lain.Pilihlah
masker yang ukurannya pas untuk anak-anak dan anjurkan Si Kecil memakai masker bila berada di dekat
orang yang sedang sakit. Jangan lupa untuk mengajarinya cara memakai masker yang benar dan
ingatkan untuk selalu mencuci tangan sebelum dan setelah menyentuh masker.

3. Berikan anak makanan bergizi

Asupan nutrisi yang kaya akan sayuran dan buah-buahan tinggi beta karoten, seperti wortel dan jeruk,
diketahui dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh anak untuk melawan infeksi, termasuk infeksi
virus Corona. Guna membangun daya tahan tubuh yang kuat untuk mencegah infeksi virus Corona pada
anak, jangan lupa untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Selain itu, pastikan makanan yang diberikan
kepada Si Kecil telah dimasak hingga matang.

4. Ajak anak untuk rutin berolahraga

Tidak hanya menjaga kebugaran, berolahraga dapat memperkuat daya tahan tubuh untuk melawan
infeksi. Oleh karena itu, ajaklah Si Kecil untuk rutin berolahraga, minimal 30 menit sehari. Pilih olahraga
yang disukai Si Kecil. Olahraga apa pun dan di mana pun, asalkan dilakukan dengan rutin dan membuat
tubuh Si Kecil aktif bergerak, dapat menjadi cara yang efektif untuk menjaga kesehatannya dan
melindunginya dari infeksi virus Corona. Selain dengan menerapkan cara-cara di atas, ingatkan juga Si
Kecil untuk menutup mulut dengan tisu saat bersin atau batuk, serta tidak menyentuh mata, hidung,
dan mulut sebelum mencuci tangan.

Pencegahan infeksi virus Corona pada anak sebenarnya sama dengan cara pencegahan pada orang
dewasa. Namun, perlindungan penyakit pada anak juga perlu ditambah dengan melengkapi
imunisasinya. Walaupun belum ada vaksin COVID-19 untuk anak, pastikan Si Kecil mendapatkan
imunisasi dasar yang lengkap dan sesuai jadwal.

Selain itu, sebisa mungkin hindari anak berpergian ke luar rumah, kecuali ketika ada keperluan yang
sangat penting, misalnya jika sudah saatnya imunisasi. Ini mungkin bisa membuatnya merasa bosan,
namun membatasi berpergian sangat penting untuk menghindarkannya dari penularan virus Corona.
Jika memungkinkan, cobalah untuk menjelaskan tentang bahaya virus Corona pada anak.

Jika Si Kecil menunjukkan gejala flu dan mengalami demam, sebaiknya biarkan ia beristirahat di rumah.
Anda bisa chat dokter langsung di aplikasi Alodokter untuk berkonsultasi mengenai keluhannya. Bila
perlu, Anda juga bisa membuat janji konsultasi dengan dokter di rumah sakit terdekat melalui aplikasi
ini.

Berikut ini sejumlah kondisi yang bisa meningkatkan risiko anak-anak mengalami gejala COVID-19 lebih
parah dibandingkan anak-anak tanpa kondisi medis apa pun, yaitu: Asma atau penyakit paru kronis
Diabetes Kondisi genetik, neurologis, atau metabolik Penyakit sel sabit Penyakit jantung sejak
lahir Imunosupresi atau kondisi di mana sistem kekebalan imun melemah karena kondisi medis
tertentu atau sedang dalam pengobatan yang melemahkan sistem kekebalan Anak-anak dengan
berbagai kondisi kronis yang mempengaruhi banyak bagian tubuh Obesitas Sementara itu, gejala
COVID-19 pada anak mirip dengan gejala yang dialami oleh kebanyakan orang dewasa. Akan tetapi,
gejala COVID-19 paling umum yang dirasakan oleh anak terinfeksi COVID-19 adalah demam dan batuk.
Namun, anak juga bisa mengalami sejumlah gejala COVID-19 berikut ini: Demam atau meriang Batuk
Hidung tersumbat atau pilek Kehilangan indra penciuman Sakit tenggorokan Sesak napas atau
kesulitan bernapas Diare Mual atau muntah Sakit perut Kelelahan Sakit kepala Nyeri otot atau tubuh
Hilangnya nafsu makan, terutama pada bayi berusia di bawah satu tahun. Gejala Covid-19 pada anak-
anak itu bisa terjadi satu, dua atau bahkan beberapa hal. Namun, agar lebih pasti, orang tua sebaiknya
membawa anak untuk tes swab guna memastikan positif Covid-19 atau tidak jika terjadi sejumlah gejala
di atas

Apa yang bisa dilakukan ketika anak menunjukkan gejala Covid-19?

Pantau anak Anda untuk gejala Covid-19.

Berikan perhatian khusus pada:

1. Demam (suhu 38° C atau lebih tinggi)

2. Sakit tenggorokan

3. Batuk baru yang tidak terkontrol yang menyebabkan kesulitan bernapas (untuk anak dengan batuk
alergi/asma kronis, lihat apakah ada perubahan dari batuk biasanya)

4. Diare, muntah, atau sakit perut

5. Sakit kepala parah, terutama dengan demam

6. Pantau dengan siapa anak Anda melakukan kontak dekat

Anda mungkin juga menyukai