Anda di halaman 1dari 6

Nama : Citra Arifiani

Kelas : 2020A
NIM : 20020114008

PENEGAKAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

A. PENEGAKAN HUKUM
 Indonesia merupakan negara hukum, artinya semua penyelenggaraan pemerintahan
dan kenegaraan berdasarkan atas hukum.
 Hukum bertujuan untuk mengatur kehidupan dan ketertiban masyarakat.
 Penegakan hukum bertujuan untuk meningkatkan ketertiban dan kepastian hukum
dalam masyarakat sehingga masyarakat memperoleh perlindungan akan hak-haknya
sebagai warga negara.
 Penegakan hukum berkaitan erat dengan tujuan negara yang tertuang dalam
Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 alinea keempat.
 Ada dua pembagian hukum :
1. Hukum Privat
Hukum privat adalah hukum yang mengatur hubungan antar individu yang
menyangkut kepentingan pribadi.
2. Hukum Publik
Hukum publik adalah hukum yang mengatur hubungan antara negara dengan
organ negara atau hubungan negara dengan perseorangan yang menyangkut
kepentingan umum.
 Menurut Gustav Radbruch, ada tiga unsur yang harus diperhatikan dalam penegakan
hukum yaitu Gerechtigheit (unsur keadilan), Zeckmaessigheit (unsur kemanfaatan),
dan Sicherheit (unsur kepastian).
 Dalam menegakkan hukum, aparatur negara harus menunaikan tugas sesuai dengan
tuntutan yang ada dalam hukum material dan hukum formal.
1. Hukum Material
Hukum material adalah hukum yang memuat peraturan-peraturan yang
mengatur kepentingan dan hukuman yang berupa perintah dan larangan. Contoh
hukum pidana dalam KUHP, hukum perdata dalam KUHPER.
2. Hukum Formal atau Hukum Acara
Hukum formal adalah hukum yang menatur tentang cara mempertahankan dan
menjalankan peraturan hukum material. Hukum ini berfungsi untuk memproses
dan menyelesaikan masalah yang memenuhi norma-norma larangan hukum
material melalui proses pengadilan.
B. HAK ASASI MANUSIA
 HAM adalah hak dasar yang dimiliki manusia sesuai dengan kodratnya. HAM
diperoleh dan dibawa bersamaan dengan kehadiran individu di dalam kehidupan
masyarakat.
 Sifat HAM :
1. Universal : beberapa hak dimiliki tanpa perbedaan ras.
2. Supralegal : tidak bergantung kepada adanya suatu negara, UUD, dan kekuasaan
pemerintah.
 Ciri pokok HAM :
1. HAM tidak perlu diberikan, dibeli, ataupun diwarisi. HAM dimiliki manusia
secara otomatis.
2. HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang perbedaan.
3. HAM tidak boleh dilanggar.
 Sejarah Perkembangan HAM
Usaha perlindungan HAM mulai dilakukan oleh bangsa Inggris sejak tahun
1215 dengan ditandatanganinya “Magna Charta” oleh Raja John Lackland.
Perkembangan selanjutnya ditandai dengan penandatanganan “Petition of Rights”
oleh Raja Charles I pada tahun 1628. Pada tahun 1689 terjadi perlawanan rakyat
Inggris terhadap Raja James II (revolusi tak berdarah) guna mendorong
penandatanganan UU Hak oleh Raja Willem III.
Di Prancis, usaha perlindungan hak asasi lahir dari revolusi yang bertujuan
menciptakan tatanan pemerintahan baru yang demokratis. Ada banyak filsuf yang
memengaruhi pemikiran tersebut, antara lain Thomas Hobbes, John Locke, dan
Montesquieu.
Sumbangan pengalaman bangsa Inggris dan Perancis dalam perkembangan
dan perlindungan hak asasi di Amerika terlihat dari pemahaman ajaran John Locke
terhadap kandungan “Declaration of Independence” Amerika Serikat yang disetujui
oleh kongres pada tanggal 4 Juli 1776. Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat
mengakui bahwa manusia diciptakan Tuhan dengan harkat dan martabat yang sama,
memiliki sejumlah hak yang meliputi hak hidup, kebebasan, dan hak untuk mengejar
kebahagiaan.
 Deklarasi Universal tentang HAM
HAM dilahirkan oleh Komisi Hak-Hak Manusia PBB yang dipimpin Eleanor
Roosevelt dan diresmikan pada 10 Desember 1948 oleh Sidang Umum PBB sebagai
“Universal Declaration of Human Rights”. Universal Declaration of Human Rights
memuat 30 pasal yang terdiri atas pernyataan umum tentang hak-hak yang dimiliki
manusia tanpa melihat perbedaan. Hal tersebut sesuai dengan pasal 1 Piagam PBB,
yang menegaskan bahwa salah satu tujuan PBB adalah untuk mencapai kerja sama
internasional dalam mewujudkan dan mendorong penghargaan atas HAM dan
kemerdekaan bagi semua orang.
Hak-hak sipil dan politik diatur dalam pasal 3-21. Pasal 22-27 mencakup hak
ekonomis, sosial, dan kultural, hak atas keselamatan sosial, hak untuk bekerja, hak
untuk istirahat dan bebas kerja, hak atas tingkat hidup yang memadai, ha katas
pengajaran dan hak untuk berpartisipasi dalam kebudayaan, menikmati kesenian dan
berbagi dalam kemajuan ilmiah dan hak atas tata sosial dan internasional. Sedangkan
pasal 28-30 merupakan pasal penutup yang berisi pengakuan atas uraian dalam pasal
dapat diwujudkan sepenuhnya.
 Pengaruh HAM terhadap Masyarakat Internasional
1. Prinsip resiprositas versus tuntutan rakyat
Prinsip resiprositas menekankan sebuah negara harus memenuhi kewajibannya
selama pihak lain juga melakukan kewajiban yang sama, begitu juga sebaliknya.
HAM telah memengaruhi prinsip ini dalam dua hal :
a. HAM telah menyadarkan suatu bangsa penindas bahwa dirinya terikat hukum
yang tidak bisa ditolaknya.
b. Hak negara ketiga untuk memberikan perhatian secara absah terhadap nasib
rakyat yang tertindas.
2. Rakyat dan individu sebagai warga masyarakat internasional
HAM telah mengubah tujuan peraturan-peraturan tentang orang asing, dapat
dilihat pada 3 gejala berikut :
a. Perjanjian internasional tentang hak-hak asasi manusia mengandung
persyaratan-persyaratan mengenai masalah yang secara khusus berkaitan
dengan orang asing.
b. Peraturan yang telah berlaku lama harus ditafsirkan dan dilaksanakan
berdasarkan prinsip HAM.
c. Diterimanya deklasrasi tentang hak-hak orang asing dalam Sidang Umum
PBB pada tahun 1985.
 Persamaan dalam Hak dan Kewajiban
- Hak merupakan sesuatu yang boleh dimiliki oleh manusia atau wewenang yang
dimiliki manusia. Hak terbagi menjadi dua, yakni hak absolut/mutlak dan hak
relative/nisbi. Hak absolut merupakan hak yang memberikan wewenang kepada
manusia untuk melakukan sesuatu perbuatan, misal hak hidup, hak merdeka, dan
sebagainya. Sedangkan hak relatif/nisbi adalah hak yang memberikan wewenang
kepada manusia untuk menuntut kepada orang lain memberikan sesuatu,
melakukan sesuatu, maupun tidak melakukan sesuatu. Misalnya pembeli berhak
mendapatkan barang yang dibeli, namun wajib membayarnya.
- Kewajiban adalah keharusan untuk melakukan, memenuhi atau berbuat terhadap
hal-hal yang diberikan kepadanya.
- Setiap orang berhak mendapatkan hak apabila telah melaksanakan suatu
kewajibannya. Untuk menciptakan keseimbangan antara hak dan kewajiban
diperlukan kesadaran setiap manusia akan norma-norma, terutama norma keadilan
yaitu kesadaran untuk memberikan kepada masing-masing apa yang telah menjadi
haknya.
 Tanggung Jawab Negara dan Kewajiban Asasi Manusia :
1. Setiap orang wajib menghormati HAM orang lain.
2. Dalam menjalankan haknya, setiap orang wajib tunduk pada pembatasan yang
ditetapkan UU dengan tujuan menjamin pengakuan dan penghormatan atas hak
orang lain.
3. Negara bertanggung jawab atas perlindungan, pemajuan, penegakan, dan
pemenuhan HAM.
4. Membentuk Komite Nasional HAM yeng bersifat independen dan tidak memihak
guna menjamin pelaksanaan HAM.
 Pelaksanaan HAM di Indonesia
Dalam UUD NRI tahun 1945 terdapat 4 pasal yang memuat ketentuan-
ketentuan tentang hak asasi, yakni pasal 27, 28, 29, dan 31. Dalam batang tubuh UUD
NRI tahun 1945, pasca amandemen jaminan tampak lebih dipertegas dan lebih terinci.
Dilihat dalam UUD RI taun 1945 pasca amandemen jaminan HAM dibuatkan hak
tersendiri, yakni bab X (A) yang terdiri atas pasal 28A sampai pasal 28J.
Berdasarkan UU no.39 tahun 1999 tentang hak asasi manusia, menyatakan
bahwa hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan
keberadaan manusia sebagai makhluk tuhan Yang Maha Esa dan merupakan
anugerah-nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara
hukum, pemerintahan dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat
dan martabat manusia.
 Instrumen HAM di Indonesia
Instrumen HAM adalah berbagai peraturan perundang-undangan yang berisikan
ketentuan-ketentuan jaminan HAM sebagai alat untuk menjamin perlindungan dan
pelaksanaan HAM Nasional di Indonesia.
1. Pancasila
2. Pembukaan UUD NRI Tahun 1945
3. Batang Tubuh pasal 28, 28A-J
4. TAP MPR No. XVII/MPR/1998 tentang HAM
5. UU No. 39/1999 tentang HAM
6. UU No. 26/2000 tentang Pengadilan HAM
7. UU No. 5/1998 tentang Pengesahan Konvensi Menentang Penyiksaan dan
Perlakuan atau Penghukuman Lain yang Kejam, Tidak Manusiawi, atau
Merendahkan Martabat Manusia.
8. Keppres RI No. 50 tahun 1993 tentang Komnas HAM
9. Keppres RI No. 181 tahun1998 tentang Komnas Anti Kekerasan terhadap
Perempuan
10. UU No. 23/2002 tentang Perlindungan Anak
11. UU No. 35 tahun 2014 tentang perubahan terhadap UU No. 23 tahun 2002
12. UU No. 23/2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga
13. UU No. 21/2007 tentang Tindak Pidana Perdagangan Manusia
 Keterkaitan HAM dengan Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945
a. Sila pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa
Setiap warga negara bebas untuk memeluk agama dan kepercayaan masing-
masing. Hal ini selaras dengan Deklarasi Universal HAM ps 2.
b. Sila kedua : Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Terdapat persamaan derajat, persamaan hak, dan persamaan kewajiban antara
sesama manusia sebagaimana tercantum dalam Deklarasi HAM PBB yang
melarang adanya diskriminasi.
c. Sila ketiga : Persatuan Indonesia
Terdapat unsur pemersatu di antara warga Negara dengan semangat persatuan
yang sesuai dengan prinsip HAM dimana hendaknya sesama manusia bergaul
dalam semangat persaudaraan.
d. Sila keempat : Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan Perwakilan.
Ini dari sila ini adalah musyawarah dan mufakat dalam setiap penyelesaian
masalah dan pengambilan keputusan. Hal ini sesuai dengan deklarasi HAM.
e. Sila kelima : Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Asas keadilan dalam HAM tercermin dalam sila ini, dimana keadilan disini
ditujukan bagi kepentingan umum tidak ada diskriminasi antar individu.
 Hubungan HAM dan UUD NRI Tahun 1945
Terdapat keterkaitan antara UUD NRI Tahun 1945 dengan HAM :
1. Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia. Maka perlindungan diberikan kepada seluruh bangsa tanpa batas atau
berdasarkan kepentingan suatu kelompok.
2. Memajukan kesejahteraan umum. Maka pembangunan kesejahteraan secara
merata dan setiap warga memiliki hak untuk sejahtera.
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa, guna meningkatkan sumber daya manusia
Indonesia secara merata.
4. Melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadilan sosial. Membangun bangsa yang mandiri dan berkewajiban menyumbang
pada negara lain tanpa perbedaan.
5. Negara berdasarkan hukum bukan atas kekuasaan belaka. Keterkaitannya adalah
salah satu ciri negara hukum merupakan mengakui adanya HAM. Selain itu pasal-
pasal yang diatur telah mencerminkan cita-cita ukum bangsa Indonesia yang
menjunjung tinggi HAM dan mengutamakan kepentingan bersama.

Anda mungkin juga menyukai