Anda di halaman 1dari 9

Pentingnya Pembelajaran Bahasa Jawa Terhadap Perkemangan Anak Usia Dini Di

KB/ TKIT Wildani Kabupaten Lamongan

Dania Alif Rahmah

daniaalif.20011@mhs.unesa.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis mengenai ”
pentingnya pembelajaran bahasa Jawa terhadap perkembangan anak usia dini di KB/ TKIT
Wildani Kabupaten Lamongan “. Penelitian tersebut masuk kedalam jenis penelitian
kualitatif. Informan mendapatkan data- data penelitian melalui wawancara dan obsrvasi
secara langsung kepada tenaga pendidik yang ada di KB/ TKIT Wildani Kabupaten
Lamongan dan beberapa wali murid. penelitian ini di lakukan untuk mengetahui
perkembangan anak dalam berbahasa Jawa dan bagaimana cara orang tua dan para guru
mengajarkan bahasa Jawa kepada mereka. Pendidik bahasa Jawa merupakan bagian penting
dari kebudayaan yang ada Indonesia. Pemblajaran bahasa Jawa pada anak usia dini ( PAUD )
pnting untuk di lakukan oleh setiap orang tua dan paar guru agar anak- anak dapat
berkomunikasi menggunakan bahasa Jawa dengan lancar. Pada masa ini anak- anak akan
mudah untuk memahami dan menerima apa yang di ajarkan oleh guru dan orang tuanya
mengenai bahasa Jawa.

Kata Kunci : Bahasa Jawa, Penelitian Kualitatif, PAUD


PENDAHULUAN
Mulyana (2008: 234) menjelaskan bahwa “bahasa Jawa merupakan salah satu bahasa
daerah yang digunakan sebagai sarana komunikasi dalam kehidupan sehari-hari antara
seseorang dengan orang lain oleh masyarakat Jawa”. Senada dengan Kartini (2006: 121)
“Bahasa Jawa merupakan salah satu bahasa daerah di Indonesia, yang apabila dilihat dari
jumlah pemakainya terbesar dibanding bahasa daerah yang lain”.
Bahasa Jawa merupakan bagian penting dari kebudayaan yang ada Indonesia. Bahasa
Jawa berkembang sebagai identitas diri dan di lestarikan nilai-nilai luhur yang terkandung
dalam bahasa Jawa. Bahasa Jawa juga berkaitan erat dengan masyarakat Jawa dan budaya
Jawa yang ada di Indonesia. Bahasa Jawa merupakan bahasa asli masyarakat suku Jawa di
Indonsia.
Bahasa Jawa adalah bahasa yang khusus di gunakan oleh masyarakat suku Jawa.
Bahasa Jawa biasanya di gunakan ketika berkomunikasi dengan sesama masyarakat Jawa.
Jawa Timur adalah salah satu provinsi di Indonesia yang menggunakan bahasa Jawa sebagai
bahasa sehari- hari mereka, karena banyak masyarakat Jawa Timur yang memiliki keturunan
Jawa asli. Bahasa Jawa juga masuk ke dalam pembelajaran mulai dari sekolah dasar dan
sekolah menengah di semua sekolah yang ada di suku Jawa. Pembelajaran bahasa Jawa di
lakukan sebagai upaya untuk melestarikan bahasa Jawa sebagai idntitas asli masyarakat Jawa
di Indonesia.
Menanamkan bahasa Jawa sejak dini pada anak usia dini adalah salah satu upaya
untuk melestarikan bahasa Jawa, agar mereka tidak terpengaruh dengan bahasa gaul di zaman
sekarang yang cenderung kasar. Pengenalan bahasa Jawa pada anak usia dini bisa kita mulai
dari lingkungan keluarga, di mulai dengan membiasakan berbicara bahasa Jawa ketika di
rumah untuk merangsang kerja otak anak- anak supaya mereka memahami kosa kata
berbahasa jawa dan mampu mengucapkannya ketika berkomunikasi dengan teman-
temannya.
Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD ) adalah salah satu jenjang pendidikan yang
pertama kali di tempuh untuk memulai belajar pada tahap awal. PAUD memiliki peranan
penting dalam sistem pendidikan yang ada di Indonesia, PAUD  memegang  peranan  penting
dalam pendidikan anak. Anak- anak dapat bermain, belajar, berbicara, bersosialisasi, dan
menyalurkan berbagai bakat yang mereka miliki. Mereka juga di didik oleh para guru yang
berpengalaman dengan metode dan kurikulum yang sesuai dengan usia mereka.
PAUD merupakan tahapan awal bagi anak usia 3-5 tahun untuk memulai proses
pembelajaran. Usia dini memiliki pengaruh besar pada proses pertumbuhan anak- anak,
karena pada usia tersebut anak- anak dalam masa emas, dimana masa ini anak- anak memiliki
rasa keingin tahuan dan pola pikir yang kritis, yang tidak bisa terulang kembali di usia
berikutnya.
KB/ TKIT Wildani merupakan salah satu lembaga pendidikan berbasis agama islam
bagi anak- anak yang terletak di Dusun Guyangan Desa Sekarbagus Kecamatan Sugio
Kabupaten Lamongan. Tenaga pendidik selalu berupaya untuk mengajarkan para muridnya
untuk berkomunikasi dengan bahasa Jawa, walaupun dalam sistem pembelajaran banyak
menggunakan bahasa Indonesia.
Penggunaan bahasa Jawa pada anak usia dini di KB/ TKIT Wildani ini bertujuan
untuk melatih anak- anak agar mereka mampu berkomunikasi menggunakan bahasa Jawa
sedini mungkin. Para orang tua juga berperan penting dalam melatih anak mereka untuk bisa
berbahasa Jawa dengan baik. Dari hasil pengamatan tersebut, peneliti akan melakukan sebuah
penelitian mengenai pentingnya pembelajaran bahasa jawa pada perkemangan anak usia dini
di KB/ TKIT Wildani Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan.

LANDASAN TEORI
I.1 Rumusan Masalah
1. Bagaimana sistem pembelajaran bahasa Jawa pada anak usia dini di KB/ TKIT
Wildani Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan?.
2. Metode apa saja yang di lakukan para guru untuk mengajarkan bahasa Jawa
pada anak usia dini di KB/ TKIT Wildani Kecamatan Sugio Kabupaten
Lamongan?.
3. Bagaimana keseharian anak usia dini ketika menggunakan bahasa jawa di KB/
TKIT Wildani Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan ?

I.2 Tujuan Penelitian


1. Untuk mengetahui sistem pembelajaran bahasa Jawa pada anak usia dini di KB/
TKIT Wildani Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan
2. Untuk mengetahui metode yang di lakukan para guru untuk mengajarkan bahasa
Jawa pada anak usia dini di KB/ TKIT Wildani Kecamatan Sugio Kabupaten
Lamongan
3. Untuk mengetahui keseharian anak ketika berkomunikasi menggunakan bahasa
Jawa pada anak usia dini di KB/ TKIT Wildani Kecamatan Sugio Kabupaten
Lamongan

I.3 Manfaat Penelitian


1. Sebagai media informasi bagi para pembaca agar dapat mengetahui tentang
pentingnya pembelajaran bahasa Jawa pada anak usia dini.
2. Sebagai refrensi bagi peneliti lainnya yang ingin meneliti tentang pembelajaran
bahasa Jawa pada anak usia dini.
3. Dapat menambah wawasan dan ilmu untuk para pembaca tentang pentingnya
pembelajaran bahasa Jawa pada anak usia dini.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Creswell (2008) definisi
metode penelitian kualitatif sebagai suatu pendekatan atau penelusuran untuk memahami dan
memahami suatu gejala gejala sentral. Untuk memahami gejala tersebut, peneliti
mewawancarai peserta penelitian atau partisipan dengan mengajukan pertanyaan yang umum
dan agak luas. Informasi kemudian dikumpulkan yang berupa kata maupun teks. Kumpulan
informasi tersebut kemudian dianalisis. Dari hasil analisis peneliti kemudian menjabarkan
penelitian-ilmuwan ilmuwan lain yang dibuat sebelumnya. Hasil akhir penelitian kualitatif
dituangkan dalam bentuk laporan tertulis.
Metode kualitatif berusaha memahami dan menafsirkan makna suatu peristiwa
interaksi tingkah laku manusia dalam situasi tertentu menurut perspektif peneliti sendiri.
Penelitian yang menggunakan penelitian kualitatif bertujuan untuk memahami obyek yang
diteliti secara mendalam.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif studi kasus. Menurut ( Prof. Dr. H.
Mudjia Raharjo, M. Si : 2017 ) studi Kasus ialah suatu serangkaian kegiatan ilmiah yang
dilakukan secara intensif, terinci dan mendalam tentang suatu program, peristiwa, dan
aktivitas, baik pada tingkat perorangan, sekelompok orang, lembaga, atau organisasi untuk
memperoleh pengetahuan mendalam tentang peristiwa tersebut. Biasanya, peristiwa yang
dipilih yang selanjutnya disebut kasus adalah hal yang aktual (real-life events), yang sedang
berlangsung, bukan sesuatu yang sudah lewat.
Peneliti menggunakan penelitian dengan pendekatan studi kasus untuk menjelaskan
tentang pentingnya pembelajaran bahasa Jawa pada anak usia dini di KB/ TKIT Wildani
Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan. melalui proses pengambilan data yang di lakukan
dengan cara wawancara kepada informan dan dokumentasi.
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi secara langsung kepada
narasumber untuk mendapatkan informasi. Sumber data dalam penelitian ini adalah tenaga
pendidik di KB/ TKIT Wildan dan beberapa wali murid di sekoah tersebut. Peneliti akan
mengajukan beberapa pertanyaan kepada narasumber untuk menguatkan hasil dari laporan
penelitian.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian yaitu melalui observasi, wawancara dan
dokumentasi. Observasi dilakukan pada saat pembelajaran di laksanakan. Peneliti akan
mengamati secara langsung bagaimana proses pembelajaran yang di lakukan oleh para guru
untuk mengajarkan bahasa Jawa pada anak usia dini di KB/TKIT Wildani.
Selanjutnya adalah wawancara, kegiatan ini di lakukan oleh peneliti dengan mendatangi
tenaga pendidik untuk mengajukan beberapa pertanyaan tentang pentingnya pembelajaran
bahasa Jawa pada anak usia dini. Dan yang terakhir adalah dokumentasi, yang bertujuan
untuk mengumpulkan semua data hasil observasi di KB/ TKIT Wildani yang berupa tulisan
maupun gambar yang di dukung dengan bukti- bukti data yang benar.

Penelitian ini menggunakan teknik analisis data deskriptif. Dengan metode penelitian
ini maka penulis berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa
adanya. Apa yang di peroleh peneliti dari hasil observasi dan wawancara tersebut akan di
tulis sesuai dengan informasi yang di peroleh.

PEMBAHASAN
1.1 Model pembelajaran bahasa Jawa pada anak usia dini di KB/ TKIT Wildani
Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan
Usia dini adalah masa emas bagi anak- anak karena pada masa ini mereka
memiliki daya ingat yang sangat kuat. Oleh karena itu pada masa itu kita hendaknya
memberikan pembelajaran kepada mereka untuk mulai berkomunikasi menggunakan
bahasa Jawa. Namun di zaman sekarang sudah mulai jarang anak- anak yang mampu
menguasai bahasa Jawa karena kebanyakan dari orang tua membiasakan anak- anak
mereka untuk berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia bahkan bahasa asing.
Mempelajari bahasa indonesia bahkan bahasa asing sebenarnya bukan suatu
hal yang salah, tetapi kita sebagai orang tua juga membiasakan pada anak- anak untuk
mempelajari bahasa jawa agar anak- anak juga mampu berkomunikasi menggunakan
bahasa jawa dengan baik supaya ketika nantinya mereka berbaur dengan masyarakat
yang berkomunikasi menggunakan bahasa Jawa, mereak mampu memahaminya dan
bisa menjawab ketika ada yang bertanya kepada mereka.
Dalam proses pembelajaran tidak hanya orang tua saja yang berperan tetapi
para guru juga berperan untuk mengajarkan anak- anak usia dini untuk lancar
berkomunikasi dengan bahasa Jawa. Oleh karena itu setiap guru memiliki model-
model pembelajaran masing- masing untuk mengajarkan bahasa jawa kepada para
muridnya. Di KB/ TKIT Wildani Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan
menerapkan model pembelajaran yang di sebut dengan model pembelajaran PAKEM
( Partisipatif, Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan ).
PAKEM merupakan model pembelajaran dan menjadi pedoman dalam
bertindak untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Dengan peaksanaan
pembelajaran pakem, di harapkan berkembangnya berbagai macam inovasi kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang partisipatif, aktif, kreatif,
efektif, dan menyenangkan.
PAKEM berasal dari konsep bahwa pembelajaran harus berpusat pada anak
( student- centered learning ) dan dan pembelajaran harus bersifat menyenangkan
( learning is fun ), agar mereka termotivasi untuk terus belajar sendiri tanpa di
perintah dan agar mereka tidak merasa terbebani atau takut. Untuk itu, maka aspek
fun is learning menjadi salah satu aspek penting dalam pembelajaran pakem, di
samping upaya untuk terus memotivasi anak agar anak mengadakan eksplorasi,
kreasi, dan berekperimen terus dalam pembelajaran.

1.2 Metode yang di lakukan para guru untuk mengajarkan bahasa Jawa pada
anak usia dini di KB/ TKIT Wildani Kecamatan Sugio Kabupaten
Lamongan
Proses pembelajaran bahasa jawa pada anak usia dini setiap guru hendaknya
menggunakan metode pembelajaran ang mampu menarik dan mampu di pahami oleh
peserta didik. Metode- metode pembelajaran tersebut bisa di tentukan oleh masing-
masing guru demi kenyamanan peserta didik dan gurunya. Mengajarkan bahasa Jawa
hendaknya menggunakan metode yang kreatif dan menyenangkan yang mampu
merangsang pola pikir anak- anak.
Dalam kesempatan wawancara kemarin, peneliti mengajukan pertanyaan
kepada salah satu tenaga pendidik di KB/ TKIT Wildani Kecamatan Sugio Kabupaten
Lamongan :
A : “ Metode apa yang biasa di lakukan oleh para ustadzah ketika mengajarkan
bahasa Jawa pada anak usia dini di KB/ TKIT Wildani ? “.
B : “ Begini ya mbak, untuk metode apa yang kami gunakan, kami sama sekali tidak
mengacu kepada satu metode saja tetapi kami mengambil beberapa metode
pembelajaran untuk membantu anak didik kami Mbak. Lah, biasanya kami dari para
ustadzah menggunakan metode pembelajaran yang aktif dan menyenangkan agar
tidak membuat anak didik kami merasa jenuh karena di sekolah kami menerapkan full
day scholl, maka kita sebagai tenaga pendidik harus memutar otak untuk membuat
mereka selalu bersemangat ketika di sekolah. Jadi jika mereka semangat kami juga
harus lebih semangat Mbak. Untuk itu pembelajaran bahasa Jawa biasanya kami
menggunakan media boneka tangan yang sedang berkomunikasi. Melalui boneka ini
kami biasanya bercerita mengenai dongeng binatang ataupun cerita- cerita yang sesuai
dengan usia mereka. Terus lagi ya Mbak, karena kebanyakan murid kami masih
belum lancar berbahasa Jawa karena kebanyakan orang tua mereka membiasakan
anak mereka menggunakan bahasa Indonesia, maka kami mengajarkan mereka
berkomunikasi dengan bahasa Jawa yang mudah untuk berkomunikasi. Bahasa Jawa
kan memiiki beberapa tingkatan ya mbak dalam penggunaannya, seperti ngoko dan
juga krama, tetapi kami mengajarkan anak didik kami menggunakan bahasa ngoko
terlebih dahulu agar mereka mampu memahaminya. Dan itu kami terapkan
menggunakan media boneka tangan yang sedang bercerita atau terkadang kami
menunjuk beberapa murid untuk maju kedepan berbicara dengan temannya
menggunakan bahasa Jawa, hal ini kami lakukan untuk membangun pola pikir mereka
agar terbiasa berbahasa jawa Mbak “. ( Dita Alif Isnaini, 15 April 2021 )
1.3 Keseharian anak ketika berkomunikasi menggunakan bahasa Jawa pada
anak usia dini
Keseharian anak untuk berkomunikasi menggunakan bahasa Jawa tergantung
dengan orang tua mereka dan juga lingkungan di sekitar mereka. Apabila anak sudah
di biasakan berkomunikasi menggunakan bahasa Jawa sejak dini maka akan mudah
untuk mengajarkan mereka berbahasa Jawa. Jika di lingkungan mereka sangat
mendukung untuk berbicara bahasa Jawa maka anak akan mampu untuk memahami,
menyerap, dan menerapkannya dalam keseharian mereka. Walaupun bahasa Jawa
yang mereka pelajari baru di tahap bahasa Jawa ngoko.
Dalam kesempatan wawancara kemarin, peneliti mengajukan pertanyaan
kepada salah satu wali murid :
A : Bagaimana keseharian anak ibu ketika berkomunikasi dengan bahasa Jawa ? dan
apakah Ibu mengalami kesulitan ktika mengajarkan anak ibu berbahasa Jawa?. :
B : Jadi begini ya, saya akan memulai mengajarkan bahasa Jawa kepada anak saya
melalui hal- hal yang mudah untuk di lakukan, kalau enggak seperti itu ya kita mulai
dari kosa kata yang paling sederhana. Seperti contohnya kita ajarkan ke dia ketika kita
panggil dia harus menjawab dengan kata “ dalem buk “ gitu, kalau nggak seperti itu
ketika dia kita beritahu dia harus menjawab dengan kata “ nggih “ atau kalau enggak
ya “ boten “ gitu. Jadi saya akan mengajarkan dia itu melalui kosa kata yang paling
sederhana jadi dia akan mudah ingat dan akan sering di ucapkan dalam kehidupan
sehari- hari. Saya sama sekali tidak merasakan kesulitan ketika mengajarkan bahasa
Jawa kepada anak saya, karena bahasa Jawa itu sangat mudah untuk di serap oleh otak
anak- anak ya, apalagi anak- anak ini memiliki otak yang cepat untuk menangkap gitu
jadi mereka akan mengingatnya untuk hari- hari seterusnya. Jadi bagi saya itu sama
sekali tidak ada kendala ataupun kesulitan gitu Mbak. Kondisi lingkungan juga sangat
membantu anak untuk berkomunikasi, contohnya seperti ketika ada orang yang pergi
ke sawah, saya akan bertanya kepada orang itu “ buk, badhe ten sabin nggih ? “ nanti
kan otomatis anak akan bertanya “ buk sabin itu apa ?” Gitu. Di situ saya akan
jelasin “ sabin itu sawah nak “. Jadi menurut saya keadaan lingkungan itu sangat
membantu dan sangat di perlukan. Sekarang anak saya itu sudah lumayan lancar
berbahasa Jawa, soalnya kan dia itu banyak tanya. Maksudnya kalau dia tidak tahu
bahasa Jawanya ini dia akan tanya ke saya. Jadi sebenarnya mudah sih mengajarkan
bahasa Jawa kepada anak- anak dan kita ini harus menanamkan bahasa Jawa kepada
anak- anak kecil, karena jaman sekarang itu sudah moderen bahasa itu akan
tersingkirkan oleh kemajuan teknologi, oleh kemajuan- kemajuan bahasa sekarang,
bahasa gaul anak kecil sekarang itu lebih sering menggunakan bahasa gaul, daripada
bahsa Jawa. Jadi kita sebagai orang tua harus banget mengajarkan bahasa Jawa
kepada anak kita supaya “ wong Jawa ora lali Jawane “. ( Munzayati, 14 April
2021 )
DAFTAR RUJUKAN

Dewi, N. K., & Elina Intan Apriliani. (Juli 2019). Jurnal Anak Usia Dini. Pembiasaan Penggunaan
Bahasa Jawa pada Anak Usia Dini di PAUD Al- Falah Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten
Semarang.

Dewi, Y. A. (Juli 2017). Jurnal Program Studi PGRA. METODE PEMBELAJARAN GURU ETNIS JAWA-
MADURA DALAM PENGEMBANGAN BAHASA SISWA RA DI KABUPATEN PASURUAN.

Hermawati, N., & Dwi Prastyawati. (2018). PENINGKATAKAN PENGUASAAN BERBICARA BAHASA
JAWA MELALUI PERMAINAN BONEKA TANGAN PADA ANAK PAUD SEKAR MULYO KELOMPOK
A KABUPATEN KENDAL. Jurnal Audi.

Pujiastuti, D. (November 2015). Prosiding Seminar Nasional Pendidikan " Inovasi Pembelajaran untuk
Pendidikan Berkemajuan ". PEMANFAATAN MEDIA AUDIO VISUAL CERITA WAYANG SEBAGAI
MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA JAWA PADA ANAK
USIA DINI.

Sunanih. (2017). Jurnal Pendidikan. KEMAMPUAN MEMBACA HURUF ABJAD BAGI ANAK USIA DINI
BAGIAN DARI PERKEMBANGAN BAHASA.

Anda mungkin juga menyukai