Anda di halaman 1dari 16

HUMAN

TRAFFICKING
Dosen Pengampu : Nia Restiana,M.Kep.,Ns.Sp.Kep.J
Kelompok 3

Agung Nugraha T Lu’lu Nur Fairuz S Riska Mulyani


C1914201145 C1914201174
C1914201132

Selawati Silfia Rinda


Tia Sintia
C1914201116 C1914201112 C1914201113
Definisi
Trafficking adalah konsep dinamis dengan wujud yang berubah dari
waktu kewaktu, sesuai perkembangan ekonomi, sosial dan politik.

Pada tahun 1994 PBB mendefinisikan trafficking sebagai pergerakan dan


penyelundupan orang secara sembunyi-sembunyi melintasi batas-batas
negara dan internasional, kebanyakan berasal dari negara berkembang
dan negara-negara yang ekonominya berada dalam masa transisi,
dengan tujuan untuk memaksa perempuan dan anak-anak masuk ke
dalam sebuah situasi secara seksual maupun ekonomi terkompresi, dan
situasi eksploitatif demi keuntungan perekrut, penyelundup, dan sindikat
kriminal seperti halnya aktivitas ilegal lainnya yang terkait dengan
perdagangan (trafficking), misalnya pekerja rumah tangga paksa,
perkawinan palsu, pekerja yang diselundupkan dan adopsi palsu.
Faktor Penyebab Trafficking Human

● Faktor Ekonomi
● Faktor Pendidikan
● Tidak Ada Akta Kelahiran
● Kebijakan yang Bias Gender
● Pengaruh Globalisasi
Bentuk & Modus Trafficking
Human
Bentuk – bentuk Trafficking Human :

 Eksploitasi seksual dibedakan menjadi 2 yaitu eksploitasi seksual komersial


untuk prostitusi dan eksploitasi non-komersial
 Pekerjaan rumah tangga
 Penjualan bayi
 Jeratan hutang
 Pengedar narkoba dan pengemis
 Pengantin pesanan pos
 Donor paksa organ

Modus Trafficking Human : Tawaran kerja dan Bius


Undang – Undang Tentang Trafficking
 Undang Undang No. 21 Tahun 2007 Tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Perdagangan Orang.

 Berdasarkan Pasal 1 ayat 1 Undang Undang Nomor 21 Tahun 2007


Tentang Tindak Pidana Perdagangan Orang, definisinya adalah
tindakan perekrutan, pengangkutan, penampungan, pengiriman,
pemindahan, atau penerimaan seseorang dengan ancaman
kekerasan, penggunaan kekerasan, penculikan, penyekapan,
pemalsuan, penipuan, penyalahgunaan kekuasaan atau posisi rentan,
penjeratan utang atau memberi bayaran atau manfaat, sehingga
memperoleh persetujuan dari orang yang memegang kendali atas
orang lain tersebut,baik yang dilakukan di dalam negara maupun
antar negara, untuk tujuan eksploitasi atau mengakibatkan orang
tereksploitasi.
Sanksi Bagi Pelaku Tindak Pidana Perdagangan Orang

● Kurungan Penjara dan atau Denda. Sanksi kurungan penjara, minimal 3 tahun maksimal 15
tahun. Sanksi denda bagi pelaku perorangan Rp 150-600 juta, sementara untuk perusahaan
sanksi penjaranya minimal 9 tahun dan maksimal 45 tahun, atau denda minimal sebesar Rp
360 juta, dan maksimal Rp 1,8 miliar.
● Korban Trafficking Human
Korban adalah seseorang yang mengalami penderitaan psikis, mental. fisik, seksual, dan atau
sosial yang diakibatkan tindak pidana perdagangan orang (Pasal 1 ayat 3 UU No 21 Tahun
2007).
Dampak / Pengaruh Human Trafficking
1. Dampak Psikologi dan Kesehatan Mental

● Post Traumatic Stress Disorder (PTSD)


● Kecemasan
● Ketidakberdayaan
2. Dampak sosial
● Eksploitasi seksual yang di alami para korban ditempat pekerjaan membatasi mereka untuk bertemu dengan

orang lain (Course Instructions, 2011: 3, 4), kecuali harus melayani nafsu bejat para tamu (lelaki hidung belang).
3. Dampak Kesehatan fisik
● Secara fisik, cedra aktual para perempuan korban trafficking terjadi, karena mereka mengalami kekerasan
fisik dan seksual.
Pencegahan & Penanggulangan
Human Trafficking
 Memperbaiki kualitas pendidikan dari tingkat Sekolah Dasar sampai Sekolah
Menegah Atas untuk memperluas angka partisipasi anak laki-laki dan anak
perempuan.
 Mendukung keberlanjutan pendidikan dasar untuk anak perempuan setelah
lulus sekolah dasar
 Menyediakan pelatihan keterampilan dasar untuk memfasilitasi kenaikan
penghasilan
 Menyediakan pelatihan kewirausahaan dan akses ke kredit keuangan untuk
memfasilitasi usaha sendiri.
 Merubah sikap dan pola pikir keluarga dan masyarakat terhadap trafficking
anak.
Asuhan Keperawatan

 Pengkajian
- Identitas Pasien
- Riwayat kesehatan pasien
- Riwayat kesehatan keluarga
- Keluhan utama
- Pemeriksaan Fisik

 Diagnosa keperawatan
- Ansietas
- Harga Diri Rendah
- Resiko Trauma
Intervensi
No Diagnosa Tujuan/Kriteria Hasil Intervensi

1 Ansietas Setelah dilakukan perawatan 1. Terapi relaksasi


selama 24 jam, ansietas pasien 2. Peningkatan koping
dapat teratasi dengan tujuan dan 3. Pengurangan kecemasan
kriteria evaluasi:

- Pasien Mampu mengatasi


ansietasnya
2 Harga diri Setelah dilakukan perawatan 1. Peningkatan citra tubuh
rendah selama 24 jam, harga diri rendah 2. Peningkatan harga diri
pasien dapat teratasi dengan
tujuan dan kriteria evaluasi:

- Pasien dapat menyesuaikan


diri dengan perubahan hidup
3 Risiko Trauma Setelah dilakukan perawatan 1. Manajemen lingkungan
selama 24 jam, Risiko trauma 2. Manajemen penekanan
pasien dapat teratasi dengan
tujuan dan kriteria evaluasi:

- Pasien mampu menghindari


cedera fisik
Analisa Jurnal

Judul Studi Fenomenologi : Stress Narapidana Perempuan Pelaku Human


Trafficking
Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan
Penyusun Fepyani Thresna Feoh
Volume Vol.11 No.3
Analisa Jurnal
NO Kriteria Jawab Pembenaran & Critical Thinking
1. P Ya Masalah dari jurnal ini adalah menggali
pengalaman narapidana perdagangan manusia di
(Patient/Problem)
lapas wanita.

Populasi penelitian ini adalah sistem data base


direktorat jenderal pemasyarakatan tahun 2018,
jumlah warga binaan dewasa perempuan di
Indonesia sejak Maret 2018 adalah 9.322 orang,
dan provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)
merupakan salah satu provinsi dengan jumlah
narapidana dewasa perempuan yang tergolong
banyak yaitu berjumlah 123 orang. Jumlah ini
meningkat menjadi 128 orang pada bulan
Agustus 2018 (Ditjen PAS, 2018). Kasus-kasus
kriminal yang dilakukan oleh kaum perempuan
di NTT juga bervariasi mulai dari tindak
kriminal yang rendah sampai yang tinggi. Data
Badan Pusat Stastistik (BPS) provinsi NTT tahun
2016 menunjukkan jenis pelanggaran yang
dilakukan oleh perempuan mulai dari yang
paling sedikit jumlahnya yaitu pelanggaran
terhadap ketertiban umum, penggelapan,
penipuan, psikotropika, memeras/mengancam,
kesusilaan, korupsi, perjudian, pembunuhan,
penganiayaan, pencurian, sampai yang paling
banyak adalah kasus human trafficking
berjumlah 14 orang (Badan Pusat Statistik,
2016).
Analisa Jurnal
2. I Ya Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan
(Intervention) interpretif fenomenologi.
Intervensi yang dilakukan yaitu dengan cara proses keperawatan jiwa
yang diperlukan untuk meningkatkan dan mempertahankan perilaku
yang mendukung integrasi,meningkatkan kemampuan narapidana
untuk berhasil menghadapi hidup dan tantangan,serta membangun
ketahanan dalam menghadapi stress di lapas

3. C Tidak Tidak adanya perbandingan pada jurnal ini


(Comparasion)
Analisa Jurnal
4. O Ya Hasil analisis berdasarkan ungkapan partisipan. Interpretasi hasil
(OutCome) penelitian dilakukan untuk mengetahui perasaan, pemahaman, serta
makna yang terkadung dari perkataan dan ucapan narapidana pelaku
human trafficking akan pengalaman mereka dalam menjalani hukuman
di Lembaga Pemasyarakatan (LP) wanita Kelas III Kupang.

5. T Ya 24 September 2020
(Time)
Thankyou!
Any Question???

Anda mungkin juga menyukai