Anda di halaman 1dari 8

Nama : Hepi Nopita Sari

Nim : 2019.C.11a.1011
Tingkat : 2A Prodi S1 Keperawatan
Dosen Pengajar : Angga Arsesiana, SST.,M.Keb
Mata Kuliah : Keperawatan Maternitas II

RESUME
1.2 Persalinan Berisko
Persalinan merupakan proses fisiologis pengeluaran janin, plasenta, dan ketuban
melalui jalan lahir. Persalinan secara alami adalah persalinan yang dilakukan pada proses
persalinan dan kelahiran tanpa intervensi medis serta obatobatan penghilang rasa sakit,
namun juga membutuhkan dukungan. Melahirkan secara alami merupakan harapan bagi
setiap ibu hamil, dalam beberapa kasus intervensi medis minimal diperlukan (Indrayani,
2016).
Menurut IBI persalinan normal merupakan persalinan yang meliputi presentasi janin
belakang kepala yang dapat berlangsung spontan dengan lama persainan dengan batas
waktu yang normal, sedangkan menurut WHO persalinan normal adalah persalinan dengan
persentasi janin belakang kepala yang berlangsung secara spontan dengan lama persalinan
dalam batas normal, beresiko rendah sejak awal persalinan hingga partus dengan masa
gestasi 37-42 minggu.
Proses dinamika dari persalinan meliputi empat faktor utama yaitu power, passage,
passanger, psikis dan juga tidak kalah pentingnya faktor Penolong persalinan. Jika terdapat
masalah pada salah satu faktor tersebut maka dapat menyebabkan kesulitan selama
persalinan (Purwaningsih, 2010).
2.1.1 Distosia
Distosia adalah persalinan yang sulit yang ditandi dengan adanyahambatan kemajuan
dalam persalinan.Distosia di definisikan sebagai persalinan yang panjang, sulit,
atauabnormal, yang timbul akibat sebagai kondisi yang berhubungan dengan
berbagaimacam keadaan.Distosia adalah kelambatan atau kesulitan persalinan disebabkan
kelainanhis, letak dan bentuk janin, serta kelainan jalan lahir.
2.1.2 Klasifikasi
a. Distosia kelainan hisa
 Inersia uteri
Inersia uteri adalah kelainan his yang kekuatannya tidak adekuatuntuk
melakukan pembukaan serviks atau mendorong janin keluar. Inersiauteri dibagi
menjadi 2 :
 Inersia uteri primer : terjadi pada awal fase laten
 Inersia uteri sekunder : terjadi pada fase aktif
b. Etilogi
Multipara, kelainan letak janin, disproporsi sefalovelvik,kehamilan ganda,
hidramnion,utrus bikornis unikolis.
c. Komplikasi
 Inersia uteri dapat menyebabkan kematian atau kesakitan
 Kemugkinan infeksi bertambah dan juga meningkatnya kematian perinatal.
 Kehabisan tenaga ibu dan dehidrasi : tanda-tandanya denyut nadinaik, suhu
meninggi, asetonuria, napas cepat, meteorismus, danturgor berkurang
d. Faktor Predisposisi
Anemia, hidromanion, grande multipara, primipara, pasiendengan emosi kurang
baik.
2.1.2 Premature
Kelahiran prematur adalah kelahiran yang terjadi sebelum minggu ke-37 atau lebih
awal dari hari perkiraan lahir. Kondisi ini terjadi ketika kontraksi rahim mengakibatkan
terbukanya leher rahim (serviks), sehingga membuat janin memasuki jalan lahir.
Minggu terakhir masa kehamilan merupakan masa yang penting dalam pembentukan
tahap akhir berbagai organ vital, termasuk otak dan paru-paru, serta proses peningkatan
berat badan janin. Oleh karena itu, bayi yang lahir prematur berisiko mengalami gangguan
kesehatan karena kondisi organ tubuh yang belum sempurna, sehingga membutuhkan
perawatan intensif.
Penyebab kelahiran prematur terkadang tidak diketahui, namun pecahnya ketuban lebih
awal merupakan salah satu penyebab utama kelahiran prematur. Beberapa faktor yang
dapat memicu terjadinya kelahiran prematur, yaitu:
a. Faktor kesehatan ibu, di antaranya:
 Preeklamsia.
 Penyakit yang bersifat kronis, seperti penyakit ginjal atau jantung.
 Penyakit infeksi, seperti infeksi saluran kemih, infeksi cairan ketuban, dan infeksi
vagina.
 Kelainan bentuk rahim.
 Ketidakmampuan serviks menutup selama masa kehamilan.
 Stres.
 Kebiasaan merokok sebelum dan selama masa kehamilan.
 Penyalahgunaan NAPZA.
 Pernah mengalami kelahiran prematur sebelumnya.
b. Faktor kehamilan, seperti:
 Kelainan atau menurunnya fungsi ari-ari.
 Kelainan posisi ari-ari.
 Ari-ari yang lepas sebelum waktunya.
 Terlalu banyak cairan ketuban.
 Ketuban pecah lebih awal.
c. Faktor yang melibatkan janin, yaitu:
 Kehamilan kembar.
 Kelainan darah pada janin.
2.1.3 Postmatur
Definisi post matur merupakan kehamilan yang melampaui umur 42 minggu dengan
segala kemungkinan komplikasinya. Dengan mengetahui hari pertama menstruasi maka
kita akan dapat menentukan:
a.       HPL menurut Negle
b.      Hasil pemeriksaan perawatan antenatal berupa :
 Janin besar untuk masa kehamilan (BMK)
 Janin kecil untuk masa kehamilan (KMK)
 Janin sama besarnya untuk masa kehamilan (SMK)
Etiologi
a. Tidak pasti mengetahui tanggal haid terakhir.
b. Terdapat kelainan konginetal anensephalus
c. Terdapat hipoplasi kelenjar adrenal
d. Defisiensi enzim sulfatase plasenta.
e. Hormone estriol yang rendah
Tanda-tanda Postmatur
a. Tak ada lanugo
b. Kuku panjang
c. Rambut kepala banyak
d. Kulit keriput, mengelupas sering bewarna kekuningan
e. Kadang-kadang anak agak kurus
f. Air ketuban sedikit dan mengandung mekonium.
2.2 Keluarga Berencana
Menurut WHO expert Commite, keluarga berencana adalah tindakan yang membantu
individu atau pasangan suami istri untuk : 1). Mendapatkan objektif-objektif tertentu, 2).
Menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, 3). Mendapatkan kelahiran yang memang
diinginkan, 4). Mengatur interval diantara kelahiran, 5). Mengontrol waktu saat kelahiran
dalam hubungan dengan suami istri, 6). Menentukan jumlah anak dalam keluarga.( Pinem,
2009 : 188) Pengertian Program Keluarga Berencana menurut UU no 10 tahun 1992
(tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera) adalah upaya
peningkatan, kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan
(PUP), pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan
keluarga kecil bahagia dan sejahtera. ( handayani, 2010 : 28).
Jenis alat kontrasepsi (KB) dan efek sampingnya :
1. Pil KB
Jenis alat kontrasepsi pertama disini adalah pil KB. Pil KB bersifat temporer dan dibagi
ke dalam 2 golongan, yaitu jenis yang mengandung hormon progesteron dan kombinasi
progesteron-estrogen.
Alat kontrasepsi satu ini masih tergolong murah, namun cukup merepotkan karena
harus rutin dikonsumsi setiap hari. Bahkan untuk beberapa jenis pil KB, kamu harus
meminumnya di jam yang sama tidak boleh berbeda untuk memaksimalkan tingkat
keberhasilannya. Meskipun begitu, tingkat keberhasilan dalam penggunaan alat kontrasepsi
ini terbilang cukup baik, tingkat kegagalan hanya 8% jika penggunanya menggunakan
secara teratur.
Efek Samping Pil KB:
 Meningkatkan risiko darah tinggi dan penyakit kardiovaskular
 Peningkatan berat badan
 Dapat mengganggu produksi ASI
 Pendarahan tiba-tiba di luar jadwal menstruasi
 Rasa mual
 Sakit kepala dan terkadang ada rasa tidak nyaman pada payudara
 Gairah seks menurun
2. Suntik KB
Suntik KB dibagi menjadi 2 tipe, ada yang menunda kehamilan selama 1 bulan ada pula
untuk 3 bulan. Jenis kontrasepsi ini hampir mirip dengan pil KB, namun jika pil KB harus
rutin dikonsumsi setiap hari, sedangkan suntik rutin setiap satu bulan atau 3 bulan sekali.
Kontrasepsi ini juga termasuk dalam kategori temporer dan masih tergolong murah,
dengan tingkat kegagalan 3persen dalam pencegahan kehamilan.
Efek Samping suntik KB:
 Rasa mual
 Peningkatan berat badan
 Gairah seks menurun
 Pendarahan di luar jadwal menstruasi atau bahkan tidak menstruasi samasekali
 Sakit kepala
 Jerawatan
3. Implan/Norplant/Susuk
Kontrasepsi jenis ini merupakan penanaman sebuah benda kecil seukuran batang korek
api yang dimasukkan ke bagian bawah kulit, umumnya pada lengan bagian atas. Implan
termasuk dalam kategori KB temporer, dengan jangka waktu pencegahan kehamilan selama
3 tahun.
Bagi pasangan yang ingin menunda kehamilan dalam jangka cukup lama dan tidak
ingin repot, metode satu ini dapat dijadikan pilihan.
Meski harganya relatif lebih mahal dibandingkan menggunakan pil atau suntik KB,
tingkat kegagalan sangat baik yaitu hanya 1persen. Dan bagi Mama yang masih menyusui,
dapat menggunakan jenis KB ini karena tidak mengganggu produksi ASI.
Efek Samping implan:
 Rasa nyeri di bagian lengan atas atau tempat implan ditanam
 Menstruasi tidak teratur
 Peningkatan berat badan
 Kesulitan hamil kembali setelah implan dilepas
4. IUD/Spiral
IUD (Intra Uterine Device) atau yang sering dikenal dengan kontrasepsi spiral ini,
merupakan salah satu alat kontrasepsi yang cukup diminati oleh banyak pasangan di
Indonesia. Selain karena jangka waktu pencegahan kehamilan yang cukup lama, tidak
memerlukan perawatan rumit, juga tingkat kegagalannya rendah.

IUD biasa diletakkan di dalam rahim untuk menghadang sel sperma menembus sel
telur. Terdapat 2 jenis IUD yaitu yang terbuat dari tembaga dan dapat bertahan selama 10
tahun, atau yang mengandung hormon dan bertahan selama 5 tahun.
Efek Samping IUD:
 Keram perut atau rasa sakit pada bagian bawah perut
 Pendarahan yang cukup banyak saat menstruasi atau bahkan menstruasi tidak teratur
 Dapat lepas atau bergeser (jika lepas biasanya akan keluar bersama darah haid)
 Dapat terjadi infeksi jika tubuh menolak keberadaan IUD
5. Vasektomi
Vasektomi adalah tindakan KB yang dilakukan untuk menghentikan aliran sperma
dengan cara menutup saluran vas deferens pada pria. Hal ini memerlukan tindakan medis
atau operasi dan bersifat permanen. Bagi pasangan yang tidak ingin memiliki keturunan
lagi biasanya akan menggunakan cara ini sebagai salah satu option mencegah kehamilan.
Namun, karena hal ini bersifat permanen, akan lebih baik pria yang akan melakukan
sterilisasi ini benar-benar mantap dan yakin sebelum menjalani tindakan. Dan pria yang
melakukan tindakan ini tidak perlu takut karena tidak menyebabkan ejakulasi, tidak
menurunkan gairah seks, atau kemampuan ereksi.
Efek samping vasektomi:
 Bisa terdapat darah di dalam air mani
 Memar pada testis beberapa bulan pasca operasi
 Pendarahan atau pembekuan darah pada area testis
 Infeksi pasca operasi
 Perasaan tidak nyaman pasca operasi
6. Tubektomi
Tubektomi merupakan tindakan KB permanent atau sterilisasi pada perempuan, yang
dilakukan dengan cara memotong atau menutup tuba falopi sehingga sel telur tidak masuk
ke dalam rahim, sekaligus menghalangi sperma untuk masuk ke dalam tuba falopi.

Sama seperti vasektomi, tindakan ini juga memerlukan operasi, tidak mempengaruhi
gairah seks ataupun menopause.
Efek samping tubektomi:
 Nyeri pada panggul atau perut
 Infeksi pasca operasi
 Pendarahan
 Komplikasi
 Beberapa orang juga dapat mengalami hamil ektopik

Anda mungkin juga menyukai