Dengan mengucap puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas semua rahmat,
nikmat serta hidayah-Nya yang telah di limpahkan. Sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dalam bentuk dan isinya yang sangat sederhana tepat
pada waktunya. Dan saya beri judul “ Magnet”
KELOMPOK 10
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Magnet..........................................................................................................3
B. Cara Membuat Magnet..................................................................................5
C. Bagian-Bagian Magnet.................................................................................7
D. Medan Magnet..............................................................................................8
E. Kutub Magnet dan Garis Gaya Magnet......................................................20
F. Pengaruh Medan Magnet............................................................................24
G. Sifat-Sifat Magnet.......................................................................................26
BAB III PENUTUP...............................................................................................29
A. Kesimpulan.................................................................................................29
B. Saran............................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................30
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di bumi ini tentunya kita tidak asing dengan benda yang bernama
magnet. Benda yang memiliki medan magnet dan dua kutub ini dapat menarik
benda-benda yang mengandung unsur logam. Kita dapat menemukan magnet
dimana saja, misalnya di toko mainan, toko bangunan, bahkan di bumi yang
kita pijak ini terdapat sumber medan magnet yang sangat banyak. Pada magnet
terdapat dua kutub, yaitu kutub utara yang selalu mengarah ke utara dan kutub
selatan yang selalu mengarah ke selatan.Dan tak jarang kita juga bisa
menemukan magnet di dalam alat-alat elektronik.Biasanya kita melihat magnet
dalam berbagai bentuk, contohnya magnet U (sepatu kuda), magnet batang,
magnet lingkaran, magnet jarum (kompas), dll.Namun sebenarnya magnet
yang ada sekarang ini, hampir semuanya adalah magnet buatan.
Magnet sebenarnya tidak hanya berupa magnet batang, jarum, lingkaran,
dll yang biasa kita lihat pada umumnya. Tetapi magnet juga bisa dibuat dengan
cara sederhana dan tidak membutuhkan bahan-naha tertentu yang rumit seperti
pada pembuatan magnet buatan. Kita hanya membutuhkan bahan-bahan
sederhana yang ada di sekitar kita, dan cara pembuatannya pun tak serumit
magnet buatan pabrik.
Selain itu magnet juga sangat berguna bagi manusia.Misalnya saat kita
tersesat di hutan kita dapat menggunakan kompas sebagai penunjuk jalan,
dalam hal ini magnet juga ikut berperan penting.Magnet kulkas digunakan
untuk menyimpan catatan di pintu kulkas.Tidak hanya itu, magnet juga sangat
berguna dalam dunia kesehatan.Sejak dulu magnet sudah digunakan dalam
dunia pengobatan, terutama dalam pengobatan alami (Naturopathy). Selain
karena murah, hanya dengan satu set magnetic terbukti sangat bermanfaat bagi
seluruh anggota keluarga (tidak hanya untuk pengobatan, tapi juga untuk hidup
sehat alami).
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa Itu Pengertian Magnet?
2. Apa Saja Jenis-Jenis Magnet?
3. Apa Saja Bagian-Bagian magnet
4. Apa Itu Kutub Magnet dan Garis Gaya Magnet?
5. Apa Itu Medan Magnet?
6. Apa Saja Bentuk Medan Magnet?
7. Bagaimana Pengaruh Medan Magnet?
8. Apa Saja Sifat Magnet?
9. Bagaimana Pembuatan Magnet?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Magnet
2. Untuk Mengetahui Jenis-Jenis Magnet
3. Untuk Mengetahui Bagian-Bagian magnet
4. Untuk Mengetahui Kutub Magnet dan Garis Gaya Magnet
5. Untuk Mengetahui Medan Magnet
6. Untuk Mengetahui Bentuk Medan Magnet
7. Untuk Mengetahui Pengaruh Medan Magnet
8. Untuk Mengetahui Sifat Magnet
9. Untuk Mengetahui Pembuatan Magnet
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Magnet
1. Pengertian
Istilah megnetik berasal dari suatu daerah yang namanya magnesia,
sebuah pulau di laut Aeqea, tempat beberapa jenis batuan tertentu
ditemukan oleh orang Yunani lebih dari 2000 tahun yang lalu. Batuan
tersebut memiliki sifat yang tidak biasa yaitu dapat menarik potongan-
potongan besi sehingga disebut “batu sembrani” (load stone) magnet
pertama kali digunakan oleh para pelaut Cina pada Abad XII.
Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu: kutub utara (north/ N) dan
kutub selatan (south/S). Walaupun magnet itu dipotong-potong, potongan
magnet kecil tersebut akan tetap memiliki dua kutub.
3
magnetik. Kekuatan sebuah magnet terletak pada apa yang disebut kutub-
kutub magnetik.
Jika sebuah magnet batang patah, maka masing-masing patahannya
akan menjadi magnet baru. Kalau dipatahkan lagi maka patahannya akan
menjadi magnet baru lagi. Begitu seterusnya jika kita dapat memecahkan
magnet menjadi potongan-potongan kecil, maka potongan-potongan kecil
itu akan bersifat magnet dengan dua kutub. Jadi, setiap magnet baru selalu
punya dua kutub yaitu utara dan selatan. Tidak akan pernah kita dapat
memisahkan kedua kutub tersebut dan membuat magnet dengan satu kutub
saja. Jika magnet dibelah sampai menjadi artikel yang sangat kecil
sekalipun, partikel-partikel itu akan tetap bersifat seperti magnet. Jadi atom-
atom magnet itu adalah juga magnet.
Gaya magnetik dapat bekerja tanpa magnet menyentuh benda yang
dipengaruhi gaya tersebut. Misalnya, paku besi akan ditarik oleh magnet
jika paku itu berada dekat pada salah satu kutub magnet sebelum paku itu
menyentuh magnet. Hal ini disebabkan Karena ruang disekitar magnet itu
dipengaruhi oleh magnet tersebut. Ruang yang dipengaruhi magnet disebut
medan magnetic setiap benda tertentu yang berada dalam medan magnet
akan dipengaruhi oleh magnet tersebut. Benda-benda yang dipengaruhi oleh
magnet tersebut adalah benda-benda yang terbuat dari besi, nikel dan kobalt.
Benda-benda ini akan ditarik oleh magnet jika didekatkan ke kutub magnet.
Benda lain seperti tembaga, aluminium, kayu, atau plastik tidak dipengaruhi
oleh magnet sehingga tidak akan ditarik magnet.
Energi magnetik dapat dipahami dengan mengamati gejala yang
timbul ketika dua batang magnet yang kutub-kutubnya saling didekatkan
dengan satu dengan yang lain. Seperti diketahui bahwa setiap magnet
mempunyai dua macam kutub, yaitu
kutub magnet utara dan kutub magnet selatan. Jika dua batang magnet
kutub-kutubnya yang senama (U – U/S – S) saling didekatkan maka kedua
magnet akan saling tolak menolak. Sebaliknya, kedua magnet akan saling
tarik menarik apabila yang saling berdekatan adalah kedua kutub tidak
senama (U-S).
4
2. Jenis-jenis Magnet
Berdasarkan asalnya magnet dibagi menjadi dua kelompok, yaitu :
1. Magnet alam, yakni magnet yang ditemukan di alam. Bumi adalah
magnet alam yang tersebar oleh karena itu bumi memiliki kutub utara
dan kutub selatan sebagai ujung magnetnya. Magnet alam dapat
ditemukan pada bebatuan yang mengandung unsur magnet.
2. Magnet buatan, yakni magnet yang sengaja di buat oleh manusia.
Berdasarkan bahan yang digunakannya itu, magnet dapat dibedakan
menjadi empat tipe:
1. Tipe magnet permanen campuran
Berdasarkan bahan campurannya, magnet permanen campuran
dibagi menjadi
a. Magnet alcomax, dibuat dari campuran besi dan aluminium
b. Magnet alnico, dibuat dari campuran besi dan nikel
c. Magnet triconal, dibuat dari campuran besi dan kobal
2. Tipe magnet keramik
Tipe magnet ini disebut juga magnadur, terbuat dari serbuk ferit
dan bersifat keras serta memiliki daya Tarik kuat.
3. Tipe magnet besi lunak
Tipe magnet besi lunak juga disebut dengan stalloy, terbuat dari
96% besi dan 4% silicon.Sifat kemagnetannya tidak keras dan sementara.
4. Tipe magnet pelindung
tipe magnet ni disebut juga mumetal, terbuat dari 74% nikel, 20%
besi, 5% tembaga dan 1% mangan. Magnet ini tidak keras atau
sementaara.
5
Gambar 3.
2. Induksi magnet.
Induksi. Yaitu dengan mendekatkan magnet permanen pada logam
yang ingin dijadikan magnet.
Gambar 4.
Gambar 5
cara membuat
magnet dengan
dialiri listrik
6
C. Bagian-Bagian Magnet
1. Kutub Magnet
Bagian magnet yang mempunyai gaya tarik terbesar disebut kutub
magnet. Magnet selalu mempunyai dua kutub.Hal ini dapat diketahui bila
sebuah magnet batang dicelupkan ke dalam serbuk besi.Di bagian tengah
(daerahnetral) tidak ada serbuk besi yang melekat, sedangkan bagian ke
ujung makin banyak serbuk besi yang melekat pada magnet.
Bagian yang banyak dilekati serbuk besi merupakan kutub magnet.
Hal ini menandakan, gaya magnet yang paling besar berada di ujun-ujung
magnet. Kutub utara dan kutub selatan magnet setiap magnet, apapun
bentuknya selalu mempunyai kutub utara dan selatan.Dengan mengamati
magnet jarum yang berputar pada porosnya, misalnya kompas. Dalam
keadaan diam, salah satu ujung magnet akan menunjukan ke arah utara,
sedangkan ujung yang lainya menunjuk ke arah selatan. Ujung kompas yang
menunjuk ke arah utara disebut kutub utara dan ujung magnet yang
mengarah selatan disebut kutub selatan.
2. Sumbu Magnet
Sumbu magnet yaitu garis yang menghubungkan antara kedua kutub
magnet.
7
Pada sebuah magnet, magnet-magnet elementernya tersusun rapi dan
menunjuk arah yang sama, sehingga menimbulkan kutub-kutub magnet.
Antar magnet elementer tersebut terdapat gaya tolak-menolak dan gaya
tarik-menarik. Akan tetapi, di bagian ujung magnet hanya terdapat gaya
tolak-menolak. Itulah sebabnya pada ujung-ujung magnet terdapat gaya
magnet paling kuat sedangkan bagian tengahnya lemah.
Pada benda bukan magnet, magnet-magnet elementernya tersusun
dengan arah yang berlainan atau arah yang acak sehingga tidak
menimbulkan kutub magnet. Karena arahnya acak, gaya tarik-menarik dan
tolak-menolak antar
D. Medan Magnet
1. Pengertian Medan Magnet
Medan magnet adalah ruang di sekitar magnet yang gaya
tarik/tolaknya masih dirasakan oleh magnet lain. Medan magnet pada
umumnya mengitari bagian-bagian kutub magnet.
Medan magnet terdiri dari garis-garis fluks imajiner yang berasal dari
partikel bermuatan listrik yang bergerak atau berputar.Contohnya partikel
proton yang berputar dan pergerakan elektron yang mengalir pada kawat
dalam bentuk sirkuit elektronik.
Secara garis besar ada dua jenis magnet berdasarkan bagaimana
medan magnetnya tercipta, yaitu:
a. Magnet permanen, tidak tergantung akan adanya pengaruh dari luar dala
menghasilkan medan magnetnya. Magnet ini dapat dihasilkan oleh alam
atau dapat dibuat dari bahan feromagnetik (bahan yang memiliki respon
yang kuat terhadap medan magnet).
b. Elektromagnet adalah magnet yang medan magnetnya tercipta
karena adanya arus listrik yang mengalir. Semakin besar arus yang
diberikan, maka semakin besar pula medan magnet yang dihasilkan.
2. Bentuk Medan Magnet
A. Medan Magnet oleh Arus Listrik
Hubungan magnet dengan listrik telah diamati oleh Chiristian
Oersted (177-1851). Oersted menemukan bahwa kompas diletakkan di
8
dekat kawat penghantar berarus listrik, jarum kompas segera
menyimpang dari arah semula. Selain itu, Oersted juga menemukan
bahwa jarum kompas dapat menyimpang ketika berada dalam medan
Magnet.
1. Hukum Biot-Savart
Besar induksi magnet disuatu titik tegantung pada beberapa
faktor, yaitu jarak titik dengan kawat berarus, kuat arus, maupun arah
arus terhadap sumbu magnet. Induksi magnet sering disebut kuat
medan magnet
Hukum Biot-Savart menyatakan bahwa besarannya induksi
magnet di suatu titik dalam medan magnet :
a. Berbanding lurus dengan arus listrik (I)
b. Berbanding lurus dengan panjang elemen kawat (dl)
c. Berbanding lurus dengan sinus sudut antara arah arus dan garis
penghubung titik itu ke elemen kawat
d. Berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara titik itu ke elemen
kawat (r)
I d lsin a μo I Dl sin a
dB = k =
r2 4π r2
Keterangan :
9
μo
K=
4π
Contoh soal :
Diketahui:
μ0 = 4π x 10-7 Wb/A.m
dl = 10-2 m
r = 1,2 m
I = 125 A
Ditanyakan: dB?
Jawab:
10
Jadi, perubahan medan magnetik di titik P adalah 86,8 x 10-9 T.
11
Penyelesaian:
Diketahui : I = 10 A
A = 10 cm = 0,1 m
Ditanyakan : B
Jawab :
µ0 I −7 ¿
B¿ = 4 π × 10 T m/ A ¿ (10 A ) (2 π )( 0,1m) = 2 x 10-5 T
2 πa
B= 3/2
2(x + a2)
2
Keterangan :
B = kuat medan magnet (tesla)
a = jari-jari lingkaran penghantaran (meter)
x = jarak pusat lingkaran dengan titik (meter)
r = √ x 2 + a2
Di pusat lingkaran x = 0 :
μoI
B=
2a
Apabila ada N lilitan berlaku rumus :
12
μoI N
B=
2a
Contoh Soal :
1. Kawat penghantar berbentuk lingkaran dengan jari-jari 8 cm dan
terdiri atas 20 lilitan yang dialiri arus listrik sebesar 10 A. tentukan
besar induksi magnet di pusat lingkaran dan di titik yang terletak
pada garis sumbu dan berjarak 60 cm dari pusat lingkaran!
Penyelesaian :
Diketahui : a = 8 cm = 8 x 10-2 m
x = 6 cm = 6 x 10-2 m
I = 10 A
N = 20 lilitan
µ0 = 4 x 10-7 Wb/Am
Jawab :
¿ −7 ¿
a. B = µ0 ∈ 2 a ¿ = 4 π × 10 T ¿(10)(20) −2 T = 5π x 10
-
( 2)(8 × 10 )
4
T
Jadi besar induksi di titik pusat lingkaran adalah 5π x 10-4T.
b. r = √ x 2+ a2
= √ (6 × 10−2 )2+(8 ×10−2)2 m = 10-1 m
µ0 Ia2 N
B =
2 r3
2
( 4 π ×10−7 ) (10 ) ( 8 × 10−2 ) (20) T
=
(2) ¿¿
= 2,56π × 10-4 T
13
Jadi, besar induksi magnet dititik pada jarak 6 cm dari
pusat lingkaran adalah 2,56π × 10-4 T
μoN I
Dipusat solenoid : B =
l
1 μoN I
Diujung solenoid : B =
2 l
Keterangan :
14
μO = 4 r x 10−7 Wb/Am
Contoh soal :
Penyelesaian :
Diketahui : ℓ = 50 cm = 5 x 10-1 m
N = 200 lilitan
I =4A
µ0 = 4π x 10-7 Wb/Am
Ditanyakan :
a. B di ujung solenoid
b. B di tengah solenoid
Jawab :
1
a. B = µ ∋¿¿
2 0 l
(4 π × 10−7 Wb/ Am)(200)(4 A)
= T
2(5 ×10¿¿−1 m) ¿
= 3,2π x 10-4 T
15
µ ∋ ¿¿ (4 π × 10−7 Wb/ Am)(200)(4 A)
b. B = 0 l = T = 6,4π x
5 × 10−1 m
10-4 T
μo = 4 r x 10−7 Wb/Am
rd = jari-jari dalam
r𝓁 = jari-jari luar
Contoh soal :
I = 5A r𝓁 = 12cm
Ditanyakan B ?
16
1
a = ¿ +r l ¿
2
1
= (8 cm + 12 cm) = 10 cm = 10-1 m
2
μoN I
B =
2 πa
(4 r x 10−7 )(5)(4000)
= T
(2 π )(10−1)
= 4 x 10-2 T
Jadi, induksi magnet pada sumbu toroid sebesar = 4 x 10-2 T
5. Gaya Lorentz
Jika sebuah muatan bergerak dengan kecepatan tertentu dalam
medan magnetik, muatan tersebut akan mengalami gaya magnetik
yang disebut gaya lorentz. Arah gaya Lorentz selalu tegak lurus
dengan arak gerak dan medan magnetik.
Arah gaya Lorentz dapat ditentukan dengan kaidah tangan
kanan. Arah arus ditunjukkan dengan arah ibu jari, arah medan
magnet dengan jari telunjuk, dan arah gaya Lorentz terhadap jari
tengah.
Jika kuat arus I dan induksi magnetik B membentuk sudut 90º
terhadap arus serta panjang kawat lurus yang panjangnya L, besar
gaya Lorentz adalah :
F𝓁 = l 𝓁 B
Keterangan :
17
Jika muatan sebesar q bergerak dengan kecepatan v dalam
sebuah medan magnet homogeny (B) dengan arah v tegak lurus
terhadap arah B, gaya yang berkerja pada muatan tersebut dapat
dirumuskan sebagai berikut :
F𝓁 = q v B
Jika arah v dana arah B membentuk sudut a, persamaan di atas
menjadi :
F𝓁 = q v B sin α
Keterangan :
q = muatan listrik ( C )
v = kecepatan gerak muatan listrik ( m/s)
Muatan yang bergerak tegak lurus medan magnetik
mengalami gaya Lorentz yang selalu tegak lurus terhadap
kecepatan. Gaya ini hanya mengubah arah gerak mauatan, tidak
mengubah besar kecepatan. Gaya Lorentz (F) berfungsi sebagai
gaya sentripetal (F) sehingga geraknya merupakan gerak melingkat
beraturan. Persamaannya menjadi :
v2
Fsp = m
r
m v2
Dengan demikian persamaannya menjadi F𝓁 = Fsp atau q v B =
r
jadi, jari-jari lintasan gerak partikel dapat dicari dengan rumus :
mv
r=
qB
Keterangan :
r = jari-jari lintasan (m)
m = masa partikel (kg)
v = kecepatan linier (m/s)
2. Elektron ( q = 1,6 x 10-19 C ) bergerak memasuki medan magnet
sebesar 4 mT. Jika gaya yang bekerja pada muatan 1,28 x 10 -15 N,
berapakah kecepatan elektron saat memasuki medan magnet?
Penyelesaian :
18
Diketahui : q = 1,6 x 10-19 C
B = 4 mT = 4 x 10-3 T
F = 1,28 x 10-15 N
Ditanyakan : v?
Jawab :
F=Bqv
F
v=
Bq
1,28 ×10−15
= m/s = 2 x 106 m/s
(4 ×10−3)(1,6 ×10−19)
2 πa
Jadi, besar gaya setiap satuan panjang :
F μOl l
= 1 2
l 2 πa
Keterangan :
μo = 4 r x 10−7 Wb/Am
L1 = kuat arus pada kawat pertama (A)
L2 = kuat arus pada kawat kedua (A)
19
A = jarak kedua kawat (m)
L = Panjang kawat (m)
F= gaya tarik menarik atau tolak menolak antarkawat (N)
Contoh soal :
1. Dua kawat sejajar dialiri arus listrik seperti tampak pada gambar.
Jika µ0 = 4π × 10-7 Wb/Am, maka besar dan arah gaya magnetik
persatuan panjang yang dialami kedua kawat adalah ….
20
Besar dan arah gaya magnetik persatuan panjang yang dialami
kawat L dan M sebesar …. (µo = 4π × 10-7 Wb/mA)
Magnet selalu memiliki dua kutub, yaitu Utara dan Selatan. Dari kedua kutub
tersebut mengalir garis gaya magnet , yaitu dari kutub Utara ke kutub Selatan.
Garis gaya magnet tersebut merambat lewat udara di sekitar batang magnet.
Pada magnet berbentuk batang, lintasan yang harus dilalui oleh garis gaya
magnet melalui udara relatif panjang, sehingga gaya magnet pada magnet
batang lebih lemah. Pada magnet berbentuk U, lintasan yang perlu dilalui oleh
garis gaya magnet di udara lebih pendek, maka gaya magnet berbentuk U lebih
kuat.
Garis gaya yang keluar dan menuju kutub magnet pada setiap titik
disekitar magnet berbeda kerapatannya setiap satuan luas yang ditembus garis
gaya tersebut. Kerapatan garis gaya ini disebut jugafluks magnetik. Dalam
21
fisika, besaran untuk garis gaya magnet yang menembus luas permukaan (A)
yaitu fluks magnetik (ô) dinyatakan d alam satuan Weber. Fluks magnetik ini
sangat erat kaitannya dengan kuat medan induksi magnetik (B).
22
utara-selatan geografis bumi. Sudut yang dibentuk oleh garis utara-selatan
geografis (bumi) dan garis utara-selatan magnet jarum disebut sudut deklinasi.
Besar sudut deklinasi tidak lah konstan, tergantung dimana letak magnet jarum
tersebut terhadap kutub utara-selatan magnet bumi. Ini berarti, sudut deklinasi
di Teheran (ibu kota Iran) berbeda dengan sudut deklinasi di New York). Tentu
saja ada tempat - tempat yang mempunyai sudut deklinasi yang sama; garis
yang menghubungkan tempat–tempat ini, dalam peta, disebut garis
isodeklinasi.
Gambar 6. Inklinasi
Demikian juga kalau magnet jarum dipasang pada sudut mendatar
sehingga ia dapat berputar bebas, maka jarum itu akan sedikit menunjuk ke
bawah. Sudut yang dibentuk pada garis mendatar (horisontal) dengan garis
kutub utara-selatan magnet jarum disebut sudut inklinasi. Besar sudut inklinasi
ini pada setiap di muka bumi tidak sama besarnya, misalnya di kutub utara
sudut inklinasi besar nya 90o, dan di katulistiwa sama dengan nol.
Gambar 7. Deklinasi
Selain sifat tersebut di atas, kutub magnet memiliki sifat yang lain.
Apakah benar jika kutub yang berbeda dari suatu magnet didekatkan akan
saling menarik, dan sebaliknya jika kutub senama didekatkan maka akan saling
menolak.
23
Gambar 8. Interaksi gaya antar kutub-kutub magnet
1. Gaya listrik selalu sejajar dengan arah medan listrik, sedangkan arah gaya
magnetik selalu tegak lurus pada medan magnetik
Keterangan
24
F = Gaya magnet (satuan SI: Newton)
Contoh:
F. Pengaruh Medan
Magnet
1. Induksi Magnet
Sebuah medan magnet mampu memberi pengaruh (induksi)
terhadap bahan magbet. Jika sepotong besi lunak diletakkan pada batang
magnet atau pada kutub magnet, maka besi lunak itu akan ditarik oleh
batang magnet atau oleh kutub magnet. Selama besi itu melekat atau
berdekatan dengan kutub magnet, maka ia akan menjadi magnet
sementara. Magnet sementara ini mempunyai kutub utara dan kutub
selatan seperti magnet semula.Kutub utara magnet semula berhadapan
dengan kutub selatan magnet sementara, atau sebaliknya.
25
dalam suatu medan magnet disebut Gaya Lorentz. Arah dari gaya
magnetik ini, sesuai dengan aturan tangan kanan. Sebagaimana
ditunjukka pada gambar berikut
Gaya ini terjadi setiap saat pada setiap posisi muatan dalam medan
magnet. Besar gaya Lorentz tergantung pada: besar muatan benda,
kecepatan gerak muatan, harga medan magnet, serta arah gerak muatan
listrik terhadap arah medan magnet.
26
Gambar 17.Pengaruh Medan Magnet Terhadap Kawat Berarus
Jika dua penghantar yang dialiri arus didekatkan paralel (sejajar),
maka gaya Lorentz menimbulkan interaksi antara kedua penghantar
tersebut berupa gaya tarik menarik atau gayak tolak menolak.
G. Sifat-Sifat Magnet
1. Kemagnetan Bahan
Berdasarkan perilaku molekulnya di dalam medan magnetik luar,
bahan terdiri atas tiga kategori, yaitu feromagnetik, paramagnetik dan
diamagnetik. Sebagian besar mineral di alam bersifat diamagnetik atau
paramagnetik.Namun, ada beberapa mineral yang bersifat feromagnetik.
Mineral-mineral ini yang umumnya tergolong dalam oksida besi-
titanium,
sulfide besi dan hidrooksida besi yang disebut sebagai mineral
magnetik. Dari segi kuantitas keberadaan mineralmineral ini sangat
kecil.Meskipun demikian, keberadaan mineral- mineral tersebut pada
tanah atau batuan, fasa, ukuran dan bentuk butiran erat kaitannya dengan
genesa serta perubahan lingkungan yang dialami oleh tanah atau batuan
tersebut.
1. Feromagnetik
Feromagnetik merupakan bahan yang memiliki nilai
suseptibilitas magnetik positif yang sangat tinggi. Dalam bahan ini
sejumlah kecil medan magnetik luar dapat menyebabkan derajat
27
penyearahan yang tinggi pada momen dipol magnetik atomnya.
Dalam beberapa kasus, penyearahan ini dapat bertahan sekalipun
medan pemagnetannnya telah hilang. Ini terjadi karena momen dipol
magnetik atom dari bahan- bahan feromagnetik ini mengerahkan
gaya- gaya yang 2.1 Kemagnetan Bahan Berdasarkan perilaku
molekulnya di dalam medan magnetik luar, bahan terdiri atas tiga
kategori, yaitu feromagnetik, paramagnetik dan diamagnetik.
Sebagian besar mineral di alam bersifat diamagnetik atau
paramagnetik.Namun, ada beberapa mineral yang bersifat
feromagnetik.Mineral-mineral ini yang umumnya tergolong dalam
oksida besi-titanium, sulfide besi dan hidrooksida besi yang disebut
sebagai mineral magnetik.Dari segi kuantitas keberadaan
mineralmineral ini sangat kecil.Meskipun demikian, keberadaan
mineral- mineral tersebut pada tanah atau batuan, fasa, ukuran dan
bentuk butiran erat kaitannya dengan genesa serta perubahan
lingkungan yang dialami oleh tanah atau batuan tersebut.
2. Feromagnetik
Feromagnetik merupakan bahan yang memiliki nilai
suseptibilitas magnetik positif yang sangat tinggi. Dalam bahan ini
sejumlah kecil medan magnetik luar dapat menyebabkan derajat.
Penyearahan yang tinggi pada momen dipol magnetik atomnya.
Dalam beberapa kasus, penyearahan ini dapat bertahan sekalipun
medan pemagnetannnya telah hilang. Ini terjadi karena momen dipol
magnetik atom dari bahan- bahan feromagnetik ini mengerahkan
gaya- gaya yang kuat pada atom tetangganya sehingga dalam daerah
ruang yang sempit momen ini disearahkan satu sama lain sekalipun
medan luarnya tidak ada lagi. Daerah ruang tempat momen dipol
magnetik disearahkan ini disebut daerah magnetik. Dalam daerah ini,
semua momen magnetik disearahkan, tetapi arah penyearahannya
beragam dari daerah ke daerah sehingga momen magnetik total dari
kepingan mikroskopik bahan feromagnetik ini adalah nol dalam
keadaan normal.
28
2. Paramagnetik
Bahan paramagnetik adalah bahan- bahan yang memiliki
suseptibiitas magnetik yang positif dan sangat kecil. Paramagnetik
muncul dalam bahan yang atom- atomnya memiliki momen magnetik
hermanen yang berinteraksi satu sama lain secara sangat lemah. Apabila
tidak terdapat Medan magnetik luar, momen magnetik ini akan
berorientasi acak.
Dengan daya medan magnetik luar, momen magnetik ini arahnya
cenderung sejajar dengan medannya, tetapi ini dilawan oleh
kecenderungan momen untuk berorientasi acak akibat gerakan termalnya.
Perbandingan momen yang menyearahkan dengan medan ini bergantung
pada kekuatan medan dan pada temperaturnya. Pada medan magnetik
luar yang kuat pada temperatur yang Sangat rendah, hampir seluruh
momen akan disearahkan dengan
Medannya.Karakteristik dari bahan yang bersifat paramagnetik
adalah memiliki momen magnetik permanen yang akan cenderung
menyearahkan diri sejajar dengan arah medan magnet dan harga
suseptibilitas magnetiknya berbanding terbalik dengan suhu T. Variasi
dari nilai susceptibilitas magnetik yang berbanding terbalik dengan suhu
T adalah merupakan hukum Curie Sifat dari bahan dapat diketahui
dengan mengetahui kandungan mineral magnetik pada bahan tersebut.
Kandungan mineral magnetik ini dapat diketahui dengan serangkaian
penelitian, salah satunya adalah dengan mengukur temperatur curie dari
bahan tersebut.Batuan merupakan bahan yang komplek, tersusun dari
lebih satu mineral magnetik.Dengan pengukuran temperatur curie, dapat
menentukan mineral magnetik yang terkandung dalam batuan.
3. Diamagnetik
Bahan diamagnetik merupakan bahan yang memiliki nilai
suseptibilitas negatif dan sangat kecil. Sifat diamagnetik ditemukan oleh
Faraday pada tahun 1846 ketika sekeping bismuth ditolak oleh kedua
kutub magnet, hal ini memperlihatkan bahwa medan induksi dari magnet
29
tersebut menginduksi momen magnetik pada bismuth pada arah yang
berlawanan dengan medan induksi pada magnet.
30
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Magnet atau magnit adalah suatu objek yang yang mempunyai suatu
medanmagnet. Magnet juga dapat diartikan sebagai suatu benda yang memiliki
gejala dan sifat yang dapat mempengaruhi bahan-bahan tertentu yang berada di
sekitarnya.Medan magnet adalah ruang di sekitar magnet yang gaya
tarik/tolaknya masih dirasakan oleh magnet lain. Gaya yang dikerjakan
magnet-magnet satu sama lainnya dapat berupa gaya tarik atau gaya tolak,
bergantung ujung-ujung mana dari magnet-magnet batng tersebut yang saling
didekatkan. Kekuatan tarik menarik atau tolak menolak antara ujung magnet-
magnet tersebut bergantung pada jarak antara magnet-magnet itu. Gaya tarik
atau gaya tolak magnet disebut gaya magnetik. Kekuatan sebuah magnet
terletak pada apa yang disebut kutub-kutub magnetik.
Medan magnet pada umumnya mengitari bagian-bagian kutub
magnet.Bagian magnet yang mempunyai gaya tarik terbesar disebut kutub
magnet. Magnet selalu mempunyai dua kutub.Hal ini dapat diketahui bila
sebuah magnet batang dicelupkan ke dalam serbuk besi.Bagian yang banyak
dilekati serbuk besi merupakan kutub magnet.
B. Saran
Menurut kami , masih banyak hal-hal yang harus diperbaiki dimakalah ini.
menyadari hal tersebut kami masih jauh dari kata sempurna, semoga
kedepannya kami akan lebih fokus dan lebih baik lagi dalam menjelaskan
tentang makalah ini dan dengan sumber-sumber yang dapat dipertanggung
jawabkan.
31
DAFTAR PUSTAKA
Slamet Adeng, Ismet, Masitoh. dkk. 2008. Praktikum IPA 2 SKS. Jakarta:
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional
Abadi Rinawan, dkk. 2015. Fisika Kelas XII Untuk SMA dan MA. Klaten: PT
Intan Pariwara
https://www.google.co.id/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://eprints.umsida.ac.id/1728/1/MAGNET
%252C%252028-02-
2018.pdf&ved=2ahUKEwjOkpaHu8XgAhUbfH0KHRKJCaIQFjAAegQIB
hAB&usg=AOvVaw01498G_JaXrqOgemynz56w diakses pada tanggal
(16 februari)
https://www.google.co.id/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://file.upi.edu/Direktori/DUALMODES/
KONSEP_DASAR_FISIKA/BBM_12__%2528Kemagnetan
%2529_KD_Fisika.pdf&ved=2ahUKEwjOkpaHu8XgAhUbfH0KHRKJCaI
QFjABegQIBBAB&usg=AOvVaw3BYRXvCVBTPkS9hi1rlo6-
&cshid=1550501107783. Diakses pada tanggal (15 februari)
32
33