Anda di halaman 1dari 4

A.

KEYWORD
1. Sekelompok mahasiswa FK UMM berdiskusi tentang komunikasi sel
2. Kontraksi otot berlangsung di neuromuscularjunction melalui proses yang panjang
3. Kontraksi tersebut diawali dengan potensial aksi di neuron motorik somatik yang
melibatkan ion kalsium, neurotransmitter, reseptor dan ion voltage gated sehingga
menimbulkan end plate potensial.

B. KLARIFIKASI ISTILAH
1. Komunikasi Sel : Proses penyampaian informasi sel dari sel pesinyal menuju ke sel
target untuk mengatur pengembangan dan pengorganisasiannya menjadi jaringan,
mengawasi pertumbuhan dan pembelahannya serta mengkoordinasikan aktifitasnya.
(Prof. Subowo. 1995 dalam Biologi UNPAD. 2014)
2. Neuromuscular junction: Taut otot syaraf (KBBI. 2015)
3. Potensial aksi : Perubahan pada potensial membran sel yang menghasilkan suatu
impuls tegangan (instrumentasi.lecture.ub.ac.id. 2015)
4. Neuron motorik somatik : Neuron yang berfungsi untuk menghantarkan impuls dari
otak ke efektor (otot). Contohnya : neuron cranial ke III(n. oculomotorius)
(staff.ui.ac.id. 2013)
5. Neurotransmitter : Senyawa yang disintesis dan dilepaskan oleh sel syaraf yang
digunakan untuk saling berkomunikasi antar sel. (zulliesikawati.staff.ugm.ac.id.
2011)
6. Reseptor : Ujung distal dendrit yang menerima stimulus
(fk13.web.unair.ac.id.2015)
7. Ion voltage gated : Ion yang teraktivasi oleh voltase (yeni.staff.mipa.uns.ac.id.
2011)
8. End plate potensial : Pelepasan Ach yang menyebabkan Ach terikat dengan reseptor
pada otot (M. Irfan, SKM, SSt.Ft. Universitas Esa Unggul. 2012)

C. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana komunikasi antar sel terjadi?
2. Mengapa kontraksi otot dapat terjadi?

D. HIPOTESIS
1. Tahap 1. Reception (PENERIMAAN SINYAL) adalah : proses deteksi molekul
sinyal kimia yang data dari luar sel. Sinyal terdeteksi apabila molekul sinyal terikat
oleh protein reseptor yang berlokasi di permukaan sel atau di dalam sel
Tahap 2. Penerusan Sinyal (TRANSDUKSI). Pengikatan molekul sinyal mengubah
bentuk protein reseptor sehingga menginisiasi proses transduksi. Pada Tahap
transduksi sinyal berubah menjadi suatu bentukan lain (protein) yang menginisiasi
respon spesifik sel.
Tahap 3. RESPON. Respon tersebut berwujud berbagai macam aktivitas seluler
seperti: katabolisis enzim (mis. glikogen fosforilasi), pembentukan sitoskeleton,
aktivasi gen tertentu dalam sel
2. Mekanisme kontraksi otot disebut dengan sliding filament model,
Pertama, kepala miosin akan mengikat ATP sebagai sumber energi untuk
terjadinya kontraksi.

Kepala miosin akan menghidrolisis ATP menjadi ADP dan fosfat anorganik dan
menggunakan energi yang timbul dari pemecahan ATP tersebut.

Setelah mendapat energi dari ATP, kepala miosin akan mengait (berikatan
dengan) aktin

Terjadi pelepasan ADP dan fosfat anorganik yang menyebabkan kepala miosin
bergerak sehingga menggerakkan aktin.
Kepala miosin yang menangkap ATP baru akan menyebabkan kepala miosin
melapaskan diri dari aktin dan siklus akan berulang kembali.

Perhatikanlah gambar di bawah ini. Gambar paling atas adalah sarkomer ketika dalam
keadaan relaksasi, sarkomer lebih panjang dan zona H nampak cukup lebar. Gambar di
bawahnya adalah sarkomer dalam keadaan berkontraksi, terlihat bahwa sarkomer tersebut
memendek dan zona H mulai menyempit. Gambar paling bawah adalah sarkomer dalam
keadaan kontraksi penuh, zona H hilang sama sekali karena aktin saling tumpuk-
menumpuk.
Mekanisme sliding filament model secara keseluruhan dapat diperhatikan pada
gambar berikut ini.

Anda mungkin juga menyukai