Pembimbing :
dr. Budi Widarto, Sp.Rad
oleh :
Mella Intaniabella Ngapriba
201910401011004
Hidrokel adalah penumpukan cairan berbatas tegas yang berlebihan di antara lapisan
parietalis dan viseralis tunika vaginalis
Keadaan normal cairan yang berada di dalam rongga itu memang ada dan berada dalam
keseimbangan antara produksi dan reabsorbsi oleh sistem limfatik di sekitarnya
Epidemiologi Hidrokel
• USA insidensi hidrokel adalah sekitar 10 – 20 per 1.000 kelahiran hidup dan lebih sering
terjadi pada bayi prematur. Lokasi tersering adalah di sebelah kanan, dan hanya 10% yang terjadi
secara bilateral.
• Insidensi menurun seiring dengan bertambahnya umur.
• Neonatus risiko hidrokel lebih tinggi pada bayi prematur dengan berat badan lahir kurang
dari 1500 gram dibandingkan dengan bayi aterm.
Etiologi Hidrokel
Operasi
Prognosis Hidrokel
02 Laporan Kasus
03 Diskusi
04 Kesimpulan
Pendahuluan
Hidrokel abdominoscrotal (HAS) adalah suatu kondisi yang tidak biasa, ditandai dengan pembesaran hidrokel
scrotal ke komponen intra – abdominal melalui kanalis inguinalis
HAS dimulai dengan pembesaran hidrokel scrotal selama masa neonatal, kemudian berkembang ke
kanalis inguinalis dan terakhir ke rongga abdomen selama beberapa bulan kehidupan
Dalam penelitian ini kesalahan diagnosis dan manajemen terapi SAH yang terjadi dilakukan oleh
ahli bedah pertama dan cairan meningkat secara bertahap di kantung abdominal
Laporan Kasus
Seorang anak laki – laki usia 1 tahun dengan riwayat herniorrhaphy sebelah kanan 1 bulan yang lalu di rumah
sakit lain, dirawat di Rumah Sakit Anak Mofid, Tehran, Iran. Satu bulan setelah operasi pembedahan pertama, orangtua
pasien merasa terdapat massa yang tumbuh lambat di bagian bawah abdomen. Untuk diagnosis yang lebih baik,
dilakukan pemeriksaan USG yang menunjukkan adanya sebuah kista besar di bagian kanan regio abdominopelvic
dengan hidrokel yang sangat ringan di bagian kanan. Pencitraan CT cross sectional dilakukan berdasarkan permintaan
dokter bedah untuk mengevaluasi perluasan lesi sebelum dilakukan operasi.
Pada pemeriksaan CT Scan menunjukkan kista intraabdominopelvic yang besar berlanjut ke kanalis inguinalis
kanan dan sedikit cairan di scrotum. Kista berukuran 97 x 90 x 53 mm dengan volume cairan sekitar 248 mL.
Berdasarkan CT Scan, radiologis menyarankan hidrokel abdominoscrotal yang terlewat terdiagnosis ke dalam
diagnosis banding.
Karena adanya massa kistik abdomen yang besar dan tidak ada bukti hidrokel pada pemeriksaan fisik (tetapi pada
USG, terdapat hidrokel yang sangat ringan di bagian kanan), diputuskan untuk dilakukan laparotomi oleh ahli bedah
sebagai pendekatan terapi terhadap massa kistik abdomen yang tidak diketahui tersebut. Pada operasi adanya hidrokel
abdominoscrotal yang besar, yang tidak terdiagnosis akhirnya terkonfirmasi. Tidak didapatkan adanya hernia pada
kedua inguinal dan kedua testis berada di scrotum.
Diskusi
HAS adalah terkumpulnya cairan di tunika vaginalis, yang memanjang dari skrotum ke cavum abdomen. HAS
biasanya muncul sebagai hidrokel skrotum yang berhubungan dengan massa abdomen ipsilateral. Sifat lesi menjadi
jelas ketika massa dirasakan di atas cincin inguinalis dan cairan terlihat bergerak antara abdomen dan skrotum saat
mengkompresi salah satu struktur tersebut. Hidrokel ini biasanya berkembang setelah testis turun melalui kanalis
inguinalis, melalui cincin inguinalis eksterna dan masuk ke cavum abdomen setelah melewati cincin inguinalis interna.
Saat hidrokel memasuki rongga perut, hidrokel dapat berada pada posisi properitoneal atau retroperitoneal.
• Latabi dkk. kasus hidrokel unilateral yang besar pada seorang laki – laki berusia 18 tahun, menempati bagian
besar di abdomen dengan gejala traktus urinarius.
• Penelitian lain seorang pasien usia 11 bulan dengan HAS dextra dan testis yang tidak turun.
• Singh kasus HAS mengkompresi traktus urinarius dextra.
Meskipun HAS pada masa anak – anak dilaporkan pada tahun 1878, kontroversi mengenai etiologi dari lesi terus
berlanjut. Ada beberapa teori mengenai sumber cairan pada hidrokel, yang paling populer adalah berlanjutnya sekresi
cairan ke tunika vaginalis dan kemungkinan bahwa prosesus vaginalis yang mengalami obliterasi bertindak sebagai
katup satu arah antara hidrokel dan ruang intraperitoneal. Kondisi ini dapat muncul sebagai massa abdomen bagian
bawah. Diagnosis dapat ditegakkan jika massa dapat bertambah besar ketika bagian skrotum hidrokel ditekan, yang
memaksa cairan dari bagian skrotum hidrokel ke bagian intraabdominal.
Pada jurnal ini dilaporkan adanya kesalahan diagnosis dan kesalahan manajemen terapi HAS oleh ahli bedah dan
adanya cairan yang meningkat secara bertahap di kantong abdomen.
Kesimpulan
Hidrokel abdominoskrotal (HAS) harus dipertimbangkan sebagai kemungkinan penyebab adanya
penonjolan inguinal pada anak selama pemeriksaan fisik dan juga selama operasi dengan temuan atipikal
USG adalah metode yang berguna dan mudah digunakan untuk mengevaluasi lebih lanjut struktur kanalis
inguinalis dan membedakan antara hernia dan hidrokel
Terimakasih