Anda di halaman 1dari 1

Aktivitas Sari Buah Delima (Punica granatum L.

) Terhadap
Hepatotoksisitas pada Tikus Putih (Ratus novergicus)
Badriyah1, Nila Rosdiana2
Fakultas Teknik Kima, Universitas WR. Supratman, Surabaya
Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya, Malang

ABSTRAK

Penelitian ini mempelajari kemampuan sari buah delima dalam melindungi hati
terhadap kerusakan sel yang disebabkan radikal bebas CCL4 pada tikus putih (Rathus
norvegicus)
Sepuluh tikus putih jantan galur wistar berumur 3 bulan berat 160 – 200gr dibagi
secara acak dalam 4 kelompok masaing-masing terdiri dari 5 ekor . Kelompok I mendapat
diet standart berlaku sebagai kelompok control negative. Kelompok II mendapat CCL4
secara oral 0,55mg/g BB berlaku sebagai control positif. Kelompok III mendapat sari buah
delima dalam dosis 2,5 mg/hari selama 7 hari berturut-turut selama 24 jam setelah pemberian
sari buah delima. Tikus pada kelompok III mendapat CCL4 yang sama dengan kelompok II,
sedang kelompok I hanya diberi olive oil sebanyak 0,55 mg/gr BB, setelah 48 jam tikus
dimatikan, kemudian hati dan darahnya diambil untuk diukur SGOT dan SGPT serta MDA-
nya.
Metode penelitian yang digunakan adalah “the post test only control group design”
dan diperoleh melalui pemeriksaan laboratorium terhadap MDA hati, SGOT dan SGPT.
Selanjutnya untuk mengetahui adanya perbedaan dilakukan analisis Varian dan dilanjutkan
dengan uji LSD.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa kadar MDA dalam hati kelompok I dan III
tidak berbeda secara nyata. Hasil peneleitian menunjukkan bahwa pemberian sari buah
delima dapat mencegah dan melindungi hati dari keracunan CCL4, dan sari buah delima
berfungsi sebagai antioksidan.

Keywords: Sari buah delima, hepatotoksisitas, tikus putih

Anda mungkin juga menyukai