Anda di halaman 1dari 4

Nama : Galih Abimanyu

Notar : 18.01.0524

Kelas : MKTJ B Madya

Mata Kuliah : Sistem Manajemen Keselamatan Jalan

TUGAS RESUME

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN

SMK (Sistem Manajemen Keselamatan) adalah metode pengelolaan jaringan jalan


yang didukung secara luas untuk meningkatkan keselamatan, mendokumentasikan strategi,
kebijakan, standar, prosedur keselamatan jalan, keahlian staf, sistem manajemen dan audit RCA.
SMK merupakan bagian integral dari sistem manajemen keseluruhan untuk jaringan jalan raya.

Pandangan pemerintah yang dipertimbangkan adalah bahwa pendekatan sistematis


untuk manajemen keselamatan jaringan jalan yang ditawarkan melalui SMK pada gilirannya
akan memberikan sejumlah manfaat bagi RCA dan pengguna jalan seperti :

 SMK memastikan keselamatan dipertimbangkan dalam keputusan tentang


konstruksi, pemeliharaan dan pengelolaan jaringan jalan raya. Ini membantu
pencapaian target dan sasaran yang diidentifikasi dalam strategi keselamatan jala
nasional dan local.
 Penerapan prosedur pengelolaan jalan harus konsisten dan efisien
 Manajemen resiko didokumentasikan memberikan perlindungan dari litigasi
 Pengetahuan keselamatan jalan dan kebutuhab keahlian didokumentasikan dan
dapat disediakan
 Dokumentasi memberikan panduan yang jelas untuk semua staf dan dapat
digunakan untuk melatih karyawan baru
 Pengembangan, tinjauan dan audit jaringan jalan raya dilakukan secara
sistematis
 Keamanan yang lebih baik untuk semua pengguna jalan
 Ini diilustrasikan pada diagram di bawah ini.
Secara umum, ada 3 masalah yang perlu dipertimbangkan dan ditangani sebelum sistem
manajemen keselamatan dapat berhasil dikembangkan, yaitu :

1. Anggaran
2. Pelingkupan
3. Sumber daya

PENGALAMAN NEGARA LAIN

Pembentukan Sistem Manajemen Keselamatan Di New Zealand

Pembentukan Sistem Manajemen Keselamatan di New Zealand dilatarbelakangi oleh


ketidakjelasan peran yang diharapkan dari dinas-dinas penyelenggara jalan dalam turut serta
menyukseskan Rencana Umum Keselamatan Jalan New Zealand 2010 melalui intervensi sektor
engineering. Pada tahap-tahap awal pembentukannya, terdapat pendapat yang mengemuka untuk
mewajibkan melalui sistem perundangan agar tiap dinas di tingkat distrik mengadopsi
SMK. Namun dengan pertimbangan untuk mendapatkan manfaat yang lebih besar, adopsi SMK
oleh dinas terkait diputuskan bersifat sukarela . Keberhasilan pendekatan ini dalam memperjelas
posisi dan peran dinas penyelenggara jalan serta dalam membentuk budaya keselamatan secara
relatif singkat dan luas perlu mendapatkan apresiasi tersendiri

Manfaat Pembentukan SMK

Secara khusus, SMS memberikan berbagai manfaat kepada dinas penyelenggara jalan
dan pengguna jalan berupa hal-hal berikut :

1. Menjamin bahwa aspek keselamatan dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan –


keputusan yang terkait dengan pembangunan, pemeliharaan, dan pengelolaan jalan dan
jaringan jalan,
2. Membantu dinas dalam pencapaian target – target serta tujuan – tujuan yang dicanangkan
dalam dokumen strategi keselamatan jalan pada level nasional maupun daerah (bila ada).
3. Memastikan bahwa implementasi prosedur manajemen jalan akan dilaksanakan secara
konsisten dan efisien,
4. Terdokumentasinya dan terkelolanya resiko – resiko keselamatan jalan, sehingga tersedia
bentuk perlindungan pada saat proses hukum dilakukan.
5. Kebutuhan akan pengetahuan dan keahlian keselamatan jalan dapat didokumentasikan
dan dikelola,
6. Menjadi pedoman yang jelas bagi seluruh staff dan dapat digunakan untuk pelatihan staff
baru,
7. Pembangunan, evaluasi, dan audit jaringan jalan dapat dilaksanakan secata sistematis
8. Pada akhirnya meningkatkan kualitas keselamatan jalan bagi seluruh ppengguna jalan.

Struktur Sistem Manajemen Keselamatan

SMK untuk dinas penyelenggara jalan di New Zealend memiliki 4 bagian yaitu :

1. Arahan (direction), berupa visi strategis keselamatan jalan dan gambaran tentang
bagaimana visi tersebut akan dicapai.
2. Perangkat pencapaian (delivery), berupa standar – standar dan pedoman pembangunan
jalan, struktur staff, pembagian peran dan keahlian teknis yang akan digunakan, baik
secara internal maupun eksternal.
3. Pengendalian (control), yang menjelaskan proses – proses pengendalian dan tangggung
jawab personel
4. Pengkajian ulang (review/audit regime)

Proyek Pembangunan SMK

Agar dinas-dinas dapat mengadopsi SMS secara efektif, maka Proyek Pengembangan
SMS difokuskan pada 4 aktivitas utama: komunikasi, pembuatan pedoman, demonstrasi, dan
pengembangan keahlian.

Dampak Pembentukan dan Implementasi SMK


1. Peningkatan profil keselamatan jalan, khususnya melalui intervensi engineering, yang
ditandai dengan diangkatnya pembahasan mengenai Strategi Keselamatan Jalan pada
level distrik pada tingkat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
2. Keterlibatan dinas-dinas penyelenggara jalan dalam pelaksanaan keselamatan jalan
menjadi lebih terkuantifikasi.
3. Pertukaran pengetahuan yang relatif cepat dan ekstensif
4. Masukan – masukan bagi perbaikan dan updating standar-standar engineering, pedoman
pelaksanaan maupun petunjuk teknis.

Anda mungkin juga menyukai