Anda di halaman 1dari 6

Nama : Rayhan Rachman

Notar : 18.01.0532

Kelas : MKTJ B Madya

UTS SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN

1. Hal-hal apa saja yang menimbulkan permasalahan keselamatan di bidang


transportasi jalan dan pendekatan seperti apa yang bisa di lakukan !
2. Dalam penyelenggaraan manajemen keselamatan diperlukan strategi keselematan
yang harus sinkron dengan kebijakan lain yang berpengaruh pada keselamatan.

JAWABAN

1. Permasalahan keselamatan di bidang Transportasi yang terjadi adalah sebagai berikut :

 Kurangnya koordinasi

 Kurangnya dukungan kelembagaan

 Pendanaan yang kurang memadai.

 Rendahnya Penegakan hukum

 Sistem Informasi belum memadai.

Dalam bidang Sumber Daya Manusia permasalahan keselamatan di bidang transportasi adalah sebagai
berikut. :

 Rendahnya displin berlalu lintas,


 Rendahnya Public Safety Awareness
 Kurangnya kompetensi petugas

Dalam bidang Prasarana, permasalahan keselamatan di bidang transportasi adalah sebagai berikut. :

 Buruknya kondisi jalan dan Jembatan;


 Perlintasan sebidang;
 Daerah rawan kecelakaan belum tertangani,
 Terbatasnya Perambuan.

Dalam bidang Sarana, permasalahan keselamatan di bidang transportasi adalah sebagai berikut. :

 Rendahnya kelaikan;

 Fasilitas keselamatan kendaraan;


 Belum terstandarisasi;

 Pemeliharaan rendah.

Pendekatan yang bisa dilakukan dalam rangka mengatasi permasalahan-permasalahan keselamatan


keselamatan di bidang transportasi adalah sebagai berikut.:

 Pencegahan Kecelakaan (Active Safety)


 Pencegahan Luka (Passive Safety)
 Penanganan Korban (Emergency Services)

Dalam mendukung upaya pendekatan tersebut maka perlu dilakukan prinsip pendekatan 5E dalam
berbagai aspek. 5E tersebut adalah Engineering, Education, Enforcement, Encouragement, Emergency
Preparedness.

1. Engineering :

 Standar Keselamatan Kendaraan


 Sistem data kecelakaan Lalu-lintas
 Perencanaan dan desain keselamatan jalan
 Perbaikan lokasi-lokasi berbahaya (black spots & black zone)
 Riset keselamatan jalan
 Perhitungan biaya kecelakaan lalu-lintas

2. Education :

 Pendidikan keselamatan jalan untuk anak-anak


 Pelatihan dan pengujian pengemudi
 Kampanye dan sosialisasi keselamatan jalan

3. Enforcement :

 Polisi lalu-lintas dan penegakan hokum


 Peraturan lalu-lintas

4. Encouragement :

 Kordinasi dan manajemen keselamatan jalan


 Penjaminan atas keselamatan dan peran jasa asuransi

5. Emergency Preparedness :

 Pertolongan pertama bagi korban kecelakaan lalu lintas


Kemudian, pendekatan penanganan keselamatan LLAJ adalah 5 PILAR PENINGKATAN KESELAMATAN
LLAJ yang terdiri dari :

1. PENINGKATAN MANAJEMEN KESELAMATAN LLAJ(Safe Management)

Target : Mendorong terciptanya kemitraan multi-sektoral untuk mengembangkan dan


menetapkan strategi keselamatan jalan nasional, rencana dan target yang didukung oleh pengumpulan
data dan bukti penelitian untuk menilai desain penanggulangan dan memantau implementasi dan
efektifitas.

Rencana Aksi :

1. Penyelarasan dan Koordinasi Keselamatan Jalan

2. Protokol Kelalulintasan Kendaraan Darurat

3. Riset Keselamatan Jalan

4. surveilence injury dan sistem informasi terpadu

5. Dana Keselamatan Jalan

6. Kemitraan Keselamatan Jalan

7. Sistem Manajemen Keselamatan Angkutan Umum

8. Penyempurnaan Regulasi Keselamatan Jalan

2. PENINGKATAN JALAN YG BERKESELAMATAN (Safer Road)

Target : Meningkatkan keselamatan kualitas perlindungan atas kualitas jaringan jalan untuk
kepentingan semua pengguna jalan, terutama yang paling rentan (misalnya pejalan kaki, sepeda dan
sepeda motor). Hal ini akan dicapai melalui implementasi penilaian infrastruktur jalan dan peningkatan
perencanaan, desain, konstruksi dan pengoperasian jalan yang berkeselamatan.

Rencana Aksi :

1. Badan Jalan yang Berkeselamatan

2. Perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan jalan (termasuk perlengkapan jalan) yang


berkeselamatan

3. Menyelenggarakan peningkatan standar kelaikan jalan yang berkeselamatan

4. Lingkungan jalan yg berkeselamatan

3. PENINGKATAN PERILAKU PENGGUNA JALAN BERKESELAMATAN (Safer People)

Target : Perkembangan global peningkatkan teknologi keselamatan kendaraan, baik untuk


keselamatan pasif maupun aktif melalui kombinasi, harmonisasi standar global yang relevan, informasi
konsumen dan skema insentif untuk mempercepat penyerapan teknologi baru
Rencana Aksi :

1. Kepatuhan Pengoperasian Kendaraan

2. Penyelenggaraan dan Perbaikan Prosedur Uji Berkala dan Uji Tipe

3. Pembatasan Kecepatan Kendaraan

4. Penanganan Overloading

5. Penghapusan Kendaraan (scrapping)

6. Standar Keselamatan Kendaraan Angkutan Umum

7. Penyempurnaan Prosedur Uji Tipe bagi Kendaraan Bermotor yang diimpor dalam Keadaan
Bukan Baru dan Modifikasi

8. Pengembangan Riset & Desain Kendaraan Bermotor

4. PENINGKATAN KEND. YG BERKESELAMATAN ( Safer Vehicles)

Target : Penegakan hukum lalu lintas jalan yang berkelanjutan dan standar – standar peraturan
yang dikombinasikan dengan kesadaran masyarakat atau kegiatan pendidikan (Disektor publik maupun
sektor swasta) yang akan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan yang mengurangi dampak dari
faktor – faktor risiko.

Rencana Aksi :

1. Pemeriksaan Kondisi Pengemudi

2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Sistem Uji SIM

3. Penyempurnaan Prosedur Uji SIM

4. Pembinaan Teknis Sekolah Mengemudi

5. Penanganan Terhadap 5 Faktor Risiko Utama Plus

6. Penggunaan Elektronik Penegakan Hukum

7. Pendidikan Formal dan Informal Keselamatan Jalan

8. Kampanye Keselamatan : 1) 5 faktor resiko utama plus (helm, sabuk keselamatan, speeding,
mabuk, penggunaan telepon seluler, penguna jalan rentan); 2) Perilaku sehat di jalan

5. PENINGKATAN PERAWATAN PASKA LAKA (Post Crash)

Target : Peningkatan responsivitas untuk keadaan darurat dan meningkatkan kemampuan sistem
kesehatan untuk memberikan perawatan darurat yang sesuai dan rehabilitasi jangka panjang.

Rencana Aksi :

1. Sistem Layanan Gawat Darurat Terpadu

2. Sistem Komunikasi Gawat Darurat One access code (Nomor Darurat)


3. Penjaminan Korban Kecelakaan yang Dirawat di Rumah Sakit Rujukan

4. Asuransi Pihak Ketiga

5. Pengalokasian Sebagian Premi Asuransi untuk Dana Keselamatan Jalan

6. Program Rehabilitasi Pasca Kecelakaan

7. Riset Penanganan Korban Kecelakaan

2. Strategi Keselamatan Jalan yang dilakukan guna mengatasi permasalahan keselamatan jalan di
Indonesia adalah sebagai berikut.:

1. Pendidikan dan penelitian melalui kegiatan antara lain:

– pendidikan keselamatan jalan untuk anak;

– kampanye dan sosialisasi keselamatan jalan.

2. Perekayasaan melalui kegiatan antara lain:

– Perekayasaan kendaraan;

– Perekayasaan jalan dan jembatan;

– Perekayasaan lalu lintas.

3. Penegakan hukum melalui kegiatan antara lain:

– Penyidikan POLRI;

– Penyidikan PPNS bidang LLAJ.

4. Pemberdayaan melalui kegiatan:

– Peningkatan peran serta unit terkait

5. Tanggap darurat melalui kegiatan:

– pertolongan pertama bagi korban kecelakaan

– Penanganan trauma akibat kecelakaan

Dalam strategi keselamatan jalan harus dilakukan beberapa tindakan guna mendukung dan
melaksanakan strategi keselamatan jalan adalah sebagai berikut.

1. Perencanaan

Rencana Umum Keselamatan Transportasi Jalan memuat antara lain :

– Program kegiatan;

– Jumlah kebutuhan anggaran;

– Waktu pelaksanaan anggaran;


– Alokasi anggaran;

– Penanggungjawab pelaksana program.

2. Pengorganisasian

 Untuk melaksanakan rencana umum manajemen keselamatan transportasi jalan dan


melaksanakan strategi diperlukan sinkronisasi dan koordinasi antar instansi.

 Untuk menjamin terciptanya sinkronisasi dan koordinasi perlu dibentuk lembaga sebagai wadah
koordinasi antar instansi yang disebut dengan nama Dewan Keselamatan Transportasi Jalan
(DKTJ).

3. Pelaksanaan

1. Pendidikan dan penelitian melalui kegiatan antara lain:

– pendidikan keselamatan jalan;

– kampanye dan sosialisasi keselamatan jalan.

2. Perekayasaan melalui kegiatan antara lain:

– Perekayasaan kendaraan;

– Perekayasaan jalan dan jembatan;

– Perekayasaan lalu lintas.

3. Penegakan hukum melalui kegiatan antara lain:

– Penyidikan POLRI;

– Penyidikan PPNS bidang LLAJ.

4. Pemberdayaan melalui kegiatan:

– Peningkatan peran serta unit terkait

5. Tanggap darurat melalui kegiatan:

– pertolongan pertama bagi korban kecelakaan

– Penanganan trauma akibat kecelakaan

4. Pengawasan

Pengawasan dan monitoring dilakukan untuk memasitikan bahwa pelaksanaan rencana umum
keselamatan transportasi jalan berjalan sesuai dengan target yang telah disepakati

Dalam pelaksanaan manajemen keselamatan jalan diselenggarakan sistem informasi keselamatan


Transportasi Jalan yang merupakan alat pengawasanan dan monitoring.

Anda mungkin juga menyukai