politik. Istilah ini diciptakan oleh Destutt de Tracy (Prancis, 1976) guna menunjukkan suatu
ilmu baru yang meneliti ide-ide manusia, asal mulanya, sifat-sifat serta hukum-hukumnya.
Menurut arti yang umum ideologi menunjukkan ide-ide yang mendasari sebuah sistem
filsafat atau pandangan hidup suatu kelompok tertentu. Dalam kalangan Marxis, ideologi
berarti sejumlah keyakinan yang dianut oleh suatu golongan tertentu dan yang dianggap tidak
perlu dibuktikan lagi, tetapi yang sebetulkan menghalalkan kepentingan golongan tertentu itu.
Di sini ideologi berarti ideologi yang sedang berkuasa tetapi dalam artian yang keliru dan
menyesatkan. Alam pikiran yang ditentukan oleh hubungan yang ekonomis mempergunakan
sarana-sarana ideologis dan melestarikan dan meneguhkan ideologi itu. Adapun sarana-
sarana itu misalnya, tata hukum, sistem pendidikan, kaidah-kaidah dalam dunia seni, norma
estetik yang dianut, dan sebagainya. Citra manusia ideal yang dianut oleh Cicaro dan kaum
humanis, sastra pun dapat dijadikan sarana untuk mewujudkan atau mencerminkan suatu
ideologi. Tetapi sebaliknya, demikian kaum Marxis, sastra dapat juga menelanjangi ideologi
yang sedang berkuasa. Tetapi mau tidak mau kritik ideologi juga berpangkal pada suatu
ideologi tertentu.