Anda di halaman 1dari 2

Nama : Dwiky Febyanti

NPM : 2006586244
Mata Kuliah : Digital Journalism – KMMI
Dosen Pengampu : Ida Ri'aeni S.Sos, M.I.Kom

Resume Sesi 6: Jenis Reportase, Kendala dalam Reportase

Jurnalis yang baik adalah jurnalis yang yang memahami prinsip sembilan elemen
jurnalisme dan kode etik tidak akan mencampur adukan fakta dan opini dalam menulis
berita,tidak akan membuat berita fitnah, sadis dan cabul, tidak memihak pada satu pihak yang
bertikai, tetapi lebih menyorot aspek-aspek apa yang mendorong bagi penyelesaian konflik.
Kewajiban pertama jurnalisme adalah pada kebenaran dimana guna utama seseorang jurnalis
merupakan untuk mengantarkan kebenaran. Dari menguraikan fakta-fakta yang didapat yang
ada lapangan kemudian menyusunnya jadi suatu kabar, kabar tersebut hendak mengungkap
kebenaran dengan sendirinya. Kebenaran ini pula mempunyai arti relatif serta seluruh
bergantung pada pembacanya. Tetapi, tugas jurnalis juga untuk menguraikan fakta secara adil
dan terpercaya, serta bisa dijadikan bahan untuk investigasi lanjutan.
Kejujuran selama proses mencari sampai publikasi berita merupakan kunci utama
jurnalistik. Tanpa nilai jujur, jurnalis tak ubahnya seperti penulis fiksi yang luput dari
kebenaran ilmiah. Maka dari itu, mematuhi kode etik jurnalistik dan menerapkannya
merupakan wujud profesional seorang jurnalis, kode etik jurnalistik dinilai sangat penting
karena dapat menuntun jurnalis dalam melakukan tugasnya dan dengan menjalankan kegiatan
jurnalistik sesuai dengan kode etik jurnalistik berarti seorang jurnalis telah bertanggung jawab
terhadap diri sendiri maupun masyarakat.

Jenis Reportase
Reportase adalah proses mengumpulkan fakta-fakta tentang unsur berita dari berbagai sumber
dan menuliskannya dalam bentuk produk berita. Berita adalah hasil rekonstruksi tertulis dari
realitas sosial yang terdapat dalam kehidupan. Adapun pembagian jenis-jenis reportase adalah
sebagai berikut:
1. Reportase faktual/sederhana
Merupakan laporan-laporan yang dibuat oleh wartawan yang disajikan secara
sederhana. Reportase sederhana bisa berupa laporan hasil perjalanan. Reportase
sederhana juga berupa laporan atau deskripsi tentang suatu peristiwa atau kegiatan yang
telah diperhitungkan nilai beritanya. Reportase sederhana dapat disamakan dengan
reportase faktual yang dijelaskan oleh Jacob Oetama (1987: 195) sebagai reportase
yang melihat suatu peristiwa hanya dari satu dimensi, dimensi linier, kronologi
kejadian, dan dilakukan secara sekilas.
2. Reportase mendalam
William L. Rivers, Bryce Mc Intyre dan Alison Work dalam "Editorial" menyebutkan,
reportase mendalam adalah Reportase yang sedikit berbeda dengan berita langsung.
Jurnalis mengumpulkan informasi dengan fakta tentang peristiwa itu sendiri sebagai
informasi tambahan untuk acara tersebut. Contoh dalam Reportase mendalam tentang
pidato pemilihan presiden. Dalam konteks acara ini wartawan akan memasukkan pidato
itu sendiri dan dibandingkan dengan pernyataan yang telah dikeluarkan oleh calon
presiden beberapa waktu lalu. Jenis Reportase ini membutuhkan transfer informasi
daripada pendapat reporter (wartawan).

3. Reportase komprehensif/menyeluruh
Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan secara komprehensif sebagai 1 mampu
menangkap (menerima) dengan baik; 2 luas dan lengkap (lingkup atau isi); memiliki
dan menunjukkan wawasan luas. (Edisi Ketiga, Balai Pustaka, halaman 585). Dengan
demikian, reportase komprehensif adalah Reportase tentang fakta-fakta peristiwa atau
pendapat atau keduanya yang mengangkat topik yang sedang dibahas di masyarakat.
Isinya mampu memberikan penjelasan rinci kepada pembaca tentang topik dengan sisi
yang luas. Tujuannya adalah agar pembaca tahu untuk duduk masalah hangat secara
menyeluruh. Andreas Agung dalam makalah "Dasar Jurnalistik" menyebutkan bahwa
reportase komprehensif adalah pengembangan reportase interpretif di mana selain
mencari relevansi suatu peristiwa dengan peristiwa lain, ia juga menempatkannya pada
sistem sosial.

4. Reportase investigatif
Reportase investigatif adalah reportase yang mengangkat kasuskasus kehidupan sosial
yang ada. Kasus yang dipilih biasanya yang benar-benar berbobot untuk disajkan.
Awalnya, permasalahan ini kelihatan samar-samar tapi benar-benar terjadi. Sebelum
reportase ini disusun, wartawan perlu mengumpulkan data dengan penelitian yang
berkesinambungan, sehingga tercipta laporan yang akurat, lengkap, dan bisa
dipertanggungjawabkan. Karena untuk pengumpulan data harus dilakukan penelitian
atau pelacakan, maka reportase ini disebut reportase investigatif.

Anda mungkin juga menyukai