Anda di halaman 1dari 2

Nama : Dwiky Febyanti

NPM : 2006586244
Mata Kuliah : Digital Journalism – KMMI
Dosen Pengampu : Ida Ri'aeni S.Sos, M.I.Kom

Resume Sesi 7: Jurnalisme Kontemporer dan pengaruh dalam Kehidupan Sosial

Berkembangnya teknologi internet telah membuat orang-orang biasa dapat


berkomunikasi secara langsung, khususnya setelah era media sosial berkembang pesat. Kondisi
ini membuat posisi jurnalis dan jurnalisme berubah. Sebelumnya, jurnalis adalah orang yang
harus selalu tahu lebih dulu tentang fakta atau peristiwa yang bemilai penting atau menarik
bagi masyarakat. Khalayak selalu menunggu kabar terbaru yang secara rutin dihadirkan oleh
media massa. Internet telah mengubah banyak hal, dalam konteks tertentu bahkan telah
mengembalikan cara orang-orang biasa berkomunikasi kepada cara-cara lama, masyarakat
tutur, yang berkomunikasi secara langsung antar orang-orang. Bedanya, dulu orang
berkomunikasi langsung dengan cara lisan. Kini, orang berkomunikasi langsung melalui alat
bantu teknologi komunikasi berbasis internet. Orang-orang biasa dapat memperoleh informasi
atau berita tanpa dijembatani oleh media massa.
Lebih lanjut, dengan ditemukannya teknologi internet, kegiatan jurnalistik dapat
dilakukan oleh siapa saja, tanpa harus memiliki background sebagai jurnalis profesional. Setiap
orang bisa melakukan kegiatan mencari, mengumpulkan, mengolah, dan melaporkan
beritakepada masyarakat luas. Istilah yang digunakan untukperkembangan jurnalistik tersebut
yakni citizen journalism. Dalam citizen journalism, semua anggota masyarakat mampu
melakukan kegiatan jurnalistik tanpa memandang latar belakang pendidikan dan keahlian.
Kehadiran citizen journalism mendorong setiap orang untuk berani menulis dan melaporkan
informasi/berita kepada banyak orang tanpa memerlukan label atau status jurnalis profesional.
Era digital telah membawa perubahan terhadap praktik jurnalisme konvensional
menjadi jurnalisme media digital yang karakteristiknya pengolahan berita yang cepat,
distribusi yang cepat pula untuk sampai kepada khalayak dan dapat dipercaya. Media online
atau media siber yang dapat dipercaya telah melakukan verifikasi lembaga pada Dewan Pers
dan bertindak sebagai media siber yang resmi. Era digital dewasa ini telah memberikan peluang
bagi media untuk segera melakukan transformasi menjadi media siber dengan bentuk korporasi
media menjadi konvergensi media.
Bentuk Bentuk Citizen Journalism
Menurut D. Lasica dalam tulisannya di Online Journalism Review (2003) membagi media
untuk citizen journalism kedalam beberapa bentuk, yaitu:
a. Partisipasi audiens (seperti komentarkomentar pengguna yang dilampirkan untuk
mengomentari kisah berita, blog pribadi, fotoatau video gambar yang ditangkap dari
kamera Hp, atau beritalokal yang ditulis oleh penghuni sebuah komunitas).
b. Berita independen dan informasi yang ditulis dalam website.
c. Partsisipasi di berita situs. Berisi komentarkomentar pembaca atas sebuah berita yang
disiarkan media tertentu.
d. Tulisan ringan seperti dalam millis dan email.
e. Situs pemancar pribadi
Sementara itu, menurut editor senior Poynter Institute for Media Studies, Steve Outing
dalam artikelnya 11 Layers of Citizen Journalism menuliskan 11 lapisan Ctizen Journalism
yakni Opening Up To Public Comment, The Citizen Add-On Reporter, Open Source Reporting,
The Citizen Bloghouse, The StandAlone Citizen Journalism Site: Edited Versions, StandAlone
Citizen Journalism Site: United Version, Add A Print Edition, The Hybrid : ProCitizen
Journalism, dan Wiki Journalism: Where The Readers Are Editor.
Dengan demikian, dapat disimpilkan bahwa semua orang bisa mengisi ruang citizen
jurnalism dengan catatan informasi yang diberikan tersebut memenuhi unsut nilai berita faktual
alias tidak bohong dan penting bagi kepentingan banyak orang. Jika ini dilakukan oleh warga,
informasikan apapun dapat dengan cepat diketahui oleh orang banyak.

Anda mungkin juga menyukai