Anda di halaman 1dari 4

ANDI ISLAH AMANAH

A031191107
PENGAUDITAN II KELAS A

Mata Kuliah : Auditing II


Dosen : Prof. Dr. Syarifuddin,SE, M.Soc.Sc,Ak.CA
Hari, Tanggal : Jumat, 8 Oktober 2021
Waktu : 60 menit

SOAL TEORI

1. Sebut dan jelaskan prosedur internal kontrol apa yang perlu dilakukan untuk
meyakinkan bahwa seluruh penjualan kredit telah dicatat pada perkiraan buku
piutang?
Jawab :
Pengendalian intern terhadap piutang dimulai dari penerimaan order penjualan
terus ke persetujuan atas order, persetujuan pemberian kredit, pengiriman barang,
pembuatan faktur, verifikasi faktur, pembukuan piutang, penagihan piutang, yang
akhirnya akan mempengaruhi saldo kas atau bank. Dalam hal ini harus
diperhatikan pula retur penjualan secara periodik harus dibuat perincian piutang
menurut golongan usianya untuk menentukan tindakan apa yang perlu dilakukan
dan menilai apakah bagian kredit dan bagian inkaso telah bekerja dengan efisien.

Internal control yang perlu dilakukan untuk meyakinkan bahwa seluruh penjualan
kredit telah dicatat pada perkiraan buku piutang adalah :
 Dengan melacak dan memperhatikan kembali penjualan kredit pada
dokumen umum dan catatan. Catatan dan dokumen ini kemudian
dicocokkan kembali dalam buku piutang dan penjualan kredit yang ada.
Catatan yang di maksud terdiri dari dokumen pengiriman, pernyataan
bulanan pelanggan, master file piutang, master file pelanggan, customer
order, sales order, invoice pembelian, daftar harga, file transaksi
penjualan, serta jurnal penjualan,
 Selain itu juga memperhatikan fungsi dan aktivitas pengendalian yang
umumnya dilakukan entitas, yakni.
1. Pencatatan penjualan yang dilakukan sebagai bentuk pengakuan
formal atas pendapatan yang akan diterima oleh entitas (piutang
2. Otorisasi penjualan dengan penerimaan pemesanan pelanggan dan
menyetujui kredit penjualan
3. Pengiriman barang dan jasa dengan memastikan mengisi
pemesanan penjualan dan pengiriman pesanan penjualan tersebut
2. Prosedur apakah yang akan dilakukan oleh seorang auditor jika kliennya tidak
melakukan pencatatan atas penjualan dengan baik ? Sebut dan jelaskan !
Jawab :
Prosedur yang perlu dilakukan oleh seorang auditor untuk menelusuri pencatatan
penjualan, amaka auditor wajib melakukan hal-berikut, ykni :
1. Memeriksa catatan dan/atau dokumen yang disimpan oleh perusahaan Catatan
dan dokumen ini akan memberikan gambaran kepada auditor tentang transaksi
yang terjadi di dalam perusahaan.entitas
2. Observasi aktivitas yang dilakukan klien untuk melihat secara langsung
aktivitas yang dilakukan klien dan dokumentasi yang melingkupinya.
3. Investigasi pihak-pihak yang terlibat Dalam kasus penjualan ini, misalnya
dengan jumlah stok yang dicatat dan disimpan, kas di bank dan kas, dll.
4. Konfirmasi oleh pihak ketiga sebagai penyedia informasi, untuk
memverifikasi bahwa transaksi telah terjadi.Konfirmasi ini bisa positif, negatif
atau kosong jika pihak ketiga menyebutkan saldo itu sendiri (bukan yang
dimaksud)
5. Menelusuri dokumen pendukung dan entrinya dalam pembukuan entitas,
untuk memeriksa kelengkapan dan entri yang dilakukan.
6. Hitungan fisik untuk mengukur penjualan dalam perusahaan menurut
kuantitas fisik yang dikeluarkan atau masih untuk dijual.
7. Pemindaian untuk memastikan dokumen telah diteliti secara menyeluruh dan
tidak ada yang aneh
8. Implementasi ulang dilakukan dengan menghitung dan mendamaikan
penjualan, yaitu kredit dan penjualan, atau akun lain yang terlibat
9. Teknik audit dapat dilakukan dengan menggunakan komputer, misalnya
menghitung rasio, jumlah saldo akun dan jumlah penjualan yang ada.

3. Jelaskan asersi apakah yang ingin dibuktikan oleh seorang auditor jika tujuan
pemeriksaan adalah melakukan review atas tingkat kredit pelanggan dengan
perkiraan tunggakan piutang ?
Jawab :
Pernyataan auditor ketika tujuan audit adalah untuk memverifikasi kelayakan
kredit klien dengan perkiraan tunggakan pembayaran adalah
1. pernyataan kelengkapan. Hal ini untuk memastikan bahwa semua transaksi
dicatat sepenuhnya dalam catatan akuntansi. Dalam hal ini, yaitu memastikan
bahwa kredit pelanggan telah dicatat sepenuhnya dengan piutang perusahaan.
2. Penegasan hak dan kewajiban untuk menentukan apakah perusahaan dan
klien memiliki hak untuk wanprestasi. Untuk tujuan pengungkapan, auditor
dapat melihat notulen rapat, mengkonfirmasi ke bank, meninjau perjanjian
pinjaman, meninjau jaminan utang, dan dokumen lainnya.
3. Asersi keberadaan untuk memastikan bahwa apakah piutang dengan
pelanggan benarbenar terjadi pada tanggal yang ada ataupun tercatat dalam
laporan keuangan
4. Asersi tentang penilaian atau alokasi (valuation and allocation), karena tujuan
dilakukannya asersi penilaian atau alokasi (valuation and allocation) adalah
untuk mencari tahu apakah nilai yang dicantumkan dalam laporan keuangan
pada jumlah yang semestinya. Jadi dengan asersi ini auditor ingin mengetahui
apakah nilai atau jumlah kredit pelanggan yang tercantum di neraca
dinyatakan berdasarkan nilai bersih yang dapat direalisasikan dan sudah
sesuai dengan perkiraan tunggakan piutang.
5. Asersi valuasi atau alokasi untuk memastikan bhwa piutang usaha yang
tercatat merupakan nilai bersih sebenarnya.

SOAL KASUS

1. Terdapat beberapa situasi dibawah ini yang tidak ditemukan oleh staff auditor
yang tidak berpengalaman dalam melakukan pemeriksaan yaitu :
a. Hasil rasio perputaran piutang berada dibawah dari yang diharapkan
b. Barang-barang yang ditagih belum dikirim
c. Beberapa penjualan yang terjadi pada akhir tahun dicatat pada periode
akuntansi yang salah
d. Perkiraan cadangan kerugian piutang diestimasi terlalu rendah
e. Beberapa penjualan dicatat dan dijurnal dengan jumlah yang salah

Berdasarkan data-data diatas, maka anda diminta untuk mengidentifikasikan


substantive test apa yang perlu dilakukan untuk mendeteksi kekeliruan diatas ?

a. Hasil tingkat perputaran piutang di bawah ekspektasi. Untuk data tersebut


verifikasi material yang akan dilakukan adalah proses analitis yaitu perhitungan
fee, dengan verifikasi material perhitungan fee menjadi salah satu piutang usaha.
Ini berguna untuk melihat atau meninjau hasil tingkat churn pelanggan di suatu
entitas.
b. Barang-barang yang ditagih belum dikirim. Pengujian substantif dapat dilakukan
pada data ini dengan mendukung sampel klaim dan catatan transaksi penjualan
dalam dokumen pendukung, sehingga kami membebankan debit klaim pada
faktur penjualan, dokumen pengiriman, dan pesanan penjualan untuk memastikan
bahwa produk akan dikirim.
c. Beberapa penjualan akhir tahun dicatat dalam periode akuntansi yang salah.
Untuk data ini, tinjauan utama yang harus dilakukan dalam kategori Tinjauan
Detail Transaksi adalah dengan melakukan uji pisah batas penjualan di mana
peninjau memilih sampel catatan transaksi penjualan dari beberapa hari sebelum
dan sesudah akhir tahun dan meninjau faktur penjualan untuk data tersebut.
transaksi dan dokumen pengiriman untuk memastikan bahwa penjualan diposting
dalam kerangka waktu yang benar.
d. Taksiran penyisihan piutang tak tertagih diremehkan. Dengan data tersebut,
auditor dapat melakukan pengecekan konten berupa konfirmasi pelanggan. hal.
Misalnya Beberapa penjualan dicatat dan dicatat dengan jumlah yang salah.
Untuk data tersebut, pengujian substantif yang perlu dilakukan adalah pengujian
fisik dengan kategori prosedur awal, dimana pengujian fisik adalah melakukan
prosedur awal atas saldo piutang dan pencatatan yang akan menjadi target
pengujian lebih lanjut jika terjadi kerugian. Langkah-langkah yang dilakukan
adalah dengan meninjau aktivitas-aktivitas dalam pembukuan, klaim-klaim
utama, dan penelitian atau jurnal yang terkesan tidak biasa dari segi kuantitas dan
asalnya. Ini berguna untuk mengidentifikasi majalah yang nomornya salah.

SELAMAT BEKERJA

Anda mungkin juga menyukai