Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

HAKEKAT PENDIDIKAN DASAR

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 1

1. AGNES CLARIA SINAGA ( 1213311044 )


2. AFRIJAL MAHMUD (1213311061)
3.NABILAH ASSYIFA LUBIS (1213311042)
4. WINDY ANTIKA (1213311060 )

KELAS : PGSD J 2021

DOSEN PENGAMPU : LIDIA SIMANIHURUK,S.Pd.,M.Pd

MATA KULIAH : KETERAMPILAN DASAR PENDIDIKAN SD

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN SEMESTER I
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
AGUSTUS – 2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan makalah mata kuliah “Pendidikan
Luar Sekolah” dengan judul “Hakekat Pendidikan Dasar”.

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada Ibu Lidia
Simanihuruk,S.Pd.,M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Luar Sekolah.
Dalam makalah ini, penulis akan membahas mengenai Hakekat Pendidikan Dasar . Untuk
materi lebih lengkapnya, telah penulis jelaskan di bab pembahasan.

Penulis menyadari bahwa penyusunan dalam laporan ini jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik, sanggahan dan saran yang membangun yang
nantinya dapat dijadikan sebagai rujukan dalam pembuatan laporan kedepannya sehingga
tidak ditemukan lagi kesalahan yang sama. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih semoga
dapat bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan bagi pembaca.

Medan, Agustus 2021

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
A. Pengertian Hakekat Pendidikan Dasar 3
B. Tujuan Pendidikan Dasar 4
C. Fungsi Pendidikan Dasar 5
D. Ciri-Ciri Pendidikan Dasar 6
BAB III PENUTUP 7
A. Kesimpulan 7
B. Saran 7
DAFTAR PUSAKA 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Hakikat pendidikan adalah proses pembelajaran sebagai upaya untuk


mengembangkan aktivitas dan kreativitas peserta didik dengan interaksi yang menghasilkan
pengalaman belajar. Di Indonesia menginginkan pendidikan yang lebih baik, hal inilah yang
melatar belakangi terjadinya pergantian kurikulum secara terus-menerus. Pergantian
kurikulum merupakan salah satu usaha yang dilakukan negara dalam mencetak lulusan yang
berkualitas dalam negara kekuasaannya maupun internasional agar sesuai dengan fungsi dan
tujuan pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam UU No. 20 Tahun 2003.
Pendidikan dapat dikatakan berhasil dan mencapai tujuan jika terjadi perubahan.
Perubahan tersebut ialah perubahan tingkah laku, yang memiliki beberapa aspek yaitu: 1)
pengetahuan, 2) pengertian, 3) kebiasaan, 4) keterampilan, 5) apresiasi, 6) emosional, 7)
hubungan sosial, 8) jasmani, 9) budi pekerti, 10) sikap (Hamalik, 2008: 30). Dalam
pendidikan siswa dituntun untuk aktif, inovatif dan kreatif dalam merespon materi.
Kenyataannya guru dianggap sebagai satu-satunya sumber belajar (teaching center) yang
menyebabkan siswa menjadi pasif sehingga dalam proses pembelajaran menjadi bosan.
Pembelajaran adalah sebuah usaha mempengaruhi emosi, intelektual dan spiritual seseorang
agar ingin belajar dengan kehendaknya sendiri, sedangkan belajar yaitu suatu proses yang
berakhir pada perubahan (Fathurrohman dan Sulistyorini 2012: 6-7).

1
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat ditemukan rumusan masalah, antara lain:
1. Pengertian hakekat pendidikan dasar
2. Tujuan pendidikan dasar
3. Fungsi pendidikan dasar
4. Ciri-ciri pendidikan dasar

C. TUJUAN MAKALAH
Berdasarkan rumusa masalah diatas dapat ditentukan tujuan dari makalah ini, antara lain:
1. Untuk mengetahui apa itu hakekat pendidikan dasar
2. Untuk mengetahui apa tujuan pendidikan dasar
3. Untuk mengetahui apa fungsi pendidikan dasar
4. Untuk mengetahui apa ciri-ciri pendidikan dasar

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN HAKEKAT PENDIDIKAN DASAR


Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang universal dalam kehidupan manusia.
Dimanapun dan kapanpun didunia, dalam aktivitas manusian tersebut selalu berhubungan
dengan Pendidikan. Pada hakikatnya Pendidikan merupakan usaha manusia untuk
memanusiakan manusia itu sendiri, yaitu untuk membudayakan manusia. Urusan utama
Pendidikan adalah manusia. Perbuatan pendidik diarahkan kepada manusia untuk
mengembangkan potensi-potensi dasar manusia agar menjadi nyata.

Sagala (2009) mengatakan bahwa Pendidikan dapat dimaknai sebagai proses mengubah
tingkah laku anak didik agar menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri dan
sebagai anggota masyarakat dalam lingkungan alam sekitar dimana individu itu berbeda.
Pendidik hanya mencakup intelektualitas saja, akan tetapi lebih ditekankan pada proses
pembinaan kepribadian anak didik secara menyeluruh sehingga anak menjadi lebih dewasa.

Hamdani (2011) mengatakan bahwa Pendidikan adalah sebuah sistem yang terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik
dapat mengembangkan potensi dirinya secara aktif sehingga memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, emosional, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

Dari beberapa pengertian Pendidikan di atas maka dapat disimpulkan bahwa Pendidikan
adalah pimpinan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa kepada anak-anak, dalam
pertumbuhan (jasmani dan rohani) menggunakan sebuah sistem yang terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik dapat
mengembangkan potensi dirinya secara aktif sehingga memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, emosional, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan agar berguna bagi diri sendiri dan bagi masyarakat.

Pendidikan dasar bertujuan ganda yaitu untuk mempersiapkan peserta didik untuk hidup
di masyarakat dan mempersiapkan ke jenjang yang lebih tinggi. Pendidikan dasar
berhubungan dengan pengetahuan dasar. Pengetahuan dasar yang dimaksud adalah
pengetahuan tentang konsep bidang ilmu yang membuka awal suatu bidang ilmu tertentu
sehingga peserta didik mendapatkan pengetahuan baru. Pengetahuan tersebut berguna untuk

3
mengingat serta memahami informasi dan ide, pengetahuan dasar yang diperlukan supaya
dapat mempelajari hal penting yang lain.

Hakikat Pendidikan adalah pendidikan untuk manusia dan dapat diperoleh selama
manusia lahir hingga dewasa. Pada hakikatnya pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki potensi spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara (Achmad Munib, 2004: 142).

Pendidikan mempunyai tugas untuk menghasilkan generasi yang baik, manusia–


manusia yang lebih berbudaya, manusia sebagai individu yang memiliki kepribadian yang
lebih baik. Pendidikan sangat berguna dalam kehidupan manusia.

B. TUJUAN PENDIDIKAN DASAR


Tujuan umum pendidikan sekolah dasar menurut Hamdani (2011) adalah agar lulusan
memiliki sifat-sifat dasar sebagai warga negara yang baik, sehat jasmani dan rohani, serta
memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap dasar yang diperlukan untuk melanjutkan
pelajaran, bekerja dimasyarakat, serta mengembangkan diri sesuai dengan asas pendidikan
seumur hidup.

Tujuan khusus pendidikan sekolah dasar yaitu:

a. Bidang pengetahuan

1) Memiliki pengetahuan dasar fungsional tentang:


a) Dasar-dasar kewarganegaraan dan pemerintahan sesuai dengan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945;
b) Agama yang dianutnya;
c) Bahasa Indonesia dan penggunaannya sebagai alat komunikasi;
d) Prinsi-prinsip dasar matematika;
e) Gejala dan peristiwa social.

2) Memiliki pengetahuan dasar tentang kesejahteraan tentang keluarga, kependudukan, dan


kesehatan.

3) Memiliki pengetahuan dasr tentang berbagai bidang pekerjaan yang terdapat di masyarakat
sekitarnya.

4
b. Bidang keterampilan

1) Menguasai cara-cara belajar yang baik.

2) Terampil menggunakan Bahasa Indonesia lisan dan tulisan.

3) Mampu bekerja sama dengan orang lain dan berpatisipasi dalam kegiatan-kegiatan
masyarakat.

4) Memiliki keterampilan berolahraga.

5) Memiliki keterampilan sekurang-kurangnya dalam satu cabang kesenian.

c. Bidang nilai dan sikap

1) Menerima dan melaksanakan ajaran agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa yang dianutnya serta menghormati ajaran agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa yang dianut orang lain.

2) Memiliki sifat demokratis dan tenggang rasa.

3) Memiliki rasa tanggung jawab.

4) Dapat menghargai kebudayaan dan tradisi nasional termasuk Bahasa Indosenia.

5) Memiliki insiatif, daya kreatif, sikap kritis, rasional, dan objektif dalam memecahkan
persoalan.

6) Memiliki minat dan sikap positif terhadap ilmu pengetahuan.

7) Memiliki sikap hemat dan produktif.

C. FUNGSI PENDIDIKAN DASAR


Terdapat 6 fungsi pendidikan (Depdiknas 2004: 4), yaitu:

1) Mengenalkan peraturan dan menanamkan disiplin kepada anak.

2) Mengenalkan anak pada dunia sekitarnya.

3) Menumbuhkan sikap dan perilaku yang baik.

4) Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi.

5) Mengembang ketrampilan, kreativitas, dan kemampuan yang dimiliki anak.

6) Menyiapkan anak untuk memasuki pendidikan dasar.

5
D. CIRI-CIRI PENDIDIKAN DASAR

Menurut Agus Taufiq, dkk (2011: 1.3) pendidikan setidak-tidaknya memiliki ciri sebagai
berikut:

1) Pendidikan merupakan proses mengembangkan kemampuan, sikap, dan bentuk-bentuk


tingkah laku lainnya di dalam masyarakat, dimana dia hidup

2) Pendidikan merupakan proses sosial, dimana seseorang dihadapkan pada pengaruh


lingkungan yang terpilih dan terkontrol (khususnya yang datang dari sekolah) untuk
mencapai kompetensi sosial dan pertumbuhan individual secara optimum,

3) Pendidikan merupakan proses pengembangan pribadi atau watak manusia.

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada hakikatnya, pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara. Antara praktik dan teori pendidikan dalam pelaksanaannya perlu kesinambungan,
teori pendidikan dijadikan sebagai pedoman dalam melaksanakan praktik pendidikan itu.
Dalam konsep pendidikan terdiri dari orang dewasa sebagai pendidik, orang yang belum
dewasa sebagai objek yang dididik, bimbingan sebagai proses, serta kedewasaan sebagai
tujuan pendidikan. Pendidikan hanya dikenakan kepada manusia dan akan terus berlangsung
sepanjang hayat. Dalam mencapai tujaun pendidikan itu sendiri, pendidikan berkedudukan
sebagai proses pengembangan kepribadian sebagai transformasi nilai-nilai. Pendidikan
bersifat dinamis menuju arah yang positif bersama unsur-unsurnya dan dipengaruhi faktor-
faktor tertentu

B. Saran

Sebagai pribadi kita perlu lebih memahami siapa kita, apa dan siapa manusia itu. Kita
perlu lebih banyak belajar agar hidup kita bisa lebih berkualitas sebagai seorang manusia.
Selanjutnya sebagai calon guru atau insan pendidikan kita wajib memiliki dan
mengaktualisasikan kegelisahankegelisahan intelektual dan profesi guru atas ketimpangan
kondisi ideal dan realita pendidikan dengan senantiasa menggali tahu hakikat pendidikan dan
tujuan pendidikan agar dalam menjalankan tugas dan kewajiban kita tidak asal-asalan apa
lagi menyimpang dari yang seharusnya sehingga dari rahim pendidikan kita akan terlahir
generasi-generasi dengan pondasi spiritual, intelektual, mental dan moral yang kokoh guna
menahkodai membawa arah kapal negeri ini menuju masa depan yang baldatun thoyyibatun
wa rabbun gafuur.

7
DAFTAR PUSTAKA

Arbi, Sutan Z & Syahrun, Syahniar. 1991. Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta: Direktur
Jenderal Pendidikan Tinggi.

Hamdani. 2011. Dasar-Dasar Kependidikan. Bandung: CV Pustaka Setia.

https://www.silabus.web.id/hakikat-pendidikan/,23agustus2021

Anda mungkin juga menyukai