Anda di halaman 1dari 4

Edisi 164

6 Rabiul Awwal 1442 H/


23 Oktober 2020 M

MENEGAKKAN SYARIAH
SECARA KAFFAH WUJUD CINTA
KEPADA NABI SAW. YANG HAKIKI

S
alah satu nikmat saw. di atas kecintaan benci dimasukkan ke dalam
terbesar yang kepada segala makhluk; di neraka (HR al-Bukhari dan
Allah SWT anuge- atas kecintaan pada apa Muslim).
rahkan kepada kita adalah saja selain Allah SWT dan
Mula Ali al-Qari (w. 1014
nikmat iman dan Islam. Rasul-Nya. Rasulullah saw.
H) di dalam Mirqât al-Mafâtîh
Tanpa nikmat ini, semua bersabda:
Syarh Misykât al-Mashâbîh
َ َ ُ ٌ َ َ
‫«ثالث َم ْن ك َّن ِفي ِه َو َج َد َحال َوة‬
bentuk kenikmatan lainnya
(I/174) menyatakan: “mimmâ
tak ada artinya. Apalagi di
ُ ُ ‫الل َّ َو َر ُس‬
ُ ‫ون‬ َ ُ َ َْ َ ‫اإل‬ siwâhumâ berlaku umum;
akhirat kelak. Tentu nikmat ‫ول‬ ‫ أن يك‬:‫ان‬ ِ ‫يم‬ ِ
َّ‫ َوأَ ْن ُيب‬،‫اه َما‬ ُ َ َّ ْ َ َّ َ َ
‫أحب ِإل ِه ِمما ِسو‬
mencakup yang berakal dan
iman ini harus disyukuri. ِ
ْ ْ َ َّ ُ ُّ ُ َ َ ْ َ ْ yang tidak berakal berupa
Caranya, iman harus terus
‫ َوأن يَك َر َه‬،َّ ‫لل‬ ِ ِ ‫يبه ِإل‬ ِ ‫المرء ل‬ harta, kedudukan, syahwat
ْ َ َُ ْ َ َ َ ْ ُ َ َ َْ
‫أن ي ُعود ِف الكف ِر كما يكره أن‬
dipertahankan dan dipupuk
dan keinginan.
hingga mencapai keimanan
َّ َ َ ُْ Sy i habu dd i n al-
sempurna dan paripurna. »‫ار‬ِ ‫يقذف ِف انل‬ Qashthalani (w. 923 H) di
Dengan itulah kelezatan iman
Ada tiga hal, yang jika dalam Irsyâd as-Sârî li Syarh
akan dirasakan di dunia dan
ketiganya ada pada siapa Shahîh al-Bukhârî (X/95)
di akhirat kelak.
saja, niscaya dia merasakan menyatakan, “Kecintaan
Banyak petunjuk kelezatan iman: Allah dan
Rasulullah saw. kepada kita Rasul-Nya lebih dia cintai dari Waktu Zhuhur
agar kita bisa merasakan selain keduanya; dia mencintai 6 Rabiul Awwal 1442 H/
kelezatan iman. Di antaranya seseorang hanya karena Allah; 23 Oktober 2020 M
untuk Jakarta & Sekitarnya
adalah dengan mencintai dan dia benci kembali pada
11.39 WIB
Allah SWT dan Rasulullah kekufuran sebagaimana dia

Tidak dibaca saat khatib sedang khutbah


Halaman 2

kepada Allah dan Rasul-Nya tanpa bukti nyata. Klaim ia tidak berada di jalan
lebih dari kecintaan kepada cinta itu tentu membutuhkan Muhammad saw. (tharîqah
selain keduanya baik diri bukti nyata. al-Muhammadiyyah), maka ia
sendiri, orangtua, anak, Hasan al-Waraq berdusta sampai ia mengikuti
keluarga, harta dan segala berkata, “Engkau bermaksiat syariah Muhammad saw.
sesuatu.” kepada Allah, sementara secara keseluruhan.”
Ibnu Baththal (w. engkau mengklaim cinta Kecin t aan kepada
449 H) di dalam Syarh kepada-Nya. Sungguh orang Baginda Nabi saw. tentu
Shahîh al-Bukhârî li Ibni yang mencinta itu sangat taat harus dibuktikan secara
Baththal men jelask an , kepada yang dicinta.” nyata dengan meneladani
makna mendapati kelezatan dan menaati beliau. Imam
Cinta kepada Allah SWT
iman adalah menikmati Syafii (w. 204 H) menyatakan
harus dibuktikan secara
lezatnya taat dan memikul dalam penggalan bait
nyata dengan mengikuti dan
berbagai kesulitan dalam syairnya:
meneladani Rasulullah saw.,
ُ ْ َ ً َ َ َ
‫ل ْو اكن ُح ُّبك َصا ِدقا أل َطعتَه‬
apa yang diridhai Allah
yakni dengan mengikuti
SWT dan Rasul-Nya saw.,
risalah yang beliau bawa.
serta mengutamakan hal ُ ‫ب ُمط‬
‫يع‬ ُّ َ‫ب ل َم ْن ُي‬َّ ُ ْ َّ
Itulah syariah Islam. Allah ِ ِ ‫إن الم ِح‬
demikian atas hal-hal dunia
SWT berfirman:
Andai cintamu benar, niscaya
َ ُّ ُ ْ ُ ْ ُ ْ ْ ُ
karena ingin meraih berbagai
‫ون‬ ُ ‫الل فَاتَّب‬
‫ع‬ َ َّ ‫ون‬ ‫﴿قل إِن كنتم تِب‬
kenikmatan akhirat. ِ ِ kau taat kepadanya
ُ َ ْ ْ َ َ ُ َّ ُ ُْ
Ke c i n t aa n hamba
ْ‫كم‬ ‫يبِبْك ُم الل ويغفِر ل‬ Sungguh pencinta itu sangat
kepada Rabb-nya adalah ﴾‫ِيم‬ ٌ ‫ور َرح‬ ٌ ‫الل َغ ُف‬ ُ َ ُُ
ُ َّ ‫ك ْم َو‬ ‫ذنوب‬ taat kepada yang dia cinta
dengan melakukan ketaatan
kepada-Nya. Tidak menyalahi- Katakanlah, "Jika kalian benar- Meneladani dan
Nya. Demikian juga kecintaan benar mencintai Allah, ikutilah mengikuti Baginda Nabi
kepada Rasulullah saw. aku, niscaya Allah mencintai saw. dibuktikan degan
kalian dan mengampuni menerapkan syariah
Wujud cinta kepada
dosa-dosa kalian.” Allah yang beliau bawa secara
Allah SWT dan Rasul-Nya
Maha Pengampun lagi Maha keseluruhan. Allah SWT
adalah dengan menaati
Penyayang (TQS Ali Imran [3]: menegaskan bahwa sikap
syariah-Nya. Ketaatan pada
31). demikian merupakan
syariah-Nya harus di atas
ketaatan pada selainnya baik bukti kebenaran dan
Imam Ibnu Katsir (w.
tokoh, cendekiawan, ajaran, kesempurnaan iman. Allah
774 H) di dalam Tafsîr al-
aturan, paham, hukum, SWT berfirman:
Qurân al-Azhîm menjelaskan
ٰ َّ ‫ون َح‬ َ ُ ُْ َ َ َّ َ ََ
ideologi dan lain-lain. ayat ini dengan menyatakan, ‫ت‬ ‫﴿فل ورب ِك ل يؤمِن‬
“Ayat yang mulia ini َّ‫ج َر بَيْ َن ُه ْم ُثم‬َ ‫ِيما َش‬ َ ‫وك ف‬ َ ‫ك ُم‬ ّ َُ
Cinta tentu tidak cukup
ِ ‫ي‬
ُ َ َ َ
‫س ِه ْم َح َر ًجا ّ ِم َّما‬ِ ‫ي ُدوا ِف أنف‬
dengan kata-kata. Cinta juga menetapkan bahwa siapa
ِ ‫ل‬
ً ‫ت َوي ُ َس ّل ِ ُموا ت َ ْسل‬
tidak cukup hanya berupa saja yang mengklaim cinta
komitmen, tetapi kosong kepada Allah, sedangkan ﴾‫ِيما‬ َ ْ‫قَ َضي‬

Tidak dibaca saat khatib sedang khutbah


Halaman 3

Demi Tuhanmu, mereka pernyataan cinta kepada orang yang memusuhi dan
(pada hakikatnya) tidak Nabi saw. harus mewujud mengkriminalisasi orang
beriman hingga mereka dalam kecintaan pada yang menyerukan penerapan
menjadikan kamu hakim syariah Islam. Siapa saja yang syariahnya.
atas perkara apa saja yang tidak suka dengan syariah Siapa saja yang
m e re k a p e r s e l isi h k a n , yang beliau bawa, apalagi mencintai Nabi saw. tentu
kemudian mereka tidak berpaling darinya, maka tidak akan merasa nyaman
merasa keberatan dalam hati cintanya kepada Nabi saw. dan tenteram tatkala sunnah
mereka atas putusan yang adalah dusta. Siapa yang beliau —yakni tharîqah,
kamu berikan, dan mereka mengaku cinta kepada Nabi petunjuk dan syariah yang
menerima dengan sepenuhnya saw., tetapi alergi terhadap beliau bawa—ditinggalkan
(TQS an-Nisa’ [4]: 65). syariahnya, maka cintanya dan dicampakkan.
palsu. Siapa yang mengaku Sebaliknya, orang yang
Menjadikan Rasul saw.
cinta kepada Nabi saw., tetapi benar-benar mencintai Nabi
sebagai hakim sepeninggal
beliau adalah dengan ucapannya merendahkan saw. akan berjuang dengan
menjadikan syariah yang syariah, tindakan dan penuh kesungguhan agar
beliau bawa sebagai pemutus kebijakannya terjangkiti syariah Islam dijadikan
segala perkara. Menjadikan penyakit islamophobia, maka pedoman dan diterapkan
syar iah Islam sebagai cintanya bohong meski dia secara nyata di tengah
pemutus segala perkara tidak biasa memperingati Maulid kehidupan.
mungkin terwujud kecuali Nabi saw. dan mengklaim
Jadi, cinta kepada Nabi
dengan menerapkan syariah cinta kepada beliau hingga
saw. akan menghasilkan
secara nyata untuk mengatur berbusa-busa.
kecintaan pada syariahnya.
segala urusan masyarakat. Orang yang mencintai Kecintaan pada syariahnya
Jadi cinta yang hakiki Nabi saw. tentu tidak akan tentu akan menghasilkan
akan melahirkan ketaatan. mencintai siapa saja yang kerinduan pada
Sebaliknya, ke t a a t a n membenci, merendahkan penerapannya. Kerinduan
merupakan bukti kecintaan. apalagi memusuhi pada penerapan syariah
Klaim cinta kepada Nabi syariahnya. Mustahil siapa akan melahirkan amal
saw. bisa dinilai dusta jika yang mencintai Nabi saw., dan perjuangan untuk
ternyata selain Nabi saw. pada saat yang sama, mewujudkan penerapan
lebih ditaati daripada beliau, juga mencintai orang syariah secara kâffah.
petunjuk Nabi saw. diganti yang memusuhi Nabi Semua itu ak an
oleh petunjuk selainnya saw.; memusuhi syariah menjadi kunci mendapatkan
serta hukum-hukum yang atau bagian dari syariah penjagaan dari Allah SWT.
beliau bawa ditinggalkan yang beliau bawa. Orang Rasul saw. berpesan:
dan diganti dengan hukum- yang mencintai Nabi saw.
َ ‫اح َفظ‬
َّ ‫الل‬
ْ َ ْ ََْ َ َْ
‫«احف ِظ الل َّ يفظك‬
hukum yang lainnya. akan tampak aneh jika ِ
َ َ ُ ْ َ
Dengan demik ian, mendukung dan memuji » ... ‫تد ُه تَاهك‬
ِ

Tidak dibaca saat khatib sedang khutbah


Halaman 4

Jagalah Allah niscaya Allah larangan-larangan-Nya. Sebaliknya, jika


menjagamu. Jagalah Allah Menjaga semua itu adalah hudûd dan syariah Allah
niscaya engkau mendapati dengan menaati perintah- senantiasa dijaga, maka
Allah di hadapanmu... (HR at- perintah Allah, menjauhi segala per kar a akan
Tirmidzi dan Ahmad). larangan-larangan-Nya dan menjadi baik, ketenangan
tidak melanggar hudûd dan ketenteraman hidup
Imam an-Nawawi (w. 676
(batasan-batasan)-Nya. terc apai, kemak mur an
H) di dalam Syarh al-Arba’în
bisa dirasakan, kemuliaan
dan Ibnu Daqiq al-‘Ayd (w. 702 Jadi jika suatu umat atau
didapatkan, keberkahan Allah
H) di dalam Syarh al-Arba’în bangsa tidak menjaga Allah,
dilimpahkan dan keridhaan-
an-Nawawiyah menyatakan tidak menjaga hudûd-Nya,
Nya dicurahkan.
bahwa makna pesan Rasul menelantarkan syariah-Nya,
itu adalah, “Jadilah kamu bahkan memusuhi orang yang Alhasil, agar mendapat
orang yang menaati Allah, memperjuangkan penerapan penjagaan Allah SWT secara
menjalankan per intah - hudûd dan syariah-Nya, maka sempurna, umat Islam harus
perintah-Nya dan menjauhi Allah tidak akan menjaga berjuang untuk mewujudkan
larangan-larangan-Nya.” umat atau bangsa tersebut. penerapan syariah secara
A k i ba t ny a , ke r us a k a n kâffah. Penerapan syariah
Al-Hafizh Ibnu Rajab
tersebar luas, ketenteraman secara kâffah hanya mungkin
(w. 795 H) di dalam Jâmi’
tak kunjung dirasakan, terwujud dalam institusi
al-‘Ulûm wa al-Hikam juga
kemakmuran terus menjadi Khilafah ‘ala minhâj an-
menjelaskan: IhfazhilLâh
(Jagalah Allah) maksudnya mimpi, kehinaan melingkupi, nubuwwah.
adalah menjaga hudûd, hak- keberkahan dijauhkan dan WalLâh a’lam bi ash-
hak, perintah-perintah dan kemurkaan Allah ditimpakan. shawâb. []

Hikmah
Allah SWT berfirman:
َْ ْ َ َ َ ْ َ َّ َ ُ َ ٰ َ ُ ْ َ ْ َ َّ َ ْ َ َ
َّ ‫حنَا َعلَيْهم بَ َر َكت ّم َن‬
‫الس َما ِء َوال ْر ِض‬ ِ ٍ ِ ‫﴿ولو أن أهل القرى آمنوا واتقوا لفت‬
َ ُ ْ َ ُ َ َ ُ َ ْ َ َ َ ُ َّ َ َٰ
﴾‫كن كذبوا فأخذناهم بِما كنوا يك ِسبون‬ ِ ‫َول‬
Jika saja penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan
kepada mereka berkah dari langit dan bumi. Akan tetapi, mereka mendustakan (ayat-ayat
Kami). Karena itulah Kami menyiksa mereka disebabkan perbuatan mereka itu.
(TQS al-A’raf [7]: 96). []

Buletin
BuletinDakwah
Dakwah KAFFAH,
KAFFAH, terbitterbit
setiapsetiap
Jum'at. Penerbit:
Jum'at. Lembaga
Penerbit: Kajian Islam
Lembaga Kaffah.
Kajian Alamat:
Islam Menara
Kaffah. Hijau,
Alamat:
Wisma
Lantai 7 -NH Lt-1,
Suite 702,Jl.Jl.Raya Pasar Minggu
MT. Haryono Kav. 2 B-C Pancoran
Kav. 33, RT.03/RW.02, Kel. Cikokol,Jakarta SelatanJakarta
Kec. Pancoran, 12780. Marketing:
Selatan - 12770.
Mursyid Aziz
Marketing: 08787-444-1924
Mursyid Aziz 08787-444-1924 Infaq
(WA/SMS Rp.
only).
(WA/SMS Infaq
300/eks.
only). Pemesanan
Rp. Rp.
Infaq 300/eks.
300/eks.minimal
Pemesanan100 eks
Pemesanan minimal 100eks
minimal 100 eks

Simpan baik-baik lembaran ini, di dalamnya ada ayat-ayat al-Quran

Anda mungkin juga menyukai