Anda di halaman 1dari 8

RESUME BIOKIMIA GIZI

“METABOLISME LEMAK”

Dosen Pembimbing:

DR. Eva Yuniritha, S.ST, M.Biomed


Wiwi Sartika, DCN, M.Biomed
Siti Sarah Yusdi, M.Si
Zurni Nurman, S.ST, M.Biomed

Oleh:

AULIA RAHMA
NIM : 202210566
KELAS : 2A

PRODI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA

KEMENTRIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN PADANG

TAHUN 2021/2022
RESUME METABOLISME LEMAK DAN DISLIPIDEMIA

A. Proses pencernaan, absorbs dan transportasi lemak

Pencernaan Lemak oleh Tubuh Makanan-makanan yang mengandung lemak dicerna oleh tubuh
melalui serangkaian tahapan panjang, baik secara mekanis maupun kimiawi.

1. Rongga Mulut Proses pencernaan lemak mula-mula terjadi di rongga mulut. Gigi
melakukan fungsinya dalam meremahkan dan menghaluskan lemak secara mekanis,
sedangkan kelenjar air ludah yang terdapat di bagian bawah lidah menghasilkan
enzim lipase lingual yang berfungsi untuk meminimalkan ukuran lemak agar lebih
halus secara kimiawi.

2. Esofagus dan Lambung Setelah dikunyah, makanan yang mengandung lemak akan
ditelan dan melewati esophagus secara cepat. Di bagian organ ini, lemak tidak sama
sekali mengalami proses apapun. Ia hanya lewat untuk kemudian masuk ke dalam
lambung. Di dalam lambung, lemak akan bercampur dengan bahan makanan lain
untuk kemudian digiling secara mekanis melalui gerak kontraksi lambung dan secara
kimiawi melalui penambahan asam lambung HCl yang diproduksi oleh dinding
lambung.

3. Usus Halus Proses pencernaan lemak yang sebenarnya terjadi di usus halus.
Menyadari bahwa suatu zat hanya dapat dicerna jika terlarut dalam air, sedangkan
lemak atau minyak tidak bisa bercampur dengan air, maka untuk dapat mencerna
bahan satu ini proses emulsifikasi lemak mutlak diperlukan. Proses emulsifikasi
sendiri terjadi ketika lemak masuk ke usus dua belas jari. Masuknya lemak ke organ
ini, secara biologis akan membuat kantung empedu menghasilkan cairannya. Cairan
yang disekresikan hepatosit hati ini adalah zat yang mampu mengemulsikan lemak
dan merubah ukurannya menjadi 300 kali lebih kecil dari ukuran semula. Dengan
bantuan enzim lipase dari pankreas, emulsi lemak kemudian dihidrolisis menjadi
asam lemak dan gliserol. Keduanya akan bereaksi dengan garam empedu untuk
kemudian menghasilkan butir-butir lemak micel yang siap diabsorpsi oleh usus
kosong jejunum dan usus penyerapan ileum. Secara difusi pasif, butir-butir lemak
akan diserap oleh membran mukosa di dinding usus kosong dan usus penyerapan.
Butir-butir lemak ini kemudian dibawa dan disalurkan melalui aliran darah ke seluruh
tubuh.

4. Usus Besar dan Anus Orang dewasa umumnya dapat mencerna dan menyerap lemak
maksimal 95 dari keseluruhan makanan yang dikonsumsinya. Adapun 5 lemak yang
tidak diserap akan mengalir menuju usus besar untuk kemudian dikeluarkan dari
dalam tubuh melalui feses. b. Absorbsi lipid Hasil pencernaan dari lemak akan
diserap kembali ke dalam membran mukosa usus halus dengan cara difusi pasif.
Absorbsi ini paling banyak terjadi di jejenum. Untuk bentuk gliserol, asam lemak
rantai pendek C4- C6, dan asam lemak rantai panjang C8-C10 dapat langsung diserap
menuju aliran darah. Sedangkan bagi asam lemak dengan rantai panjang,
monogliserida harus diubah menjadi trigliserida dahulu. Trigliserida dan lipida besar
lainnya kolestrol, fosfolipida kemudian diabsorbsi secara aktif dan menghasilkan
kilomikron jenis lipoprotein—alat angkut lipida. Kilomikron membawa lipida ke
jaringan – jaringan adiposa melewati limfe menuju ke darah. Tabel : Penyerapan
Lipid Hasil Pencernaan Lipid Absorpsi Gliserol Asam lemak rantai pendek C4-6
Asam lemak rantai menengah C8- 10 Diserap langsung ke dalam darah Asam lemak
rantai panjang Monogliserida Diubah menjadi trigliserida di dalam sel-sel usus halus
Trigliserida Kolesterol Fosfolipida Membentuk kilomikron, masuk ke dalam limfe
kemudian ke dalam darah c. Transportasi lemak Di dalam retikulum endoplasma
halus dari sel epitel usus, asam lemak bebas bergabung dengan monogliserida
membentuk trigliserida. Sintesis protein di sel epitel berfungsi untuk mengemas
trigliserida, fosfolipid dan kolesterol membentuk kilomikron. Pada dasarnya
kilomikron mengemulsi lemak sebelum masuk ke aliran darah. Proses ini menyerupai
kegiatan lesitin dan asam lemak usus halus dalam upaya mengemulsi lemak makanan
selama proses pencernaan. Dalam absorbsi trigliserida dan lipida besar lainnya
kolesterol yang terbentuk dalam usus halus dikemas untuk diabsorbsi secara aktif dan
ditransportasi oleh darah. Bahan bahan ini tergabung dengan protein yang khusus dan
membentuk alat angkut lipid yang dinamakan lipoprotein. Tubuh membentuk empat
macam lipoprotein, yaitu kilomikron, low density lipoproteinLDL, very low density
lippoproteinVLDL, dan high density lippoprotein HDL. Lipoprotein yang
mengangkut lemak dari saluran cerna ke dalam tubuh dinamakan kilomikron.
Kilomikron diabsorbsi melalui dinding usus halus ke dalam sistem limfe untuk
kemudian melalui duktus torasikus di sepanjang tulang belakang masuk ke dalam
vena besar tengkuk dan seterusnya masuk ke dalam aliran darah.

B. Proses oksidasi asam lemak serta energy yang didapat

1. Oksidasi Asam Lemak Jenuh

Lemak dalam tubuh tidak hanya berasal dari makanan yang mengandung lemak,tetapi dapat pula
berasal dari karbohidrat dan protein.Hal ini dapat terjadi karena adahubungan antara
metabolisme karbohidrat, lemak dan protein. Asam lemak yangterjadi pada proses hidrolisis
lemak, mengalami proses oksidasi dan menghasilkanasetil-KoA. Asam lemak terpotong 2 atom
karbon setiap kali oksidasi.Oleh karenaoksidasi terjadi pada atom karbon β, maka oksidasi
tersebut dinamakan β oksidasi.

Tahapan pada proses reaksi ini adalah :

a. Tahap pertama adalah pembentukan asil- KoA dari asam lemak R –


CH2CH2COOHberlangsung dengan katalis enzim asil- KoA sintase atau disebut
juga tiokinasedalam dua tahap yaitu mula-mula asam lemak bereaksi dengan ATP
dan enzimmembentuk kompleks enzim-selidenilat. Molekul asetiladenilat terdiri
atas gugusasil yang berikatan dengan gugus fosfat pada AMP. Molekul ATP
dalam reaksi inidiubah menjadi AMP dan pirofosfat. Kemudian asetil AMP
bereaksi dengankoenzim A membentuk asil- KoA. Pirofosfat dengan segera
terhidrolisis menjadi 2gugus fosfat. Reaksi ini yang menyebabkan pembentukan
asil KoA berlangsungbaik.

b. Tahap kedua adalah reaksi pembentukan enoil- KoA dengan cara oksidasi.
Enzimasil KoA dehidrogenase berperan sebagai katalis dalam reaksi ini. Koenzim
yangdibutuhkan dalam reaksi ini ialah FAD yang berperan sebagai akseptor
hidrogen.Dua molekul ATP dibentuk untuk tiap pasang elektron yang
ditransportasikan darimolekul FADH2 melalui sistem transpor elektron.

c. Tahap ketiga dalam reaksi ini, enzim enoil KoA hidratase merupakan katalis
yangmenghasilkan L-hidroksiasil koenzim A. Reaksi ini ialah rekasi hidrasi
ikatanrangkap C-2 dan C-3

d. Tahap keempat adalah reaksi oksidasi yang mengubah hidroksiasil koenzim


Amenjadi ketosil koenzim A. Enzim L-hidroksiasil koenzim A dehydrogenase
merupakan katalis dalam reaksi ini dan melibatkan NAD+ yang direduksi
menjadiNADH. Proses oksidasi kembali NADH ini melalui transpor elektron
dapatmembentuk tiga molekul ATP.

e. Tahap kelima adalah reaksi pemecahan ikatan C-C, sehingga menghasilkan


asetilkoenzim A yang mempunyai jumlah atom C dua buah lebih pendek dari
molekulsemula.Asil koenzim A yang terbentuk pada reaksi tahap kelima,
mengalamimetabolisme lebih lanjut melalui reaksi tahap kedua hinga tahap
kelima dan demikiansetrusnya sampai rantai C pada asam lemak terpecah menjadi
molekul-molekul asetil-KoA. Selanjutnya asetil-KoA dapat teroksidasi menjadi
CO2 dan H2O melalui siklusasam sitrat atau digunakan untuk reaksi-reaksi yang
memerlukan asetil- KoA.Terbentuknya asetil-KoA dari asam lemak memerlukan
energi yang diperoleh dari ATP.Perubahan ATP menjadi AMP berarti ada dua
buah ikatan fosfat berenergi tinggi yangdigunakan untuk membentuk asetil-KoA.
Semua enzim yang bekerja dalam reaksi-reaksi tersebut terdapat pada
mitokondria, sehingga energi yang ditimbulkan dapat disimpan efisien.

2. Oksidasi Asam lemak Tidak Jenuh

Tahap pertama oksidasi asam lemak tidak jenuh adalah pembentukan asilkoenzim A. Selanjutnya
molekul asil koenzim A dari asam lemak tidak jenuhtersebut mengalami pemecahan melalui
proses β oksidasi seperti molekul asam lemakjenuh, hingga terbentuk senyawa-sis-sis-asil KoA
atau trans-sis-asil KoA, yangtergantung pada letak ikatan rangkap pada molekul tersebut.
Oksidasi asam lemak adalah sumber energy utama untuk sintesis ATP padamanusia. Asam
lemak dioksidasi terutama di dalam mitokondria oleh suatu proses yangdikenal sebagai oksidasi
– β. Proses ini menghasilkan asetil KoA dan energy dalambentuk ATP. Oksidasi asetil KoA
dalam siklus asam trikarboksilat (ATK) menghasilkanATP tambahan.Jaringan, misalnya otot,
mengoksidasi asam lemak menjadi CO2 danH2O.Namun asam lemak bukan merupakan sumber
bahan bakar yang bermakna bagiotak dan jaringan saraf lainnya, dan asam lemak tidak dapat
digunakan oleh sel darahmerah, yang tidak memiliki mitokondria.

C. Biosintesa asam lemak (lipogenesis)

1. Sebagian besar sintesis asam lemak berlangsung dalam sitoplasma sel-sel hepar &
jaringan adiposa.

2. Reaksi dimulai dgn membawa asetil KoA keluar dari mitokondria melalui torak sitrat
(citrate shuttle).

3. Proses diatas menghabiskan 2 molekul ATP.

4. Pembentukan asetil KoA sitosol tsb dirangsang oleh rasio insulin/glukagon setelah
makan karbohidrat.

Zat-zat dalam sintesis asam lemak diikat oleh suatu protein pengangkut asil (acylcarrier protein)
atau ACP.Ikatan ini terjadi pada ujung molekul yang mengandunggugus –SH, yaitu gugus
fosfopantoteinat. Gugus ini terdapat pula pada molekulkoenzim A. Sistem enzim yang bekerja
sebagai katalis dalam sintesis asam lemakjenuh dari asetil-KoA, malonil koenzim A dan
NADPH disebut asam lemak sintetasedan merupakan suatu kompleks multienzim.Tahap
berikutnya dalam sintesis asam lemak adalah tahap memperpanjang rangkaian atom C, yang
dimulai dengan pembentukan asetil ACP dan malonil ACP,dengan katalis asetiltransasilase dan
maloniltransasilase.Malonitransasilase bersifat sangat khas, sedangkan asetiltransasilase
dapatmemindahkan gugus asil selain asetil, walaupun lambat.Asam lemak dengan jumlah atom
C ganjil disintesis berawal dari propionil ACP.Asetil ACP dan malonil ACP bereaksimembentuk
asetoasetil ACP, dengan sistem asil-malonil ACP berkondensase sebagai katalis.

D. Proses pembentukan dan pengangkutan trigliserida dan kolesterol

Trigliserida tersusun oleh tiga asam lemak yang teresterifikasi ke molekul


gliserol.Trigliseridasebagai sumber asam lemak dan membentuk lipid di jaringan
adipose.Trigliserida juga ditranspor sebagai komponen lipoprotein. Trigliserida dihidrolisis
dalam jaringan adipose, dan melepaskan asam lemak bebas yang akan diunakan sebagai sumber
energi. Triasilgliserol, lemak utama dalam makanan, terutama dicerna di dalam usus.

Produk-produk pencernaan tersebut diubah kembali menjadi triasilgliserol di dalam sel epitel
usus, yang lalu dikemas dalam lipoprotein yang dikenal sebagai kilomikron, dandi ekskresikan
ke dalam limfe.Akhirnya kilomikron masuk ke dalam darah danberfungsi sebagai salah satu
lipoprotein utama dalam darah.Triasilgliserol pada kilomikron dan VLDL dicerna oleh
lipoprotein-lipase (LPL),suatu enzim yang melekat pada sel endotel kapiler. Asam-asam lemak
yangdibebaskan kemudian diserap oleh otot dan jaringan lain untuk dioksidasi menjadi CO2dan
air untukmenghasilkan energy. Setelah makan, asam-asam lemak ini diserap oleh jaringan
adipose dan disimpan sebagai triasilgliserol.

Kolesterol merupakan komponen utama membran sel, serta sebagai precursor hormone steroid,
asam empedu dan vitamin D. sumber kolesterol dalam darah yaitu 15% berasal dari makanan
dan 85% dibuat dari asetil KoA di hati. Kolesterol dikeluarkan dari tubuh ketika dikatabolisme
dan disekresi dalam garam empedu yang akhirnya diekskresikan melalui feses.Kolesterol
berperan menstabilkan lapis ganda (bilayer) fosfolipid padamembran. Kolesterol berfungsi
sebagai prekursor garam-garam empedu, senyawamirip deterjen yang berfungsi dalam proses
pencernaan dan penyerapan lemak.Kolesterol juga berfungsi sebagai precursor hormone steroid
yang memilki banyakfungsi, termasuk mengatur metabolisme, pertumbuhan dan reproduksi.

Dari bermacam-macam lipid, hanya asam lemak bebas (yang berasal dari trigliserida) yang
dioksidasi menjadi energy.Trigliserida dikatabolisme, memisahkan asam lemak dan
gliserol.Gliserol akan dikonversi menjadi gliseraldehidfosfat kemudian masuk ke siklus krebs.
Oksidasi asam lemak terjadi di mitokondria, dimana asam lemak dipecah menjadi asetil KoA.

E. Proses pembentukan lipoprotein darah

Metabolisme lipoprotein dapat dibagi atas tiga jalur yaitu jalur metabolisme eksogen, jalur
metabolisme endogen, dan jalur reverse cholesterol transport. Kedua jalur pertama berhubungan
dengan metabolisme kolesterol. LDL dan trigliserid, sedangkan jalur reverse cholesterol
transport khusus mengenai metabolisme kolesterol-HDL.

Lipoprotein mentranspor lemak hidrofobik dalam plasma.Lipoprotein utama yang beredar dalam
darah yaitu kilomikron, VLDL (very low density lipoprotein), LDL(low - density lipoprotein),
dan HDL (high - density lipoprotein).IDL (intermediatedensity lipoprotein) diturunkan dari
VLDL dalam pembentukan LDL.Asam lemakmerupakan bahan bakar sel yang penting, yang
disimpan sebagai triasilgliserol dalamjaringan adiposa.Asam lemak yang disimpan sebagai depot
lemak ditranspor kepadajaringan adiposa terutama sebagai triasilgliserol dalam kilomikron serta
VLDL.Dalamjaringan adiposa, kilomikron didegradasi dengan cepat dan sisa partikelnya
masukkembali dalam jaringan adiposa menjadi LDL yang kemudian beredar sebagailipoprotein
transpor utama untuk olesterol.HDL adalah lipoprotein yang terus menerusberedar. Molekul ini
mengandung enzim fosfatidilkolin: kolesterol asiltransferase (ataulesitin: kolesterol
asiltransferase, LCAT) yang mengubah kolesterol bebas menjadikolesteril ester.

Kolesteril ester ditranfer keluar dari HDL oleh protein transfer kolesteril ester(CETP). CETP
memicu transfer kolesteril kepada VLDL dan LDL dengan menukarkanyadengan
triasilgliserol.Dengan cara ini, CETP memungkinkan HDL untuk mentransporlebih banyak lagi
kolesteril ester yang berasal dari reaksi LCAT.Asam linoleat adalah asam lemak yang paling
banyak ditransfer dari fosfatidilikonkepada kolesterol, membentuk suatu kolesteril ester yakni
linoleoilkolesterol: Reaksi enzim lipoprotein dalam jaringan adiposa membuat kilomikron dan
VLDLkehabisan triasilgliserolnya. Enzim ini diaktivasi oleh apolipoprotein C, yangberinteraksi
secara spesifik dengan enzim tersebut pada permukaan kilomikron danVLDL.Lipoprotein lipase
merupakan enzim ekstrasel yang menghidrolisis triasilgliserolmenjadi 2-monoasilgliserol dan
dua asam lemak.Asam lemak ini kemudian memasukisel secara pasif dengan menuruni gradien
konsentrasi.

Dalam jaringan adiposa, triasilgliserol disintesis kembali dari asam lemak dandisimpan dalam
tetesan lemak besar, memenuhi 96% ruang selular dalam suatu sellemak.Lemak yang disimpan
dalam jaringan adiposa dalam tubuh seseorang denganberat rata-rata 70 kg cukup untuk
memenuhi kebutuhan energi tubuh dalam kondisikelaparan jangka panjang (± 40 hari).
Lipoprotein lipase juga terdapat sebagai suatuenzim ekstrasel di dalam jaringan lain, dan asam
lemak yang diperoleh dari hidrolisislipoprotein trigliserida berperan sebagai bahan bakar sel atau
bisa disimpan sebagaitrigliseida. Ketika LDL melimpah dalam peredaran darah, molekul ini
menyediakan sumberkolesterol eksogen bagi jaringan.LDL mengikat secara spesifik pada
reseptor lipoprotein di permukaan sel. Kompleks yang dihasilkan kemudian berkumpul
dalamdaerah membran plasma yang disebut lubang berlapis (coated pits), diikuti
denganendosit.Protein dan lipase lisosom lalu mengkatalisis hidrolisis kompleks LDL-reseptor.

Protein tersebut didegradasi sempurna menjadi asam amino, dan kolesterol esterdihidrolisis
menjadi kolesterol bebas dan asam lemak.Reseptor LDL baru disintesispada membran retikulum
endoplasma (ER) dan selanjutnya dimasukkan kembali kedalam membran plasma.Kolesterol
dimasukkan dalam jumlah kecil ke dalammembran retikulum endoplasma atau bisa disimpan
setelah esterifikasi menjadikolesteril ester di dalam sitosol.Penyimpanan ini terjadi jika pasokan
kolesterolmelebihi pemakainnya dalam membran.Normalnya, hanya sedikit sekali kolesterilester
yang berada di dalam sel. Sebagian besar kolesterol bebas berada dalam membran plasma.

F. Ketogenesis dan ketolisis

Ketegenesis (senyawa keton dalam tubuh) adalah hasil oksidasi asam lemak yang tidak
sempurna.Ketidak seimbangan hormonal terutama produksi insulin yang tidak cukup untuk
mengimbangi aktivitas glucagon di dalam tubuh memungkinkan kondisi metabolisme yang
cenderung mengarah ke produksi yang relative banyak ketone bidies yang disebut
ketosis.Ketogenesis adalah pembentukan keton dari proses gluconeogenesis yang berlangsung
dalam hepar. Keton merupakan senyawa asam bila mana diproduksi berlebihan menyebabkan
KETOASIDOSIS atau KETOSIS.Kelainan ini banyak ditemukan pada pemderita DM.

Badan keton merupakan bahan bakar bagi jaringan terutama dalam keadaan puasa. Setelah
dibebaskan dari triasilgliserol jaringan adipose, asam lemak digunakanoleh hati untuk
membentuk badan keton yang berpindah ke jaringan lain, misalnyaotot dan ginjal, tempat benda
keton meningkat sampai kadar tertentu di dalam darahsehingga badan keton dapat masuk ke
dalam sel otak, tempat benda keton tersebutdioksidasi. Selama keadaan kelaparan, badan keton
dapat masuk ke dalam sel otak,tempat badan keton tersebut dioksidasi sehingga sejumlah
glukosa diperlukan olehotot berkurang.Asetoasetat dapat masuk ke dalam sel secara langsung,
atau dapat diproduksidi dalam sel melalui β- hidroksibutirat.Reaksi ini, yang dikatalisis oleh β-
hidroksibutirat dehidrogenase, menghasilkan NADH yang membentuk ATP melalui fosforilasi
oksidatif.Oleh karena itu, lebih banyak energy yang dihasilkan dari β-hidroksibutirat-b-utirat
daripada asetoasetat.

Pengaktifan asetoasetat terjadi di mitokondria dan dikatalisis oleh suksinil KoA:asetoasetat KoA
dan suksinat merupakan produk hasil reaksi ini. Walaupunmenghasilkan badan keton, hati tidak
menggunakan badan keton tersebut karenaenzim tiotransferase ini tidak terdapat dalam jumlah
yang memadai.β- ketotiolase, enzim yang sama yang berperan pada oksidasi- β,
mengkatalisispemutusan asetoasetil KoA. Satu molekul asetoasetil KoA menghasilkan 2
molekulasetil KoA, yang kemudian masuk ke siklus asam trikarboksilat.Dalam siklus asam
trikarboksilat, perubahan suksinil KoA menjadi suksinatdalam keadaan normal akan
menghasilkan GTP, yaitu ekuivalen ATP. Namun, apabilasuksinil KoA memindahkan KoA ke
asetoasetat, tidak menghasilkan GTP. Oleh karenaitu, walaupun 2 asetil KoA yang berasal dari
asetoasetat menghasilkan 24 ATP melaluisiklus asam trikarboksilat dan fosforilasi oksidatif,
hasil bersihnya hanya 23 ATP karenaekuivalen satu ATP digunakan untuk mengaktifkan
asetoasetat.

Secara keseluruhan, asam lemak yang dibebaskan dari triasilgliserol jaringanadipose berfungsi
sebagai bahan bakar utama bagi tubuh selama keadaan puasa.Asam lemak ini dioksidasi
sempurna menjadi CO2 dan H2O oleh sebagian jaringan. Hatimengoksidasi asam lemak,
mengubah sebagian besar asetil-KoA menjadi badanketon, yang kemudian dikirim ke jaringan
lain melalui darah. Dalam jaringan ini, energy yang tersisa digunakan untuk menghasilkan ATP
pada waktu badan keton dioksidasimenjadi CO2 dan H2O.Jumlah total energi yang berasal dari
oksidasi parsial asam lemak di hati danpengiriman badan keton ke jaringan lain untuk
penyempurnaan proses oksidasihamper sama dengan energy yang diperoleh dari oksidasi
sempurna asam lemakmenjadi CO2 dan H2O di dalam suatu jaringan.

Keuntungan yang diperoleh daripembentukan badan keton adalah bahwa: (a) hati memperoleh
energi yang diperlukanuntuk menjalankan proses, misalnya glukoneogenesis, dengan hanya
melakukanoksidasi parsil asam lemak dan membentuk badan keton; (b) jaringan lain
yangmenggunkan badan keton sebagai bahan bakar; dan (c) selama kelaparan, otak dapat
mengoksidasi badan keton, menurunkan kebutuhnya akan glukosa. Akibatnya, selamakelaparan
glukoneogenesis berkurang, dan protein otot, yang menghasilkan asamamino sebagai sumber
karbon untuk pembentukan glukosa dihati, dihemat.

Anda mungkin juga menyukai