Oleh :
Dimas !udha
!udha "ahu Setia#an
Seti a#an
$%$&%$&%''&$
Pembimbing
dr& Agustina Senn Sp&K*
K+PAN,T+RAAN
K+PAN,T+RAAN KL,N,K MAD!A
MAD!A
LA-& ,LMU K+DOKT+RAN *,"A
.AKULTAS K+DOKT+RAN UN,/+RS,TAS ,SLAM MALAN0
RSUD -LAM-AN0AN -AN!U"AN0,
$'%1
1
-A- ,
P+NDAHULUAN
2
-A- ,,
STATUS PAS,+N
,,& ANAMN+SA
A. 6eluhan 4tama
Anak susah konsentrasi dan hiperakti1
+. Hetero Anamnesis
Pasien dibaa ke poli Psikiatri 94D +lambangan +anyuangi dengan
keluhan anak susah konsentrasi dan hiperakti1. Ayah pasien mengatakan
jika anak susah untuk konsentrasi dan lebih akti1 dibandingkan teman-
temannya dan susah dikendalikan. Anak juga lebih susah diberi
pengertian dan larangan. Hal ini dirasakan oleh orang tua sejak kurang
lebih tahun yang lalu (%") setelah terjatuh dari ketinggian dan
kepalanya terbentur dan tidak sadarkan diri disertai kejang. 6ejang
kambuh lagi pada tanggal $;;%"$. ampai saat ini perkembangan anak
masih terlambat.
<. 6eluhan dan keterangan penderita (autoanamnesis)
a. Alasan datang ke rumah sakit (maksud dan tujuan anak datang
kerumah sakit): ketika pemeriksa memanggil nama pasien dan
menyakakan sesuatu tidak ada kontak mata dan ada respon se/ara
'erbal.
b. Hobi dan perhatian anak pada sesuatu (bakat hobi dan perhatian pada
sesuatu hal): pada saat pemeriksa meminta pasien untuk menggambar
sesuatu dengan pensil arna pasien tidak merespon dan lari-lari untuk
bermain.
3
/. Hubungan sosial anak (dengan tetangga disekolah dan tempat lain
yang disenangi;tidak): in1ormasi didapatkan dari ayah (pasien sering
marah dan mengganggu orang di sekelilingnya)
d. Hubungan anak dengan keluarga rumah: (in1o dari ayah) pasien
merupakan anak ke tiga dan sangat di perhatikan oleh keluarga
e. Pembi/araan tambahan;khusus pada persoalan atau kesulitan: susah
konsentrasi
D. 9iayat perkembangan anak
7ahir /ukup bulan dan mengaku normal. 7ahir di rumah sakit dan
persalinan dibantu oleh bidan dan imunisasi sesuai jadal.
=. 9iayat Penyakit Dahulu
9iayat kejang sejak usia tahun setelah terjatuh dari ketinggian dan
kambuh dua bulan terakhir kejang seluruh badan dengan durasi sekitar "-
% menit
>. 9iayat Pendidikan
Pasien bersekolah di ekolah Dasar kelas ".
&. 9iayat 6eluarga
Pasien diasuh oleh ayah dan ibu kandung.
Pasien merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara.
,,,& P+M+R,KSAAN
Pemeriksaan 0eneralis3
8ensi : kesan normal
2adi : kesan normal
9espirasi : kesan normal
uhu : kesan normal
4
Pemeriksaan Psikiatri3
6esan 4mum : Pasien berpakaian rapi roman ajah sesuai dengan
usianya pasien hiperakti1 dan tidak kooperati1
6ontak : @erbal ()
2on 'erbal ()
6esadaran : ulit die'aluasi
Orientasi : B;8;O ;;
Daya ingat : 8idak ditemukan kelainan
Persepsi : Halusinasi 'isual (-) auditorik (-)
Proses berpikir : +entuk: sulit die'aluasi Arus : sulit die'aluasi
Isi : sulit die'aluasi
A1ek;emosi : tidak ada gangguan
8ingkah laku : Akti'itas (Hiperakti1) kerjasama (2onkooperati1)
Psikomotor (!eningkat)
2on >armakologi
Psik5terapi
5
S5sial Terapi
!enjelaskan kepada keluarga pasien mengenai keadaan pasien
mengenai 1aktor pen/etus perjalan penyakit dan pengobatan
!enjelaskan dan memberi pengarahan tentang sikap yang harus
dilakukan kepada pasien untuk mendukung terapi pasien
M5nit5ring
6eluhan pasien
6eadaan umum
=1ek samping obat
/,& PRO0NOS,S
Dubia at bonam
6
-A- ,,,
T,N*AUAN PUSTAKA
$&% De4inisi
Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) atau gangguan kronis
pemusatan perhatian dan hiperakti'itas (&PPH) merupakan gangguan perilaku
yang paling banyak di diagnosis pada anak-anak. &ejala intinya meliputi tingkat
akti'itas dan impulsi'itas yang tidak sesuai perkembangan serta kemampuan
mengumpulkan perhatian yang terganggu. Anak yang menderita gangguan
tersebut akan sukar menyesuaikan akti'itas mereka dengan norma yang ada
sehingga mereka sering dianggap sebagai anak yang tidak baik di mata orang
deasa maupun teman sebayanya. !ereka sering gagal men/apai potensinya dan
memiliki banyak kesulitan komorbid seperti gangguan perkembangan gangguan
belajar spesi1ik dan gangguan perilaku serta emosional lainnya."
$&$ +pidemi5l5gi
Anggka kejadian ADHD di Amerika erikat diperkirakan sebanyak -*
pada anak usia sekolah. Di Indonesia angka kejadiannya masih belum ditemukan
angka yang pasti namun menurut aputro (%%) diperkirakan ADHD terjadi
sebanyak #%%% kasus atau sekitar "* pada anak usia ekolah Dasar.
&angguan ini sering ditemui pada anak laki-laki dibandingkan perempuan dengan
perbandingan sekitar ,:". Onset gejala biasanya mun/ul pertama kali pada usia FE
tahun dan berlangsung lebih dari bulan.
$&6 +ti5l5gi dan 4akt5r risik5
8elah banyak diteliti dan dipelajari namun belum ada penyebab pasti yang
dapat dijadikan penyebab ADHD. ebagian anak dengan ADHD tidak
menunjukan tanda-tanda /edera struktural yang besar pada P. ebaliknya
sebagian besar anak dengan gangguan neurologis yang diketahui yang disebabkan
oleh /edera otak tidak menunjukan de1isit atensi dan hiperakti'itas. >aktor
penyumbang yang diajukan untuk ADHD adalah pemaparan toksin prenatal
prematuritas dan kerusakan mekanis prenatal pada janin. "
+erbagai teori seperti 1aktor genetika 1aktor kerusakan otak 1aktor
neurokimiai dan 1aktor psikososial. 8erdapat beberapa hal yang diduga menjadi
penyebab terjadinya ADHD se/ara umum karena ketidakseimbangan kimiai
7
atau kekurangan 0at kimia tertentu di otak yang ber1ungsi untuk mengatur
perhatian dan akti'itas. +eberapa penelitian menunjukan adanya ke/enderungan
1aktor keturunan (herediter) tetapi banyak pula penelitian yang menyebutkan
baha 1aktor-1aktor sosial dan lingkunganlah yang lebih berperan."
8
6& .akt5r Neur5kimia
Pada pasien ADHD diperkirakan terjadi mutasi gen sehingga terjadi
peningkatan ambilan kembali dopamin ke dalam sel neuron di sitem limbik
dan lobus pre1rontal akibat perubahan akti'itas Dopamine 8ransporter &ene.
"
9
$&7 Diagn5sis
&ejala ADHD lebih jelas terlihat pada akti'itas-akti'itas yang
membutuhkan usaha mental yang ter1okus. Agar dapat didiagnosa dengan ADHD
tanda dan gejalanya harus mun/ul sebelum usia E tahun dan kadang sampai usia
- tahun. &ejala ADHD terbagi menjadi tiga kelompok yaitu kurang perhatian
hiperakti'itas dan perilaku impulsi1. &ejala akan meringan seiiring pertumbuhan
anak tetapi tidak akan menghilang semuanya.
Adapun tanda dan gejala inatensi yaitu :
") eringkala gagal memperhatikan perin/ian atau membuat ke/erobohan
dalam mengerjakan tugas dari sekolah ataupun akti'itas lainnya serta
berganti-ganti kegiatan dengan /epat.
) ering mengalami kesulitan untuk menjaga tingkat atensi yang sama selama
mengerjakan tugas atau bermain atau kesulitan berkonsentrasi pada satu
kegiatan saya.
) 8erlihat seperti tidak mendengar alaupun diajak berbi/ara langsung
,) !engalami kesulitan untuk mengikuti perintah dan sering gagal
menyelesaikan tugas dari sekolah pekerjaan rumah ataupun tugas-tugas
lainnya
) !enghindari atau tidak menyukai atau mengalami kesulitan tugas-tugas
yang membutuhkan usaha mental yang lama seperti tugas dari sekolah atau
pekerjaan rumah
) eringkali kehilangan barang yang diperlukan seperti buku pensil mainan
atau peralatan
E) !udah bosan pada suatu tugas atau kegiatan ke/uali melakukan sesuatu
yang disukai
$) 6esulitan untuk mengikuti instruksi
#) Pelupa
10
") +erbi/ara berlebihan
) !enjaab pertanyaan sebelum pertanyaannya selesai dikatakan
) eringkali sulit menunggu gilirannya
,) eringkali menyela atau mengganggu pembi/araan orang lain
11
Ta2el $&% Kriteria DSM9,/9TR untuk Atenttion Deficit Hyperactivity
Disorder (ADHD)%:7
A. alah satu (") atau ()
". &angguan pemusatan perhatian (inatensi) : enam atau lebih gejala in atensi
berikut telah menetap sekurang C kurangnya bulan bahkan sampai tingkat yang
maladapti'e dan tidak konsisten dengan tingkat perkembangan
a. ering gagal dalam memberikan perhatian pada hal yang detail dan tidak
teliti dalam mengerjakan tugas sekolah pekerjaan atau akti'itas lainnya
b. ering mengalami kesulitan dalam mempertahankan perhatian terhadap tugas
atau akti'itas bermain
/. ering tidak tampak mendengarkan apabila berbi/ara se/ara langsung
d. ering tidak mengikuti instruksi dan gagal penyelesaian tugas sekolah
pekerjaan atau keajiban di tempat kerja (bukan karena perilaku menentang
atau tidak dapat mengikuti instruksi)
e. ering mengalami kesulitan dalam menyusun tugas dan akti'itas
1. ering menghindari memben/i atau enggan untuk terlibat dalam tugasyang
memiliki usaha mental yang lama
g. ering menghilangkan atau ketinggalan hal C hal yang perlu untuk tugas dan
akti'itas
h. ering mudah teralihkan perhatiannya oleh stimulasi dari luar
i. ering lupa dalam akti'itas sehari-hari
2. Hiperakti'itas impulsi'itas enam (atau lebih) gejala hiperakti'itas impulsi'itas
berikut telah menetap selama sekurang-kurangnya enam bulan sampai tingkat
yang maladapti'e dan tidak konsisten dengan tingkat perkembangan
Hiperakti'itas
a. ering gelisah dengan tangan dan kaki atau sering mengeliat-ngeliatkan tubuh di
tempat duduk
b. ering meninggalkan tempat duduk dikelas atau didalam situasi yang
diharapkan anak untuk tetap tenang
/. ering berlari Clariatau memanjat se/ara berlebihandalam situasi yang tidak tepat
d. ering mengalami kesulitan bermain dan terlibat dalam akti'itas aktu luang
se/ara tenang
e. ering Gsiap-siap pergi atau seakan Cakan Gdidorong oleh sebuah gerakan
1. ering berbi/ara berlebihan
impulsi'itas
g. ering menjaab pertanyaan tanpa ber1ikir lebih dahulu sebelum pertanyaan
selesai
h. ering sulit menunggu gilirannya
i. ering menyela atau menggangu orang lain
+. +eberapa gejala hiperakti'itas-impusi1 yang menyebabkan gangguan telah ada
12
sebelum usia E tahun
<. +eberapa gangguan akibat gejala terdapat dalam dua atau lebih situasi
D. Harus terdapat bukti yang jelas adanya gangguan yang bermakna se/ara klinis
dalam 1ungsi sosial akademik dan 1ungsi pekerjaan
=. &ejala tidak semata-mata sekama gangguan perkembangan per'asi1 ski0o1renia
atau gangguan psikotik lain dan bukan merupakan gangguan mental lain
$&; Penatalaksanaan
8erapi standar anak dengan ADHD terdiri dari medikasi (1armakologi) dan
konseling (non 1armakologi). 8erapi lainnya adalah untuk meringankan e1eksi
gejala ADHD. !engobati ADHD merupakan gabungan dari kerjasama antara
pemberi pelayanan kesahatan orang tua atau pengasuh dengan anak itu sendiri.
%& Terapi 4armak5l5gis
8erdapat tiga obat untuk terapi ADHD yang biasa digunakan di Amerika
erikat yaitu methylphenidate hydrochloride, dexamphetamine sulfat dan
atomoxetine. Obat C obatan di gunakan biasanya untuk anak usia tahun atau
lebih sedangkan utuk de?amphetamine untuk usia tahun atau lebih. !edikasi
tidak direkomendasikan pada anak untuk usia pre sekolah. 8erapi 1armakologis
untuk ADHD dibagi dua obat pskiostimulan dan non psikostimulan.
13
Obat sikostimulan
Obat psikostimulan merupakan obat yang sering digunakan untuk
mengobati ADHD. Obat ini bekerja dengan meningkatkan dan menyeimbangkan
keadaan neurotransmitter otak sehingga dapat memperbaiki gejala-gejala inti.
Obat ini hanya bekerja dengan aktu terbatas dapat bekerja dalam jangka aktu
panjang dan aktu pendek. Penggunaan obat psikostimulan jangka panjang dapat
ber1ungsi -" jam sedangkan jangka pendek kurang lebih , jam. elain itu untuk
dosis sangat diberikan berbeda pada tiap anak sehingga membutuhkan aktu
yang lama untuk mendapatkan dosis yang optimal. Adapun /ontoh obat
psikostimulan ini adalah Am1etamin-dekstroam1etamin Deksmetil1enidat
Dekstroam1etamin 7isdeksam1etamin dan !etil1enidat. Obat C obatan yang
terdapat di Indonesia adalah !etil1enidat dan Dekstroam1etamin.
Obat !on sikostimulan
Obat ini diberikan pada anak- anak yang tidak memiliki respon pada obat
psikostimulan atau memiliki e1ek samping pada penggunaan obat psikostimulan.
alah satu /ontoh golongan obat non psikostimulan ada Atomoksetine dengan
/ara kerja sebagai stimulant tetapi kemungkinan penyalahgunaannya rendah
sayangnya obat ini tidak terdapat di Indonesia.
14
Antidepressan trisiklik
Penggunaan obat ini diberikan pada gejala beha'ioral ADHD dan gangguan
hiperkinetik Pada penggunaan terapi ini tidak boleh diberikan sebagai obat rutin
untuk terapi ADHD karena obat ini memiliki e1ek samping seperti anoreksia
letargi insomnia. Adapun obat C obat yang termasuk golongan ini yaitu
imipramine desipramine amitriptiline noretriptiline dan /lomipramine.
. 2on 1armakologi
"ehavior therapy
8erapi ini berguna untuk meningkatkan kemampuan pada anak pada terapi
ini orang tua terlibat langsung dalam terapi misalnya memberikan penghargaan
terhadap perilaku yang positi1 yang ditujukkan oleh anak. 6etika anak mulai
kehilangan kontrol orangtua mengambil time out dan menyuruh anak untuk diam
di kursinya sampai ia menjadi tenang. 8ujuan dalam terapi ini juga mengajarkan
anak untuk mengenal muatan-muatan emosinya. 8erapi juga mengajarkan
orangtua teknik-teknik bersenang-senang dengan anak ADHD tanpa harus merasa
tertekan.,
Social skills training
Dalam pelatihan ini anak belajar /ara-/ara menghargai dan menempatkan
dirinya bersama dengan kelompok bermainnya. Pelatihan ini juga anak diajarkan
ke/akapan bahasa non'erbal melalui insyarat ajah ekspresi roman intonasi
suara sehingga anak /epat tanggap dalam pelbagai situasi sosial. Disamping itu
anak juga diajarkan untuk belajar mengendalikan impuls misalnya dilatih untuk
menunggu giliran bermain berbagi mainan dengan temannya Pelatihan ini juga
diharapkan anak dapat mengontrol perilaku amarah yang tidak terkendali. ,
#amily support groups
!erupakan kelompok orangtua yang memiliki anggota keluarga dengan
gangguan ADHD untuk berbagi pengalaman. 6elompok ini juga saling
menyediakan in1ormasi bagi sesama anggotanya mengundang pembi/ara
pro1esional untuk berbagi pengetahuan dalam menghadapi dan membesarkan
anak-anak mereka.,
$&; Pr5gn5sis
15
Prognosa anak dengan ADHD tergantung dari derajat persistensi
psikopatologi komorbidnya terutama gangguan perilaku disabilitas sosial serta
1aktor-1aktor keluarga. Prognosa yang optimal dapat didukung dengan /ara
memperbaiki 1ungsi sosial anak mengurangi agresi'itas anak dan memperbaiki
keadaan keluarganya se/epat mungkin. "
16
-A- ,/
P+NUTUP
7&% Kesimpulan
Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) atau gangguan kronis
pemusatan perhatian dan hiperakti'itas (&PPH) merupakan gangguan perilaku
yang paling banyak di diagnosis pada anak-anak. &ejala pada ADHD meliputi
tingkat akti'itas dan impulsi'itas yang tidak sesuai perkembangan serta
kemampuan mengumpulkan perhatian yang terganggu.
Penyebab ADHD dipahami sebagai disregulasi neurotransmiter tertentu
didalam otak yang membuat seseorang lebih sulit untuk memiliki atau mengatur
stimulus-stimulus internal dan eksternal. +eberapa neuorotransmiter termasuk
dopamine dan norepinephrine mempengaruhi produksi pemakaian pengaturan
neurotransmiter lain juga beberapa struktur otak.
&ejala ADHD terbagi menjadi tiga kelompok yaitu kurang perhatian
hiperakti'itas dan perilaku impulsi1. 8erapi standar anak dengan ADHD terdiri
dari taerapi 1armakologi dan non 1armakologi.
17
DA.TAR PUSTAKA
". ado/k+. ado/k@. %". +uku Ajar Psikiatri 6linis 6aplan ado/k
=disi . =&<
. Biguna 8. &angguan pemusatan perhatian dan hiperakti'itas (&PPH)
dalam: =l'ira D Hadisukanto &. +uku ajar psikiatri. 5akarta: >akultas
6edokteran 4ni'ersitas Indonesia. %"%: ,,"-,,
. 8heodorus Prilly. %". 8erapi Psikososial Pada Anak dengan ADHD.
>akultas 6edokteran 4ni'ersitas 6risten 6rida Ba/ana
,. <unningham 2atoshia and 5ensenPeter. %"". Attention-
De1/it;Hypera/ti'ity Disorder in 6liegman 9! +ehrman 9= 5enson H+
tanton +>. 2elson 8e?tbook o1 Pediatri/s. "#th ed.Philadelphia aunders
=lse'ier
. Australian Psy/hologi/al o/iety. %"$. ADHD (Attention De1i/it
Hypera/ti'ity Disorder) in /hildren. 8he Australian Psy/hologi/al o/iety
7imited. https:;;.psy/hology.org.au;1or-the-publi/;Psy/hology-
8opi/s;ADHD-in-/hildren (diakses "E >ebruari %"$)
. Ahuja 2iraj. %"". A hort 8e?tbook O1 Psy/hiatry e'enth =dition. 5aypee
+rothers !edi/al Publishers.
18