Anda di halaman 1dari 2

Pertemuan: 10 LEMBARAN KERJA 9 NILAI

Hari / Tanggal : MATA KULIAH FILSAFAT PENDIDIKAN


Prodi Pendidikan Matematika Kelas A
21, Oktober 2018 FMIPA – UNIMED

Dosen Pengampu Mata Kuliah : Nama Mhs : Angel Claudia Situmeang


Dr. Wildansyah Lubis, M.Pd. NIM : Dik A Matematika 2018
Materi: Hakekat Pendidikan.
Indikator Capaian: Dapat mendeskripsikan, mereview dan memvalidasi Hakekat Pendidikan di
Indonesia.

Soal:
1. Kritisilah penyelenggaraan Pendidikan kita dewasa ini secara menyeluruh
berdasarkan UUD 1945.

m
2. Mengapa pendidikan nasional berkaitan dengan kebudayaan?

er as
3. Buatlah saran/ide saudara penyelenggaraan Pendidikan yang seperti apa yang

co
dapat mengayomi anak bangsa kita.

eH w
(Misalnya : Pemerataan Pendidikan; Seleksi mahasiswa baru; Kesempatan belajar

o.
bagi anak berkebutuhan khusus; dan sebagainya)
rs e
ou urc
Jawaban:

1.Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan


o

bahwa tujuan nasional adalah untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah
Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
aC s
v i y re

ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan


keadilan sosial. Untuk mewujudkan tujuan nasional tersebut, pendidikan merupakan faktor
yang sangat menentukan. Maka pendidikan yang baik akan menghasilkan individu-individu
yang baik pula.Disini saya akan mencoba mengulas prakteknya konsep pendidikan di
ed d

lapangan, karena teori pendidikan yang sering dikumandangkan dalam pembukaan UUD
ar stu

1945 yang kemudian diatur lebih lanjut dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional sudah tidak sesuai lagi di lapangan. Pasalnya pendidikan
yang bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa menjadi hanya mencerdaskan kehidupan
sebagian bangsa atau rakyat Indonesia. Pendidikan adalah suatu kebutuhan pokok bagi semua
sh is

makhluk yang mempunyai alat berpikir, yaitu akal. Bagi semua orang defenisi dari
Th

pendidikan adalah menyekolahkan anak mereka pada sebuah sekolahan yang memberikan
ilmu pengetahuan bagi anak mereka tesebut. Ringkasnya bagi mereka pendidikan hanya
disekolahan. Padahal sebenarnya pendidikan bukan hanya di dalam sekolahan tetapi juga di
luar sekolahan. Yang menjadi guru bagi mereka adalah orang tuanya, teman-temannya,
lingkungannya dan juga televisi ataupun majalah-majalah adalah juga guru bagi
mereka.Bangsa kita adalah bangsa yang kaya, tetapi tidak semua rakyat Indonesia adalah
kaya karena juga banyak terdapat rakyat miskin disekitar kita yang untuk memenuhi
kebutuan makan saja belum tentu bisa, apalagi untuk kebutuhan lain (sekolah). Maka untuk
mengatasi masalah ini, pemerintah sekarang ini telah mengambil sebuah keputusan yaitu
sekolah bebas biaya alias gratis selama sembilan tahun yang biasa kita dengar dengan nama
Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Permasalahan pendidikan bangsa Indonesia sendiri
telah diatur dalam UUD 1945 dan hal ini diperjelas dengan dirumuskannya norma-norma

This study source was downloaded by 100000822661678 from CourseHero.com on 10-10-2021 23:20:22 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/41101936/Pertemuan-10docx/
pokok yang harus menjiwai usaha pendidikan dan pengembangan kebudayaan yang akan
dilaksanakan oleh penyelenggara negara. Norma-norma itu tersirat dan tersurat dalam Bab
XIII Pasal 31 dan 32 UUD 1945 sebagai berikut :
Pasal 31 :
· Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran
· Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem pengajaran nasional yang
diatur dengan Undang-Undang.
Pasal 32 : Pemerintah memajukan kebudayaan Nasional Indonesia.
Walaupun telah ada norma yang mengatur permasalahan pendidikan kita saat ini tetapi masih
belum dapat menjangkau hingga kepelosok. Banyak masyarakat yang belum dapat mencicipi
bangkuh sekolahan dengan alasan kemiskinan, padahal banyak Undang Undang yang telah
mengatur pendanaan pendidikan yang merata. Inilah salah satu potert suram pendidikan di
negeri kita tercinta.

2.Karena Pendidikan secara praktis tidak dapat dipisahkan dengan nilai-nilai budaya. Dalam
menjaga dan melestarikan kebudayaan sendiri, secara proses mantransfernya yang paling
efektif dengan cara pendidikan. Keduanya sangat erat sekali hubungannya karena saling

m
er as
melengkapi dan mendukung antara satru sama lain. Tujuan pendidikan adalah melestarikan
dan selalu meningkatkan kebudayaan itu sendiri, dengan adanya pendidikan, kita bisa

co
eH w
mentransfer kebudayaan itu sendiri dari generasi kegenerasi selanjutnya, dan juga kita
sebagai masyarakat mencita-citakan terwujudnya masyarakat dan kebudayaan yang lebih

o.
baik kedepannya, maka sudah dengan sendirinya pendidikan kitapun harus lebih baik lagi.
rs e
Kebudayaan sebagai hasil budi manusia, dalam hal berbagai bentuk dan menifestasinya,
ou urc
dikenal sepanjang sejarah sebagai milik manusia yang tidak kaku, melainkan selalu
berkembang dan berubah dan membina manusia untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-
perubahan kultural dan tantangan zaman tradisional untuk memasuki zaman modern.
o

Manusia sebagai mahluk berakal dan berbudaya selalu berupaya untuk mengadakan
aC s

perubahan-perubahan. Dengan sifatnya yang kreatif dan dinamis manusia terus berevolusi
v i y re

meningkatkan kualitas hidup yang semakin terus maju, ketika alamlah yang mengendalikan
manusia dengan sifatnya yang tidak iddle curiousity (rasa keinginantahuan yang terus
berkembang) makin lama daya rasa, cipta dan karsanya telah dadpat mengubah alam menjadi
sesuatu yang berguna, maka alamlah yang dikendalikan oleh manusia. Kebudayaan
ed d

merupakan karya manusia yang mencakup diantaranya filsafat, kesenian, kesusastraan,


ar stu

agama, penafsiran dan penilaian mengenai lingkungan. Dalam pengertian yang sederhana dan
umum makna pendidikan adalah sebagai usaha manusia untuk menumbuhkan dan
mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan
sh is

nilai-nilai yang ada dalam masyarakat.


Th

3. Menemukan model pendidikan yang efektif bagi ABK atau anak berkebutuhan khusus yang miskin di
pedesaan. Dengan mempertimbangkan faktor ekonomi, sosial, dan psikologis, maka model pendidikan yang
efektif bagi ABK yang miskin di pedesaan adalah melalui pemberdayaan masyarakat, karena masyarakat
sebaian ternyata memiliki potensi yang dapat diberdayakan untuk mengajar ABK. Prosesnya diawali dari
pelatihan masyarakat/kader tentang cara mengajar ABK, dilanjutkan dengan pendampingan dalam
mengajar ABK, pelaksanaan mengajar ABK oleh masyarakat/kader sendiri, dan evaluasi
baik pada masyarakat maupun pada ABK yang diajar. Setelah diteliti, model pendidikan
seperti ini ternyata efektif dapat meningkatkan potensi ABK secara optimal, terbukti dari hasil evaluasi
proses dan hasil belajarnya yang meningkat. Berdasarkan hasil penelitian, maka disarankan agar model
pendidikan ini diterapkan di desa-desa yang belum ada atau jauh sekolahnya karena terbukti dapat
memecahkan masalah pemerataan belajar bagi ABK yang belum mendapatkan akses pendidikan, terutama
bagi ABK yang miskin dan di pedesaan atau daerah terpencil.

This study source was downloaded by 100000822661678 from CourseHero.com on 10-10-2021 23:20:22 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/41101936/Pertemuan-10docx/
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai