NIM : SA21004
(STIKES)
ADMINISTRASI KESEHATAN
2021
KATA PENGANTANR
Puji skurur kehadirat Tuhan yang maha esa, atas berkat dan pengasihan-Nya sehingga
saya dapa menyelesaikan makalah ini dengan judul “pancasila sebagai dasar Negara”.
Semoga dalam tahapan ini bisa memproses dan memberitahu bahwa pancasila adalah
dasar Negara, dengan di buat nya makalah ini saya berharap agar pembaca dapat
menikmati seluruh alur dan bisa memahami pancasila sebagai dasar Negara.
Dalam pembuatan makalah ini, penulis mengalami beberapa kendala dan juga kekurangan
dalam mencari materi sehingga jika ada salah kata dalam penulisan mohon di maafkan.
Penulis mengucapkan terima aksih atas beberapa sumber yang telah membantu pembuatan
makalah ini.
DAFTAR ISI
Kata pengantar………………………………………………………
Daftar isi…………………………………………………………….
BAB I ………………………………………………………………
BAB II……………………………………………………………..
BAB III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
1. PEMBAHASAN
Selain itu, Pancasila dan Pembukaan UUD 1945 juga memiliki hubungan material.
Artinya UUD 1945 merupakan kaidah hukum negara Indonesia, yang mana seluruh
unsur dan pokok kaidahnya bersumber dari Pancasila. Maka dapat dikatakan jika
Pancasila juga merupakan tertib hukum Indonesia.
Mengutip dari buku Pendidikan Pancasila (2019) karya Irawaty, Pembukaan UUD
1945 adalah pokok kaidah yang dijadikan landasan serta peraturan hukum tertinggi
bagi bentuk hukum lainnya, termasuk hukum dasar tertulis dan hukum dasar tidak
tertulis. Antara Pancasila sebagai dasar negara dan UUD 1945, khususnya bagian
pembukaan, sebagai dasar hukum, keduanya memiliki hubungan yang saling
berkaitan atau tidak dapat dipisahkan. Dapat digambarkan jika Pancasila adalah
rohnya, sedangkan UUD 1945 adalah raganya. Pancasila merupakan unsur pokok
dalam Pembukaan UUD 1945. Unsur pokok ini kemudian dijabarkan lebih lanjut
dalam pasal-pasal UUD 1945, sebagai norma hukum dasar dalam kehidupan
bernegara dan berbangsa.
1. Persatuan (penjabaran sila ke-3 Pancasila) Pokok pikiran pertama menekankan bahwa
negara dan masyarakat Indonesia wajib mengutamakan kepentingan negara di atas
kepentingan pribadi/golongan.
2. Keadilan sosial (penjabaran sila ke-5 Pancasila) Berisi cita-cita negara dalam
mewujudkan keadilan sosial dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
3. Kedaulatan rakyat (penjabaran sila ke-4 Pancasila) Berkaitan dengan dasar politik
negara, yaitu kedaulatan ada di tangan rakyat.
4. Ketuhanan Yang Maha Esa (penjabaran sila ke-1 Pancasila) serta Kemanusiaan yang
adil dan beradab (penjabaran sila ke-2 Pancasila) Pemerintah dan penyelenggara
negara lain wajib memiliki budi pekerti kemanusiaan yang luhur, termasuk bertakwa
kepada Tuhan YME dan menjunjung nilai pancasila setinggi tinggi nya.
Maka dapat disimpulkan jika hubungan antara Pancasila dengan Pembukaan UUD
1945 merupakan hubungan yang sifatnya formal.
Setelah itu, baru disusul dengan Pembukaan UUD 1945. Dengan demikian,
Pembukaan UUD 1945 adalah tertib hukum tertinggi di Indonesia,
sedangkan Pancasila merupakan sumber dari tertib hukum itu sendiri.
Pembukaan UUD 1945 adalah Pokok Kaedah Negara yang Fundamental
dengan Pancasila sebagai inti sarinya
BAB II
TAHUN 1945
1. PEMBAHASAN
b. Pasal 3ayat (1) : MPR berwenang mengubah dan menetapkan UUDayat (2) : MPR
melantik Prisiden dan / atau Wakil Presidenayat (3): MPR hanya dapat memberhentikan
Presiden dan / atau Wakil Presiden dalam masa jabatannya menurut UUD
· Hubungan antara negara dan penduduknya yang meliputi warga negara,
agama, pertahanan negara, pendidikan, dan kesejahteraan sosial.
1. Pasal 26 ayat (2) : Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing
yang bertempat tinggal di Indonesia.
2. Pasal 27 ayat (3) : setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
upaya pembelaan negara.
3. Pasal 29 ayat (2) : negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk
memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan
kepercayaannya itu.
4. Pasal 31 ayat (2) : setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan
pemerintah wajib membiayainya. Pasal 33 ayat (1) : perekonomian disusun sebagai
usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
5. Pasal 34 ayat (2) : negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi
seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu
sesuai dengan martabat kemanusiaan.
·
Materi lain berupa aturan bendera negara, bahasa negara, lambing negara,
dan lagu kebangsaan.
A.PEMBAHASAN
Dalam pembahasan yang telah saya bahas di atas tentang pancasila adalah dasar
Negara sehingga pada BAB III ini, kita akan membahas tentang implementasi pancasila
dalam pembuatan kebijakan Negara dalam budaya, politi, budaya, dan hankam.
1. Pasal 26 ayat 1 yang mengatur tentang orang yang menjadi warga Negara
Republik Indonesia.
2. Pasal 27 ayat 1 yang memberikan pernyataan terhadap kedudukan warga negara
yang berada didalam hukum dan juga pemerintahan tanpa adanya kekecualian.
Bidang Ekonomi
Dibuatnya berbagai macam bentuk pasal yang akan mengatur kebijakan
negara terhadap kehidupan ekonomi.
1. Pasal 27 Ayat 1 yang dimana berbunyi "Tiap-tiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan".
2. Pasal 33 Ayat 1 yang berbunyi "Disusun sebagai usaha bersama berdasar atas
asas kekeluargaan".
3. Pasal 34 Ayat 1 yang berbunyi "Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar
dipelihara oleh negara".
1. Pasal 31 Ayat 1 yang berbunyi "Setiap warga negara untuk berhak mendapatkan
pendidikan, ketentuan ini menegaskan bahwa mendapat pendidikan adalah
HAM".
2. Pasal 32 Ayat 2 yang berbunyi "Negara memajukan kebudayaan nasional
Indonesia di tengah peradaban dunia".
Bidang HanKam
Dibuatnya berbagai macam bentuk pasal yang akan mengatur kebijakan negara
terhadap kehidupan pertahanan dan keamanan.
1. Pasal 27 Ayat 3 yang berbunyi “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam upaya pembelaan negara".
KESIMPULAN
Pancasila adalah pandangan hidup bangsa dan dasar negara Republik Indonesia. Pancasila
juga merupakan sumber kejiwaan masyarakat dan negara Republik Indonesia. Maka
manusia Indonesia menjadikan pengamalan Pancasila sebagai perjuangan utama dalam
kehidupan kemasyarakatan dan kehidupan kenegaraan. Oleh karena itu pengalamannya
harus dimulai dari setiap warga negara Indonesia, setiap penyelenggara negara yang
secara meluas akan berkembang menjadi pengalaman Pancasila oleh setiap lembaga
kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan, baik dipusat maupun di daerah. pancasila
sebagai dasar Negara dan mendasarkan diri pada hakikat nilai kemanusiaan monopluralis
maka pertahanan dan keamanan negara harus dikembalikan pada tercapainya harkat dan
martabat manusia sebagai pendukung pokok negara. Dasar-dasar kemanusiaan yang
beradab merupakan basis moralitas pertahanan dan keamanan negara. Oleh karenanya
pertahanan dan keamanan negara harus mengimplementasikan nilainilai yang terkandung
dalam sila-sila pancasila. Dan akhirnya agar benar-benar negara meletakan pada fungsi
yang sebenarnya sebagai suatu negara hukum dan bukannya suatu negara yang
berdasarkan atas kekuasaan.
DAFTAR PUSTAKA
Darmini Roza dan Laurensius Arliman S Peran Pemerintah Daerah Di Dalam Melindungi
Hak Anak Di Indonesia, Masalah-Masalah Hukum, Volume 47, Nomor 1, 2018. Laurensius
Arliman S, Komnas HAM dan Perlindungan Anak Pelaku Tindak Pidana, Deepublish,
Yogyakarta, 2015. Laurensius Arliman S, Penguatan Perlindungan Anak Dari Tindakan
Human Trafficking Di Daerah Perbatasan Indonesia, Jurnal Selat, Volume 4, Nomor 1,
2016. Laurensius Arliman S, Problematika Dan Solusi Pemenuhan Perlindungan Hak Anak
Sebagai Tersangka Tindak Pidana Di Satlantas Polresta Pariaman, Justicia Islamica,
Volume 13, Nomor 2, 2016