Anda di halaman 1dari 2

INJEKSI INTRAVENA

No.Dokumen :
No.Revisi : 00
SOP Tanggal
:  
Terbit
Halaman : 1-2
dr. Hj. Ermilda Sriwastuti,
PUSKESMAS MARS
KENALI BESAR NIP 19641215 200212 2
  0001
1. Pengertian Pemberian obat dengan cara memasukkan obat ke pembuluh darah vena
dengan menggunakan spuit
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah- langkah untuk mampu melakukan injeksi
intravena dengan baik
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. 24/PKM.KB/02/2017 tentang Penggunaan dan
Pemberian Obat/ Cairan Intravena
4. Referensi  Panduan Keterampilan Klinis Bagi Dokter (KEMENKES RI 2015)

5. Langkah - 1. Petugas mencuci tangan dan memakai Alat Pelindung Diri (handscoon,
langkah masker, gown/gaun)
2. Pastikan identitas pasien. Anda tidak mau menyuntikkan obat ke pasien
yang salah dan jelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan.
3. Siapkan obat yang akan di suntikkan, masukkan ke dalam syringe.
4. Tentukan lokasi injeksi. Carilah vena perifer yang tampak atau yang
cukup besar sehingga akan memeudahkan anda untuk melakukan injeksi
nantinya. Ada kalanya vena yang ideal tidak ada, dan kemudian akan
tergantung kepada keahlian dan pengalaman anda untuk berhasil
melakukan injeksi.
5. Pasang torniket dibagian proksimal dari lokasi injeksi
6. Tentukan lokasi injeksi yang benar.
7. Bersihkan kulit diatasnya dengan kapas alkohol.
8. Suntikkan jarum dengan sudut sekitar 45 derajat atau kurang
kedalamvena yang telah anada tentukan. Jarum mengarah ke arah
proximal sehingga obat yang nanti disuntikkan tidak akan menyebabkan
turbelensi ataupun pengkristalan di lokasi suntikkan.
9. Lakukan aspirasi :
- Bila tidak ada darah. Berarti perkiraan dokter salah. Beberapa institusi
mengajarkan untuk terus berusaha melakukan probing dan mencari
venanya, selama tidak terjadi hematom. Beberapa lagi menganjurkan
untuk langsung dicabut dan prosedur diulangi lagi.
- Bila ada darah yang masuk, berwarna meraha terang, sedikit berbuih,
dan memiliki tekanan, segera tarik jarum dan langsung lakukan
penekanan di bekas lokasi injeksi tadi. Itu berarti anda mengenai arteri.
Walaupun ini jarang terjadi, karena kecuali Anda menusuk dan
melakukan probing terlalu dalam, anda harus tetap tahu mengenai resiko
ini.
- Bila ada darah yang masuk, berwarna merah gelap, dan tidak memiliki
tekanan, itu adalah vena. Lanjutkan dengan langkah berikut.
10. Lepaskan torniquet dengan hait-hati, jangan sampai menggerakkan
jarum yang sudah masuk dengan benar.
11. Suntikkan obat secara perlahan-lahan. Terkadang mengusap-usap vena
dibagian proksimal dari lokasi injeksi dengan kapas alkohol dapat
mengurangi nyeri selama masukkan obat.
12. Setelah selesai, cabut jarum dan langsung lakukan penekanan di bekas
lokasi injeksi dengan kapas alkohol. Dilakukan kurang lebih 2-5 menit.
Atau bisa juga anda guanakan band-aid untuk menutupi luka suntikkan
itu.
13. Buang lah syringe dan jarum di tempat sampah medis.
14. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan.

6. Bagan Alir

7. Hal –hal yang 1. Teknik ini digunakan apabila kita ingin obat yang disuntikkan akan
perlu diabsorpsi oleh tubuh dengan pelan dan berdurasi panjang
diperhatikan 2. Biasanya volume obat yang disuntikkan terbatas pada 1-2 ml per
sekali suntik.
3. Saat akan menyuntik penting untuk mengetahu poisisi katup vena,
karena bila terkena katup tersebut biasanya rusak secara permanen
dan akan menyebabkan kolaps pada vena yang bersangkutan.
4. Cara mengetahui letak katup vena:
- Lakukan tekanan ke arah distal pada vena yang bersangkutan
- Ikuti tekanan itu dan nanti akan menemukan tempat tertentu dimana
darah yang didorong tidak dapat lewat lagi. Di tempat itulah terdapat
katup vena
8. Unit terkait UGD

9. Alat - alat 1. Spuit 3cc


2. Spuit 5 cc
3. Kapas alkohol
4. Obat injesi yang akan di suntikkan
5. Aquades
6. Sarung tangan
7. Torniket
10. Dokumen Rekam Medis Pasien
terkait

11. Rekaman Historis Perubahan

Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai


No
diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai