Nyeri dada
Tn. J, 55 tahun datang ke IGD RSU dengan keluhan nyeri dada kiri disertai
keringat banyak sejak dua jam lalu. Pasien selama ini memiliki riwayat
kolesterol yang tinggi memiliki kebiasaan merokok sehari satu bungkus sejak
usia 20 tahun. Pasien bekerja pada perusahaan besar. Sebelumnya sering
mengeluh nyeri dada hilang timbul namun tidak berobat.
Tugas
1. Fenomena apa yang terjadi pada pasien tersebut
2. Bagiamana kebiasaan pasien ini berdasarkan 1 Korintus 6:19 (Atau tidak
tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di
dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, dan bahwa kamu
bukan milik kamu sendiri?)
1. Apakah ada hubungan antara keluhan pasien dengan umur dan jenis
kelamin ?
Jenis kelamin
Hasil penelitian menunjukan responden dengan jenis kelamin laki-laki lebih
banyak daripada responden dengan jenis kelamin perempuanHal ini
menunjukkan bahwa jenis kelamin merupakan salah satu faktor resiko dimana
aterosklerosis koroner lebih rentan terjadi pada laki- laki, disebabkan gaya
hidup yang tidak sehat seperti perilaku merokok dan obesitas, sedangkan pada
wanita meningkat setelah menopause (Tumade, 2014), (Pitsavos, 2008).
Lalu bagaiamna mekanisme yang menyebabkan nyeri dada pada pasien Nah
Pada pasien dengan aterosklerosis akan terjadi penimbunan lemak pada arteri
coroner. Kita ketahui bahwa arteri coroner adalah arteri yang memperdarahi
jantung untuk memberikan nutrisi dan oksigen. Selanjutnya penimbunan lemak
akan menyebabkan dinding pembuluh darah menjadi sempit dan menyebabkan
sumbatan pada pembuluh darah.
Sampai pada suatu kondisi terdapat pembuluh darah koroner yang koyak atau
pecah. Hal ini berkaitan dengan perubahan komposisi plak dan penipisan
tudung fibrus yang menutupi plak tersebut. Kejadian ini akan diikuti oleh proses
agregasi trombosit dan aktivasi jalur koagulasi. Terbentuklah trombus yang
kaya trombosit (white thrombus). Trombus ini akan menyumbat liang pembuluh
darah koroner, baik secara total maupun parsial; atau menjadi mikroemboli
yang menyumbat pembuluh koroner yang lebih distal.
sehingga darah yang mengalir menjadi lebih sedikit karena diameternya
menjadi lebih kecil.Darah yang mengalir sedikit berarti oksigen yang diantarkan
pun sedikit pula. Sehingga terjadi iskemia keadaan diamana kurang oksigen.
Sehingga jantung menggunakan respirasi anaerob. Kita ketahui respirasi itu ada
dua yaitu aerob yang berfungsi untuk menghasilan 36 ATP dengan bahan utama
yaitu glukosa. Sedangkan jika respirasi anaerob menggunakan asam laktat dan
energy yang dihasilkan pun sedikit 2 ATP.
Peristiwa iskemia , Pasokan oksigen yang berhenti selama kurang-lebih 20
menit menyebabkan miokardium mengalami nekrosis (infark miokard).
Kualitas nyeri merupakan nyeri tumpul, seperti rasa tertindih atau berat
di dada. Rasa nyeri dapat berupa rasa desakan yang kuat dari dalam atau
dari bawah diafragma, seperti diremas-remas atau dada mau pecah.
Pada keadaan yang berat, nyeri dada disertai keringat dingin dan sesak
napas. Pada pasien angina pectoris stabil dan tidak stabil
Pada angina stabil, gejala timbul saat aktivitas dan dapat hilang sendiri
dengan istirahat. Sedangkan pada angina tidak stabil, gejala akan
memberat, semakin sering, semakin lama, atau timbul saat istirahat.
Atau jika nyerinya berlangsung lama bisa dicuriga Infark miokard akut
serupa dengan nyeri angina tetapi lebih intensif dan berlangsung lama serta
tidak sepenuhnya hilang dengan istirahat
Sebelumnya dijelaskan pada scenario Pasien memiliki riwayat Tinggi
kolesterol dan memiliki riwayat merokok sejak 20 tahun yang lalu
Memiliki gaya hidup yang tidak sehat juga ditambah dengan kerja pada
perusahaan besar sibuk kelelahan kurang istirahat.