Anda di halaman 1dari 4

M Khaibar Parhan

2013-71-058
MODUL VII

PRINSIP METODE KOMPENSASI

I. TUJUAN
1. Menentukan gaya gerak listrik (GGL) suatu elemen dengan cara perbandingan.
2. Menentukan hambatan dalam suatu elemen.

II. ALAT DAN PERLENGKAPAN


1. Sumber arus DC ( 15 V, 3 A ).
2. Amperemeter ( 300 mA )
3. Dawai hamabatan geser dengan mistar.
4. Bangku hambatan.
5. Galvanometer.
6. Elemen ( standar dan yang akan di ukur ).
7. Kabel – kebel penghubung.

III. TEORI
A. Menentukan GGL suatu elelemen dengan cara perbandingan

+ -
G
+ -
mAA
a E1 + E2 + E2 + Ro
- - -
+ b
- c
- RB +
Al

Gambar 1. Rangkaian percobaan

keterangan gambar :

C : sumber arus G : galvanometer


mA : miliamperemeter E1 : elemen standar
aal : dawai hambatan dengan mistar B : bangku hambatan

sekiranya kita dapatkan titik geser b sedemikian sehinggan G menunjukan simpangan


nol, maka E1 = Vab. Jika kemudian elemen E1 diganti dengan elemen E2 dan percobaan
tadi di ulangi dengan pembacaan A tetap di jaga, seperti pada sebelumnya dimana titik
geser pada kesetimbangan sekarang menjadi C maka berlaku :
E₂ Lac
= ..................................................................................... (1)
E₁ Lab

Laboratorium Fisika
STT – PLN
M Khaibar Parhan
2013-71-058
Disini Lab dan Lac masing – masing menunjukan panjang dawai ab dan ac. Maka jika
E1, Lab dan Lac di ketahui, E2 dapat di hitung.

B. Menentuksan hambatan dalam suatu elemen


Misalkan kemudian percobaan trakhir kita ulangi lagi, tetapi dengan elelemen E2 kita
paralelkan terlebih dahulu dengan suatu hambatan standar Ro, maka hambatan dalam
dari E2 (r2) adalah :

Lac
r2 = ( – 1 ) Ro ................................................................... (2)
Lab

Dimana d adalah kedudukan titik geser yang menghasilkan keseimbangan G, dalam hal
terakhir.

IV. PERCOBAAN YANG HARUS DILAKUKAN


1. Catatlah su ruang dan tekanan ruang ( sebelum dan sesudah percobaan ).
2. Susun rangkaian seperti tergambar dengan ketentuan : sumber arus masih dalam
keadaan off dan tombolnya dalam keadaan minimum. Sebagai elemennya kita pakai
elemen standar atau batrai biasa ( yang GGL-nya kita misalkan identik dengan hasil
pengukuran GGL langsung memakai voltmeter ).
3. Nyalakan sumber arus dengan memutar tombolnya, perbesar arus keluarnya hingga
terbaca di A sebesar ± 200 mA. Jangan di ubah – ubah lagi kedudukan tombil selama
percobaan selnjutnya.
4. Mulailah menyentuhkan kontak geser pada dawai hambatan dan carilah titik b, yang
memberikan simpangan nol pada galvanometer. Catatlah pembacaan Lab. Ulangi
percobaan ini beberapa kali lagi ( tanya asisten dan catat pembacaan L ab tersebut setiap
kalinya ). Perhatikan pula agar besarnya arus kompensasi tidak berubah sepanjang
percobaan, matikanlah sumber arus setelah selesai pengamatan.
5. Gantika elemen standar ( E1 ) dengan elemen yang hendak kita ukur ( E2 ), kemudian
ulangi lagi semua langkah – langkah percobaan di atas yang sekarang menghasilkan
pembacaan Lac dalam jumlah yang sama banyak seperti langkah percobaan 4.
6. Sekali lagi ulangi prosedur seperti di atas, setelah terlebih dahulu elemen E 2 itu di
hubug paralel dengan Ro ( ini dapat berupa hambatan yang sembarang yang
resistansinya dimisalkan tepat sama besar denga hasil pengukuran langsung memakai
multimeter ). Perubahan dalam hal ini adalah nilai Lad.

Laboratorium Fisika
STT – PLN
M Khaibar Parhan
2013-71-058
V. DATA PENGAMATAN

MODUL VI ( PRINSIP METODE KOMPENSASI )

KELOMPOK : Pawal : Pakhir :

JURUSAN : Tawal : Takhir :

Rb Lab Lac Ro Rb Lac Lad


(ohm) (cm) (cm) E2 (V) (Ohm) (ohm) (cm) (cm) r2 (V)

Tanggal Pengambilan Data :

Nama Asisten :

Tanda Tangan Asisten :

VII. TUGAS AKHIR DAN PERTANYAAN

Laboratorium Fisika
STT – PLN
M Khaibar Parhan
2013-71-058

1. Hitunglah GGL dari elemen E2 beserta ketelitiannya (Ro dimisalkan standar) !


2. Hitung hambatan dalam elemen E2(Ro dimisalkan standar) !
3. Jika dipunya beberapa nilai Ro, manakah sebaiknya yang dipakai berdasarkan
pertimbangan ketelitian pengukuran !
4. Apa gunanya bangku hambatan B pada percobaan ini !
5. Jelaskan jalannya arus sebelum dan sesudah jarum galvanometer menunjuk angka nol !
6. Jelaskan jalannya arus bila penunjukkan galvanometer kea rah postif (+) dan ke arah
negatif (-) !
7. Mengapa besarnya arus kompensasi harus sama pada pengukuran-pengukuran itu !

Laboratorium Fisika
STT – PLN

Anda mungkin juga menyukai