Anda di halaman 1dari 26

Cara Install Android Studio (Tutorial

Lengkap)
December 22, 2019  2 min read

Untuk membuat aplikasi Android, Anda memerlukan software khusus. Salah satu software
yang paling populer dan mudah digunakan adalah Android Studio. Melalui artikel ini, kami
akan menjelaskan secara lengkap mengenai cara install Android Studio.

Anda membutuhkan perangkat komputer dengan spesifikasi sebagai berikut:

 RAM minimal 3GB. Direkomendasikan 8GB RAM.


 Minimal 2 GB penyimpanan yang tersedia. Direkomendasikan 4 GB (500 MB untuk
IDE dan 1,5 GB untuk Android SDK dan sistem emulator)
 Resolusi layar minimum 1280 x 800.

Daftar isi  tutup 
1 Cara Install Android Studio
2 1. Setup Android Studio
2.1 1.1. Download Android Studio
2.2 1.2. Install Android Studio
2.3 1.3. Pilih Komponen Tambahan
2.4 1.4. Tentukan Lokasi Instalasi
2.5 1.5. Tentukan Nama Aplikasi Android Studio
2.6 1.6. Mulai Proses Instalasi
3 2. Install SDK Android Studio
3.1 2.1. Install SDK Android Studio
3.2 2.2. Pilih Tipe Instalasi
3.3 2.3. Pilih Tampilan Android Studio
3.4 2.4. Pilih Komponen SDK Tambahan
3.5 2.5. Tentukan RAM untuk Emulator
3.6 2.6. Review Pengaturan Instalasi
3.7 2.7. Proses Download dan Install SDK Android Studio
4 Kesimpulan

Cara Install Android Studio


Nah, jika spesifikasi komputer Anda sudah sesuai, Anda bisa mengikuti langkah-langkah cara
install Android Studio di bawah ini. Cara install Android Studio sendiri terdiri dari dua
langkah utama, yaitu:

1. Setup Android Studio


2. Install SDK Android Studio

Di bawah ini kami akan menjelaskan kedua langkah utama tersebut secara lengkap.

1. Setup Android Studio


Berikut ini adalah langkah pertama cara Install Android Studio :

1.1. Download Android Studio

Sebelum melakukan instalasi, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengunduh file
Android Studio.  Buka link di sini untuk mengunduh file tersebut lalu klik Download
Android Studio.

1.2. Install Android Studio

Setelah selesai download file Android Studio, buka file tersebut dan ikuti instruksi instalasi di
bawah ini:
Pertama, akan muncul halaman seperti pada gambar di bawah ini. Klik Next untuk
melanjutkan ke proses instalasi.

1.3. Pilih Komponen Tambahan

Kemudian pilih komponen tambahan untuk install Android Studio. AVD (Android Virtual
Device)  ini fungsinya adalah untuk mengkonfigurasi perangkat yang dijalankan dengan
emulator Android. Sesuaikan komponen tambahan yang dipilih seperti pada gambar di bawah
ini. Jika sudah klik Next untuk melanjutkan instalasi.
1.4. Tentukan Lokasi Instalasi

Selanjutnya, pilih lokasi untuk install Android Studio pada komputer Anda. Pada tutorial ini
kami menginstall di lokasi C:\Program Files\Android\Android Studio. Setelah
menentukan lokasi instalasi Android Studio, klik Next untuk melanjutkan.

1.5. Tentukan Nama Aplikasi Android Studio


Sebenarnya Anda bebas mengganti nama aplikasi Android Studio yang akan ditampilkan
pada Start Menu. Akan tetapi, demi kemudahan saat mencari aplikasi ini, sebaiknya gunakan
nama Android Studio saja. Klik Install untuk melanjutkan proses.

1.6. Mulai Proses Instalasi

Setelah menentukan nama aplikasi Android Studio, Anda bisa memulai proses instalasi
Android Studio. Gambar di bawah ini adalah proses instalasi Android Studio, tunggu hingga
proses Selesai.
2. Install SDK Android Studio
SDK adalah seperangkat alat dan program perangkat lunak yang digunakan oleh pengembang
untuk membuat aplikasi untuk platform tertentu. 

Sebelum menginstall SDK Android Studio, pastikan perangkat Anda terhubung ke internet.
Sebab akan ada proses download untuk komponen-komponen SDK Android Studio. Berikut
ini panduan install SDK Android Studio.

2.1. Install SDK Android Studio

Sebelumnya, Anda telah berhasil menginstall Android Studio. Buka aplikasi tersebut dan
ikuti instruksi instalasi SDK di bawah ini:

Pertama akan muncul halaman seperti pada gambar di bawah ini. Klik Next untuk
melanjutkan ke proses instalasi.
2.2. Pilih Tipe Instalasi

Selanjutnya, pilih tipe instalasi. Anda akan diberikan dua pilihan, yaitu:

 Standard: Untuk pilihan standard, Anda akan mendapatkan default pengaturan dan


instalasi tambahan dari Android Studio.
 Custom: Untuk pilihan custom, Anda bisa memilih pengaturan dan komponen
tambahan yang Anda perlukan saja.

Pada tutorial ini kami akan memilih Custom agar aplikasi tambahan yang tidak diinginkan
tidak terinstall. Klik Next untuk melanjutkan instalasi.
2.3. Pilih Tampilan Android Studio

Kemudian, pilih tema untuk tampilan di dashboard Android Studio. Ada dua pilihan pada
tema Android Studio, yaitu:

 Darcula : Bertema warna Dark (Hitam)


 Light : Bertema warna Light (Putih)

Di tutorial ini kami memilih tema Darcula. Lalu klik Next untuk melanjutkan.


2.4. Pilih Komponen SDK Tambahan

Langkah pemilihan komponen SDK ini hanya akan muncul kalau Anda memilih tipe
instalasi Custom. Jika  memilih tipe instalasi Standard, Anda tidak akan mendapatkan
pilihan komponen SDK karena semua komponen sudah dipilihkan secara default dari
Android Studio.

Sesuaikan komponen tambahan yang dipilih seperti pada gambar di bawah ini. Kemudian
klik Next untuk melanjutkan instalasi.
2.5. Tentukan RAM untuk Emulator

Selanjutnya, tentukan RAM. Sebaiknya gunakan RAM minimal 4GB agar tidak
memperlambat proses running Emulator ketika menjalankan aplikasi yang telah Anda buat.
Klik Next untuk melanjutkan instalasi.
2.6. Review Pengaturan Instalasi

Kemudian, Anda akan diberikan informasi mengenai komponen tambahan SDK beserta
ukuran filenya. Klik Finish untuk memulai proses download komponen-komponen tersebut.
2.7. Proses Download dan Install SDK Android Studio

Setelah proses download komponen SDK dimulai, Anda hanya perlu menunggunya sampai
selesai mengunduh.

Proses download dan instalasi file komponen SDK cukup lama karena ukuran filenya yang
cukup besar. Oleh karena itu, pastikan koneksi internet Anda stabil agar tidak terjadi error
saat proses instalasi berlangsung.
Setelah proses download dan install selesai, akan muncul tampilan seperti gambar di bawah
ini.
Selanjutnya Anda bisa mulai untuk membuat Project pertama Anda di Android Studio.

Baca Juga: 15+ Aplikasi untuk Membuat Mockup Website

Kesimpulan
Mudah bukan untuk instalasi Android Studio? Nah, setelah selesai menginstall Android
Studio, Anda bisa mulai untuk membuat project Aplikasi Android pertama Anda. Demikian
tutorial cara install Android Studio. Silakan subscribe melalui kolom yang tersedia untuk
mendapatkan artikel terbaru langsung di inbox email Anda.
[100% Mudah] Cara Membuat Aplikasi
Android Terlengkap!
January 10, 2020  7 min read

Belajar membuat aplikasi Android sebenarnya tidaklah sesulit yang Anda bayangkan.
Bahkan, seorang pemula pun bisa membuat aplikasi Android yang baik. Syaratnya, Anda
harus mengikuti petunjuk pembuatan yang tepat. Nah, melalui artikel ini kami akan
menjelaskan cara membuat aplikasi Android dengan mudah menggunakan Android Studio. 

Sebelum mulai belajar membuat aplikasi Android, ada beberapa hal yang Anda perlukan,
yaitu:

1. Install Android Studio – Sebelum Anda membuat aplikasi Android, Anda harus menginstall
software Android Studio. Ikuti panduan ini untuk menginstall Android Studio.
2. Spesifikasi Laptop – Spesifikasi yang dibutuhkan adalah RAM minimal 3GB. Yang
direkomendasikan 8GB RAM, dan tambahan 1GB untuk menjalankan Emulator Android.

Daftar isi  tutup 
1 Cara Membuat Aplikasi Android

1.1 1. Buat Project di Android Studio

1.1.1 1.1. Pilih Jenis Project

1.1.2 1.2. Konfigurasi Project

1.2 2. Membuat Interface


1.2.1 2.1. View

1.2.2 2.2. ViewGroup

1.2.2.1 LinearLayout

1.2.2.2 FrameLayout

1.2.2.3 RelativeLayout

1.2.2.4 TableLayout

1.3 3. Request Data Adapter

1.4 4. Menampilkan Data Menggunakan RecylerView

1.5 5. Menampilkan Kumpulan Database Menggunakan Dataset

2 5 Tools Membuat Aplikasi Android Online

2.1 1. Appy Pie

2.2 2. Swiftic

2.3 3. GameSalad

2.4 4. BiznessApps

2.5 5. Appery

3 Belajar Membuat Aplikasi Android Mudah, Bukan?

Cara Membuat Aplikasi Android


Di artikel ini Anda akan belajar membuat aplikasi Android menggunakan Android Studio.

Cara membuat aplikasi sendiri terdiri dari lima langkah utama, yaitu:

1. Buat Project di Android Studio


2. Membuat Interface
3. Request Data Adapter
4. Menampilkan Data Menggunakan RecyclerView
5. Menampilkan Kumpulan Database Menggunakan Dataset

Simak untuk penjelasan masing-masing langkah-langkahnya.

1. Buat Project di Android Studio


Pertama, buka Android Studio yang sudah Anda install. Lalu klik Start a new Android
Studio project untuk membuat project baru.

1.1. Pilih Jenis Project

Setelah itu, Anda akan diarahkan ke halaman Activity. Pilih jenis Empty Activity karena


Anda akan membuat aplikasi dari nol.  Setelah itu, klik Next untuk melanjutkan pembuatan
project.
1.2. Konfigurasi Project

Kemudian Anda perlu menetapkan konfigurasi project aplikasi Android yang akan Anda
buat. Anda perlu mengisi informasi berikut:

 Nama Activity dan Project: Digunakan untuk identitas dari aplikasi untuk memudahkan
proses develop aplikasi.
 Package Name: Adalah nama identitas dari class yang digunakan untuk pemanggilan suatu
program di Android.
 Save Location: Lokasi penyimpanan project.
 Language: Bahasa pemrograman yang digunakan
 Minimum API Level: Digunakan untuk proses running hasil aplikasi Android yang akan
berjalan pada versi Android.

Setelah semua detail informasi terisi, klik Finish untuk mulai membuat aplikasi Android.
Setelah itu, Anda akan diarahkan ke dashboard pembuatan aplikasi Android seperti di bawah
ini.

2. Membuat Interface

User Interface adalah tampilan visual dari Android. User Interface sendiri menggabungkan
konsep desain visual, desain interaksi, dan infrastruktur informasi. Nah, di pembuatan
aplikasi Android terdapat dua jenis interface, yaitu View dan ViewGroup. Berikut ini
penjelasannya.

2.1. View

Pada dasarnya, semua elemen user interface di aplikasi Android dibangun menggunakan dua
buah komponen inti, yaitu View dan ViewGroup. View adalah komponen di layar yang mana
pengguna dapat melihatnya dan berinteraksi langsung. Terdapat empat komponen View
dalam aplikasi Android, yaitu TextView, ImageView, ListView, dan GridView. Kami akan
menjelaskannya satu per satu di bawah ini:

 TextView

TextView adalah komponen yang berguna untuk menampilkan teks ke layar. Berikut ini
adalah contoh kode untuk membuat TextView.

<TextView
android:layout_width="wrap_content"
android:layout_height="wrap_content"
android:text="Hello World!"
app:layout_constraintBottom_toBottomOf="parent"
app:layout_constraintLeft_toLeftOf="parent"
app:layout_constraintRight_toRightOf="parent"
app:layout_constraintTop_toTopOf="parent"
android:textColor="#0635e0"
android:textSize="72px"
android:layout_marginLeft="113dp"
android:layout_alignBaseline="@android:id/accessibilityActionContextClick"
android:textStyle="bold"/>

Gambar dibawah ini adalah contoh penempatan kode TextView pada file activity_main.xml.

 ImageView

ImageView adalah komponen untuk menampilkan gambar. Untuk menampilkan ImageView,


Anda bisa menambahkan kode di bawah ini ke  file activity_main.xml.
<ImageView
android:id="@+id/imageView2"
android:layout_width="400dp"
android:layout_height="110dp"
app:srcCompat="@drawable/logo"
/>

Gambar di bawah ini adalah contoh penempatan kode ImageView pada


file activity_main.xml.

 ListView

Selanjutnya, ada komponen ListView yang fungsinya adalah untuk menampilkan informasi
dalam bentuk list. Dalam pembuatan ListView, Anda perlu menambahkan beberapa kode
pada file activity_main.xml, strings.xml, dan, MainActivity.java. 

Pertama, Anda perlu menambahkan kode di bawah ini pada file activity_main.xml:

<ListView
android:id="@+id/listView"
android:layout_width="match_parent"
android:layout_height="match_parent" />

Gambar di bawah ini adalah contoh penempatan kode ListView pada file activity_main.xml.
Kedua, Anda perlu menambahkan kode di bawah ini pada file strings.xml. Fungsinya adalah
untuk memasukkan item apa saja yang masuk ke dalam list.

<string-array name="countries_arry">
<item>Unlimited Hosting</item>
<item>Cloud Hosting</item>
<item>Cloud VPS</item>
<item>Domain</item>
<item>SSL</item>
<item>Blog</item>
</string-array>

Gambar di bawah ini adalah contoh penempatan kode ListView pada file strings.xml.
Ketiga, Anda perlu menambahkan function pada file MainActivity.java. Fungsinya adalah
agar list yang Anda buat dalam file strings.xml bisa muncul pada aplikasi Android. Berikut
kode yang perlu Anda tambahkan:

public class MainActivity extends AppCompatActivity implements


AdapterView.OnItemClickListener{
ListView listView;
ArrayAdapter<CharSequence> adapter;

@Override
protected void onCreate(Bundle savedInstanceState) {
super.onCreate(savedInstanceState);
setContentView(R.layout.activity_main);

listView = (ListView)findViewById(R.id.listView); // memanggil listview


pada activity_main.xml
adapter =
ArrayAdapter.createFromResource(this,R.array.countries_arry,android.R.layout.simpl
e_list_item_1); // kita akan memanggil nama array dan layout viewnya.
listView.setAdapter(adapter);
listView.setOnItemClickListener(this); // list jika di klik maka akan
muncul pesan sesuai yang di klik
}

@Override
public void onItemClick(AdapterView<?> parent, View view, int position, long
id) {
Toast.makeText(this,adapter.getItem(position), Toast.LENGTH_SHORT).show();
//proses pesan saat diklik
}
}

Gambar di bawah ini adalah contoh penempatan ListView pada file MainActivity.java.

 GridView
GridView adalah komponen untuk menampilkan informasi dalam bentuk grid. Dalam
pembuatan GridView, Anda harus menambahkan sejumlah kode pada dua file,
yaitu activity_main.xml dan MainActivity.java. 

Pertama, Anda harus menambahkan kode di bawah ini pada file activity_main.xml.

<TextView
android:id="@+id/txtJudul"
android:layout_width="wrap_content"
android:layout_height="wrap_content"
android:text="Nama Bulan"
android:textSize="30sp"
android:textColor="#0635e0"
android:textStyle="bold"/>/>

<GridView
android:id="@+id/gridView1"
android:layout_width="fill_parent"
android:layout_height="fill_parent"
android:layout_alignParentRight="true"
android:layout_below="@+id/txtJudul"
android:layout_marginTop="50dp"
android:columnWidth="100dp"
android:horizontalSpacing="20dp"
android:numColumns="auto_fit"
android:stretchMode="columnWidth"
android:verticalSpacing="40dp">
</GridView>

Gambar di bawah ini adalah contoh penempatan GridView pada file activity_main.xml.


Kedua, Anda perlu menambahkan kode pada file MainActivity.java agar function di file
GridView bisa berjalan dengan baik. Berikut kode yang perlu ditambahkan.

public class MainActivity extends Activity {


private String[] bulan = {"Januari","Februari","Maret",
"April","Mei","Juni","Juli", "Agustus","September","Oktober",
"Nopember","Desember"};
private GridView grid1;
private ArrayAdapter<String> adapter;
@Override
protected void onCreate(Bundle savedInstanceState) {
super.onCreate(savedInstanceState);
setContentView(R.layout.activity_main);
grid1 = (GridView) findViewById(R.id.gridView1); //membuat adapter agar
item bulan menempel pada gridview
adapter = new ArrayAdapter<String>(MainActivity.this,
android.R.layout.simple_list_item_1, bulan); //menerapkan adapter pada objek grid1
grid1.setAdapter(adapter); //penggunaan listenernya mirip dengan listener
pada listview
}
}

Gambar di bawah ini adalah contoh penempatan GridView pada file MainActivity.java.

2.2. ViewGroup

ViewGroup adalah sebuah tempat yang mewadahi objek-objek View dan ViewGroup itu
sendiri sehingga membentuk satu kesatuan tampilan aplikasi yang utuh. Berikut adalah empat
komponen ViewGroup, yaitu:

 LinearLayout
 FrameLayout
 RelativeLayout
 TableLayout
Di sini kami akan menjelaskan dan memberikan contoh beberapa komponen ViewGroup.

LinearLayout

Pertama, LinearLayout merupakan layout yang berfungsi untuk menampilkan komponen-


komponen di dalamnya secara horizontal atau vertikal. LinearLayout memiliki atribut weight
untuk masing-masing child View yang berguna untuk menentukan porsi ukuran View dalam
sebuah ruang (space) yang tersedia.

FrameLayout

Kedua,  FrameLayout adalah layout yang paling sederhana. Layout ini akan membuat
komponen yang ada di dalamnya menjadi menumpuk atau saling menutupi satu dengan yang
lainnya. Komponen  paling pertama pada layout ini akan menjadi alas bagi komponen-
komponen di atasnya. FrameLayout memiliki kemampuan untuk menjadi kontainer untuk
fragment-fragment di dalam sebuah activity. Berikut ilustrasi penggunaan FrameLayout
terhadap child view yang dimilikinya.

Anda mungkin juga menyukai