Makalah Bahasa Indonesia Kel 7
Makalah Bahasa Indonesia Kel 7
KELOMPOK 7
Kelas : D3 KEPERAWATAN GIGi
Disusun oleh:
1. Feni Sefti Yana (2012402029)
2. Jelita Putri (2012402033)
3. Lailul Chairunnisa (2012402034)
4. Safira Deswita (2012402043)
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul ‘’Tata Kata
Bahasa Indonesia’’.Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Bahasa
Indonesia di Jurusan Keperawatan Gigi, Politeknik Kesehatan Tanjung Karang. Dalam penulisan dan
menyusun makalah, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada dosen mata
bimbingan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat
waktu.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................
A. Latar Belakang....................................................................................................
B. Rumusan Masalah...............................................................................................
A. Pengertian Kata...................................................................................................
Kesimpulan..............................................................................................................
morfem. Kata adalah merupakan bahasa terkecil yang dapat berdiri sendiri. Umumnya kata terdiri dari
satu akar kata tanpa atau dengan beberapa afiks. Gabungan kata-kata dapat membentuk frasa, klausa,
atau kalimat.
Berdasarkan bentuknya, kata bisa digolongkan menjadi empat: kata dasar, kata turunan, kata
ulang,dan kata majemuk Kata dasar adalah kata yang merupakan dasar pembentukan kata turunan
atau kata berimbuhan. Perubahan pada kata turunan disebabkan karena adanya afiks atau imbuhan
baik di awal (prefiks atau awalan), tengah (infiks atau sisipan), maupun akhir (sufiks atau akhiran)
kata. Kata ulang adalah kata dasar atau bentuk dasar yang mengalami perulangan baik seluruh
maupun sebagian sedangkan kata majemuk adalah gabungan beberapa kata dasar yang berbeda
Sedangkan menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) memiliki “cara tersendiri” dalam
mendefisikan “kata”. Pertama, pengertian kata adalah unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan
yang merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat di gunakan dalam berbahasa.
Kata adalah sederetan huruf yang diapit dua spasi dan mempunyai arti. Menurut Bloomfield
(dalam Chaer, 1994:163), “kata adalah satuan bebas terkecil (a minimal free form).” Contoh kata,
kumbang, hinggap, dan bunga.Jika ditinjau dari segi bahasa, pengertian kata adalah morfem atau
kombinasi morfem yang oleh bahasawan dianggap sebagai satuan terkecil yang dapat diujarkan
sebagai bentuk yang bebas. Atau dengan definisi lain, sebuah satuan bahasa yang dapat berdiri
sendiri, terjadi dari morfem tunggal (misalnya gelas, handuk, gembira) atau gabungan morfem
2. Apa yang dimaksud dengan kata dasar,kata turunan ,kata imbuhan kata pengulangan
3. Sebutkan contoh-contoh kata dasar,kata turunan ,kata imbuhan kata pengulangan dan
kata pemajemukkan?
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KATA
Kata adalah suatu unit dari suatu bahasa yang mengandung arti dan terdiri dari satu atau lebih
morfem. Kata adalah merupakan bahasa terkecil yang dapat berdiri sendiri. Umumnya kata terdiri dari
satu akar kata tanpa atau dengan beberapa afiks. Gabungan kata-kata dapat membentuk frasa, klausa,
atau kalimat.
Berdasarkan bentuknya, kata bisa digolongkan menjadi : kata dasar, kata turunan, kata ulang, dan kata
majemuk.
1. KATA DASAR
Kata dasar adalah kata yang menjadi dasar pembentukkan atau dapat diartikan sebagai kata
yang belum diberi imbuhan. Dengan kata lain, kata dasar adalah kata yang menjadi dasar awal
pembentukan kata yang lebih besar. Contohnya adalah makan, duduk, pulang, tinggal, datang, minum,
langkah, pindah, dan lain – lain. Ia masih utuh, belum mengalami perubahan terutama karena
kata berimbuhan atau kata jadian, kata ulang, dan kata majemuk.
sampan→sam – pan
rak→derak
2. KATA TURUNAN
Kata turunan atau disebut dengan kata berimbuhan adalah kata – kata yang telah beruba
bentuk dan makna. Perubahan ini dikarenakan kata – kata tersebut telah diberi imbuhan yang berupa
awalan (afiks), akhiran (sufiks), sisipan (infiks), dan awalan – akhiran (konfiks). Contohnya adalah
turunan dapat berupa kata dasar yang mendapat imbuhan; awalan, sisipan dan akhiran. Imbuhan itu
Macam-Macam Imbuhan
1. Awalan (Prefiks)
Prefiks adalah imbuhan-imbuhan yang diletakan pada awal kata dasar. Imbuhan-imbuhan yang
termasuk ke dalam awalan (prefiks) adalah: me-, ber-, ke-, di-, pe-, dan ter- Contoh: Kata dasar sapu
memiliki makna sebagai kata benda, setelah mendapat awalan me -, maka berubah menjadi menyapu
yang berarti kegiatan membersihkan. contoh kalimat: Ani menyapu pekarangan rumahnya dengan
sapu lidi.
2. Sisipan (infiks)
Sisipan adalah imbuhan yang diletakan di tengah-tengah kata dasar. Bentuk-bentuk sisipan antara lain
–el-,-em-,dan–er-. Contoh: Kata dasar pulang memiliki arti kembali ke asal, setelah mendapat sufiks I,
3. Akhiran (sufiks)
Akhiran sufiks adalah imbuhan yang diletakan pada akhir kata dasar. Ada beberapa macam bentuk
imbuhan sufiks, diantaranya adalah –kan, -I, -an, -kah, -tah, dan –pun. Contoh: Kata dasar hitung
bermakna kegiatan menjumlah, setelah mendapat awalan – akhiran (konfiks) menjadi diperhitungkan
penilaian ini.
Kata-kata yang mengalami proses pengulangan atau reduplikasi disebut juga dengan kata
ulang. Proses pengulangan yang terjadi pun bermacam-macam, misalnya pengulangaan kata secara
utuh atau murni, pengulangan bunyi kata, penguangan sebagian kata, pengulangan kata semu dan
1) Dwipurwa (kata ulang sebagian) Kata ulang sebagian adalah proses pengulangan yang
terjadi pada sebagian kata biasanya terjadi pada bagian awal kata. Contoh: Tetangga, Tetua,
Pegunungan. Contoh kalimat: Tetua adat menyuruh semua orang untuk menjaga pepohonan
di dalam hutan. Rerumputan di pegunungan itu mati karena kemarau panjang yang terjadi.
2) Dwilingga (Kata ulang utuh atau penuh) Reduplikasi pada kata ulang utuh ini terjadi pada
anak bermain dengan riang gembira bersama orang tuanya. Pepohonan yang ada di hutan itu
3) Kata ulang berubah bunyi Reduplikasi bentuk ini terjadi pengulangan bunyi pada unsur
pertama maupun unsur kedua dalam kalimat. Contoh: Gerak-gerik, sayur-mayur, warna-
Contoh kalimat: Gerak-gerik pria misterius itu harus diwaspadai. Makanlah makanan sehat
4) Kata ulang berimbuhan Pengulangan kata ulang berimbuhan terjadi dengan menambahkan
imbuhan pada unsur kata pertama atau unsur kata kedua. Contoh: Tarik-menarik, bermain-
Contoh kalimat: Setelah terjadi tarik-menarik kedua kelompok remaja itu bermaaf-maafan.
5) Kata ulang semu Reduplikasi pada kata ulang semu terjadi pada kata dasar yang sebenarnya
bukan hasil reduplikasi itu sendiri. Perbedaan dengan kata ulang utuh adalah kata yang
direduplikasi tidak akan memiliki makna jika dipisah. Contoh: Laba-laba, kura-kura, undur-
dan lain-lain. Contoh kalimat: Budi sangat takut akan laba-laba, dan kura-kura.
4. KATA MAJEMUK
Pemajemukan adalah proses pembentukan kata melalui penggabungan dua buah kata yang
menimbulkan suatu kata baru. sedangkan,pengertian proses pemajemukan kata menurut Tata Baku
Bahasa Indonesia (1988) yang menyatakan bahwa pemajemukan adalah proses pembentukan kata
melalui penggabungan morfem dengan kata, atau kata dengan kata yangmenimbulkan pengertian
Dari pengertian-pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pemajemukan kata adalah
proses penggabungan kata dengan kata, kata dengan pokok kata, atau pokok kata dengan pokok kata
yang menghasilkan makna baru secara khusus. Penggabungan kata dengan kata misalnya pada
kata rumah sakit. Kata dengan pokok kata misalnya pada kata pasukan tempur. Dan penggabungan
pokok kata dengan pokok kata misalnya pada kata jual beli. Pokok kata adalah satuan yang tidak
dapat berdiri sendiri dalam tuturan biasa, dan secara gramatik tidak memiliki sifat bebas. Contoh
pokok kata misalnya juang, temu, alir, sandar, baca, ambil, jabat, main, rangkak dan masih banyak
lagi (Ramlan 2009;31). Hasil dari proses pemajemukan kata disebut kata majemuk atau kompositum.
Kata majemuk adalah gabungan dua buah morfem dasar atau lebih yang mengandung satu
pengertian baru. Kata majemuk tidak menonjolkan arti tiap kata. tetapi gabungan kata itu secara
a. Kata Majemuk senyawa Kata majemuk senyawa adalah kata majemuk yang cara
b. Kata majemuk tak-senyawa Kata majemuk tak-senyawa adalah kata majemuk yang
cara penulisan morfem -morfem dasarnya tetap terpisah. Misalnya: sapu tangan.
a. Kata majemuk yang terdiri atas kata benda + kata benda Misalnya: kapal udara. anak
b. Kata majemuk yang terdiri atas kata benda + kata kerja Misalnya: kapal terbang. anak
d. Kata majemuk yang terdiri atas kata sifat + kata benda Misalnya: panjang tangan.
e. Kata majemuk yang terdiri atas kata bilangan + kata benda Misalnya: pancaindera.
f. Kata majemuk yang terdiri atas kata kerja + kata kerja Misalnya: naik turun. keluar
g. Kata majemuk yang terdiri atas kata sifat + kata sifat Misalnya: tua muda. cerdik
segi hubungannya.
b. Kata majemuk yang morfem pertama nya merupakan awalan (prefiks). seperti: pra-
c. Kata majemuk yang morfem pertamanya merupakan pangkal kata. seperti: rumah
bumiputra. Purbakala
morfem keduanya. seperti naik turun. besar kecil. pulang pergi, sanak saudar
Kalimat majemuk setara yaitu penggabungan dua kalimat tunggal dan tiap-tiap unsur-unsurnya
Kalimat majemuk bertingkat memperlihatkan berbagai jenis hubungan semantis antara klausa yang
membentuknya.
Contoh:
Saya mengerjakan pekerjaan itu sampai larut malam agar besok pagi dapat mengumpulkannya.
Kalimat yang hubungan antara pola-pola kalimat itu ada yang sederajat dan ada yang bertingkat.
Contoh:
Setelah saya bangun tidur, saya mandi, berganti pakaian, sarapan, lalu berangkat ke sekolah.
b. Gabungan itu dalam hubungannya ke luar membentuk satu pusat, yang menarik
Kata adalah suatu unit dari suatu bahasa yang mengandung arti dan terdiri dari satu atau lebih
morfem. Kata adalah merupakan bahasa terkecil yang dapat berdiri sendiri. Berdasarkan bentuknya,
kata bisa digolongkan menjadi : kata dasar, kata turunan, kata ulang, dan kata majemuk.masing-
http://rikihidayathidayat.blogspot.co.id/2012/01/tata-kata-bahasa-indonesia.html#close
http://dedeheripramono.blogspot.co.id/2015/10/proses-morfologis-pemajemukan-kata.html
http://mahmud09-kumpulanmakalah.blogspot.co.id/2013/01/pengertian-morfem-jenis-
jenisnya-dan.html