Anda di halaman 1dari 3

Nama : Dian Pratiwi

NIM : 0404521009
UTS MATA KULIAH MANAJEMEN DAN SUPERVISI PENDIDIKAN
3. Mengapa seorang kepala sekolah harus memahami pengelolaan keuangan sekolah, serta
bagaimana cara pengelolaan uang yang efektif?
Jawab:
Kepala sekolah sebagai perencana anggaran sekolah harus memahami menajemen keuangan
sekolah, terutama dalam pengelolaan dan pemanfaatan semua kebutuhan sekolah. Salah satu
unsur penting yang dimiliki oleh suatu sekolah agar menjadi sekolah yang baik adalah dari
segi manajemen keuangan. Manajemen Keuangan sekolah sangat penting dalam
hubungannya dengan pelaksanaan kegiatan sekolah. Seorang kepala sekolah harus memiliki
ilmu pengetahuan tentang manajemen, khususnya manajemen keuangan, karena untuk
menjalankan seluruh kegiatan yang ada disekolah tidak terlepas dari pengolahan dana. Dana
yang diperoleh atau diberikan oleh pemerintah, maupun pihak lainnya memerlukan
manajemen yang baik. Keuangan merupakan sumber daya yang sangat diperlukan sekolah
sebagai alat untuk kelengkapan sarana dan prasarana pembelajaran di sekolah,
meningkatkan kesejahteraan guru, layanan, dan pelaksanaan program supervisi. Oleh karena
itu, kepala sekolah sebagai pemimpin harus mengetahui dan mampu mengelola keuangan
dengan baik dari segi perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pertanggungjawabannya.

Cara Pengelolaan Keuangan yang Efektif:


Untuk mengelola keuangan yang efektif dapat menggunakan cara berikut:
1) Perencanaan Pengelolaan Dana Pendidikan
Perencanaan dalam manajemen keuangan adalah kegiatan merencanakan sumber dana
untuk menunjang kegiatan pendidikan dan tercapainya tujuan pendidikan di sekolah.
2) Proses Penyusunan Anggaran
Proses penyusunan anggaran disusun melalui Rencana Anggaran Pendapatan dan
Belanja Sekolah (RAPBS) meliputi (1) sumber pendapatan (2) pengeluaran, misalnya
untuk kegiatan belajar mengajar,pengadaan sarana dan prasarana, pengembangan sumber
belajar dan alat pelajaran dan honor serta kesejahteraan
3) Pengadaan dan pengalokasian anggaran berdasarkan RAPBS
setelah penyusunan RAPBS dibahas dengan pengurus dan komite sekolah, maka
selanjutnya ditetapkan sebagai anggaran pendapatan dan belanja sekolah (APBS).
Anggaran yang sudah diadakan, kemudian dialokasikan sesuai dengan rencana yang
telah ditetapkan.
4) Pelaksanaan anggaran sekolah
Pelaksanaan anggaran memerlukan pengorganisasian dimana ada pengelompokan
berdasarkan tugas, tanggung jawab dalam proses kerjasama untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan
5) Pembukuan keuangan sekolah
Pembukuan dilakukan dengan mengisikan seluruh bukti penerimaan dan bukti transaksi
yang ada
6) Pertanggungjawaban keuangan sekolah
Laporan mengenai penerimaan dan pengeluaran keuangan sekolah. Pengevaluasian
dilakukan dalam jangka waktu tertentu. Dana yang digunakan akan
dipertanggungjawabkan kepada sumber dana.
7) Pemantauan keuangan sekolah
Pemantauan yang terus menerus dilakukan secara berkala untuk menjamin terlaksananya
perencanaan secara runtut.
8) Penilaian kinerja manajemen keuangan sekolah
Memiliki laporan keuangan yang akurat dan detail akan mempermudah penilaian kinerja
keuangan dengan tepat.
Lalu selain itu pengelolaan keuangan sekolah harus memenuhi prinsip – rinsip pengelolaan
keuangan yaitu keadilan, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas publik.
5. Jelaskan hakekat dari TQM serta implikasinya dalam peningkatan kualitas pendidikan,
berikat tahapan – tahapan pelaksanaan TQM
Jawab:
Hakikat TQM dan Implikasinya:
Total Quality Management (TQM) berasal dari kata "Total" yang berarti keseluruhan atau
terpadu, "Quality" yang berarti kualitas, dan "Management" yang telah disamakan dengan
manajemen dalam Bahasa Indonesia yang berarti pengelolaan
Total Quality Management (TQM) adalah suatu pendekatan manajemen untuk suatu
organisasi yang terpusat pada kualitas, berdasarkan partisipasi semua anggotanya dan
bertujuan untuk kesuksesan jangka panjang melalui kepuasan pelanggan serta memberi
keuntungan untuk semua anggota dalam organisasi serta masyarakat. Tujuan utama TQM
dalam bidang pendidikan adalah meningkatkan mutu pendidikan secara berkelanjutan, terus
menerus, dan terpadu. Serta mengorientasikan sistem manajemen, perilaku staf, fokus
organisasi dan proses-proses pengadaan pelayanan sehingga lembaga penyedia pelayanan
bisa berproduksi lebih baik,
Total Quality Management merupakan salah satu kunci keberhasilan tujuan pendidikan
yang paling efektif untuk meningkatkan mutu sekolah. Karena TQM mengedepankan
integrasi dari semua fungsi dan proses serta memberdayakan dan melibatkan semua unsur
yang ada di lembaga pendidikan tersebut. TQM harus diberlakukan terus menerus dan
berkesinambungan demi tercapainya tujuan pendidikan, yang memberikan kepuasan kepada
peserta didik, orang tua dan masyarakat. Ketiganya harus saling bersinergi untuk
mendukung sekolah agar terus berkembang dan maju.

Tahapan – Tahapan TQM


Secara teoretik, penerapan konsep Total Quality Management (TQM) dalam dunia
pendidikan khususnya lembaga pendidikan ini dapat diimplementasikan dengan beberapa
fase teoritik sebagaimana klasifikasi yang Goetsch dan Davis (1994), yaitu fase persiapan,
fase perencanaan, dan fase pelaksanaan.
1) Fase Persiapan
Fase ini terdiri dari 10 langkah, yang mana sebelum langkah pertama dimulai, syarat
utama yang harus dipenuhi adalah adanya komitmen penuh dari manajemen puncak atas
waktu dan sumber daya yang dibutuhkan. Langkah-langkahnya antara lain: 1)
Membentuk Total Quality Steering Committee (SC); 2) Membentuk Tim; 3) Pelatihan
TQM; 4) Menyusun Pernyataan Visi dan Prinsip sebagai Pedoman; 5) Menyusun Tujuan
Umum; 6) Komunikasi dan Publikasi; 7) Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan; 8)
Identifikasi Pendukung dan Penolak; 9) Memperkirakan Sikap Karyawan; 10) Mengukur
Kepuasan Pelanggan.
2) Fase Perencanaan
Dalam fase ini ada empat (4) langkah yang harus dijalani secara sistematis. Karena
semuanya membentuk sistem yang saling mempengaruhi. Adapun langkah-langkahnya
adalah: 1) Merencanakan pendekatan implementasi, kemudian menggunakan siklus
PDCA (Plan – Do - Check - Adjust); 2) Identifikasi Poyek; 3) Komposisi Tim; 4)
Pelatihan Tim.
3) Fase Pelaksanaan
Pada fase ini ada 4 langkah yaitu: 1) Penggiatan Tim; 2) Umpan Balik Kepada Steering
Committee; 3) Umpan balik dari Karyawan; 4) Memodifikasi Infrastruktur.

Anda mungkin juga menyukai