“PILIHAN STRATEGIS”
OLEH KELOMPOK 9:
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena bimbingan
dan perlindunganNya penulsi dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Manajemen
Strategis dan Kebijakan Perusahaan”.
Dalam makalah ini penulis mencoba menjelaskan tentang pilihan strategis bisnis,
makalah ini disusun guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Strategi Bisnis. Terselesainya
makalah ini berkat dukungan dari beberapa pihak pada kesempatan ini penulis mengucapkan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya
makalah ini. Dan penulis memahami jika makalah ini jauh dari kesempurnaan maka kritik dan
saran sangat penulis butuhkan guna memperbaiki karya-karya penulis di lain waktu.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................. ii
BAB I: PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang .......................................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 1
1.3. Tujuan ........................................................................................................................ 2
BAB II: PEMBAHASAN ........................................................................................................ 3
2.1. Pentingnya Pilihan Strategis .................................................................................... 3
2.2. Memusatkan Perhatian Pada Beberapa Alternatif................................................ 3
2.3. Manajer Memilih Dari Antara Sejumlah Alternatif ............................................. 7
2.4. Pedoman Yang Membantu Dalam Penetapan Pilihan .......................................... 8
BAB III: PENUTUP .............................................................................................................. 12
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................... 12
3.2 Saran.............................................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3. Tujuan
1. Mengkaji pentingnya pilihan strategis
2. Mempelajari cara memusatkan perhatian pada beberapa alternatif dari sekian banyak
alternatif
3. Mempelajari bagaimana manajer memilih dari antara sejumlah alternatif
4. Mempelajari peralatan dan pedoman yang membantu dalam penetapan pilihan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
tersebut lebih sempit (kecil, kurang penting, atau sulit diperkecil), beberapa dimensi
tertentu lebih mungkin dipertimbangkan daripada yang lainnya, jadi kalau kesenjangan itu
dianggap sempit, maka tentunya terdapat kestabilan; beberapa langkah perubahan internal
mungkin terjadi, tetapi perubahan ini merupakan tanggapan pasif terhadap perubahan kecil
eksternal. Misalnya, Nescaffe mungkin menawarkan potongan $5 untuk mempertahankan
pangsa pasarnya.
Para teoritisi keputusan normatif akan mengatakan “pertimbangkan semua
alternatif”. Hal ini tidak mungkin karena :
1. Anda tidak mengetahui semua alternatif itu dan tidak akan mungkin mengetahui
keseluruhannya. Anda tidak mungkin menjadi seorang yang maha tau. Dengan
menggunakan sistem klasifikasi sederhana dengan dua segi saja bagi setiap dimensi
akan menghasilkan 23.000 kemungkinan strategi yang berbeda, belumlagi berbicara
tentang berbagai cara yang dapat mereka laksanakan.
2. Mempertimbangkan semua alternatif akan menyita terlampau banyak waktu dan
tenaga. Demikian pula dengan keadaan kelihatannya hanya memerlukan perubahan
yang tidak moderat, anda mungkin mempertimbangkan beberapa strategi dan akan
melakukan penyesuaian kecil-kecilan terhadap strategi yang ada. Kalau keadaannya
tampak serius atau amat berbeda dari situasi yang anda hadapi sebelumnya, maka anda
akan mempertimbangkan alternatif sumbang saran (brainstorming) yang kreatif.
3. Pandangan manajemen terhadap resiko,ketergantungan, strategi masa lalu, dan
kekuasaan akan membatasi alternatif yang dipertimbangkan.
Peraga 8.3 – peraga 8.5 memberikan beberapa contoh tentang pemunculan
alternatif yang layak diselesaikan dengan memperbandikan secara sistematis ETOP dan
SAP dalam kaitanya dengan kesenjangan. Banyak kombinasi yang mungkin dipadukan,
Tetapi yang tiga ini membuahkan saran untuk beberapa alternatif .
Peraga 8.3 adalah peraga yang digunakan untuk perusahaan yang mungkin
mempertimbangkan strategi perdana untuk stabilitas. Ada positif dan negtifnya, tetapi
ETOP tidak menunjukan hambatan atau peluang yang berarti. Kesenjangan prestasi
mungkin kecil.
Perusahaan ini mungkin akan memusatkan perhatian pada peningkatan
produktivitas dalam produksi. Ia akan menekankan modivikasi internal yang pasif. Tetapi,
dalam kasus peraga 8.4 kondisinya mungkin cocok untuk ekspansi.
Faktor ekonomi adalah positif, dan mungkin pemerintah diharapkan akan
melakukan deregulasi industri. Ini mungkin saja menimbulkan ancaman dengan
4
munculnya pesaing baru. Akan tetapi, kekuatan pemasaran perusahaan dapat menghadapi
ancaman ini atau beralih kepasar yang baru yang sebelumnya tertutup baginya. Namun
untuk melakukan hal ini, perusahaan mungkin dituntut
7
Kekuasaan CEO juga memainkan peran. Tujuan, ambisi, nilai, dan motivasi pribadi
manajer dapat mempengaruhi pemilihan strategi. Bila CEO sangat berkuasa, tujuan
organisasi dengan tujuan pribadi menjadi saling menjalin dalam proses pemilihan. Tak
seorang pun meragukan bahwa kekuasaan atau politik mempengaruhi keputusan, termasuk
keputusan strategis. Masalahnya ialah sejauh mana kekuasaan merupakan faktor penting
atau faktor penentu keputusan. Dalam Bab 1 disimpulkan bahwa pentingnya keputusan,
tingkat tekanan waktu, tingkat ketidakpastian, dan gaya pengambil keputusan
mempengaruhi peran relatif pendekatan analitis, politis, dan intuitif terhadap pengambilan
keputusan. Tekanan politik eksternal juga terlibat dalam penimbangan untung rugi antara
beberapa tujuan sebagaimana telah dibahas dalam Bab 1 dan 2.
Dari semua yang telah dibahas dapat ditarik kesimpulan bahwa politik senantiasa
memainkan peran, bahkan mempengaruhi tujuan dan cara pendekatan analitis yang
digunakan dan ditafsirkan. Selain itu, politik tampaknya menjadi faktor penentu dalam
proses pemilihan strategi kira-kira 30% dari waktu yang digunakan menurut Mintzberg.
Jadi, penting menganalisis nilai dan tujuan manajer utama seperti yang diuraikan dalam
Bab 2, kalau anda hendak memahami kemungkinan tentang diterimanya rekomendasi
strategis yang diajukan. Seseorang yang fanatik terhadap analisis tentu saja membenci
rekomendasi serupa itu. Namun dari segi preskriptif pragmatis, strategi yang dipilih
mempunyai kemungkinan kecil untuk berhasil, kecuali hal itu dilaksanakan secara efektif;
tidaklah mungkin suatu strategi yang secara politis tidak dapat diterima bisa dilaksanakan
secara berhasil. Para pengambil keputusan juga mempunyai peluang untuk memilih jenis
lingkungan tempat mereka ingin beroperasi. Dalam perusaah besar, mereka mempunyai
kekuasaan untuk mempengaruhi kondisi yang berlaku di lingkungan tempat mereka
beroperasi. Menurut Child, ancaman dan peluang yang dirasakan di lingkungan tersebut,
yang mempengaruhi pilihan strategis adalah fungsi-fungsi kekuasaan yang dilaksanakan
oleh pengambilan keputusan dengan mengingat nilai-nilai ideologis. Oleh karena itu, di
satu pihak kekuasaan membatasi pilihan, dan di lain pihak memperluas peluang pilihan.
Kuncinya adalah persepsi mengenai kekuasaan dan penggunaannya.
8
sendiri. Misalnya, manajer yang mengalami desakan waktu akan lebih menekankan
bukti yang negatif daripada bukti yang positif yang mempertimbangkan lebih sedikit
faktor dalam mengambil keputusan.
Tentu saja, hasilnya akan berbeda, tergantung pada alternatif yang
dipertimbangakn. Misalnya berbagai studi menunjukan bahwa:
1. Dalam mengambil keputusan yang sulit, manajer akan lebih lama memilih antara
dua alternatif yang baik dan dua yang buruk.
2. Dalam mengambil keputusan yang ringan, manajer akan lebih lama memilih
antara empat alternatif yang baik daripada antara dua alternatif yang baik dan dua
yang buruk.
Mungkin dalam kasus pertama, pekerjaan itu tampaknya sulit bila terdapat
empat alternatif yang baik dan manajer secara impulsif mengambil satu, dengan
keyakinan bahwa dengan dua alternatif yang jelek itu mereka merasa mampu
menolaknya, dan menggunakan waktu pemilihannya pada satu dia antara dua
alternatif yang lain. Pada kasus kedua mereka merasa bahwa akan lebih lama untuk
memperbandingkan empat alternatif daripada memperbandingkan dua alternatif.
Akhirnya keinginan untuk menyelesaikan suatu tujuan tertentu dalam
rentang waktu yang spesifik umumnya mengarah pada pemilihan dari beberapa
strategi alternatif. Misalnya, ekspansi melalui pendekatan eksternal yang aktif
(misalnya merger) akan dapat dipilih kalau tujuannya untuk meningkatkan ukuran
perusahaan secara cepat. Jadi desakan waktu dan dimensi waktu mempengaruhi
beberapa pilihan strategis.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Strategi harus dibuat tertulis, tidak hanya dibicarakan dan dibayangkan saja.
Strategi harus dikumpulkan dan dianalisis dengan baik dan dipilih serta diketahui oleh
semua partisipan. Sehingga dapat tercapai sebuah keputusan yang dapat diterima dan
dilaksanakan dengan baik. Karena strategi merupakan langkah awal untuk menetapkan
tujuan jangka panjang.
3.2 Saran
Dalam membuat strategi dibutuhkan analisa dan identifikasi. Dengan
mengambil strategi alternatif yang paling baik yang akan dijalnkan di dalam
mewujudkan misi dan tujuan perusahaan.
12
DAFTAR PUSTAKA
Jauch R Lawrence dan William F. Glueck (1988). Manajemen Strategis dan Kebijakan
Perusahaan.Penerbit Erlangga
13