0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
15 tayangan8 halaman
Ujian Akhir Semester "Manajemen Pemasaran I" membahas soal-soal yang berkaitan dengan manajemen pemasaran untuk bisnis kuliner dan jasa seperti restoran, kafe, hotel, dan salon kecantikan. Soal-soal meliputi analisis persaingan bisnis, hirarki produk, dan strategi pengelolaan permintaan serta penawaran pada masa puncak.
Ujian Akhir Semester "Manajemen Pemasaran I" membahas soal-soal yang berkaitan dengan manajemen pemasaran untuk bisnis kuliner dan jasa seperti restoran, kafe, hotel, dan salon kecantikan. Soal-soal meliputi analisis persaingan bisnis, hirarki produk, dan strategi pengelolaan permintaan serta penawaran pada masa puncak.
Ujian Akhir Semester "Manajemen Pemasaran I" membahas soal-soal yang berkaitan dengan manajemen pemasaran untuk bisnis kuliner dan jasa seperti restoran, kafe, hotel, dan salon kecantikan. Soal-soal meliputi analisis persaingan bisnis, hirarki produk, dan strategi pengelolaan permintaan serta penawaran pada masa puncak.
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG 2021 SOAL: 1. Pilihlah salah satu opsi dari ketentuan yang ditetapkan di bawah ini : a. Waroenk vs La Moringa b. Ayam Geprek Bensu vs Ayam Geprek Juara c. KFC vs Mc.Donald’s
Identifikasilah dan uraikan masing-masing 3 point of difference (POD) dari masing-masing
pilihan anda tsb serta 3 point of parity (POP) dari keduanya! 30
2. Berdasarkan pilihan yang ditetapkan di bawah ini :
a. Industri kedai kopi kekinian (bagi mahasiswa dengan NIM berakhiran angka genap) b. Industri Ghost resto (bagi mahasiswa dengan NIM berakhiran angka ganjil) Berdasarkan lima kekuatan (Five Forces Analysis) Porter yang merupakan alat yang digunakan untuk menentukan intensitas persaingan dalam suatu industri serta tingkat keuntungannya, tetapkan kekuatan manakah yang paling tepat menggambarkan tingkat persaingan dalam industry opsi anda? Uraikanlah situasi persaingan dalam industry opsi anda berdasarkan kekuatan yang anda tetapkan tsb! 1. Hirarki produk membentang antara kebutuhan dasar sampai barang tertentu yang memuaskan kebutuhan tersebut. Sebutkan dan jelaskan enam tingkat hirarki produk, dengan obejk kajian : a. Resto/café/rumah makan (bagi mahasiswa dengan NIM berakhiran angka genap)! b. Hotel (bagi mahasiswa dengan NIM berakhiran angka ganjil)! 2. Jika anda seorang pengusaha jasa, bagaimana anda mengelola permintaan maupun penawaran di saat permintaan memuncak (peaks time) pada liburan akhir tahun? Uraikanlah 5 strategi untuk mengelola permintaan dan 5 strategi untu mengelola penawaran dengan objek kajian : a. Resto/café/rumah makan (bagi mahasiswa dengan NIM berakhiran angka genap)! b. Hotel (bagi mahasiswa dengan NIM berakhiran angka ganjil)! 3. Dalam merancang Saluran Pemasaran, pemasar harus memahami tingkat output jasa yang diinginkan pelanggan sasaran, diantaranya : ukiran lot; waktu tunggu dan waktu pengiriman; kenyamanan spasial; keragaman produk; dan dukungan layanan. Uraikanlah kelima hal tersebut dengan objek kajian : a. Salon kecantikan/klinik kecantikan (untuk mahasiswa wanita)! b. Barbershop/usaha jasa potong rambut (untuk mahasiswa pria)! 1. Uraikanlah strategi komunikasi pemasaran (promosi) pada setiap tahapan siklus hidup produk (product life cycle) : a. Produk barang, bebas memilih merek apa saja (bagi mahasiswa dengan NIM berakhiran angka ganjil)! Produk jasa, bebas memilih usaha jasa apa saja (bagi mahasiswa dengan NIM berakhiran angka genap)! JAWABAN: 1. Opsi yang dipilih ialah KFC vs Mc.Donald’s 3 point of difference (POD) KFC 1. Untuk saat ini, ragam minuman lebih banyak di KFC, apalagi dengan harganya yang terjangkau, sangat menarik konsumen untuk mencicipinya. 2. KFC selalu bekerja sama dengan beberapa artis dengan cara membeli sebuah paket makanan dan mendapatkan CD album dari artis tertentu. Hal ini sebenarnya dilakukan untuk mengurangi pembajakan dan lebih menghargai karya para artis dan musisi Indonesia agar tak kalah saing dengan penjualan CD artis luar negeri. 3. KFC terkenal dengan ayam gorengnya. Sesuai dengan slogan KFC yang berbunyi ‘jagonya ayam’ ayam-ayam di KFC memang terbilang lebih besar, bumbunya lebih pas di lidah orang Indonesia, dan kulitnya sudah pasti yang paling bikin berkesan. KFC juga sering berinovasi dengan menu-menu ayamnya.
3 point of difference (POD) Mc Donald’s
1. McD lebih menonjolkan menu-menu ala barat seperti burger dan wrap. Restoran tersebut menyajikan lebih banyak menu pilihan burger sehingga pelanggan tidak bosan dengan menu burger yang itu-itu saja. 2. Kalau di McD, hadiah yang akan didapatkan adalah mainan. Uniknya, tidak hanya anak kecil yang suka mengoleksi mainan McD, banyak orang dewasa yang juga senang mengoleksinya. Namun, tidak semua menu bisa mendapatkan hadiah tersebut. 3. Di McD tersedia berbagai menu varian es krim dan dessert lainnya yang lucu-lucu sehingga mampu menarik perhatian pembeli yang sedang tidak ingin makanan berat.
3 point of parity (POP) KFC dan Mc Donald’s
1. Memiliki varian menu yang beragam, sehingga pengunjung tidak hanya disuguhkan menu ayam goreng saja. 2. Selalu ada penambahan menu dan berbagai produk baru, serta promo - promo yang menarik 3. Memiliki fasilitas yang hampir sama, seperti tempat untuk makan yang dilengkapi dengan ruangan yang sudah full ac serta dilengkapi juga denga Wi-fi 2. Menurut saya berdasarkan lima kekuatan (Five Forces Analysis) Porter yang paling tepat menggambarkan tingkat persaingan dalam industry Ghost Resto (contoh: Dapoer Mama Che), ialah: 1. Kemungkinan Masuknya Pesaing Baru Jenis bisnis yang dijalankan oleh Dapoer Mama Che adalah sebuah bisnis yang sangat rentan dengan masuknya pendatang baru karena pada bisnis ini sangat mudah untuk perusahaan baru untuk masuk ke pasar. Ancaman pendatang baru yang harus diperhatikan oleh pihak Dapoer Mama Che adalah Tart Susu Kupang, Sweet Salty Koe, Dapoer AyamQu Kupang, Dapoer Twins 2. Persaingan Perusahaan Sejenis Keadaan persaingan UMKM di bidang kuliner yang sejenis dengan Dapoer Mama Che saat ini dapat dikatakan cukup kompetitif. Persaingan antar Ghost Resto sejenis merupakan ancaman yang sangat besar bagi Dapoer Mama Che. Banyak Ghost Resto lain yang sejenis yang sudah berdiri sebelum Dapoer Mama Che berdiri. Contoh Ghost Resto pesaing adalah Tart Susu Kupang, Sweet Salty Koe dan Dapoer Twins yang sama-sama menjual makanan yang sejenis. Persaingan antar Ghost Resto pesaing merupakan ancaman yang sangat besar bagi Dapoer Mama Che. Namun Dapoer Mama Che mempunyai keunggulan tersendiri yang belum tentu dimiliki oleh Ghost Resto pesaing, seperti Ghost Resto Dapoer Mama Che melayani katering harian untuk rumah-rumah dan juga katering untuk karyawan kantor. 3. Potensi Pengembangan Produk Substitusi Kehadiran produk substitusi menjadi ancaman bagi setiap usaha di bidang kuliner seperti Ghost Resto yang sudah beroperasi dalam industry kuliner. Dapoer Mama Che memiliki produk substitusi seperti Tart Susu Kupang, Sweet Salty Koe, dan Dapoer Twins. 4. Daya Tawar Menawar Konsumen/Pembeli Karena banyaknya penyedia jasa restoran yang menawarkan berbagai macam masakan yang ditawarkan kepada konsumen, maka kekuatan tawar menawar konsumen sangat berpengaruh terhadap keberhasilan usaha kuliner Dapoer Mama Che. Konsumen merupakan salah satu faktor penghasil laba perusahaan. Selain itu, konsumen juga memiliki banyak pertimbangan terhadap sejumlah restoran pesaing yang menjual makanan sejenis atau makanan yang berbeda jenis dengan yang ditawarkan oleh Dapoer Mama Che, serta konsumen memiliki kontribusi yang besar terhadap total penjualan Dapoer Mama Che. Oleh karena itu, hubungan antara perusahaan dengan konsumen harus tetap terjaga dengan baik guna meningkatkan loyalitas dan kepuasan mereka. Yang merupakan pembeli di Dapoer Mama Che mayoritasnya adalah followers di Instagram milik akun Dapoer Mama Che. 3. Hirarki produk, dengan obejk kajian Hotel: 1. Keluarga kebutuhan (need family): Kebutuhan inti yang mendasari keberadaan keluarga produk. Contoh: Jasa Penginapan. 2. Keluarga produk (product family): Semua kelas produk yang dapat memuaskan kebutuhan inti dengan efektivititas yang masuk akal. Contoh: Kamar Penginapan Yang Ada. 3. Kelas produk (product class): Kelompok produk di dalam keluarga produk yang dikenal memiliki fungsional tertentu yang koheren. Dikenal juga sebagai kategori produk. Contoh: Jenis Kamar. 4. Lini produk (product line): Kelompok produk di dalam kelas produk yang berhubungan erat karena mempunyai fungsi yang serupa, dijual kepada kelompok pelanggan yang sama, dipasarkan melalui gerai atau saluran yang sama, atau masuk dalam kisaran harga tertentu. Lini produk dapat terdiri dari berbagai merek, atau satu merek keluarga, atau merek individu yang sudah diperluas lininya. Contoh: Perlengkapan Kebersihan Gratis, Tempat Tidur yang Bersih dan Nyaman, Room Service Dari Hotel. 5. Jenis produk (product type): Sekelompok barang di dalam lini produk yang berbagi satu dari beberapa kemungkinan bentuk produk. Contoh: Fasilitas Kolam Renang, Gym, Spa dan Restoran. 6. Barang (item) disebut juga unit penyimpanan stok (stockkeeping unit) atau varian produk (product variant): Unit yang berbeda di dalam lini produk atau merek yang dibedakan berdasarkan ukuran, harga, tampilan, atau beberapa atribut lain. Misalnya: Memberi cinderamata bagi tamu yang pertama kali menginap.
4. 5 strategi untuk mengelola permintaan dan 5 strategi untu mengelola penawaran dengan objek Kajian Hotel:
5.
6. SUMBER PUSTAKA
Diakses pada http://euis-ikadiningsih.blogspot.com/2014/11/mcdonald-kfc.html
pukul 23.47 Wita
Diakses pada https://media.neliti.com/media/publications/167805-ID-aplikasi-
Pendekatan sederhana untuk marketing: Panduan praktis untuk dasar-dasar marketing profesional dan strategi terbaik untuk menargetkan bisnis Anda ke pasar